Anda di halaman 1dari 15

Untuk Pendidikan di Indonesia

Selangkah Lebih Maju

Langsung ke isi
 Beranda
 BSE

 Catatan
 DOKUMEN PLPG 2012
 Galeri
 Materi Kimia SMK
 Metode Mengajar
 Pedoman
 Perangkat Pembelajaran Kimia SMK
 Petunjuk Praktikum Kimia SMK
 Sebuah Pengantar
 Soal2 Uji Kompetensi
 Tabel Periodik Unsur
 Teknologi Tepat Guna
 TELAGA SPIRITUAL
 Tentang Saya

Petunjuk Praktikum Kimia SMK


PR.01. Praktikum Pembuktian hukum Kekekalan Massa

a. Alat dan Bahan

1. - erlenmeyer 1 buah
2. - tabung reaksi kecil 1 buah
3. - karet penutup erlenmeyer 1 buah
4. - Benang 15 cm
5. - timbangan
6. - larutan KI
7. - larutan Pb(NO3)2

b. Prosedur

1. Siapkan erlenmeyer, dan tabung reaksi kecil.


2. Masukkan 50 mL larutan KI ke dalam erlenmeyer.
3. Masukkan larutan Pb(NO3)2 ke dalam tabung reaksi kecil hingga separo tinggi
tabung reaksi.
4. Beri tali pada tabung reaksi tersebut.
5. Masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam erlenmeyer.
6. HATI-HATI jangan sampai tumpah ke erlenmeyer.
7. Tutup erlenmeyer.
8. Timbang berat erlenmeyer beserta isinya.
9. Miringkan erlenmeyer sehingga isi tabung reaksi tumpah dan bereaksi dengan isi
erlenmeyer.
10. Biarkan beberapa saat hingga reaksi berhenti.
11. Timbang kembali erlenmeyer beserta isinya.
12. Catat hasil pengamatanmu.

c. Analisis

1. Apakah terjadi reaksi antara cuka dan soda kue? apa ciri-cirinya?
2. Apakan massa erlenmeyer beserta isinya sebelum reaksi sama dengan setelah terjadi
reaksi?
3. Apa kesimpulan dari kegiatan ini?

PR.02. Pengujian Asam Basa

a. Tujuan

1. Mempelajari cara mengetahui suatu larutan asam/basa dengan menggunakan kertas


lakmus merah/biru.
2. Mengetahui dan menggolongkan suatu larutan ke dalam larutan asam/basa

b. Alat dan Bahan


1. Pelat Tetes
2. Pipet Tetes
3. Kertas Lakmus merah dan biru
4. Asam cuka
5. Alcohol
6. NaCl
7. Akuades
8. NaOH
9. KOH
10. Asam klorida

c. Langkah Kerja

1. Ambil masing-masing larutan uji yang disediakan dengan pipet tetes dan teteskan
pada pelat tetes
2. Ambil 1 lembar lakmus merah dan biru, celupkan pada pelat tetes yang sudah berisi
larutan uji.
3. Amati perubahan warna kertas lakmus, catat pada table pengamata.

d. Tabel Pengamatan.

No Larutan Uji           Perubahan warna lakmus       Kesimpulan


Merah    Biru
1 ………………………….. ……………… ……………….              ……………..
2 ………………………….. ……………… ……………….              ……………..
3 ………………………….. ……………… ……………….              ……………..
4 ………………………….. ……………… ……………….              ……………..
5 ………………………….. ……………… ……………….              ……………..
6 ………………………….. ……………… ……………….              ……………..
7 ………………………….. ……………… ……………….               ……………..

e. Analisis dan Kesimpulan


……………………………………………………………………..

PR.03. MEMPELAJARI REAKSI REDOKS

a. Tujuan 

 Mengetahui reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan.

b. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia 250 ml.


2. Logam seng.
3. Paku besi.
4. Aluminium
5. Tembaga
6. Timbal
7. Larutan CuSO4 1 M.

c. Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Masukkan larutan CuSO4 sebanyak 100 ml ke dalam gelas kimia 250 ml.
3. Siapkan sepotong logam seng berukuran ± 4×2 cm yang telah diamplas bersih.
Kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO4.
4. Amati perubahan yang terjadi.
5. Lakukan kembali percobaan seperti di atas dengan menggunakan logam besi,
Aluminium, timbal dan Tembaga

d. Pengamatan :

