Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SOP Pemberian Suntikan

H. ADAM MALIK No. Dokumen Revisi Halaman


OT.01.01/PPRT 1/4
/ /2009
Ditetapkan
Direktur Utama.
Tanggal Terbit
UNIT PPRT
1 APRIL 2009
Dr. H. Djamaluddin Sambas, MARS
Nip. 19510829 1980121003
PENGERTIAN Cara pemberian suntikan
TUJUAN Melakukan penyuntikan dengan baik dan benar
Semua petugas di unit perinatal resiko tinggi dapat melakukan
KEBIJAKAN
penyuntikan pada bayi
PEMBERIAN SUNTIKAN
SUNTIKAN INTRAMUSKULAR (I M)
Lokasi penyuntikan IM
 Muskulus quardriseps pada bagian antero-lateral paha
(lebih dipilih karena risiko kecil terinjeksi secara IV atau
mengenai tulang femur dan jelas pada nervus skiatikus)
 Muskulus deltoideus (mengandung sedikit lemak atau
jaringan subkutan sehingga memudahkan penyuntikan).
Area ini digunakan hanya untuk pemberian imunisasi
bukan untuk pemberian obat lain.
 Muskulus gluteus pada bokong. Tempat ini hanya
digunakan bila tempat lain tidak bisa disuntik. Daerah otot
gluteus sulit diinjeksi secara IM karena adanya lemak dan
jaringan subkutan, serta secara anatomi terdapat jaringan
vaskular dan syaraf. Bila menggunakan area ini, gunakan
P hanya otot bagian atas kuadran luar, dan selalu lakukan
R aspirasi sebelum menyuntik.
O Bahan dan alat
S  Kasa alkohol atau bulatan kapas yang telah direndam
E dalam larutan antiseptik (misal klorheksidin atau iodine
D povidon 2,5%)
U  Jarum steril no. 22 dengan panjang jarum 1 inci
R  Semprit steril 3 ml
 Bulatan kapas steril
Prosedur
 Pilih daerah otot yang akan disuntik
 Bersihkan daerah suntikan dengan kasa atau bulatan
kapas yang telah direndam dalam larutan antiseptik dan
biarkan mengering
 Isap obat yang akan disuntikan ke dalam semprit dan
pasang jarumnya
 Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan
sudah tepat
 Bila memungkinkan pegang bagian otot yang akan
disuntik dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
 Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus
melalui kulit
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SOP Pemberian Suntikan
H. ADAM MALIK
No. Dokumen Revisi Halaman

OT.01.01/PPRT/ /2009 2/4

 Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa


ujung jarum tidak menusuk dalam vena
 Bila dijumpai darah:
 Cabut jarum tanpa menyuntikkan obat
 Pasang jarum steril yang baru ke semprit
 Pilih tempat penyuntikan yang lain
 Ulangi prosedur diatas
 Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan
tekanan kuat dalam waktu 3 – 5 detik.
 Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus
dan tekan dengan bola kasa steril kering
 Catat tempat penyuntikan ini dan pilih tempat lain untuk
penyuntikan berikutnya.

PENYUNTIKAN INTRAVENA
Bahan dan alat
 Kasa alkohol atau bulatan kapas yang telah direndam
dalam larutan antiseptik (mislanya klorheksidin atau iodine
povidon 2.5%).
 Dua jarum steril 1 inci atau yang lebih kecil yang dapat
mengalirkan cairan dengan lancar (jarum nomor 22 – 24)
 Dua semprit steril (ukuran 1 – 3 mL) atau yang lebih kecil
yang mempunyai petunjuk dosis yang tepat
 Bulatan kapas steril
 2 mL cairan IV
Bahan dan alat
 Kasa alkohol atau bulatan kapas yang telah direndam
dalam larutan antiseptik (misal klorheksidin atau iodine
povidon 2,5%)
 Jarum steril no. 22 dengan panjang jarum 1 inci
 Semprit steril 3 ml
 Bulatan kapas steril
Prosedur
 Pilih daerah otot yang akan disuntik
 Bersihkan daerah suntikan dengan aksa atau bulatan
kapas yang telah direndam dalam larutan antiseptik dan
biarkan mengering
 Isap obat yang akan disuntikan ke dalam semprit dan
pasang jarumnya
 Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan
sudah tepat
 Bila memungkinkan pegang bagian otot yang akan
disuntik dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
 Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus
melalui kulit
 Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa
ujung jarum tidak menusuk dalam vena
SOP Pemberian Suntikan
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
H. ADAM MALIK No. Dokumen Revisi Halaman

OT.01.01/PPRT 3/4
/ /2009

 Bila dijumpai darah:


