Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SOP Pemasangan Pipa Lambung

H. ADAM MALIK No. Dokumen Revisi Halaman


OT.01.01/PPRT 1/2
/ /2009
Ditetapkan
Direktur Utama.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 APRIL 2009
UNIT PPRT
Dr. H. Djamaluddin Sambas, MARS
Nip. 19510829 1980121003
PENGERTIAN Cara pemasangan pipa lambung
Melakukan pemasangan pipa lambung dengan baik dan
TUJUAN
benar
Semua petugas di unit perinatal resiko tinggi dapat
KEBIJAKAN
melakukan pemasangan pipa lambung
BAHAN DAN ALAT
 Sarung tangan bersih
 Pipa lambung dari plastik yang bersih atau kateter
dengan ukuran sesuai berat badan bayi :
 Jika berat badan bayi < 2000 g, gunakan pipa ukuran
5F
 Jika berat badan bayi ≥ 2000 g, gunakan pipa ukuran
8F
 Pulpen atau pita ukur fleksibel
 Semprit ukuran 3 – 5 mL (untuk aspirasi cairan lambung)
 Kertas lakmus biru atau stetoskop
 Semprit steril atau corong yang sesuai untuk menampung
ASI (jika digunakan untuk pemberian makanan)
 Penutup untuk pipa lambung (jika digunakan untuk
pemberian makan)
 Plester
P
R  Larutan benzen (jika tersedia)
O
S PROSEDUR
E  Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
D  Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
U  Perkirakan panjang pipa yang dibutuhkan dengan
R cara sebagai berikut :
 Pegang pipa untuk memperkirakan panjang pipa
yang akan dimasukkan (dari sudut mulut atau ujung
hidung ke ujung bawah lobus telinga dan kemudian ke
lambung tempat dibawah tepi iga)
 Beri tanda pada pipa dengan pulpen atau plester
 Cara lain adalah dengan menggunakan pita ukur
fleksibel dan tandai jarak pada sonde
 Fleksikan sedikit leher bayi dengan lembut
masukkan pipa melalui mulut atau melalui salah satu
lubang hidung sampai batas yang diperlukan.dimasukkan
melalui hidung
 Jika pipa tidak masuk dengan mudah ke lubang
hidung, coba lubang hidung yang lain
 Jika pipa tetap tidak masuk dengan mudah ke lubang
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT hidung, ganti masukkan melalui mulut.
H. ADAM MALIK SOP Pemasangan Pipa Lambung

No. Dokumen Revisi Halaman

OT.01.01/PPRT 2/2
/ /2009

 Fiksasi pipa pada posisinya dengan plester:


 Jika tersedia larutan bensin, oleskan pada kulit
sebelum melekatkan plester
 Jika digunakan pipa lambung, hindari menarik pipa
dengan kuat dari hidung, karena dapat melukai kulit.
 Pastikan pemasangan pipa yang tepat menggunakan
semprit dan stetoskop :
 Isi semprit dengan 1-2 ml udara dan hubungkan ke
ujung pipa
 Dengarkan diatas lambung menggunakan stetoskop
saat udara didorong dengan cepat ke dalam pipa :
 Jika bunyi siulan terdengar melalui stetoskop
saat udara didorong, ujung pipa berada dalam
posisi yang tepat di dalam lambung
 Jika bunyi siulan tidak terdengar, pipa tidak
dalam posisi yang tepat. Cabut pipa dan ulangi
prosedur diatas.
 Cara lain adalah dengan uji keasaman cairan.
Metode ini hanya sesuai untuk bayi umur lebih 24
jam atau bayi kecil (berat lahir < 2500 g atau umur
kehamilan < 37 minggu) umur lebih 48 jam:
 Lakukan aspirasi beberapa tetes cairan dengan
semprit kecil dan teteskan satu tetes cairan ke
kertas lakmus biru
 Jika kertas lakmus birus berubah menjadi merah
muda, cairan bersifat asam, berarti ujung pipa
tepat berada dalam lambung
 Jika kertas lakmus tetap biru, ujung pipa tidak
dalam posisi yang tepat; cabut pipa dan ulangi
prosedur.
 Ganti pipa lambung dengan yang baru setelah 7 hari
atau lebih cepat bila pipa tertarik keluar atau tersumbat.

MENGGUNAKAN PIPA LAMBUNG UNTUK MEMBERI


MINUM ATAU DRAINASE
 Jika pipa lambung dipasang untuk memberi ASI peras.
 Jika pipa lambung dipasang untuk drainase, biarkan pipa
tebruka dan bungkus ujungnya dengan kain kasa bersih,
kencangkan dengan plester, untuk menjaga agar pipa
tetap bersih dan menyerap cairan yang keluar dari
lambung.
SE.DIRJEN BINA YANMED
UNIT TERKAIT 

Anda mungkin juga menyukai