No                Larutan Logam                                Pengamatan


1                   Besi (Fe)                                            …………………………

2                   Seng (Zn)                                          ………………………….


3                   Aluminium (Al)                                ………………………….
4                   Tembaga (Cu)                                  …………………………..
5                   Timbal (Pb)                                     …………………………….

e. Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………………
…………

PR.04. Uji Daya Hantar Listrik Larutan

a. Alat dan Bahan yang diperlukan:

1. 8 Gelas kimia 100 mL


2. Gelas ukur
3. Alat uji daya hantar listrik
4. Larutan Gula
5. Larutan Garam dapur
6. Larutan NH4OH
7. Larutan alkohol (C2H5OH)
8. Larutan CO(NH2)2
9. Larutan NaOH
10. Larutan asam cuka
11. Larutan HCl
12. Larutan H2SO4

b. Cara Kerja:

1. Siapkan gelas kimia 8 buah, berilah label nomor pada masing-masing gelas kimia.
2. Masukkan masing-masing dalam gelas kimia larutan
3. Uji daya hantar masing-masing larutan
4. Catat hasil penyelidikanmu dalam tabel pengamatan.

c. Tabel Pengamatan

No Larutan Pengamatan
Gelembung gas Nyala lampu
1 Gula
2 Garam dapur
3 NH4OH
4 Alcohol (C2H5OH)
5 Urea CO(NH2)2
6 NaOH
7 Asam cuka
8 HCl
9 H2SO4

d. Analisi dan Kesimpulan

1. Kelompokanlah hasil pengamatanmu ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit


2. Kelompokanlah hasil pengamatanmu ke dalam larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.

PR.05. Membuat larutan dengan berbagai konsentrasi

a. Tujuan

1. Mempelajari pembuatan larutan dengan satuan konsentrasi % volume


2. Mempelajari pembuatan larutan dengan satuan konsentrasi ppm
3. Mempelajari pembuatan larutan dengan satuan konsentrasi Molaritas

b. Alat dan Bahan


1. Labu ukur
2. Labu takar
3. Pipet tetes
4. Pengaduk kaca
5. Neraca
6. Gula / glukosa
7. Alkohol
8. Akuades

c. Langkah Percobaan

 Membuatan larutan gula 10%, 30%, 40% dari gula serbuk

1. Timbang gula serbuk sebanyak 10 gr, untuk membuat larutan gula 10%
2. Siapkan gula serbuk 10 gr dalam labu takar
3. Tambahkan akuades sampai batas ukur 100 ml
4. Aduk dengan pengaduk gelas hingga merata
5. Lakukan percobaan dari awal dengan dengan mengganti berat gula serbuk 30 gr dan
40 gr untuk membuat larutan gula 30% dan 40%

 Membuat larutan alcohol 20%, 50% dan alcohol 75%

1. Ambil sebanyak 40 ml larutan alcohol 75% dengan pipet ukur, masukan ke dalam
labu ukur 100 ml.
2. Tuangkan alcohol tersebut ke dalam gelas takar
3. Ambil sebanyak 20ml akuades masukan ke dalam labu ukur (untuk membuat larutan
alcohol 30%)
4. Tambahkan akuades ke dalam gelas takar yang berisi 40 ml alcohol. Aduk hingga
merata (gunakan pengaduk gelas).
5. Lakukan percobaan lagi untuk membuat alcohol 30% dengan menambahkan 60 ml
akuades ke dalam 40% alcohol 75%.

 Membuat NaOH 1 M, 0.5 M

1. Ditimbang secara teliti 0,4 gram butiran NaOH menggunakan kaca arloji dan neraca
analitik.
2. Begitu penimbangan selesai dilakukan, dipindahkan NaOH dari gelas arloji ke dalam
gelas beker yang telah berisi 20-25 mL akuades hangat.
3. Diaduk dengan pengaduk kaca hingga seluruh NaOH larut sempurna
Dipindahkan larutan dari gelas beker ke dalam labu takar 50 mL.
4. Ditambahkan akuades hingga tanda batas pada labu takar. Ditutup labu takar,
kemudian dikocok hingga homogen.

d. Perhitungan

 Membuatan larutan gula 10%, 30%, 40% dari gula serbuk

% gula =massa gula (gr) : massa gula (gr) + massa akuades (gr)
Massa jenis air = 1 gr/ml

 Membuat larutan alcohol 20%, 50% dan alcohol 75%

V1 x M1 = V2 x M2
Membuat NaOH 1 M, 0.5 M
M = (massa NaOH/ Mr NaOH) / (Volume akuades)

PR.06. ELEKTROLISIS

a. Tujuan :

 Untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam Natrium
sulfat dan Kalium yodida.

b. Alat dan Bahan :

 Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah

1. Tabung U – 2
2. Elektroda karbon dan kabel 0,5 m 2/2
3. Baterai/catudaya 1,5 V 4/1
4. Jepit buaya – 4
5. Statif dan klem – 1/1
6. Tabung reaksi dan rak – 4/1
7. Pipet tetes – 1
8. Gelas kimia 100 cm3 3
9. Larutan Natrium sulfat 0,5 M 50 cm3
10. Larutan Kalium yodida 0,5 M 50 cm3
11. Fenoftalein – Sebotol
12. Indikator universal
13. Larutan kanji/amilum

c. Cara Kerja :

 Pasang alat elektrolisis.

Elektrolisis larutan Na2SO4.

1. Tambahkan 10 tetes indikator universal ke dalam ± 50 cm3 larutan Na2SO4 dalam


gelas kimia.
2. Tuangkan larutan ini ke dalam tabung U sampai 1,5 cm dari mulut tabung.
3. Celupkan elektroda karbon ke dalam masing-masing tabung U, dihubungkan kedua
elektroda dengan sumber arus searah 6 V selama beberapa menit.
4. Catat perubahan warna yang terjadi dalam kedua kaki tabung U itu.

Elektrolisis larutan KI.

1. Masukkan larutan KI ke dalam tabung U sampai 1,5 cm dari mulut tabung.


2. Celupkan kedua elektroda karbon ke dalam masing-masing kaki tabung U dan
hubungkan elektroda itu dengan sumber arus searah 6 V selama ± 5 menit. Catat
perubahan yang terjadi  pada tiap-tiap elektroda.
3. Keluarkan dengan hati-hati kedua elektroda, cium baunya dan catat.
4. Pipet 2 cm3 larutan dari ruang katoda ke dalam 2 tabung reaksi tambahkan setetes
penoftalein pada tabung 1 dan beberapa tetes larutan Amilum pada tabung 2.
5. Ulangi cara kerja ini dengan larutan dari ruang anoda. Amati dan catat yang terjadi.

d. Hasil larutan + indicator universal

1. Sebelum dielektrolisis?
2. Sesudah dielektrolisis?
3. Pada ruang katoda?
4. Pada ruang anoda?

e. Pembahasan :
Na2SO4 → 2 Na+ + SO42- + 10 tetes indikator universal
A (+)                : 2 H2O → 4 H+ + O2 + 4 e
K (-) : 2 H2O + 2 e → 2 OH- + H2
Na2SO4 + 6 H2O → 2 Na+ + SO42- + 4 H+ + 4 OH- + O2 + 2 H2
Katoda           : NaOH + gas H2
Anoda            : H2SO4 + gas O2
2. KI → K+ + I-
A (+)                : 2 I- → I2 + 2 e
K (-) : 2 H2O + 2 e → 2 OH- + H2
2 KI + 2 H2O → 2 K+ + I2 + 2 OH- + H2
2 KI + 2 H2O → 2 KOH + I2 + H2
Katoda           : KOH + gas H2
f. Dasar Teori :
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan
untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sebuah electrode,
elektrolit, dan sumber arus searah. Electron memasuki sel elektrolisis melelui kutub negatif
(katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap electron dari katoda dan mengalami reduksi.
Sedangkan spesi lain melepas electron di anoda dan mengalami oksidasi.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda, yaitu oksidasi.
Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari
spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.
Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya terbesar.
Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya terbesar.
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
Elektrolisis larutan elektrolit.
Elektrolisis larutan non elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:
Elektroda inert/tidak aktif (elektroda karbon, platina, dan emas)
Elektroda selain inert/aktif.
g. Kesimpulan :
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda (reduksi) dan reaksi anoda (oksidasi).
Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu elektrolisis larutan elektrolit dan elektrolisis leburan
elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu elektroda inert dan elektroda selain
inert.
h. Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

PR.07. Menyelidiki Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan reaksi

a. Tujuan :

