Analisis Pareto
Analisis Pareto
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 078114028
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
I-falamnn Persetujuan rembimbing
Oleh
Angela Merici N uki Trismayanti
NIM : 078114028
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Aku minta pada Tuhan setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus yang jelek dan berdu
Aku bersedih dan menangis,
Namun beberapa hari kemudian… Kaktus itu berbunga indah & ulat itu menjadi kupu-kupu yang ca
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya…
Kupersembahkan buat:
Ibu-Bapakku, Ungkapan rasa hormat dan
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBL IKASI KARY A I LMIAR
UNTUK KEP ENTI NGAN AKADEMI S
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya ma has iswa U niversitas Sanata D harma:
: Angela Mer ici N u k i Tr ismayant i
Nomor ma has iswa : 078114028
beserta perangkat yang diper1 ukan (b ila ada). Dengan demi k ian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
menga lih kan dalam bentuk media la in, menge lolanya dalam bentu k pangka lan data,
m endistr ibus ikan secara terbatas, dan mempublikas ikan nya di 1nternet atau media
la in u@u1 ke pent irigan a£adem is tanpa perl u meminta ijin dari ssya maupun
memberikan royalti kepada saya se lama tetap mencantumkan nama saya eebagai
pen ul is,
Dengan demi k ian pern yataan ini saya b uat den gan se benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 1 3 Jan uar i 20 I I
Yang menyatakan
(A n ge la Meri ci N u ki Trismayanti )
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
penulisan skripsi yang berjudul “ Analisis Pareto ABC Persediaan Sediaan Farmasi
dan Influenza Periode 2009 ” dengan baik sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Unversitas
penulis.
4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing yang telah
vii
7. Ibu dan bapak yang tercinta, dan adik tersayang Nico, atas doa, kasih sayang,
8. Buat eyang putri tercinta atas doa dan dukungannya kepada penulis
9. Pria Edi Kharisma Susanto, atas perhatian, semangat, dukungan, bantuan yang
diberikan, dan sabar dalam mendengarkan keluh kesah penulis selama ini.
10. Teman seperjuangan Pia Rika Puspawati dan Dewi Permatasari atas
11. Buat teman-teman kuliah, teman - teman praktikum, teman kelompok belaar
12. Buat anak kos 9999 yang telah memberikan semangat, canda tawa, suka duka
13. Teman – teman kelas FKK A angkatan 2007 yang telah memberikan warna-
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………..….. iv
PRAKATA……………………………………………………………………... vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xi
INTISARI…………………………………………………………………..……. xvi
ABSTRACT…………………………………………………………………..…… xvii
BAB I PENGANTAR…………………………………………………….……... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….............. 1
1. Permasalahan…………………………………………………………….. 3
2. Keaslian penelitian……………………………………………………….. 4
3. Manfaat penelitian……………………………………………………….. 5
B. Tujuan Penelitian……………………………………………………………. 5
1. Tujuan Umum……………………………………………………………. 5
2. Tujuan Khusus…………………………………………………………… 5
ix
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………………………………. 7
A. Puskesmas………………………………………………………….......... 7
B. Sediaan Farmasi…………………………………………………………. 9
F. Nasofaringitis akut………………………………………………………. 14
G. Influenza…………………………………………………………………. 17
H. Managemen Persediaan………………………………………………….. 21
I. Analisis ABC…………………………………………………………….. 22
J. Keterangan Empiris……………………………………………………… 24
B. Definisi Operasional……………………………………………………... 25
C. Subjek Penelitian………………………………………………………… 27
D. Alat Penelitian……………………………………………………………. 28
F. Jalannya Penelitian………………………………………………………. 28
G. Analisis Data……………………………………………………………... 29
1. Analisis Pareto……………………………………………………….. 29
H. Kesulitan Penelitian……………………………………………………… 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………… 34
1. Nilai Pakai…………………………………………………………… 34
2. Nilai Investasi……………………………………………………….. 43
A. KESIMPULAN…………………………………………………………… 63
B. SARAN…………………………………………………………………… 64
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 65
LAMPIRAN……………………………………………………………………… 68
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tahun 2009…………………………………………………….. 38
Tabel VII Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Pandak Tahun
2009………………….………………………………...……….. 43
Tabel VIII Nilai Investasi Sediaan Untuk Terapi Nasofaringitis Akut dan
Tahun 2009……………………………………………………... 47
xii
Tabel XII Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Banguntapan
1 Tahun 2009…………………………………………………… 49
Tabel XIII Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influ -
Tahun 2009……………………………………………...……… 54
Tabel XVII
Lanjutan………………………………………………………… 58
Tabel XVIII
Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Pandak 1 59
Tabel XIX
Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas Bantul 1 60
Tabel XX
Toleransi Jumlah Item Sediaan Farmasi di Puskesmas
Banguntapan 1………………………………………………….. 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1…………….…………………………………………………..... 96
Lampiran 8 Hasil Analisis ABC Nilai Indeks Kritis Puskesmas di Bantul 100
1………………..…………………………………………………
Lampiran 9 Hasil Analisis ABC Nilai Indeks Kritis Puskesmas Banguntapan
1………………………………………….……………..………... 104
Lampiran 10 Data Obat Yang Termasuk Nilai Indeks Kritis A………………... 108
Lampiran 11 Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A nilai indeks kritis…...….. 110
Lampiran 12 Data Nilai Investasi Obat Yang Termasuk Pareto A Nilai Indeks
xv
Kritis………………………………...…………………………… 112
xvi
INTISARI
xvii
ABSTRACT
Key words: public health center, pharmaceutical dosage form, Pareto ABC, LPLPO
xviii
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung
Berdasarkan definisi di atas puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan
ketersediaan sediaan farmasi yang ada di puskesmas dengan jenis dan jumlah yang
tepat sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin dan tersebar secara merata,
berkesinambungan dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu
yang tepat. Persediaan sediaan farmasi sangatlah penting karena mutu pelayanan
kefarmasian dapat dilihat dari ketersediaan sediaan farmasinya. Oleh karena itu perlu
1
2
dilakukan oleh tenaga kefarmasian dan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan
Untuk itu puskesmas tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-
pengelolaan sediaan farmasi. Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan yaitu
membagi sediaan farmasi menjadi 3 kategori menurut prinsip Pareto. Prinsip pareto
yaitu klasifikasi suatu barang berdasarkan nilai pemakaian dan nilai investasi menjadi
berbagai macam penyakit yang ada di masyarakat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan
tahun 2009 terdapat pola penyakit yang sama yaitu nasofaringitis akut dan influenza
dengan total persentase angka kejadian dua penyakit tersebut lebih dari 35% (Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul, 2009). Dengan total presentase lebih dari 35%
dengan pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza. Analisis dilakukan dengan
menggolongkan jenis sediaan farmasi berdasarkan nilai pakai dan nilai investasi
menggunakan analisis Pareto ABC. Dari hasil analisis Pareto ABC tersebut akan
dapat mengetahui jenis sediaan farmasi dan biaya pengadaan sediaan farmasi yang
menjadi prioritas utama puskesmas dengan pola penyakit nasofaringitis dan influenza.
1. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana Pareto ABC dilihat dari rata-rata nilai pakai dan nilai investasi
c. Sediaan farmasi apa saja yang menjadi prioritas dalam pengadaan sediaan
Kabupaten Bantul periode 2009 belum pernah dilakukan. Akan tetapi penelitian
Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode
tahun 2006-2008.
peneliti terdahulu menggunakan analisis VEN sebagai bagian dari analisis ABC
persamaan dari penelitian Rony (2009) dan Stefani (2010) adalah dalam hal
kajian pokok yang diteliti yaitu analisis perencanaan dengan metode ABC indeks
peneliti.
3. Manfaat Penelitian
agar mengenai nilai investasi, nilai pakai, nilai indeks kritis serta prioritas sediaan
farmasi yang harus diadakan di Puskesmas Bantul dengan pola penyakit utama
nasofaringitis akut dan influenza dengan metode Pareto ABC kepada Apoteker
Puskesmas menjadi efektif dan efisien serta dapat memberikan gambaran biaya
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui nilai Pareto ABC sediaan farmasi dilihat dari nilai pakai dan nilai
Bantul dengan penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza periode 2009.
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Puskesmas
Hal ini sesuai dengan UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 19 yang
upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.” (Presiden R.I., DPR
R.I., 2009).
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
masyarakat
(Indarwati, 2010).
7
8
Tempat pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat Primer tersebut dapat dilakukan
Pada kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan perawatan maka sebagai
d. Pelayanan Spesialistik
pelayanan dokter spesialis (rawat jalan, rawat inap, tindakan operatif) maupun
jaringannya.
e. Pelayanan Rujukan
Rujukan pelayanan kesehatan dapat berasal dari Poskesdes, Pustu ke Puskesmas,
atau antar Puskesmas dan dari Puskesmas ke Rumah Sakit atau sarana penunjang
medis lainnya.
g. Manajemen Pengelolaan
1. Perencanaan
2. Penggerakan pelaksanaan
B. Sediaan Farmasi
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
Obat bebas adalah obat yang dapat digunakan tanpa menggunakan resep
dokter. Obat ini dijual bebas di pasaran, Umumnya obat ini digunakan untuk
mengobati gejala penyakit yang ringan. Contoh obat ini antara lain multivitamin
(vitamin C, vitamin B1, vitamin B complex) dan parasetamol. Pada kemasan obat
Gambar 1. Logo obat bebas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik
Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)
Obat ini sebenarnya masih termasuk dalam golongan obat keras, tetapi dalam
jumlah tertentu masih dapat dibeli di apotek tanpa menggunakan resep dokter. Obat
bebas terbatas ini contohnya obat anti mabuk (Antimo), vitamin K, CTM, dan lain-
lain. Pada kemasan obat terdapat logo lingkaran berwarna biru dengan garis tepi
berwarna hitam.
Gambar 2. Logo obat bebas terbatas (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)
3. Obat keras dan Psikotropika
Obat keras merupakan obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
menggunakan resep dokter. Contoh obat keras adalah tetrasiklin, penisilin, diazepam
injeksi, dan lain-lain. Pada kemasan obat terdapat logo dengan huruf K dalam
Gambar 3. Logo obat keras (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik
Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006)
4. Narkotika.
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun
kesehatan (pasal 40 ayat 6), yang dimaksud dengan obat generik adalah obat yang
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di Kabupaten/ Kota. Dalam proses
Kabupaten/ Kota yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan
yang sesuai pola penyakit dan kebutuhan dasar termasuk program kesehatan yang
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya.
masing Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit. Berdasarkan UU No.36 tahun 2009 dan PP No.51 tahun 2009 tentang
Kefarmasian, 2008).
dasar, salah satu kegiatan yang penting adalah intervensi farmakoterapi yaitu
2007).
1. Pasien, dimana pasien hanya mendapat obat yang benar dan dibutuhkan.
membantu dalam pengendalian biaya obat dan suplai obat (Direkorat Jenderal
F. Nasofaringitis Akut
adalah penyakit menular yang dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus. Lebih dari
200 jenis virus diketahui menyebabkan flu biasa. Karena tidak ada anti-virus yang
2007).
Setelah masa inkubasi dari 24 sampai 72 jam, gejala dimulai dengan
tenggorokan "gatal" atau sakit, diikuti oleh bersin, rhinorrhea, sumbatan hidung, dan
rasa sakit. Suhu biasanya normal, terutama bila patogen adalah rhinovirus atau
coronavirus. sekresi hidung yang encer dan berlimpah selama hari-hari pertama tapi
kemudian menjadi lebih berlendir dan bernanah. Batuk biasanya ringan, tetapi sering
topikal nasal lebih efektif dibanding dekongestan oral, namun penggunaan obat
topikal untuk > 3 sampai 5 hari dapat mengakibatkan rebound. Rhinorrhea bisa
dievaluasi sebagai terapi nasofaringitis akut tetapi belum terlihat dengan jelas
1. Dekongestan
Dekongestan topikal seperti semprotan hidung, tetes, dan inhaler yang relatif
murah, mudah digunakan, dan bekerja cepat (onset kerja 30 detik sampai 10
menit), tetapi pasien harus diingatkan bahwa pemakaian rutin lebih dari 2 atau
3 hari menyebabkan kongesti rebound hidung. Fenilefrin adalah prototypic
2. Antihistamin
digunakan pada penderita yang disertai dengan alergi rhinitis. Pasien dengan
loratadine.
