DISUSUN OLEH :
201963040
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
bahan – bahan peledak didalam ilmu mekanika batuan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata kuliah Mekanika batuan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bahan – bahan peledakan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Mekanika batuan, yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas
mineral- mineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan
mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam kepentingan
rekayasa batuan, sifat- sifat tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Sifat fisik batuan yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari
material batuan itu sendiri.
2. Sefat mekanika batuan yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik
secara alami maupun buatan.
Kedua sifat batuan tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium
maupun di lapangan (insitu). Penentuan sifat fisik dan mekanika batuan di
laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap percontoh (sampel) yang
diambil di lapangan. Satu percontoh dapat digunakan untuk menentukan
kedua sifat batuan tersebut. Pertama- tama adalah penentuan sifat fisik
batuan yang merupakan pengujian tak merusak (non destructive test),
kemudian dilanjutkan dengan pengujian sifat mekanika batuan yang
merupakan pengujian merusak (destructive test) sehingga percontoh batu
hancur.
II PEMBAHASAN
Tegangan (Stress) adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan
dari suatu benda. Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari
luar.
Tegangan (stress) dan tegangan tarik (strain stress) adalah gaya-gaya yang bekerja
di seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegangan yang biasa kita kenal
adalah tegangan yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai
tekanan (pressure). Tegangan seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara
seimbang ke semua arah. Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
beban yang menutupi batuan adalah tegangan yang bersifat seragam. Jika
tegangan ke segala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegangan yang demikian
dikenal sebagai tegangan diferensial.
Nilai kuat tekan uniaksial dari perconto batuan merupakan tegangan yang terjadi
pada saat perconto batuan tersebut mengalami keruntuhan (failure) akibat
pembebanan, dan nilai dapat diperoleh dari persamaan.
Regangan (Strain)
1. Regangan aksial (єa) adalah adanya perubahan bentuk arah aksial terhadap
tinggi.
2. Regangan lateral (єl), merupakan adanya perubahan bentuk arah lateral
terhadap diameter.
3. Regangan volumetrik (єv), merupakan adanya perubahan bentuk secara
volumetrik.
Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku
dari material ketika dikenakan gaya tegangan padanya, yaitu :
1. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil
atau sebagian besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur
sebelum material tersebut retak.
2. Material yang bersifat lentur (ductile material) : jika sebagian kecil
bersifat elastis dan sebagian besar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan
atau fracture.
Tegangan
2.2. Tegangan dalamDalam Dua Dimensi
2 dimensi
Perhatikan sebuah elemen
bujursangkar dengan sisi yang sangat
kecil pada bidang x-y dan tebal t.
©RKW 14
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)
©RKW 15
Regangan (strain) adalah reaksi bahan terhadap adanya gaya atau tegangan
yang bekerja padanya.
Bermacam-macam Regangan :
a. regangan normal
b. regangan longitudinal
c. regangan geser
d. regangan volumetrik
Regangan normal adalah regangan sebagai reaksi terhadap adanya tekanan triaksial
• Regangan longitudinal dapat dibedakan menjadi:
ΔL dL
ε= =
L L
ΔV
ε= =ε axial+2ε lateral=ε axial(1−2 μ)
V
Tegangan
2.4. Tegangan dalam 3 Dimensi
dalam 3 dimensi
©RKW 55
2.5. Sifat fisik batuan utuh
3.1. Kesimpulan
1. Tegangan (Stress) adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan
dari suatu benda. Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari
luar.
o Ada 3 macam tegangan sebelum massa batuan mengalami gangguan,
antara lain :
Tegangan gravitasi
Tegangan tektonik
Tegangan sisa
Tegangan (stress) dan tegangan tarik (strain stress) adalah gaya-gaya yang bekerja
di seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegangan yang biasa kita kenal
adalah tegangan yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai
tekanan (pressure). Tegangan seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara
seimbang ke semua arah. Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
beban yang menutupi batuan adalah tegangan yang bersifat seragam. Jika
tegangan ke segala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegangan yang demikian
dikenal sebagai tegangan diferensial.
Nilai kuat tekan uniaksial dari perconto batuan merupakan tegangan yang terjadi
pada saat perconto batuan tersebut mengalami keruntuhan (failure) akibat
pembebanan, dan nilai dapat diperoleh dari persamaan.
2. Regangan (Strain)
1. Regangan aksial (єa) adalah adanya perubahan bentuk arah aksial terhadap
tinggi.
2. Regangan lateral (єl), merupakan adanya perubahan bentuk arah lateral
terhadap diameter.
3. Regangan volumetrik (єv), merupakan adanya perubahan bentuk secara
volumetrik.
Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku
dari material ketika dikenakan gaya tegangan padanya, yaitu :
1. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil
atau sebagian besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur
sebelum material tersebut retak.
2. Material yang bersifat lentur (ductile material) : jika sebagian kecil
bersifat elastis dan sebagian besar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan
atau fracture.