 Pengaruh penambahan konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan

b. Alat dan Bahan

 Alat

1. 1 gelas kimia
2. 5 tabung reaksi (diameter sama)
3. Pengaduk gelas

 Bahan

1. Larutan KSCN 1 M
2. Larutan FeCl3 1 M
3. Larutan NaOH
4. aquades

c. Cara Kerja

1. Ke dalam 20 ml aquades ditambahkan larutan KSCN dan FeCl3 masing-masing 2


tetes, kemudian diaduk dan dibagi 4, masukkan masing-masing ke dalam 5 tabung
reaksi
2. Masukkan berturut-turut ke dalam tabung 1, 2, 3, 4 masing-masing 1 tets KSCN ke
tabung 1, 1 tetes FeCl3 ke tabung 2, 1 tetes NaOH ke tabung 3 dan 4 ml aquades ke
tabung 4, tabung 5 untuk pembanding.
3. Bandingkan warna larutan pada tabung 1, 2, 3 dan 4 dengan tabung 5 (melihatnya dari
atas ke bawah)

d. Pengamatan

Tabung Nomor /Pengamatan Lebih tua/ muda/tetap


1 /Warna tabung 1 dibanding tabung 5
2 /Warna tabung 2 dibanding tabung 5
3 /Warna tabung 3 dibanding tabung 5
4 /Warna tabung 4 dibanding tabung 5

e. Pertanyaan
1). Reaksi kesetimbangan:
Fe3+(aq) + SCN-(aq) FeSCN2+(aq)
Kuning orange tak berwarna merah muda
2). Jelaskan bagaimana kesetimbangan bergeser pada:
penambahan SCN- (tabung 1)
penambahan Fe3+ (tabung 2)
Penambahan OH- yang akan mengikat Fe3+ membentuk endapan Fe(OH)3 (tabung 3)
Penambahan air (tabung 4)

PT.08. Reaksi eksoterm dan endoterm

a. Alat dan bahan

1. Alat
2. Tabung reaksi dan rak
3. Gelas kimia 100 ml
4. Spatula
5. Pengaduk gelasa

b. Bahan

1. NaOH padat
2. Urea
3. Pita magnesium
4. NH4Cl padat
5. larutan HCl 3M
6. Ba(OH)2.8H2O

c. Cara kerja:

1. Masukkan kurang lebih 10 mL air ke dalam gelas kimia dan uji dengan kertas lakmus
merah. Pegang gelas itu untuk merasakan suhunya.
2. Tambahkan sebongkah CaO sebesar kelereng. Rasakan suhu dengan memegang gelas
kimia. Uji larutan dengan kertas lakmus merah.
3. Masukkan Ba(OH)2 . 8 H20 sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Lalu
tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk Campuran itu kemudian tutuplah
dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung
dan cium bau gas yang timbul.
4. Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk-serbuk besi sebanyak
2 spatula. Masukkan campuran itu ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung itu
sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi.
5. Masukkan 3 spatula tembaga (II) karbonat ke dalam tabung reaksi.
6. Panaskan tabung sampai mulai terjadi perubahan pada tembaga (II) karbonat.
Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat pengamatan anda.

d. Hasil Pengamatan:
Buatlah tabel pengamatan anda pada setiap kali melakukan pengamatan
sesuai dengan cara kerja diatas.

e. Analisis data

1. Gejala apakah yang menunjukkan bahwa reaksi kimia telah terjadi dari percobaan
diatas?
2. Bila hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu
campuran percobaan 1 dan 2.
3. Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi dibandingkan dengan jumlah energi
zat pereaksi pada reaksi 1 sampai 4. jika diukur padasuhu dan tekanan yang sama?
4. Gambar diagram energi untuk keempat reaksi diatas?

f. Menarik kesimpulan
Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan endoterm pada percobaan diatas

PR.09. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi laju Reaksi

a. Alat dan Bahan yang diperlukan:

1. Labu ukur 250 mL


2. Stopwatch
3. Gelas kimia 100 mL
4. Gelas ukur 50 mL
5. Pengaduk
6. Mortar dan alu
7. Pipet tetes
8. Tabung reaksi + rak
9. Penjepit
10. HCl 4M, 3M, 2M, dan 1 M
11. Butiran Zn
12. Na2S2O3 1 M dan 0,15 M
13. KI padat
14. HgCl2 padat
15. CaCO3 (marmer)
16. H2C2O4 0,05M
17. KMnO4 0,01M
18. H2SO4 0,5M
19. Balon

b. Cara Kerja:

 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi

1. Tuangkan ke dalam masing-masing gelas kimia yang ditandai A,B,C, dan D mL


natrium tiosulfat 1 M
2. Ke dalam B, C, dan D tambahkan berturut-turut 10 mL, 15 mL dan 25 mL air suling
dan guncangkan gelas kimia itu agar terjadi pencampuran yang sempurna.
Untuk gelas kimia A tambahkan 5 mL asam klorida 5 M dan kocok.
3. Jalankan stopwatch tepat pada saat larutan asam klorida dituangkan dan hentikan
stopwatch itu tepat pada saat kekeruhan timbul.
4. Lakukan hal yang sama dengan gelas kimia B, C dan D.
5. Bandingkan kecepatan pembentukan endapan belerang dan jelaskan hasil-hasil yang
dicapai. Catat semua hasil percobaan.