 Cabut jarum tanpa menyuntikkan obat
 Pasang jarum steril yang baru ke semprit
 Pilih tempat penyuntikan yang lain
 Ulangi prosedur diatas
 Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan
tekanan kuat dalam waktu 3 – 5 detik.
 Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus
dan tekan dengan bola kasa steril kering
 Catat tempat penyuntikan ini dan pilih tempat lain untuk
penyuntikan berikutnya.
PENYUNTIKAN INTRAVENA
Petunjuk ini digunakan untuk pemberian injeksi melalui IV
pada bayi yang sudah terpasang jalur IV dan tidak digunakan
bila obat dicampur dengan cairan IV dalam votol infus.
Bahan dan alat
 Kasa alkohol atau bulatan kapas yang telah direndam
dalam larutan antiseptik (mislanya klorheksidin atau iodine
povidon 2.5%).
 Dua jarum steril 1 inci atau yang lebih kecil yang dapat
mengalirkan cairan dengan lancar (jarum nomor 22 – 24)
 Dua semprit steril (ukuran 1 – 3 mL) atau yang lebih kecil
yang mempunyai petunjuk dosis yang tepat
 Bulatan kapas steril
 2 mL cairan IV
Prosedur
 Hentikan tetesan infus
 Pilih area pada pipa infus IV yang dapat untuk
memberikan injeksi IV yang paling dekat dengan insersi
kanula (misalnya pada katup atau konektor karet)
 Bersihkan area ini dengan kasa alkohol atau bulatan
kapas yang sudah direndam dalam larutan antiseptik
kemudian biarkan keringkan
 Isap obat yang akan disuntikkan ke dalam semprit dan
pasang jarum
 Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat sudah tepat
 Bila jalur IV sudah terpasang dan infus berjalan lancar
(tidak bermasalah), suntikkan bahan pelan-pelan selama 2
menit, amati area penyuntikan untuk melihat kemungkinan
terjadi pembengkakan yang menunjukkan bahwa kateter
telah lepas atau keluar dari vena
 Bila ragu-ragu apakah kateter masih berada di dalam
vena, lakukan hal berikut :
SOP Pemberian Suntikan

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT No. Dokumen Revisi Halaman


H. ADAM MALIK
OT.01.01/PPRT/ /2009 4/4

 Bilas jalur IV dengan 2 ml cairan IV, amati area


penyuntikan untuk melihat kemungkinan terjadi
pembengkakan yang menunjukkan bahwa kateter
telah lepas atau keluar dari vena
 Bila kateter masih berada di dalam vena, suntikan obat
pelan-pelan selama 2 menit, amati area penyuntikan
untuk melihat kemungkinan terjadi pembengkakan.
 Buka kembali tetesan infus

PENYUNTIKAN INTRADERMAL
Hanya digunakan untuk pemberian vaksin BCG dan untuk
pemberian pertama anestesi lokal untuk insisi dan drainase
abses.
Bahan dan alat
 Kasa alkohol atau bulatan kapas yang telah direndam
dalam larutan antiseptik (misalnya klorheksidin atau iodine
povidone 2,5%)
 Jarum steril no. 25 atau 27, panjang jarum 5/8 inci
 Semprit tuberkulin steril (1 mL)
 Bulatan kapas steril
Prosedur
 Pilih daerah tempat penyuntikan
 Bersihkan kulit dengan kasa alkohol atau bulatan kapas
yang telah direndam dalam larutan antiseptik (misalnya
klorheksidin atau iodine 2,5%) dan biarkan mengering.
 Isap obat yang akan disuntikkan (khususnya yang
berkapasitas 0,1 mL) ke dalam semprit menggunakan
jarum no. 21
 Pastikan obat dan dosis yang diberikan sudah tepat
 Ganti jarum no 21 dengan jarum no 25 atau 27
 Pegang semprit dan jarum dalam posisi paralel dengan
kulit, dengan lubang jarum menghadap ke atas
 Angkat kulit sedikit dengan menggunakan ujung jarum dan
masukkan jarum perlahan sampai seluruh lubang jarum
masuk ke dalam kulit.
 Suntikkan obat dengan tekanan kuat selama 3-5 detik
(akan terasa ada tahanan) dan kulit akan terlihat sedikit
menonjol. Bayi mungkin akan menangis selama
penyuntikan intra dermal ini dan kadang menimbulkan
rasa sedikit terbakar karena cara tersebut akan
memisahkan lapisan kulit dan menghasilkan bentuk “peau
d’orange” pada tempat suntikan
 Setelah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus
dan tempat suntikan ditekan dengan bulatan kapas steril
kering.
SE. DIRJEN BINA YANMED
UNIT TERKAIT 

Anda mungkin juga menyukai