3. Antitusive
biasanya sebagai drug of choice untuk menekan batuk. Pasien dengan batuk
dan ISPA harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah terinfeksi bakteri
atau tidak.
4. Ekspektoran
5. Analgesik
Analgesik sistemik dapat meredakan nyeri kepala dan demam. Asam salisilat
dan aspirin harus dihindari pada anak karena potensi risiko mengembangkan
Jika akan menggunkaan zink sebaiknya kurang dari 24 jam setelah gejala
dirasakan.
gejala flu.
G. Influenza
tipe B yang umumnya dikaitkan dengan proses infeksi melalui spora (Kimbel, 2009).
Virus ini disebarkan dengan menghirup langsung udara dari orang yang
batuk atau bersin oleh orang yang terinfeksi atau kontak langsung dengan cairan
hidung orang yang terinfeksi. Penderita influenza dapat menularkan penyakit dari hari
demam, sakit kepala, sakit otot dan sendi, sakit tenggorokan, batuk, hidung beringus
atau tersumbat, lelah parah. Kebanyakan penderita sembuh dalam waktu seminggu.
cairan, dan menghindari kegiatan yang berat. Demam dan nyeri diobati dengan
asetaminofen atau non steroid anti-inflamasi obat-obatan (NSAID, seperti aspirin atau
infeksi saluran napas akut (ISPA) yang biasanya terjadi dalam bentuk epidemi.
Disebut common cold atau selesma bila gejala di hidung lebih menonjol, sementara
“influenza” dimaksudkan untuk kelainan yang disertai faringitis dengan tanda demam
dan lesu yang lebih nyata (Direkorat Jenderal Bina Kefarmasian, 2007).
Penatalaksanaan :
Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting pada influenza ini.
1. Antihistamin
Antihistamin dapat menghambat kerja histamin yang menyebabkan terjadinya
2. Tetes hidung
3. Dekongestan oral
tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu.
4. Antitusive/ekspetoran
Contoh obat : parasetamol untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit,
ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri
haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu
dan terkilir
Keterangan Parasetamol
Indikasi Mengobati sakit ke kepala dan demam ringan sampai sedang
Dosis Anak <12 tahun 10-15 mg/kg/dosis tiap 4-6 jam jika diperlukan,
Dewasa 325-650 mg tiap 4-6 jam atau 1000 mg 3-4 kali/hari
jangan sampai 4 gram/hari.
Dosis parasetamol berdasarkan umur anak :
sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi dan di lain pihak investasi
Usaha yang perlu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar
2003).
barang yang disimpan sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan, tetapi di lain
pihak harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut
berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Efektif berarti dapat menjamin
penjualan. Prinsip ini juga dikenal dengan nama Analisa ABC (ABC analysis), dan
dibuat berdasarkan sebuah konsep yang dikenal dengan nama Hukum Pareto
(Pareto’s Law), dari nama ekonom Itali, Vilfredo Pareto (Quick, Hume, Rankin,
Analisis ABC terbagi dalam persedian di tangan (on hand) dalam tiga
klasifikasi yang seringkali disebut dengan hukum 80-20 yaitu A, B dan C yang
mangalikan setiap item persediaan dengan biaya per unit. Persediaan tipe A berisi
20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70%-80%, persediaan tipe B
berisis 30% dari total persediaan dengan biaya persediaan 15%-20%, persediaan tipe
C berisi 50% dari total item dengan biaya total persediaan 5% (Zulfikarijah, 2005).
dapat diterima. Tingkat kesalahan yang dapat diterima menurut rekomendasi APICS
(The American Production and Inventory Control) adalah ±0,2% untuk item A, ±1%
Memesan item obat kelompok A lebih sering dan dalam jumlah yang lebih kecil
Dilakukan dengan mencari item kelompok A dalam bentuk sediaan yang paling
Hal ini untuk mencegah terjadinya kekurangan item yang mendadak dan
dan tenaga medis lain untuk memberikan gambaran mengenai obat yang jarang dan
penjualan lebih memperhatikan item-item produk yang memiliki total penjualan yang
tinggi meskipun jumlah produk sedikit dibandingkan dengan item produk dengan
total penjualan rendah, meskipun terdiri dari jumlah produk yang banyak (Siagian,
2005).
J. Keterangan Empiris
METODE PENELITIAN
studi kasus yang bersifat retrospektif. Disebut penelitian non eksperimental karena
pada penelitian ini dilakukan observasi terhadap variabel subjek menurut keadaan apa
adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti (Pratiknya, 1993). Berdasarkan
bidang ilmu, penelitian ini merupakan penelitian klinis komunitas, mata kuliah yang
B. Definisi Operasional
Bantul dengan pola penyakit yang sama, yaitu nasofaringitis akut dan influenza
dengan total persentase kedua penyakit tersebut lebih dari 35%. Puskesmas
Banguntapan 1.
2. Nilai pakai adalah nilai yang diberikan kepada suatu sediaan berdasarkan jumlah
sediaan dengan pemakaian terbanyak yang mendominasi 80% dari total seluruh
25
26
memiliki kekuatan gabungan 15% dari total seluruh pemakaian. Nilai C diberikan
kepada sediaan dengan pemakaian rendah yang memiliki nilai kekuatan gabungan
3. Nilai pakai diperoleh dari data jumlah pemakaian obat di Puskesmas yang
4. Nilai investasi adalah nilai yang diberikan pada suatu sediaan yang diperoleh dari
jumlah pengeluaran suatu sediaan dikali dengan harga satuan sediaan tersebut
pada periode 2009. Nilai A diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi
tertinggi yang mendominasi 80% dari total seluruh nilai investasi. Nilai B
diberikan kepada sediaan dengan nilai investasi sedang yang memiliki kekuatan
gabungan sebesar 15% dari total seluruh nilai investasi. Nilai C diberikan kepada
sediaan dengan nilai investasi rendah yang hanya memiliki kekuatan gabungan
5. Nilai investasi diperoleh dari Daftar Perincian Persediaan Obat sampai posisi
tanggal 31 Desember 2009 Gudang Farmasi Kabupaten Bantul dengan harga yang
paling tinggi yang tertera pada daftar sediaan farmasi di PKD (Pelayanan
6. Nilai indeks kritis diperoleh dari gabungan Pareto nilai pakai dan nilai investasi
sediaan farmasi di setiap Puskesmas 2009. Nilai A diberikan untuk sediaan yang
memiliki nilai indeks kritis 4,67 – 6, nilai B diberikan untuk sediaan yang
memiliki nilai indeks kritis 3,34 – 4,66, dan nilai C diberikan untuk sediaan yang
7. Kriteria inklusi: sediaan farmasi yang disediakan oleh gudang farmasi Kabupaten
gempa, sediaan farmasi yang dibeli langsung oleh puskesmas yang bersangkutan,
dan sediaan famasi yang tidak diketahui harganya. Daftar nama sediaan yang
9. Periode 2009 dimulai pada tanggal 1 Januari 2009 dan berakhir pada tanggal 31
Desember 2009.
10. LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) adalah formulir yang
C. Subjek Penelitian
dengan penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza yang tercantum dalam
LPLPO (Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) periode 2009. Kriteria inklusi
subjek adalah sediaan farmasi puskesmas dengan peringkat pertama penyakit yang
ditangani pada tahun 2009 nasofaringitis akut dan peringkat keduanya influenza,
dengan total persentase kedua penyakit tersebut lebih dari 35%. Terdapat 3 LPLPO
Banguntapan 1. Kriteria eksklusi subjek adalah sediaan farmasi yang berupa bantuan
gempa dan yang tidak diketahui harganya. Daftar nama sediaan yang masuk dalam
D. Alat Penelitian
4. Kalkulator
5. Program komputer.
E. Lokasi Penelitian
F. Jalannya Penelitian
rawat jalan dan 11 puskesmas rawat inap. Dari 27 puskesmas dilihat peringkat 10
ke Dinas Kesehatan Bantul. Dari laporan tesebut Dinas Kesehatan Bantul membuat
peringkat 10 besar penyakit. Dari 27 puskesmas tersebut didapat pola penyakit yang
sama yaitu nasofaringitis akut dan influenza dengan total presentase kedua penyakit
tersebut lebih dari 35% pada tiga puskesmas. Puskemas tersebut adalah Puskesmas
utama nasofaringitis akut dan influenza diperoleh pada format LPLPO (Laporan
Pemakaian Lembar Permintaan Obat) periode 2009 dan daftar harga sediaan yang
diperoleh dari Gudang Farmasi Kabupaten Bantul. Data pemakaian obat tersebut
dilakukan analisis indeks kritis dengan menggabungkan pareto nilai pakai dan pareto
nilai investasi.
G. Analisis Data
1. Analisis Pareto
sediaan diurutkan dari jumlah pemakaian paling banyak hingga jumlah pemakaian
paling sedikit. Dari urutan data tersebut kemudian dibuat klasifikasi sediaan sesuai
jumlah pemakaiannya menjadi golongan ANP, BNP, dan CNP berdasarkan persentase
kumulatif 80%, 15%, dan 5%. Sediaan yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi
skor 3 untuk sediaan yang masuk dalam golongan ANP, 2 untuk golongan BNP, dan 1
Keterangan:
%NP : % pemakaian sediaan selama 1 tahun
p : jumlah pemakaian sediaan dalam 1 tahun
∑p : jumlah seluruh pemakaian sediaan
dilakukan pendataan nilai pakai sediaan farmasi yang merupakan sediaan untuk
tahun 2007 dan obat lain yang mendukung berdasarkan Drug Information Handbook
dihitung nilai investasi dengan cara mengalikan jumlah pemakaian setiap sediaan
dengan harga satuan masing-masing sediaan. Sediaan kemudian diurutkan dari yang
nilai investasinya paling tinggi ke yang paling rendah dan diklasifikasikan menjadi
golongan ANI, BNI, dan CNI berdasarkan persentase kumulatif 80%, 15%, dan 5%.
Sediaan yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi skor 3 untuk sediaan yang
masuk dalam golongan ANP, 2 untuk golongan BNP, dan 1 untuk golongan CNP.
NI = e × h
Keterangan:
NI : nilai investasi
p : jumlah pemakaian dalam 1 tahun
h : harga satuan + PPN
NI
%NI =
∑ NI × 100%
Keterangan:
%NI : persen nilai investasi
NI : nilai investasi masing-masing sediaan
∑NI : jumlah nilai investasi seluruh sediaan
Setelah diketahui nilai pakai sediaan farmasi di tiap Puskesmas, maka dilakukan
pendataan nilai pakai sediaan farmasi yang merupakan sediaan untuk nasofaringitis
akut dan influenza berdasarkan Pedoman Pengobatan di Puskesmas tahun 2007 dan
obat lain yang mendukung berdasarkan Drug Information Handbook dan Handbook
Analisis ABC indeks kritis dilakukan dengan menjumlah skor nilai pakai
Keterangan:
NIK : nilai indeks kritis
Snp : skor nilai pakai
Sni : skor nilai investasi
Dari hasil perhitungan tersebut kemudian sediaan diurutkan dari nilai indeks
kritis paling besar ke yang paling kecil dan diklasifikasikan menjadi golongan ANIK,
BNIK, dan CNIK berdasarkan hasil penjumlahan antara skor nilai pakai dan nilai
investasi. Untuk nilai pakai dan nilai investasi dengan skor A dikonversikan menjadi
3, skor B menjadi 2, dan skor C menjadi 1, jadi range skor yang didapat adalah 2-6.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka sediaan dengan skor 2 - 3,33 masuk dalam
golongan CNIK, sediaan dengan skor 3,34 – 4,66 masuk dalam golongan B NIK, dan
Pada analisis ini dilakukan dengan mendata seluruh sediaan farmasi yang
didata golongan Pareto indeks kritisnya di puskesmas lain dengan penyakit utama
nasofaringitis akut dan influenza. Setelah diperoleh data golongan nilai indeks kritis
diberi skor 3, BNIK diberi skor 2, dan CNIK diberi skor 1, sehingga diperoleh range skor
untuk tiap sediaan adalah 3-9. Skor tersebut kemudian diurutkan dari skor
tertinggi ke terendah. Dari seluruh sediaan akan dipisahkan menjadi 3 golongan,
untuk itu perlu dilakukan penghitungan range tiap golongan dengan cara sebagai
berikut:
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka golongan C adalah sediaan dengan skor 3-5,
golongan B adalah sediaan dengan skor 6-7, dan golongan A adalah sediaan dengan
skor 8-9. Sediaan yang menjadi prioritas di Puskesmas dengan penyakit utama
nasofaringitis akut dan influenza adalah sediaan yang masuk dalam golongan ANIK di
tiga puskesmas.
H. Kesulitan Penelitian
Pada penelitian ini kesulitan yang dihadapi peneliti terjadi pada saat
pengambilan data karena ada beberapa nama sediaan yang salah tulis pada LPLPO
Gudang Farmasi Kabupaten Bantul. Selain itu adanya beberapa obat bantuan gempa
yang tidak diadakan oleh Gudang Farmasi Kabupaten Bantul sehingga peneliti harus
Penelitian ini tujuannya adalah mengetahui nilai Pareto ABC sediaan farmasi
dilihat dari nilai pakai dan nilai investasi dan mengetahui nilai indeks kritis sediaan
dan influenza periode 2009 serta untuk mengetahui sediaan farmasi yang menjadi
penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza. Penelitian ini dilakukan dengan
persediaan awal dan jumlah sisa stok pada ruang penyimpanan sediaan farmasi.
Jumlah pemakaian per item selama satu bulan dikumulatifkan menjadi jumlah
pemakaian selama satu tahun, setelah itu dihitung persen pemakaiannya per item dan
34
35
nilai indeks kritis. Masing-masing item sediaan farmasi yang masuk ke dalam
kelompok A diberi skor 3, untuk sediaan farmasi yang masuk ke dalam kelompok B
diberi skor 2 dan untuk sediaan farmasi yang masuk ke dalam kelompok C diberi skor
1.
Tabel II. Hasil Analisis ABC Nilai Pakai Sedian Farmasi di Tiap Puskesmas
Tahun 2009
Jumlah item
Jumlah
Puskesmas Kelompok sediaan
pemakaian (%)
farmasi (%)
21 489157
ANP (14,29) (79,15%)
25 97186
Pandak 1 BNP (17,00%) (15.72 %)
101 31719
CNP (68,71%) (5.13 %)
147 618062
TOTAL (100%) (100%)
19 442069
ANP (13,57%) (79.72%)
20 82799
Bantul 1 BNP (14,29 %) (14.93%)
101 29684
CNP (72,14%) (5.35 %)
140 554552
TOTAL (100%) (100%)
22 556976
ANP (15,07 %) (79.56%)
32 107679
Banguntapan 1 BNP (21,92 %) (15.38 %)
92 35456
CNP (63,01%) (5,06%)
146 700111
Total (100%) (100%)
Nilai Pakai
80
70
60
50
ian
a
40
30
pema
20
k
% 10
0
A B C
1 79.15 15.72 5.13
101 item
2 item 25 item
Pandak1 1 item
79.72 20 item
14.93 101 item
5.35
Bantul tapan 1 79.56 15.38item92 item
22 item32 5.06
Bangun
Perbedaan ini tergantung dari pola konsumsi dari item tersebut. Jumlah pemakaian
sediaan farmasi juga dapat dipengaruhi oleh adanya pola penyakit atau wabah
Pada tabel II total item sediaan farmasi di Puskesmas Pandak 1 adalah 147
item dengan total pemakaian 618062. Dari 147 item yang masuk kelompok A adalah
21 item atau 14,29% dengan pemakaian sebanyak 489.157 atau 79,15%. Sediaan
yang masuk kelompok B adalah 25 item atau 17% dengan pemakaian sebanyak
97.186 atau 15,72%. Sediaan yang masuk kelompok C adalah 101 item atau 68,71%
Total item sediaan farmasi di Puskesmas Bantul 1 adalah 140 item dengan
total pemakaian 554552. Dari 140 item yang masuk kelompok A adalah 19 item atau
13,57% dengan pemakaian sebanyak 442069 atau 79,72%. Sediaan yang masuk
kelompok B adalah 20 item atau 14,29% dengan pemakaan sebanyak 82799 atau
14,93%. Sediaan yang masuk kelompok C adalah 101 item atau 72,14% dengan
dengan total pemakaian 700111. Dari 147 item yang masuk kelompok A adalah 22
item atau 15,07% dengan pemakaian sebanyak 556976 atau 79,50%. Sediaan yang
masuk kelompok B adalah 32 item atau 21,92% dengan pemakaan sebanyak 107679
atau 15,38%. Sediaan yang masuk kelompok C adalah 92 item atau 63,01% dengan
jenis virus. Terkait dengan pengobatannya karena tidak ada anti-virus yang efektif
Biasanya pada influenza disertai dengan demam sedangkan pada nasofaringitis akut
gejala pada hidung (pilek) lebih menonjol (Direkorat Jenderal Bina Kefarmasian,
2007).
Puskesmas yaitu parasetamol tablet 500 mg, asetosal tablet 500 mg dan antibiotika
Tabel III. Hasil Analisis ABC Nilai Pakai Obat Berdasarkan Pedoman
Pengobatan Dasar Puskesmas
Parasetamol Parasetamol sirup Asetosal Tablet
Puskesmas Tablet 500 mg 500 mg
Jumlah Pemakaian JumlahPemakaian Jumlah Pemakaian
Pandak 1 38857 (A) 335 (C) -
Bantul 1 31500 (A) 306 (C) 200 (C)
Banguntapan 1 50550 (A) 317 (C) -
Total 91907 648 200
ABC nilai pakai, parasetamol tablet 500 mg masuk dalam kelompok A. Di puskesmas
terdapat 2 bentuk sediaan parasetamol yaitu tablet dan sirup. Total pemakaian
parasetamol sirup sebesar 648. Berdasarkan hasil analisis ABC nilai pakai,
parasetamol sirup masuk dalam kelompok C begitu juga dengan asetosal tablet 500
Dari nilai pakai tiga obat tersebut, terlihat bahwa parasetamol tablet 500 mg
akut dan influenza. Tingginya pemakaian parasetamol tablet 500 mg maka banyak
pasien yang menggunakan obat tersebut oleh karenanya persediaan harus selalu
dijaga, perlu pemantauan yang ketat, peninjauan secara tetap agar tidak terjadi
asetosal tablet 500 mg hanya dipakai di satu puskesmas saja dan jumlah pemakaianya
sedikit.
gejala – gejala nasofaringits akut dan influenza berdasarkan hasil analisis ABC nilai
nilai pakai masuk dalam kelompok A. Berbeda dengan dekstromethropan HBr sirup
10 mg/ml jumlah pemakaiannya selama satu tahun hanya 192 sehingga dalam analisis
Pandak 1 adalah 38857. Bila parasetamol diminum 3 x sehari selama 5 hari, maka
sejumlah 38857 parasetamol tablet 500 mg digunakan oleh 2590 pasien. Dengan
asumsi bahwa parasetamol tersebut hanya digunakan untuk nasofaringitis akut dan
influenza. Untuk konsumsi parasetamol sirup selama satu tahun sebanyak 335 botol.
Apabila satu pasien anak-anak mendapatkan 1 botol parasetamol sirup maka jumlah
influenza berdasarkan hasil analisis ABC nilai pakai di Puskesmas Bantul 1 paling
banyak adalah klorfeniramin maleat tablet 4 mg dengan jumlah pemakaian 51000.
Banyaknya pemakaian maka dalam analisis ABC nilai pakai obat tersebut masuk
HBr sirup 10mg/ml dengan jumlah pemakaian 520 sehingga obat ini masuk dalam
kelompok C.
Bantul 1 adalah 31500. Bila parasetamol diminum 3 x sehari selama 5 hari, maka
sejumlah 31500 parasetamol tablet 500 mg digunakan sebanyak 2100 pasien. Dengan
asumsi bahwa parasetamol tersebut hanya digunakan untuk nasofaringitis akut dan
influenza. Untuk konsumsi parasetamol sirup selama satu tahun sebanyak 466 botol.
Apabila satu pasien anak-anak mendapatkan 1 botol parasetamol sirup maka jumlah
Berdasarkan analisis ABC obat ini masuk dalam kelompok A. obat yang
maka parasetamol tablet 500 mg digunakan oleh 3370 pasien. Dengan asumsi bahwa
parasetamol tersebut hanya digunakan untuk nasofaringitis akut dan influenza. Untuk
konsumsi parasetamol sirup selama satu tahun sebanyak 317 botol. Apabila satu
pasien anak-anak mendapatkan 1 botol parasetamol sirup maka jumlah pasien anak-
Dari hasil analisis ABC nilai pakai tiga puskesmas dengan pola penyakit
utama nasofaringitis akut dan influenza bahwa obat - obat yang masuk dalam
kelompok A dan B relative sama jenisnya, yang berarti bahwa pemakaiannya tinggi
dan digunakan sebagai terapi nasofaringitis akut dan influenza. Dari analisis ABC
nilai pakai ini maka bisa dijadikan pertimbangan untuk puskesmas dengan pola
penyakit nasofaringitis akut dan influenza bahwa obat-obat untuk terapi nasofaringitis
akut dan influenza tidak hanya parasetamol tablet 500 mg namun ada obat lain juga
yang pemakaiannya tinggi sehingga persediaan obat tersebut harus selalu dijaga,
pemantauan yang ketat agar tidak terjadi kekosongan supaya dapat melayani
kebutuhan resep dalam pengobatannya. Obat tersebut adalah klorfeniramin maleat 4
dibutuhkan juga harga satuan (harga + ppn) sediaan tersebut. Setelah diketahui
jumlah pemakaian dan harga sediaannya maka jumlah pemakaian tiap sediaan dikali
diperoleh nilai investasi kemudian dibuat persentase dari tiap item sediaan. Kemudian
diurutkan dari sediaan dengan persentase tertinggi hingga sediaan dengan persentase
terendah. Setelah dipersenkan dari yang tertinggi sampai dengan terendah barang-
barang yang masuk dalam golongan A diberi skor 3, golongan B diberi skor 2 dan
Tabel VII. Hasil Analisis ABC Nilai Investasi di Puskesmas Pandak 1 Tahun
2009
Jumlah item % item sediaan
Jumlah investasi Rata – rata per item
Kelompok sediaan farmasi % investasi
(Rp) (Rp)
farmasi
ANI 33 22,45 84.083.049,04 79,79 2.547.971,18
BNI 35 23,81 15.897.628,99 15,08 454.217,97
CNI 79 53,74 5.403.333,56 5,13 68.396,63
Total 147 100 105.384.011,59 100 716.898,04
Pada tabel VII. terdapat 147 item dengan total investasi sebesar Rp
105.384.011,59. Dari 147 item, sediaan yang masuk dalam kelompok A sebesar 33
item atau 22,45% dengan jumlah investasi Rp 84.083.049,04 atau 79,79%. Rata – rata
sebesar 35 item atau 23,81% dengan jumlah investasi Rp 15.897.628,99 atau 15,08%.
Rata- rata per itemnya sebesar 454.217,97. Sediaan yang masuk dalam kelompok C
sebesar 79 item atau 53,74% dengan jumlah investasi Rp 5.403.333,56 atau 5,13%.
40
80 % dari nilai total
2 0
00, 0
020 40 60 80 100 120
%persediaan
farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi.
Dilihat dari tabel VIII parasetamol tablet 500 mg adalah obat yang masuk
dalam kelompok A di setiap puskesmas dan mempunyai nilai investasi yang besar.
mg perlu pengawasan dan pemantauan yang ketat jangan sampai terjadi kekosongan.
Begitu juga dengan parasetamol sirup perlu pengawasan dan kontrol meskipun pada
nilai pakai parasetamol sirup masuk dalam kelompok C namun mempunyai nilai
investasi yang cukup besar, sedangkan sediaan asetosal tablet 500 mg, karena masuk
Pada tabel IX. Hasil analisis ABC nilai investasi untuk obat pendukung
nasofaringitis akut dan influenza paling besar investasinya dimiliki oleh amoksillina
kaplet 500 mg yaitu sebesar Rp 31.026.720,00 sehingga obat ini masuk dalam
kelompok A. Paling sedikit investasinya dimiliki oleh ibuprofen tablet 400 mg yaitu
sebesar Rp 144.854,82 sehingga obat ini masuk dalam kelompok C. Ada beberapa
obat di nilai pakai masuk dalam kelompok C tetapi di nilai investasi masuk dalam
kelompok A. Contohnya obat batuk hitam dan amoksilina sirup kering 125 mg/5ml
pada nilai pakai masuk dalam kelompok C namun pada nilai investasi masuk dalam
kelompok A, hal ini disebabkan karena nilai investasi dari obat tersebut yang tinggi
110.682.725,46. Dari 140 item, sediaan yang masuk dalam kelompok A sebesar 25
item atau 17,86% dengan jumlah investasi Rp 88.259.328,33 atau 79,74%. Rata – rata
sebesar 33 item atau 23,57% dengan jumlah investasi Rp 16.641.470,04 atau 15,04%.
Rata- rata per itemnya sebesar Rp 504.286,97. Sediaan yang masuk dalam kelompok
C sebesar 82 item atau 58,57% dengan jumlah investasi Rp 5.781.927,09 atau 5,22%.
15 % dari nilai
100, 100
100total 7 41.43, 94.78
8017.86, 79. 4
60 5 % dari nilai total
40
20 80 % dari nilai
0 0, 0ot tal
02040 60 80 100 120
% persediaan
Gambar 8. Grafik Distribusi Persediaan ABC Berdasarkan Analisis Nilai
Investasi di Puskemas Bantul 1 Tahun 2009
Grafik distribusi persediaan ABC berdasarkan analisis nilai investasi pada
memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi. kelompok B sebesar
23,57% sediaan farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 15% dari total nilai
Tabel XI. Nilai Investasi Obat Pendukung Nasofaringitis akut dan Influenza di
Puskesmas Bantul 1 Tahun 2009
No. Nama Obat Jumlah Investasi Kelompok
(Rp)
1 Amoksillina kaplet 500 mg 49.577.040,00 A
2 Multivitamin tablet 4.913.700,00 A
3 Amoksillina sirup kering 125 mg/5ml 1.584.400,00 A
4 Obat batuk hitam 1.271.400,00 A
5 Dekstromethropan HBr sirup 10 mg/ml 768.000,00 A
6 Gliseril guaiacolat 738.451,00 B
7 Ibuprofen tablet 400 mg 722.799,00 B
8 Ibuprofen tablet 200 mg 337.456,00 B
9 Klorfeniramin maleat 4 mg tablet 331.500,00 B
10 Vitamin C tablet 265.843,68 B
11 Dekstromethropan tablet 15 mg 239.344,00 C
Dari tabel XI. Hasil analisis ABC nilai investasi untuk obat pendukung
nasofaringitis akut dan influenza paling besar investasinya dimiliki oleh amoksillina
kaplet 500 mg yaitu sebesar Rp 49.577.040,00 sehingga obat ini masuk dalam
analisis ABC nilai investasi masuk dalam kelompok C. Ada beberapa obat yang di
nilai pakai masuk dalam kelompok C namun di nilai investasi masuk dalam
masuk kelompok C namun di nilai investasi masuk kelompok A hal ini disebabkan
karena nilai investasi obat tersebut yang tinggi sehingga masuk dalam kelompok A
Pada tabel XII. Terdapat 146 item dengan total investasi sebesar Rp
149.020.242,10. Dari 140 item, sediaan yang masuk dalam kelompok A sebesar 31
item atau 21,23% dengan jumlah investasi Rp 118.856.118,69 atau 79,76%. Rata –
rata per itemnya sebesar Rp 3.834.068,35. Sediaan yang masuk dalam kelompok B
sebesar 37 item atau 25,34% dengan jumlah investasi Rp 22.455.155,64 atau 15,07%.
Rata- rata per itemnya sebesar Rp 606.896,10. Sediaan yang masuk dalam kelompok
C sebesar 78 item atau 53,43% dengan jumlah investasi Rp 7.708.967,77 atau 5,17%.
40
memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi. Kelompok B sebesar
15% dari total nilai investasi. Kelompok C sebesar 53,43% (100%-46,57%) sediaan
besar namun hanya berkontribusi sebesar 5% terhadap total nilai investasi, sehingga
Pada tabel XIII hasil analisis ABC nilai investasi sediaan farmasi yang
mempunyai nilai investasi terbesar dimiliki oleh amoksillina kaplet 500 mg dengan
nilai investasi sebesar Rp 28.844.460,00. Besarnya nilai investasi pada analisis ABC
nilai investasi maka obat ini masuk dalam kelompok A. Obat yang mempunyai nilai
pada analisis ABC nilai investasi masuk dalam kelompok C. Meskipun kecil nilai
investasinya namun pada pemakaian obat ini cukup tinggi. Pada analisis nilai pakai
termasuk obat dalam kelompok B, sehingga obat ini masih harus diadakan dengan
Dari hasil analisis ABC nilai investasi tiga puskesmas dengan pola penyakit
nasofaringitis akut dan influenza untuk jenis item yang masuk kelompok A dan B
relattif sama. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya obat parasetamol tablet 500 mg
dan parasetamol sirup yang mempunyai nilai investasi tinggi, namun ada obat lain
juga yang digunakan untuk pengobatan nasofaringitis akut dan influenza yang
mempunyai nilai investasi tinggi. Oleh karenanya item A dan B dalam pengadaanya
Nilai Investasi
80
% investasi
70
60
50
40
30
20
10
0
A B C
Pandak Bantul
1 1 31 item 35 item 795.13
item
79.15 15.72
Banguntapan 1 25 item 33 item 82 item
79.72
31 item 14.29
37 item 785.35
item
79.56 15.38 5.06
Gambar 10. Diagram Batang Item Sediaan Farmasi Berdasarkan Analisis ABC
Nilai Investasi Puskesmas Pandak 1, Bantul 1, Banguntapan1 tahun 2009
Pada gambar 10. Diagram batang item sediaan farmasi berdasarkan analisis
Sedangkan item A dan B harus lebih ketat lagi pemantauannya dan persediaanya
harus dijaga supaya tidak berlebihan dan tidak terjadi kekosongan mengingat nilai
Dari ketiga puskesmas tersebut jumlah total investasi yang paling besar
jumlah dan jenis barang yang disimpan dapat selalu memenuhi kebutuhan, tetapi di
lain pihak harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang
namun hanya memberikan sedikit nilai investasi sehingga untuk periode selanjutnya
pengadaanya perlu dikendalikan. Untuk obat yang pemakaianya banyak harus tetap
diaadakan namun dengan menekan jumlah persediaan obat tersebut, tapi jika jumlah
(efisien) dan berhasil guna (efektif). Efektif berarti dapat menjamin pemenuhan
tingkat minimum.
Analisis indeks kritis dilakukan dengan menjumlah skor nilai pakai dan nilai
diurutkan dari nilai indeks kritis paling besar ke yang paling kecil dan
penjumlahan antara skor nilai pakai dan nilai investasi. Untuk nilai pakai dan nilai
menjadi 1, jadi range skor yang didapat adalah 2-6. Skor 2-3 disebut C NIK, Skor 4
Tabel XV. Jumlah golongan sediaan farmasi dalam NIK setiap puskemas tahun
2009
Jumlah Item Kelompok
Puskesmas Sediaan
A B C
Farmasi
Pandak 1 147 item 29 item 18 item 100 item
Bantul 1 140 item 22 item 20 item 98 item
Banguntapan 1 146 item 29 item 19 item 98 item
Pada tabel jumlah sediaan farmasi untuk puskesmas Pandak 1 sebanyak 147
item dengan jumlah golongan ANIK sebanyak 29 item, golongan BNIK sebanyak 18
item dan golongan CNIK sebanyak 100 item. Total item Puskesmas Bantul 1 adalah
143 item dengan jumlah golongan ANIK sebanyak 22 item, golongan BNIK sebanyak 20
item dan golongan CNIK sebanyak 98 item. Total item Puskesmas Banguntapan 1
adalah 146 item dengan jumlah golongan ANIK sebanyak 29 item, golongan BNIK
Pandak 1 yang masuk dalam kelompok A dan B adalah parasetamol tablet 500 mg,
guaicolat 100 mg, ibuprofen tablet 200 mg, klorfeniramin maleat 4mg, multivitamin
Bantul 1 yang masuk dalam kelompok A dan B adalah parasetamol tablet 500 mg,
amoksillina kaplet 500 mg, multivitamin tablet, vitamin C, gliseril guaiacolat 100 mg,
kering 125mg/5ml, ibuprofen tablet 200 dan 400 mg, dan obat batuk hitam.
Banguntapan 1 yang masuk dalam kelompok A dan B adalah parasetamol tablet 500
mg, amoksillina kaplet 500 mg, vitamin C, gliseril guaiacolat tablet 100mg,
cukup tinggi tetap diadakan karena banyak pasien yang menggunakan namun harus
terkontrol agar jumlah obat tidak terlalu banyak yang mana akan menyebabkan obat
rusak atau kadarluarsa. Selain rusak dan kadarluasa untuk mencegah adanya resiko
kehilangan obat. Obat yang terlalu banyak juga membutuhkan ruang lebih untuk
satu periode dan nilai investasinya sangat kecil bila perlu tidak diadakan.
dijadikan satu dan dikelompokkan kembali berdasarkan hasil NIK-nya. NIK-A diberi
skor 3, NIK-B diberi skor 2, dan NIK-C diberi skor 1, dan apabila ada sediaan
farmasi yang tidak digunakan oleh suatu puskesmas, maka diberi nilai 0, kemudian
skor tersebut dijumlahkan sehingga didapat range NIK di tiga puskesmas adalah 3-9.
Nilai 3 didapat apabila terdapat sediaan farmasi yang menjadi ANIK hanya di 1
puskesmas, sedangkan di dua puskesmas lain tidak terdapat sediaan tersebut. Nilai 9
didapat apabila sediaan farmasi tersebut mendapat skor ANIK di semua puskesmas
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui sediaan yang menjadi
prioritas utama untuk pengadaan sediaan farmasi di puskesmas dengan pola penyakit
nasofaringitis akut dan influenza. Dari hasil analisis indeks kritis seluruh puskesmas
obat yang terdapat pada semua puskesmas dan masuk dalam rangking A adalah
amoksillina kaplet 500 mg, antalgin (methampiron) tablet 500 mg, antasida DOEN
tablet kombinasi, captopril tablet 25 mg, gliseril guaiacolat tablet 100mg, kalium
laktat (Kalk) tablet 500 mg, multivitamin tablet, natrium diklofenak 25mg, natrium
diklofenak 50 mg, parasetamol 500 mg dan thiamina HCl monohidrat (vit B1) tab 50
mg.
Berdasarkan tabel XVI dan XVII terdapat 15 item sediaan farmasi yang
menjadi prioritas di puskesmas dengan pola nasofaringitis akut dan influenza dengan
total investasi sebesar Rp 190.461.272,00. Dari 15 item tersebut ternyata tidak hanya
nasofaringitis akut dan influenza. Bahwa ada obat-obat lain terkait dengan
nasofaringitis akut dan influenza yang menjadi prioritas yaitu amoksillina kaplet 500
mg, vitamin C, gliseril guaiacolat tablet 100 mg, multivitamin tablet dan parasetamol
tablet 500 mg. Bawasanya obat – obat ini perlu dijadikan sebagai tambahan
gejala nasofaringtis akut dan influenza seperti batuk, pilek, demam, atau karena
Pada penelitian ini data diperoleh dari pencatatan jumlah item di LPLPO
(Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat) periode tahun 2009. Ada beberapa
teori mengatakan bahwa catatan persediaan biasanya berbeda dengan jumlah barang
yang sebenarnya dan keakuratan persediaan berkaitan dengan pertanyaan seberapa
besar kesalahan dapat diterima. Tingkat kesalahan yang dapat diterima menurut
rekomendasi APICS (The American Production and Inventory Control) adalah ±0,2%
Untuk nilai pakai jumlah item A semula adalah 21 item, berdasarkan APICS
maka tolernasi dari 21 item adalah 20,96 item – 21,042 item maka dibulatkan
menjadi 21 item, bahwa jumlah untuk item A adalah tetap. Untuk jumlah item B
semula adalah 25 item, berdasarkan APICS maka toleransi dari 25 item adalah 24,75
item – 25,25 item, maka dibulatkan menjadi 25 item, bahwa jumlah untuk item B
adalah tetap. Untuk jumlah item C semula adalah 101 item, berdasarkan APICS maka
tolernasi dari 101 item adalah 95,95 item – 106,05 item, maka dibulatkan menjadi 96
APICS maka toleransi dari 31 item adalah 30,94 item – 31,06 item dibulatkan
menjadi 31 item. Jumlah item B semula adalah 35 item berdasarkan APICS maka
toleransi dari 35 item adalah 34,65 item – 35,35 item dibulatkan menjadi 35 item.
Jumlah item C semula adalah 79 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 79 item
Untuk nilai indeks kritis, Untuk nilai investasi, jumlah item A semula adalah
29 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 29 item adalah 28,94 item – 29,06
item dibulatkan menjadi 29 item. Jumlah item B semula adalah 18 item berdasarkan
APICS maka toleransi dari 18 item adalah 17,82 item –18,18 item dibulatkan menjadi
18 item. Jumlah item C semula adalah 100 item berdasarkan APICS maka toleransi
Untuk nilai pakai jumlah item A semula adalah 19 item, berdasarkan APICS
maka tolernasi dari 19 item adalah 18,96 item – 19,04 item maka dibulatkan menjadi
19 item. Untuk jumlah item B semula adalah 20 item, berdasarkan APICS maka
toleransi dari 20 item adalah 19,80 item – 20,20 item, maka dibulatkan menjadi 20
item. Untuk jumlah item C semula adalah 101 item, berdasarkan APICS maka
toleransi dari 101 item adalah 95,95 item – 106,05 item, maka dibulatkan menjadi 96
APICS maka toleransi dari 31 item adalah 30,94 item – 31,06 item dibulatkan
menjadi 31 item. Jumlah item B semula adalah 33 item berdasarkan APICS maka
toleransi dari 33 item adalah 32,67 item – 33,33 item dibulatkan menjadi 33 item.
Jumlah item C semula adalah 82 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 82 item
Untuk nilai indeks kritis, jumlah item A semula adalah 22 item berdasarkan
APICS maka toleransi dari 22 item adalah 21,96 item – 22,04 item dibulatkan
menjadi 22 item. Jumlah item B semula adalah 20 item berdasarkan APICS maka
toleransi dari 20 item adalah 19,80 item –20,20 item dibulatkan menjadi 20 item.
Jumlah item C semula adalah 98 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 98 item
adalah 93,10 item – 102,90 item dibulatkan menjadi 93 item – 103 item.
Untuk nilai pakai jumlah item A semula adalah 22 item, berdasarkan APICS
maka tolernasi dari 22 item adalah 21,96 item – 22,04 item maka dibulatkan menjadi
22 item. Untuk jumlah item B semula adalah 32 item, berdasarkan APICS maka
toleransi dari 32 item adalah 31,68 item – 32,32 item, maka dibulatkan menjadi 32
item. Untuk jumlah item C semula adalah 92 item, berdasarkan APICS maka toleransi
dari 92 item adalah 87,4 item – 96,6 item, maka dibulatkan menjadi 87 item – 96 item
Untuk nilai investasi, jumlah item A semula adalah 31 item berdasarkan
APICS maka toleransi dari 31 item adalah 30,94 item – 31,06 item dibulatkan
menjadi 31 item. Jumlah item B semula adalah 37 item berdasarkan APICS maka
toleransi dari 37 item adalah 36,63 item – 37,37 item dibulatkan menjadi 37 item.
Jumlah item C semula adalah 78 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 78 item
adalah 74,10 item – 81,9 item dibulatkan menjadi 74,10 item - 82 item.
Untuk nilai indeks kritis, jumlah item A semula adalah 29 item berdasarkan
APICS maka toleransi dari 29 item adalah 28,94 item – 29,06 item dibulatkan
menjadi 29 item. Jumlah item B semula adalah 19 item berdasarkan APICS maka
toleransi dari 19 item adalah 18,81 item – 19,19 item dibulatkan menjadi 19 item.
Jumlah item C semula adalah 98 item berdasarkan APICS maka toleransi dari 98 item
adalah 93,10 item – 102,90 item dibulatkan menjadi 93 item – 103 item.
Hasil penelitian Pareto ini, jika ada penelitian Pareto di masa mendatang maka
dapat terjadi perubahan komposisi atau jumlah untuk tiap item A, B dan C yaitu
menurut APICS pada tabel XVII – XIX. Oleh karenanya toleransi APICS ini
bertujuan agar pengadaan sediaan farmasi di periode selanjutnya akan lebih akurat
dan teliti supaya perbedaan antara pencatatan persediaan dengan jumlah barang yang
A. Kesimpulan
1. Rata-rata nilai pakai dan nilai investasi di Puskesmas dengan pola penyakit
a. Nilai pakai rata-rata kelompok ANP 14,31%, kelompok BNP 17,74%, kelompok
CNP 67,95%
penyakit utama nasofaringitis akut dan influenza periode 2009 yang masuk dalam
190.461.272,00
63
64
B. Saran
pola penyakit nasofaringitis akut dan influenza yang selama ini dijalankan perlu
ditinjau dan direvisi agar lebih akurat, bila perlu dibuat khusus pedoman
nasofaringitis akut dan influenza yaitu sediaan asetosal tablet 500 mg ditiadakan
2. Berdasarkan hasil analisis ABC Nilai indeks kritis beberapa sediaan yang perlu
dalam pengadaan periode selanjutnya. Dalam arti jika nilai pakai A dan B namun
nilai investasi masuk kelompok C maka tetap diadakan dan jika nilai pakai C
namun nilai investasi A dan B, maka tetap diadakan dengan jumlah persediaan
Covington, R. MS, PharmD., Henkin, R, MD, PhD., Miller, S, MMS, PA-C., Sassetti,
M, MD., Wright, W, MS, FNP., 2010, Treating The Common Cold,
http://www.iafp.com/pdfs/common%20cold%20guideline%20final.pdf,
diakses pada tanggal 25 September 2010
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.10-11 20-28.
65
66
Quick, J, D., Hume M.L., J.R, O’Connor, R, M. L., Rankin, J.R, O’Connor, R, W.,
1997, managing Drug Supply, Management Sciences for Health, 7th printing,
Boston, Massachussets, pp. 633.
Samawi , I, M., 2001, Keputusan Bupati Bantul Nomor 150 Tahun 2001 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsidinas Kesehatan Kabupaten Bantul,
http://hukum.bantulkab.go.id/unduh/keputusan-bupati/2001/150, diakses pada
tanggal 19 Oktober 2010.
Stefani 2010, Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode tahun 2006-2008,
Sanata Dharma Yogyakarta
Siagian, M. Y., 2005, Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis, PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Stefani 2010, Analisis Sediaan Farmasi berdasarkan ABC Indeks Kritis di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Palang Biru Gombong periode tahun 2006-2008,
Sanata Dharma Yogyakarta
.
68
LAMPIRAN 1
DATA SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN NILAI PAKAI DI PUSKESMAS PANDAK 1 TAHUN 2009
Kelompok
Jumlah Persen Nilai Persen
No. Nama Obat Satuan Berdasarkan
Pemakaian Pakai Kumulatif
Analisis ABC
62 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 466 0.0840318 98.28275797 C
64 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 380 0.0685238 98.4342316 C
71 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet 300 0.0540977 98.81760412 C
78 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot 253 0.0456224 99.1600427 C
110 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 18 0.0032459 99.9825084 C
115 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul 10 0.0018033 99.99386892 C
2 Ringer Laktat Larutan infus steril Botol 450 9457.00 4255650 4.038231166 33.47981299 A
4 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 5 600000.00 3000000 2.846731639 39.18013632 A
8 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 333 7500.00 2497500 2.369904089 49.23883315 A
12 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 24313 91.17 2216616.21 2.103370499 58.11334733 A
13 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 18777 90.00 1689930 1.603592399 59.71693973 A
15 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 485 3400.00 1649000 1.564753491 62.86833666 A
16 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 1350 1200.00 1620000 1.537235085 64.40557174 A
19 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 9436 127.00 1198372 1.137147829 68.05562448 A
23 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 41286 23.24 959486.64 0.910466992 71.91834155 A
24 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 49153 18.64 916211.92 0.869403153 72.7877447 A
Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab
25 50 mg Tablet 36855 23.88 880097.4 0.835133705 73.6228784 A
26 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul 4267 202.00 861934 0.817898263 74.44077667 A
27 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet 8280 100.00 828000 0.785697932 75.2264746 A
28 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 3428 238.20 816549.6 0.774832527 76.00130713 A
30 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20556 39.33 808467.48 0.767163318 77.53708799 A
32 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 2820 280.70 791574 0.751132917 79.05171433 A
A (Batas
33 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 225 3445.25 775181.25 0.735577663 79.78729199 80%)
41 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 335 1725.00 577875 0.548351682 84.49396372 B
44 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 30415 17.03 517967.45 0.491504776 86.04295623 B
47 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 1500 335.40 503100 0.477396896 87.48743224 B
50 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 196 2400.00 470400 0.446367521 88.83781351 B
53 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet 7220 57.96 418471.2 0.397091735 90.10856673 B
Metoklorpramid HCl tablet 10 mg /
54 Nilatika Tablet 1832 228.00 417696 0.39635614 90.50492287 B
56 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 216 1675.00 361800 0.343315836 91.2361154 B
69 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 2153 124.18 267359.54 0.253700287 95.12642009 C
70 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 209 1238.92 258934.28 0.245705469 95.37212556 C
71 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgks 22 11401.00 250822 0.238007641 95.6101332 C
74 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 1902 110.97 211064.94 0.200281748 96.26403871 C
75 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 16494 12.36 203865.84 0.193450446 96.45748915 C
78 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 2640 66.12 174556.8 0.165638788 96.96493161 C
79 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet 1785 88.95 158775.75 0.150663984 97.1155956 C
80 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 163 900.00 146700 0.139205177 97.25480077 C
89 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 490 195.43 95760.7 0.090868338 98.27765065 C
92 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1ml Ampul 100 907.77 90777 0.086139253 98.5418264 C
101 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet 1830 35.59 65129.7 0.061802259 99.161915 C
Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg
102 basa Tablet 416 149.87 62345.92 0.059160701 99.2210757 C
105 Lidokaina com injeksi Ampul 120 451.50 54180 0.051411973 99.38478993 C
106 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet 167 288.91 48247.97 0.045783008 99.43057294 C
Metilergometrina maleat tablet salut 0,125
107 gram Tablet 403 109.96 44313.88 0.042049908 99.47262285 C
110 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 607 59.98 36407.86 0.034547802 99.58883247 C
111 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 477 70.90 33819.3 0.03209149 99.62092396 C
112 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 1350 24.45 33007.5 0.031321165 99.65224512 C
116 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 16 2000.00 32000 0.030365137 99.77591943 C
117 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol 2 14500.00 29000 0.027518406 99.80343784 C
119 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 912 27.3 24897.6 0.023625595 99.85309205 C
120 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 6 4059.00 24354 0.023109767 99.87620182 C
Epinefrina HCl (adrenalin) injeksi 0,1 % -
121 1 ml Ampul 70 346 24220 0.022982613 99.89918443 C
123 Clonidine tablet 0,15 mg Tablet 100 205.00 20500 0.019452666 99.93950649 C
124 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 1006 17.89 17997.34 0.017077866 99.95658435 C
125 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 188 92.10 17314.8 0.016430196 99.97301455 C
126 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 171 83.21 14228.91 0.013501963 99.98651651 C
131 Sarung tangan non steril Pcs 2 556.67 1113.34 0.00105646 100 C
3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 40000 90.00 3600000 3.252540073 52.4840166 A
4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 38970 91.17 3552894.9 3.2099814 55.693998 A
9 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol 466 3400.00 1584400 1.431479026 64.1521779 A
11 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 11200 127.00 1422400 1.285114722 66.7936967 A
15 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set 2 600000.00 1200000 1.084180024 71.4352972 A
18 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 890 1200.00 1068000 0.964920222 74.3562589 A
19 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 18 55000.00 990000 0.89444852 75.2507074 A
Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50
20 mg Tablet 39000 23.88 931320 0.841432117 76.0921395 A
23 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20571 39.33 809057.43 0.73096992 78.3544116 A
24 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 320 2400.00 768000 0.693875216 79.0482869 A
25 Kotrimoksazol suspensi Botol 270 2839.00 766530 0.692547095 79.740834 A (Batas 80%)
27 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 31775 23.24 738451 0.667178186 81.0869799 B
28 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 211 3445.25 726947.75 0.656785191 81.7437651 B
33 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 2000 335.40 670800 0.606056634 84.8623086 B
39 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 4310 124.18 535215.8 0.483558566 88.1138134 B
40 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 306 1725.00 527850 0.476903688 88.5907171 B
47 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet 6900 57.96 399924 0.361324677 91.5985584 B
50 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 276 1238.92 341941.92 0.308938833 92.5445434 B
53 Klorfeniramine Maleat (CTM) tab 4mg Tablet 51000 6.50 331500 0.299504732 93.4514509 B
54 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 19427 17.03 330841.81 0.298910068 93.750361 B
58 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 14262 18.64 265843.68 0.24018534 94.7761251 B (Batas 95%)
63 Kasa Kompres 40/40 steril Bgkus 165 1393.00 229845 0.207661131 95.8918191 C
Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4
64 salep) Pot 253 825 208725 0.188579563 96.0803987 C
65 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 275 753.50 207212.5 0.187213044 96.2676117 C
66 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet 300 680.62 204186 0.184478652 96.4520904 C
68 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus 16 11401.00 182416 0.164809819 96.7876152 C
70 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 750 238.20 178650 0.161407301 97.1116495 C
73 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 500 304.56 152280 0.137582445 97.5520873 C
74 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 500 280.70 140350 0.126803889 97.6788912 C
75 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 5700 24.45 139365 0.125913958 97.8048051 C
76 Fenol Gliserol TT 10% Botol 164 770.83 126416.12 0.11421486 97.91902 C
80 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 500 195.43 97715 0.088283876 98.3357038 C
84 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 7000 12.36 86520 0.07816938 98.6718096 C
90 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 300 228.00 68400 0.061798261 99.0922652 C
91 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 1025 66.12 67773 0.061231777 99.153497 C
92 Retinol (Vit A) kapsul lunak 100.000 iu Kapsul 250 255.00 63750 0.057597064 99.2110941 C
96 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 380 149.87 56950.6 0.051453919 99.4239011 C
103 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 300 110.97 33291 0.030077864 99.6943742 C
Metilergometrina maleat tablet salut 0,125
104 gram Tablet 300 109.96 32988 0.029804109 99.7241783 C
106 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 300 83.21 24963 0.022553655 99.7730586 C
112 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet 250 82.18 20545 0.018562066 99.8901654 C
113 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 10 2000.00 20000 0.018069667 99.908235 C
114 Asetosal Tablet 500 mg Tablet 200 99.62 19924 0.018001002 99.926236 C
115 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet 250 74.00 18500 0.016714442 99.9429505 C
116 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 190 92.10 17499 0.015810055 99.9587605 C
117 Asam Mefenamat kapsul 250 mg Kapsul 200 76 15200 0.013732947 99.9724935 C
118 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 2 4059.00 8118 0.007334478 99.979828 C
119 Alat suntik sekali pakai 1 ml Set 10 794.12 7941.2 0.007174742 99.9870027 C
120 Asetosal 100 mg Tablet 100 59.50 5950 0.005375726 99.9923784 C
124 Aqua Pro injeksi steril, bebas pirogen 20ml Ampul 0 2200.00 0 0 100 C
140 Yodium Povidon larutan 10%-10 ml Botol 0 14500.00 0 0 100 C (Batas 10%)
4 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul 100 55000.00 5500000 3.69077377 50.7083648 A
5 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 47522 91.17 4332580.74 2.90737733 53.6157421 A
7 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 31007 90.00 2790630 1.87265163 57.8727407 A
10 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul 12491 176.70 2207159.7 1.48111402 62.7561594 A
14 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet 6404 238.20 1525432.8 1.02364134 67.2317511 A
17 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol 183 7500.00 1372500 0.92101582 70.0909195 A
20 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 50937 23.24 1183775.88 0.79437254 72.5068167 A
21 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet 46227 23.88 1103900.76 0.74077236 73.247589 A
22 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet 3562 304.56 1084842.72 0.72798346 73.9755725 A
24 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Sirup 312 3400.00 1060800 0.7118496 75.4107033 A
28 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 23695 39.33 931924.35 0.62536763 78.0204785 A
36 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet 13818 57.96 800891.28 0.53743791 82.518485 B
40 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet 1358 550.00 746900 0.50120708 84.5613183 B
42 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 38826 18.64 723716.64 0.48564989 85.5476974 B
44 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul 2100 335.40 704340 0.4726472 86.5027344 B
46 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet 5112 127.00 649224 0.43566162 87.3836375 B
48 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol 180 3445.25 620145 0.41614816 88.2331116 B
50 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set 500 1200.00 600000 0.40262987 89.0397403 B
52 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul 1980 280.70 555786 0.37296007 89.8137717 B
53 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol 317 1725.00 546825 0.36694679 90.1807185 B
54 Kasa Kompres 40/40 steril Bgkus 390 1393.00 543270 0.36456121 90.5452797 B
55 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus 46 11401.00 524446 0.35192937 90.8972091 B
56 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 29459 17.03 501686.77 0.33665679 91.2338659 B
57 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Botol 3 166250.00 498750 0.33468608 91.568552 B
59 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol 200 2400.00 480000 0.32210389 92.2158499 B
62 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul 600 753.50 452100 0.3033816 93.1442892 B
64 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet 1919 228.00 437532 0.29360575 93.7407265 B
67 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube 241 1675.00 403675 0.27088602 94.5613947 B
B (Batas
68 Aminofilia tablet 200 mg Tablet 6087 65 395655 0.2655042 94.8268989 15%)
70 Klorfeniramine Maleat (CTM) tab 4 mg Tablet 56828 6.50 369382 0.24787371 95.325851 C
75 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 2327 124.18 288966.86 0.19391115 96.428185 C
76 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet 2498 110.97 277203.06 0.18601705 96.614202 C
77 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet 304 900.00 273600 0.18359922 96.7978012 C
78 Antibakteri DOEN salep, kombinasi Tube 157 1720.00 270040 0.18121028 96.9790115 C
79 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 3780 70.90 268002 0.17984268 97.1588542 C
82 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube 186 1238.92 230439.12 0.15463612 97.641212 C
84 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet 14967 12.36 184992.12 0.12413892 97.8912231 C
92 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet 2082 66.12 137661.84 0.09237795 98.7421914 C
100 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet 845 92.10 77824.5 0.05222411 99.2650818 C
101 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol 36 2000.00 72000 0.04831558 99.3133973 C
102 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet 240 288.91 69338.4 0.04652952 99.3599269 C
103 Gentian violet larutan 1% Botol 152 450.00 68400 0.0458998 99.4058267 C
104 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet 3818 17.00 64906 0.04355516 99.4493818 C
106 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet 714 83.21 59411.94 0.03986837 99.5326609 C
110 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul 170 265.64 45158.8 0.0303038 99.6705648 C
114 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet 1489 24.45 36406.05 0.02443027 99.7780751 C
115 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet 172 195.43 33613.96 0.02255664 99.8006318 C
119 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul 425 59.98 25491.5 0.01710607 99.8794786 C
120 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet 927 27.3 25307.1 0.01698232 99.8964609 C
121 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet 35 680.62 23821.7 0.01598555 99.9124464 C
122 Nistatin 500.000 IU tablet salut gula Tablet 50 461.08 23054 0.01547038 99.9279168 C
123 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet 1053 17.89 18838.17 0.01264135 99.9405582 C
124 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet 250 74.00 18500 0.01241442 99.9529726 C
127 Difenhidramin HCl injeksi 10mg/ml-1ml Ampul 30 459.57 13787.1 0.00925183 99.9863084 C
131 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol 3 1254.00 3762 0.00252449 99.9994145 C
142 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol 0 4059.00 0 0 100 C
143 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet 0 149.87 0 0 100 C
144 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul 0 440.00 0 0 100 C
Temporary Stopping Fletcher serbuk dan
145 cairan Set 0 6862.00 0 0 100 C
C (Batas
146 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol 0 14500.00 0 0 100 10%)
Nilai Nilai
No. Nama Obat Satuan Skor NIK
Pakai Investasi
1 Aminofilia tablet 200 mg Tablet A B 5 A
2 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A
3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A 6 A
4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A 6 A
5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A A 6 A
6 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A
7 Captopril tablet 25 mg Tablet A A 6 A
8 Ciprofloxacin 500 mg Tablet B A 5 A
9 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet A B 5 A
10 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A A 6 A
11 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet A B 5 A
12 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A 6 A
13 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul B A 5 A
14 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A B 5 A
15 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet B A 5 A
16 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet A A 6 A
17 Multivitamin tablet Tablet B A 5 A
18 Multivitamin neurotropik tablet Tablet B A 5 A
19 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet A A 6 A
20 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet B A 5 A
21 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul B A 5 A
22 Nifedipin tablet 10 mg Tablet B A 5 A
23 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A 6 A
24 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A B 5 A
25 Prednison tablet 5 mg Tablet A B 5 A
26 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul B A 5 A
27 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A 6 A
28 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet A B 5 A
29 Vitamin B kompleks Tablet A A 6 A
30 Acyclovir Tube C A 4 B
31 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set C A 4 B
32 Allupurinol tablet 100 mg Tablet B B 4 B
33 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol C A 4 B
34 Betametason krim 0,1% Tube C A 4 B
35 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet B B 4 B
36 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set C A 4 B
37 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet B B 4 B
38 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet B B 4 B
39 Hidrokortison Krim 2,5% Tube C A 4 B
40 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol C A 4 B
41 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet B B 4 B
42 Miconasol krim 2% Tube C A 4 B
43 Obat Batuk Hitam Botol C A 4 B
44 Ranitidine 150 mg Tablet B B 4 B
45 Ringer Laktat Larutan infus steril Botol C A 4 B
46 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet A C 4 B
47 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol C A 4 B
48 Abocath 20 Pcs C C 2 C
49 Abocath 22 Pcs C C 2 C
50 Abocath 22 no 1891 Pcs C C 2 C
51 Abocath 24 Tablet C C 2 C
52 Alat suntik sekali pakai 5 ml Pcs C C 2 C
53 Albendazol Tablet C C 2 C
54 Ambroxol 30 mg Tablet C B 3 C
55 Aminofilina injeksi 24mg/ml-10 ml Ampul C C 2 C
56 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C
57 Antihemmoroid Suppositoria Suppo C B 3 C
58 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot C C 2 C
59 Asetosal 100 mg Tablet C C 2 C
60 Atropin Sulfas injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml Ampul C C 2 C
61 Attalpugit tablet 600 mg Tablet C B 3 C
62 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet C C 2 C
63 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube C C 2 C
64 Bisakodil tablet 5 mg Tablet C B 3 C
65 Captopril tablet 12,5 mg Tablet C C 2 C
66 Catheter anak Set C C 2 C
67 Catheter dewasa Set C B 3 C
68 Clonidine tablet 0,15 mg Tablet C C 2 C
69 D 5% Tablet C C 2 C
70 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C
71 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet B C 3 C
72 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol C B 3 C
73 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul C C 2 C
74 Diazepam tablet 2 mg Tablet B C 3 C
75 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul C C 2 C
76 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet C C 2 C
77 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet B C 3 C
78 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet B C 3 C
79 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet C C 2 C
80 Epinefrina HCl (adrenalin) injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul C C 2 C
81 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol C C 2 C
82 Etanol 70% 1000 ml Botol C B 3 C
83 Etil Klorida semprot Botol C C 2 C
84 Fenobarbital injeksi 50 mg/ml - 2ml Ampul C C 2 C
85 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet B C 3 C
86 Fenol Gliserol TT 10% Botol C C 2 C
87 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar C B 3 C
88 Furosemid tablet 40 mg Tablet C C 2 C
89 Gameksan emulsi 1% Botol C C 2 C
90 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C
91 Gentamicin ZK Tube C B 3 C
92 Gentian violet larutan 1% Botol C C 2 C
93 Glukosa larutan infus 5% steril Botol C C 2 C
94 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet B C 3 C
95 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet B C 3 C
96 Haloperidol tablet 5 mg Tablet C C 2 C
97 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet B C 3 C
98 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet C C 2 C
99 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet C C 2 C
100 Infusion Set Anak Set C C 2 C
101 Infusion Set Dewasa Set C C 2 C
102 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet B C 3 C
103 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet C C 2 C
104 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus C C 2 C
105 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet C B 3 C
106 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll C C 2 C
107 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet C B 3 C
108 Kloramfenikol salep mata 1% Tube C B 3 C
109 Kloramfenikol TT 3% Botol C C 2 C
110 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C
111 Kotrimoksazol suspensi Botol C B 3 C
112 Levertraan ZK Pot C C 2 C
113 Lidokaina com injeksi Ampul C C 2 C
114 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol C B 3 C
115 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet C B 3 C
116 Mebendazol tablet 100 mg Tablet C C 2 C
117 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet B C 3 C
118 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C
119 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet C C 2 C
120 Metoklorpramid inj Ampul C C 2 C
121 Metronidazol tablet 250 mg Tablet C C 2 C
122 Metronidazole 500 mg Tablet C C 2 C
123 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul C C 2 C
124 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol C C 2 C
125 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet C C 2 C
126 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube C C 2 C
127 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube C B 3 C
128 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul C C 2 C
129 Papaverin tablet Tablet C C 2 C
130 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol C B 3 C
131 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet C C 2 C
132 Piroksikam 20 mg Tablet C B 3 C
133 Plaster 5 yards x 2 inch Roll C C 2 C
134 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet C C 2 C
135 Pyrazinamida tablet Tablet C C 2 C
136 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul C B 3 C
137 Salbutamol 4 mg Tablet C B 3 C
138 Salbutamol Nebuliser Botol C C 2 C
139 Salisil bedak 2% Kotak C B 3 C
140 Sarung tangan non steril Pcs C C 2 C
141 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul C C 2 C
142 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul C C 2 C
143 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul C B 3 C
144 Stesolid Rectal Tube C C 2 C
145 Transfusion set Pcs C C 2 C
146 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol C C 2 C
147 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol C C 2 C
LAMPIRAN 8
HASIL ANALISIS ABC NILAI INDEKS KRITIS PUSKEMAS BANTUL 1
Nilai Nilai
No. Nama Obat Satuan Skor NIK
Pakai Investasi
1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A
2 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A 6 A
3 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A 6 A
4 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A
5 Captopril tablet 25 mg Tablet A A 6 A
6 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A 6 A
7 Multivitamin tablet Tablet A A 6 A
8 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A 6 A
9 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A 6 A
10 Aminofilia tablet 200 mg Tablet A B 5 A
11 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A B 5 A
12 Ciprofloxacin 500 mg Tablet B A 5 A
13 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet A B 5 A
14 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A B 5 A
15 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet A B 5 A
16 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet B A 5 A
17 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A B 5 A
18 Multivitamin neurotropik tablet Tablet B A 5 A
19 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet B A 5 A
20 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet B A 5 A
21 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A B 5 A
22 Vitamin B kompleks Tablet A B 5 A
23 Acyclovir Tube C A 4 B
24 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set C A 4 B
25 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul B B 4 B
26 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Botol C A 4 B
27 Betametason krim 0,1% Tube C A 4 B
28 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol C A 4 B
29 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul C A 4 B
30 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set C A 4 B
31 Glibenklamid tablet 5mg/ Glimel Tablet B B 4 B
32 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet A C 4 B
33 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet B B 4 B
34 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet B B 4 B
35 Kloramfenikol salep mata 1% Tube C A 4 B
36 Kotrimoksazol suspense Botol C A 4 B
37 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet B B 4 B
38 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet B B 4 B
39 Obat Batuk Hitam Botol C A 4 B
40 Ranitidine 150 mg Tablet B B 4 B
41 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul C A 4 B
42 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet A C 4 B
43 Etanol 70% 1000 ml Botol C B 3 C
44 Ambroxol 30 mg Tablet C B 3 C
45 Antihemmoroid Suppositoria Suppo C B 3 C
46 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet B C 3 C
47 Betametason valerat + Neomisina sulfat Tube C B 3 C
48 Dekstromethropan tablet 15 mg Botol B C 3 C
49 Diazepam tablet 2 mg Tablet B C 3 C
50 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet B C 3 C
51 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet B C 3 C
52 Flucinolon + Neomisin / Bravoderm cr Tube C B 3 C
53 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar C B 3 C
54 Hidrokortison Krim 2,5% Tube C B 3 C
55 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet C B 3 C
56 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol C B 3 C
57 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet B C 3 C
58 Lidokaina com injeksi Ampul C B 3 C
59 Miconasol krim 2% Tube C B 3 C
60 Multivitamin sirup Botol C B 3 C
61 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube C B 3 C
62 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube C B 3 C
63 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol C B 3 C
64 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet B C 3 C
65 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul C B 3 C
66 Salisil bedak 2% Kotak C B 3 C
67 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol C B 3 C
68 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet B C 3 C
69 Alat suntik sekali pakai 1 ml Set C C 2 C
70 Allupurinol tablet 100 mg Tablet C C 2 C
71 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C
72 Aqua Pro injeksi steril, bebas pirogen 20 ml Ampul C C 2 C
73 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet C C 2 C
74 Asam Mefenamat kapsul 250 mg Kapsul C C 2 C
75 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot C C 2 C
76 Asetosal 100 mg Tablet C C 2 C
77 Asetosal Tablet 500 mg Tablet C C 2 C
78 Attalpugit tablet 600 mg Tablet C C 2 C
79 Bisakodil tablet 5 mg Tablet C C 2 C
80 Captopril tablet 12,5 mg Tablet C C 2 C
81 Clobazam tablet 10 mg Tablet C C 2 C
82 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul C C 2 C
83 Diazepan tablet 5 mg Tablet C C 2 C
84 Difenhidramin HCl injeksi 0,1 % - 1 ml Ampul C C 2 C
85 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet C C 2 C
86 Diltiazem Tablet C C 2 C
87 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet C C 2 C
88 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet C C 2 C
Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab
89 Komb Tablet C C 2 C
90 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol C C 2 C
91 Etil Klorida semprot Botol C C 2 C
92 Eugenol cairan Botol C C 2 C
93 Extract Placenta 10% Tube C C 2 C
94 Fenol Gliserol TT 10% Botol C C 2 C
95 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet C C 2 C
96 Furosemid tablet 40 mg Tablet C C 2 C
97 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet C C 2 C
98 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C
99 Gentamicin ZK Tube C C 2 C
100 Gentian violet larutan 1% Botol C C 2 C
101 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet C C 2 C
102 Haloperidol tablet 5 mg Tablet C C 2 C
103 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet C C 2 C
104 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet C C 2 C
105 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet C C 2 C
106 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgks C C 2 C
107 Kasa Kompres 40/40 steril Bgks C C 2 C
108 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul C C 2 C
109 Kloramfenikol TT 3% Botol C C 2 C
110 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet C C 2 C
111 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol C C 2 C
112 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet C C 2 C
113 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C
114 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet C C 2 C
115 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet C C 2 C
116 Metronidazol tablet 250 mg Tablet C C 2 C
117 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul C C 2 C
118 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul C C 2 C
119 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol C C 2 C
120 Nifedipin tablet 10 mg Tablet C C 2 C
121 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul C C 2 C
122 Papaverin tablet Tablet C C 2 C
123 Phenilbutason tablet Botol C C 2 C
124 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet C C 2 C
125 Piroksikam 20 mg Tablet C C 2 C
126 Plaster 5 yards x 2 inch Roll C C 2 C
127 Prednison tablet 5 mg Tablet C C 2 C
128 Propanolol HCl (propnolol) tablet 40 mg Tablet C C 2 C
129 Propiltiourasil (PTU) tablet 100 mg Tablet C C 2 C
130 Pyrazinamida tablet Tablet C C 2 C
131 Retinol (Vit A) kapsul lunak 100.000 iu Kapsul C C 2 C
132 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C
133 Salbutamol tablet 2 mg Tablet C C 2 C
134 Simvastatin Tablet C C 2 C
135 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul C C 2 C
136 Stesolid Rectal Tube C C 2 C
137 Thiamina HCL (vit B1 ) inj 100 mg/ml - 1 ml Ampul C C 2 C
138 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet C C 2 C
139 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol C C 2 C
140 Yodium Povidon larutan 10%-10 ml Botol C C 2 C
LAMPIRAN 9
HASIL ANALISIS ABC NILAI INDEKS KRITIS PUSKEMAS BANGUNTAPAN 1
Nilai Nilai
No. Nama Obat Satuan Pakai Investasi Skor NIK
1 Amoksilina Kapsul 250 mg Kapsul B A 5 A
2 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A 6 A
3 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A 6 A
4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A 6 A
5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A B 5 A
6 Captopril tablet 25 mg Tablet A A 6 A
7 Ciprofloxacin 500 mg Tablet B A 5 A
8 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet A B 5 A
9 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet B A 5 A
10 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet A B 5 A
11 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A A 6 A
12 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet B A 5 A
13 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A 6 A
14 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet A A 6 A
15 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet A A 6 A
16 Metronidazol tablet 250 mg Tablet A B 5 A
17 Multivitamin Tablet Tablet A A 6 A
18 Multivitamin neurotropik tablet Tablet B A 5 A
19 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet B A 5 A
20 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet B A 5 A
21 Nifedipin tablet 10 mg Tablet B A 5 A
22 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A 6 A
23 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A B 5 A
24 Plaster 5 yards x 2 inch Roll B A 5 A
25 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet A B 5 A
26 Rifampisin Kapsul 300 mg Kapsul B A 5 A
27 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul A A 6 A
28 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50 mg Tablet A A 6 A
29 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet A B 5 A
30 Acyclovir Tube C A 4 B
31 Aminofilia tablet 200 mg Tablet B B 4 B
32 Amoksilina sirup kering 125 mg/ 5ml Sirup C A 4 B
33 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet B B 4 B
34 Betametason krim 0,1% Tube C A 4 B
35 Devitalisasi pasta Pot C A 4 B
36 Efedrina HCl tablet 25 mg Tablet A C 4 B
37 Etanol 70% 1000 ml Botol C A 4 B
38 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet B B 4 B
39 Kloramfenikol 0,5% - 10 ml tetes mata Botol C A 4 B
40 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul B B 4 B
41 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A C 4 B
42 Kotrimoksazol suspensi Botol C A 4 B
43 Obat Batuk Hitam Botol C A 4 B
44 Ranitidine 150 mg Tablet B B 4 B
45 Retinol (Vit A) kapsul lunak 200.000 iu Kapsul B B 4 B
46 Salbutamol 4 mg Tablet B B 4 B
47 Serum anti tetanus inj 1500 i.u/ampul (ATS) Ampul C A 4 B
48 Sianocobalamin (Vitamin B12 tablet) Tablet A C 4 B
49 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml Set C B 3 C
50 Ambroxol 30 mg Tablet C B 3 C
51 Antihemmoroid Suppositoria Suppo C B 3 C
52 Attalpugit tablet 600 mg Tablet C B 3 C
53 Captopril tablet 12,5 mg Tablet B C 3 C
54 Dekstromethropan HBr syrup 10 mg/ml Botol C B 3 C
55 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet B C 3 C
56 Diazepam tablet 2 mg Tablet B C 3 C
57 Erythromycin kapsul 500 mg Kapsul C B 3 C
58 Furosemid tablet 40 mg Tablet B C 3 C
59 Griseofulvin tablet 125 mg micronized Tablet B C 3 C
60 Hidrokloriazida (HCT) tablet 25 mg Tablet B C 3 C
61 Hidrokortison Krim 2,5% Tube C B 3 C
62 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet B C 3 C
63 Isoniazide (INH) tablet 300 mg Tablet B C 3 C
64 Kapas Pembalut/ adsorbent 250 gram Bgkus C B 3 C
65 Kasa Gulung 40 yard x 80 cm Roll C B 3 C
66 Kasa Kompres 40/40 steril Bgkus C B 3 C
67 Kloramfenikol salep mata 1% Tube C B 3 C
68 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet B C 3 C
69 Metoklorpramid HCl tablet 10 mg / Nilatika Tablet C B 3 C
70 Miconasol krim 2% Tube C B 3 C
71 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul C B 3 C
72 Oksitetrasiklin HCl salep mata 3% Tube C B 3 C
73 Papaverin tablet Tablet B C 3 C
74 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol C B 3 C
75 Piroksikam 20 mg Tablet C B 3 C
76 Prednison tablet 5 mg Tablet B C 3 C
77 Rifampisin Kapsul 600 mg Kapsul C B 3 C
78 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Botol C B 3 C
79 Sonchii / Nephrolit Kapsul / Calcusol kapsul Kapsul C B 3 C
80 Sulfasetamid tetes mata 15% Botol C B 3 C
81 Tetrasikline kapsul 500 mg Tablet C B 3 C
82 Trifluoperazine tablet 5 mg/ Stelazin Tablet C B 3 C
83 Vitamin B kompleks Tablet B C 3 C
84 Yodium Povidon larutan 10% 30 ml Botol C C 3 C
85 Yodium Povidon larutan 10% 300 ml Botol C C 3 C
86 Allupurinol tablet 100 mg Tablet C C 2 C
87 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C
88 Antibakteri DOEN salep, kombinasi Tube C C 2 C
89 Asam Askorbat (vit C) 250 mg tablet Tablet C C 2 C
90 Asam salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salep) Pot C C 2 C
91 Asetosal 100 mg Tablet C C 2 C
92 Besi (ii) sulfas tablet salut, kombinasi Sachet C C 2 C
93 Bisakodil tablet 5 mg Tablet C C 2 C
94 Catheter dewasa Set C C 2 C
95 Diazepam injeksi 5mg/ml - 2 ml Ampul C C 2 C
96 Difenhidramin HCl injeksi 10mg/ml- 1 ml Ampul C C 2 C
97 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet C C 2 C
98 Dimenhidrinat tablet 50 mg Tablet C C 2 C
99 Domperidon 10 mg Tablet C C 2 C
100 Ekstrak Belladona tablet 10 mg Tablet C C 2 C
101 Ergotamina tartrat 1 mg + Kofeina 50 mg tab Komb Tablet C C 2 C
102 Etakridina (rivanol) larutan 0,1% Botol C C 2 C
103 Etambutol HCl (etambutil) tablet 250 mg Tablet C C 2 C
104 Etil Klorida semprot Botol C C 2 C
105 Eugenol cairan Botol C C 2 C
106 Extract Placenta 10% Tube C C 2 C
107 Fenobarbital tablet 30 mg Tablet C C 2 C
108 Fenol Gliserol TT 10% Botol C C 2 C
109 Fitomenadion (Vit K) tablet salut 10 mg Tablet C C 2 C
110 Framycetine sulfat 1% / Daryant-tulle Lembar C C 2 C
111 Gemfibrozil kapsul 300 mg Kapsul C C 2 C
112 Gentian violet larutan 1% Botol C C 2 C
113 Glass Ionomer Cerment (GC IX) Set C C 2 C
114 Haloperidol tablet 0,5 mg Tablet C C 2 C
115 Haloperidol tablet 5 mg Tablet C C 2 C
116 Hyosin N Buthyl B / Spasi tab Tablet C C 2 C
117 Infusion Set Anak Set C C 2 C
118 Infusion Set Dewasa Set C C 2 C
119 Isosorbid Dinitrat tab sublingual 5 mg Tablet C C 2 C
120 Kalsium Hidroksida Pasta Tube C C 2 C
121 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet C C 2 C
122 Ketoconazol tablet 200 mg Tablet C C 2 C
123 Kloramfenikol TT 3% Botol C C 2 C
124 Klorpromazina HCl tablet salut 25 mg Tablet C C 2 C
125 Levertraan ZK Pot C C 2 C
126 Lidokaina com injeksi Ampul C C 2 C
127 Lisol, mengandung kresol tersabun 50% Botol C C 2 C
128 Loperamide 2 mg/ Mecodiar Tablet C C 2 C
129 Mebendazol tablet 100 mg Tablet C C 2 C
130 Metilergometrina maleat injeksi 0,200 mg/ml - 1ml Ampul C C 2 C
131 Metilergometrina maleat tablet salut 0,125 gram Tablet C C 2 C
132 Metronidazole 500 mg Tablet C C 2 C
133 Multivitamin sirup Botol C C 2 C
134 Mummifying pasta Botol C C 2 C
135 Natrium fenitoin kapsul 30 mg Kapsul C C 2 C
136 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril Botol C C 2 C
137 Nistatin 100.000 iu/g tablet vaginal Tablet C C 2 C
138 Nistatin 500.000 IU tablet salut gula Tablet C C 2 C
139 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1% Tube C C 2 C
140 Oksitosina injeksi 10 i.u/ml - 1 ml Ampul C C 2 C
141 Pirantel Pamoat (pirantel) tablet 125 mg basa Tablet C C 2 C
142 Pyrazinamida tablet Tablet C C 2 C
143 Salisil bedak 2% Kotak C C 2 C
144 Sianokobalamin (vit b12) inj 500 mcg/ml - 1ml Ampul C C 2 C
145 Silk (benang sutera) no 3/0 Sachet C C 2 C
146 Temporary Stopping Fletcher serbuk dan cairan Set C C 2 C
LAMPIRAN 10
Data Obat Yang Termasuk Nilai Indeks Kritis A
No NIK Rangkin
Nama obat Satuan Pandak Banguntapan Total
. g
1 Bantul 1 1
1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet A A A 9 A
2 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet A A A 9 A
3 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet A A A 9 A
4 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet A A A 9 A
5 Captopril tablet 25 mg Tablet A A A 9 A
6 Ciprofloxacin 500 mg Tablet A A A 9 A
7 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet A A A 9 A
8 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet A A A 9 A
9 Multivitamin tablet Tablet A A A 9 A
10 Multivitamin neurotropik tablet Tablet A A A 9 A
11 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet A A A 9 A
12 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet A A A 9 A
13 Parasetamol tablet 500 mg Tablet A A A 9 A
14 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet A A A 9 A
Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab 50
15 mg Tablet A A A 9 A
Data Obat Yang Dimiliki 2 Puskesmas
NIK
No Rangkin
Nama obat Satuan Pandak Banguntapan Total
. Bantul 1 g
1 1
1 Asam Mefenamat kaplet 500 mg Kaplet A A B 8 B
2 Deksametason tablet 0,5 mg Tablet C A A 7 B
3 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet A A B 8 B
4 Kotrimoksazol tablet 480 mg Tablet A B A 8 B
5 Nifedipin tablet 10 mg Tablet A C A 7 B
Kapsu
6 Rifampisin Kapsul 300 mg l A C A 7 B
7 Vitamin B kompleks Tablet A A C 7 B
8 Trihexylphenidil HCl tablet 2 mg Tablet A C A 7 B
9 Klorpromazina HCl tablet salut 100 mg Tablet A C A 7 B
Data Obat Yang Dimiliki 1 Puskesmas
NIK
No Rangkin
Nama obat Satuan Pandak Banguntapan Total
. g
1 Bantul 1 1
1 Glibenklamid tablet 5mg / Glimel Tablet B B A 7 B
2 Dekstromethropan tablet 15 mg Tablet A C C 5 C
3 Ibuprofen Tablet 200 mg Tablet A B C 6 C
4 Kloramfenikol kapsul 250 mg Kapsul A C B 6 C
5 Prednison tablet 5 mg Tablet A C C 5 C
6 Haloperidol tablet 1,5 mg Tablet B A B 6 C
7 Karbamazepin tablet 200 mg Tablet C A C 5 C
8 Garam Oralit untuk 200 ml air Sachet B C A 6 C
9 Ibuprofen tablet 400 mg Tablet C B A 6 C
10 Metronidazol tablet 250 mg Tablet C C A 5 C
11 Plaster 5 yards x 2 inch Roll C C A 5 C
12 Reserpina tablet 0,25 mg Tablet - C A 4 C
13 Tetrasiklin HCl Kapsul 250 mg Kapsul - - A 3 C
14 Natrium fenitoin kapsul 100 mg Kapsul A C C 5 C
keterangan :
: obat nasofaringtis akut dan influenza berdasarkan standar pengobatan puskesmas
: obat untuk meringankan gejala nasofaringitis akut dan influenza
Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 3 Puskesmas
NIK
no. Nama Obat Satuan
Pandak 1 Bantul 1 Banguntapan1 TOTAL
1 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 41286 A 31775 A 50937 A 123998
2 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab50 mg Tablet 36855 A 39000 A 46227 A 122082
3 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 38857 A 31500 A 50550 A 120907
4 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 24313 A 38970 A 47522 A 110805
5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 49153 A 14262 A 38826 A 102241
6 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 27952 A 44664 A 25986 A 98602
7 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 18777 A 40000 A 31007 A 89784
8 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 30415 A 19427 A 29459 A 79301
9 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 20556 A 20571 A 23695 A 64822
10 Captopril tablet 25 mg Tablet 16212 A 11720 A 11269 A 39201
11 Multivitamin tablet Tablet 4050 B 7445 A 8801 A 20296
12 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 6403 B 4700 B 6200 B 17303
13 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 7812 A 3900 B 3906 B 15618
14 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 3716 A 5170 B 5225 B 14111
15 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 3582 B 2840 B 3562 B 9984
Data Jumlah Pemakaian Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 2 Puskesmas
Data Nilai Investasi Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 3 Puskesmas
NIK
no. Nama Obat Satuan
Pandak 1 Bantul 1 Banguntapan1 TOTAL
1 Amoksillina kaplet 500 mg Kaplet 31026720 A 49577040 A 28844460 A 109448220
2 Multivitamin tablet Tablet 2673000 A 4913700 A 5808660 A 13395360
3 Antasida DOEN Tablet, Kombinasi Tablet 2216616.2 B 3552894.9 A 4332580.7 A 10102092
4 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 2731258.5 A 2214135 A 3553159.5 A 8498553
5 Antalgin (Methampiron) tablet 500 mg Tablet 1689930 A 3600000 A 2790630 A 8080560
6 Multivitamin neurotropik tablet Tablet 2698499.7 A 2139514 A 2683432.7 A 7521446.4
7 Natrium Diklofenak 50 mg Tablet 2464834.9 A 1809265 A 2386690 A 6660789.9
8 Natrium Diklofenak 25 mg Tablet 3007229.4 A 1501305 A 1503614.7 A 6012149.1
9 Captopril tablet 25 mg Tablet 2233203 A 1614430 A 1552304.8 A 5399937.8
10 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 984740 A 1370050 A 1384625 A 3739415
11 Thiamina HCL monohidrat (vit B1 ) tab50 mg Tablet 880097.4 A 931320 A 1103900.8 A 2915318.2
12 Gliseral Guayacolat 100 mg tablet Tablet 959486.64 A 738451 B 1183775.9 A 2881713.5
13 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 808467.48 A 809057.43 A 931924.35 A 2549449.3
14 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 916211.92 A 265843.68 B 723716.64 B 1905772.2
15 Piridoksin HCl (vit B6) tablet 10 mg Tablet 517967.45 B 330841.81 B 501686.77 B 1350496
Data Nilai Investasi Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 2 Puskesmas
Data Nilai Investasi Obat Pareto A Nilai Indeks Kritis yang Dimiliki 1 Puskesmas
Keterangan :
10 Bodrexin Tablet
21 Kasa Pembalut Hidrofil 4 X 15 cm Roll 32 Retinol (Vit A) kapsul lunak 50.000 iu Kapsul
22 Kasa Pembalut Hidrofil 4 X 3 cm Roll 33 Salisil spritus 10% Botol
23 KCl tablet 600 mg Tablet Serum anti bisa ular polivalen inj 5ml Ampul
24 Klorpromazina HCl injeksi 5 mg/ml - 2ml Ampul 34 (ABU I)
Serum anti bisa ular polivalen inj 50 ml (ABU
25 Klorhesidin glukonat / Minoset Botol 35 II) Ampul
26 Lasto band - 36 Stomach tube 18 Pcs
27 Lignocain 2% 50 ml Tablet 37 Sulfadimidin tablet 500 mg Tablet
28 Microspor - 38 Tamiflu Tablet
29 Multivitamin Anabion Kapsul 39 Zink Tablet Tablet
30 Pehacain injeksi Ampul 40 Ampisilina Kaplet 500 mg Kaplet
31 Paramiverine HCl tablet Kapsul
122
LAMPIRAN 16
Data peringkat 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Pandak 1
1 Influenza 3038
2 Nasofaringitis akuta (common cold) 2911
3 Hipertensi primer (esensial) 2297
4 Myalgia 1472
5 Gastritis 1290
6 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 1157
7 Asma 510
8 Febris 459
9 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 430
10 Deabetes Melitus (Penyakit Kencing Manis) 420
Presentase Penyakit
Nasofaringitis akut = 20,82%
Influenza = 21,73%
LAMPIRAN 17
Data peringkat 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Bantul 1
Presentase Penyakit
Nasofaringitis akut = 24,59%
Influenza = 18,25%
LAMPIRAN 18
Data peringkat 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Banguntapan 1
Presentase Penyakit
Nasofaringitis akut = 24,40%
Influenza = 22,47%
124
BIOGRAFI PENULIS