 Pengaruh Luas permukaan Sentuhan Terhadap Laju Reaksi


1. isi balon dengan 2 gram marmer butiran dan pasang balon pada labu yang sebelumnya
telah diisi dengan 10 mL asam klorida 1 M. Reaksi akan terjadi saat marmer jatuh ke
dalam asam klorida.
2. Ukur waktu yang diperlukan saat balon tersebut terisi dengan gas karbon dioksida
3. Lakukan hal yang sama dengan marmer yang telah digerus halus.
4. Bandingkan hasil-hasil pengukuran waktu yang diperoleh dan jelaskan hasil
pengamatan Anda serta tuliskan reaksi yang terjadi.

 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

 Reaksi antara Kalium Permanganat dan Asam Oksalat

1. Encerkan 10 tetes larutan asam oksalat dengan air hingga menjadi 5 mL (larutan A).
Lakukan hal yang sama dengan larutan kalium permanganat (larutan B).
2. dalam suatu tabung reaksi, tuangkan 2 tetes larutan A, 2 tetes larutan asam sulfat 0,5
M dan 1 tetes larutan B. Jalankan stopwatch ketika tetes akhir ini ditambahkan. Ukur
waktu yang diperlukan sampai warna larutan hilang.
3. panaskan tabung reaksi yang berisi 2 tetes larutan A dan 2 tetes larutan asam sulfat
0,5 M dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan B
dan catat waktu yang diperlukan sampai warna larutan hilang.
4. Tuliskan reaksi yang terjadi dan jelaskan hasil pengamatan yang Anda peroleh.

 Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Klorida

1. Buat tanda hitam pada sehelai kertas putih dan tempatkan tabung reaksi di atas tanda
tersebut.
2. Ke dalam tabung reaksi tersebut masukkan 2 tetes larutan natrium tiosulfat 0,15 M
dan 2 tetes larutan asam klorida 3 M. Ukur waktu yang diperlukan untuk
mengaburkan tanda hitam tersebut.
3. Pada tabung reaksi masukkan 2 tetes larutan natrium tiosulfat dan panaskan tabung
dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian letakkan di atas tanda hitam tadi dan
tambahkan 2 tetes asam klorida, catat waktu yang diperlukan untuk mengaburkan
tanda hitam tersebut.
4. Catat semua hasil yang diperoleh dan jelaskan.

 Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi

1. Ambil 10 tetes larutan KMnO4 dan encerkan dengan air sampai volume 10 mL.
Siapkan tabung reaksi dan masukkan larutan berikut: 2 tetes asam oksalat + 2 tetes
asam sulfat + 1 tetes larutan encer kalium permanganat.
2. Jalankan stopwatch tepat saat penambahan kalium permanganat dan hentikan pada
saat warna kalium permanganat hilang. Catat waktu yang diperlukan!
3. Lanjutkan penambahan tetesan larutan encer kalium permanganat sampai warna
permanganat menghilang segera.
4. Ke dalam tabung reaksi yang lain, masukkan berturut-turut: 2 tetes asam oksalat + 2
tetes asam sulfat + 1 teets mangan (II) sulfat + 1 tetes larutan encer kalium
permanganat sampai warna permanganat hilang.

c. Analisis dan Simpulan:

1. Buatlah reaksi-reaksi yang terjadi pada masing-masing percobaan.


2. Identifikasi variabel-variabel percobaan (variabel manipulasi, variable respon dan
variabel kontrol) pada masing-masing percobaan.
3. Buatlah simpulan pada masing-masing percobaan yang telah Anda lakukan.

Share this:

 Surat elektronik
 Cetak
 Digg
 Facebook2
 Twitter

Like this:

Suka
Be the first to like this.

Tinggalkan Balasan

 Ingat!!!
 Author

Mari Berilmu Amaliah & Beramal Ilmiah!



Free counters
 Anda adalah pengunjung ke:
o 37,632 hits

 Ketik yang anda cari di sini

 Pilih Katergori

 http://free.flashbannernow.com/freebanner_lb.swf?bid=bapjpho <!--
Make a banner | Get my banner code

Untuk Pendidikan di Indonesia


Tema: Twenty Ten Blog pada WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai