Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS TEGANGAN DAN SIFAT FISIK BATUAN UTUH

DISUSUN OLEH :

Rico Hiyerend Kabes

201963040

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
bahan – bahan peledak didalam ilmu mekanika batuan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata kuliah Mekanika batuan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bahan – bahan peledakan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Mekanika batuan, yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Manokwari,18 September 2021


I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas
mineral- mineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan
mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam kepentingan
rekayasa batuan, sifat- sifat tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Sifat fisik batuan yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari
material batuan itu sendiri.
2. Sefat mekanika batuan yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik
secara alami maupun buatan.
Kedua sifat batuan tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium
maupun di lapangan (insitu). Penentuan sifat fisik dan mekanika batuan di
laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap percontoh (sampel) yang
diambil di lapangan. Satu percontoh dapat digunakan untuk menentukan
kedua sifat batuan tersebut. Pertama- tama adalah penentuan sifat fisik
batuan yang merupakan pengujian tak merusak (non destructive test),
kemudian dilanjutkan dengan pengujian sifat mekanika batuan yang
merupakan pengujian merusak (destructive test) sehingga percontoh batu
hancur.

1.2. Rumusan Masalah


a. Penjelasan Analisis Tegangan dan Regangan?
b. Apa saja Sifat Fisik Batuan Utuh?
1.3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui Analisis Tegangan dan Regangan Dan Sifat Fisik Batuan
Utuh

II PEMBAHASAN

2.1. Tegangan Dan Regangan

Tegangan (Stress) adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan
dari suatu benda. Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari
luar.

o Ada 3 macam tegangan sebelum massa batuan mengalami gangguan,


antara lain :
 Tegangan gravitasi
 Tegangan tektonik
 Tegangan sisa

Tegangan (stress) dan tegangan tarik (strain stress) adalah gaya-gaya yang bekerja
di seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegangan yang biasa kita kenal
adalah tegangan yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai
tekanan (pressure). Tegangan seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara
seimbang ke semua arah. Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
beban yang menutupi batuan adalah tegangan yang bersifat seragam. Jika
tegangan ke segala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegangan yang demikian
dikenal sebagai tegangan diferensial.

Tegangan diferensial terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Tegangan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat


mengakibatkan batuan mengalami peregangan atau mengencang.
2. Tegangan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan
mengalami penekanan.
3. Tegangan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan
berpindahnya batuan.

Nilai kuat tekan uniaksial dari perconto batuan merupakan tegangan yang terjadi
pada saat perconto batuan tersebut mengalami keruntuhan (failure) akibat
pembebanan, dan nilai dapat diperoleh dari persamaan.
Regangan (Strain)

Batuan akan terdeformasi bila mengalami regangan. Regangan akan merubah


bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Benda yang mendapat gaya tarik
atau tekan akan mengalami perubahan panjang. Benda akan mulur (bertambah
panjang) dengan gaya tarik dan mengkerut (memendek) dengan gaya tekan

Regangan terbagi atas 3 macam, yaitu :

1. Regangan aksial (єa) adalah adanya perubahan bentuk arah aksial terhadap
tinggi.
2. Regangan lateral (єl), merupakan adanya perubahan bentuk arah lateral
terhadap diameter.
3. Regangan volumetrik (єv), merupakan adanya perubahan bentuk secara
volumetrik.

Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku
dari material ketika dikenakan gaya tegangan padanya, yaitu :

1. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil
atau sebagian besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur
sebelum material tersebut retak.
2. Material yang bersifat lentur (ductile material) : jika sebagian kecil
bersifat elastis dan sebagian besar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan
atau fracture.

Tegangan
2.2. Tegangan dalamDalam Dua Dimensi
2 dimensi
Perhatikan sebuah elemen
bujursangkar dengan sisi yang sangat
kecil pada bidang x-y dan tebal t.

Elemen ini mengalami tegangan


normal x, y dan tegangan geserxy
= yx.

©RKW 14
Tegangan Dalam Dua Dimensi (Lanjutan)

Akan ditentukan tegangan


normal dan tegangan geser yang
bekerja pada sebuah bidang yang
normalnya membentuk sudut 
terhadap sumbu x dimana x
bekerja.
Perlu digunakan prinsip
kesetimbangan gaya dalam
sebuah segitiga yang sangat
kecil dengan tebal t.

©RKW 15

2.3. Analisis regangan

Regangan (strain) adalah reaksi bahan terhadap adanya gaya atau tegangan
yang bekerja padanya.

Bermacam-macam Regangan :

a. regangan normal
b. regangan longitudinal
c. regangan geser
d. regangan volumetrik

Regangan normal adalah regangan sebagai reaksi terhadap adanya tekanan triaksial
• Regangan longitudinal dapat dibedakan menjadi:

– regangan lateral: perbandingan antara perubahan panjang lateral


terhadap panjang lateral semula

– Regangan axial yaitu perubahan tinggi (axial) terhadap tinggi semula

ΔL dL
ε= =
L L

L= change in length


L = original length

 Regangan geser merupakan perubahan sudut yang dibentuk oleh


perpotongan dua garis.
 Regangan volumetrik merupakan perbandingan perubahan volume terhadap
volume asal.

ΔV
ε= =ε axial+2ε lateral=ε axial(1−2 μ)
V

Tegangan
2.4. Tegangan dalam 3 Dimensi
dalam 3 dimensi

Tegangan-tegangan yang bekerja pada


sisi kubus dapat dinyatakan dengan:
Tiga tegangan normal xx, yy, dan zz
Enam tegangan,geserxy,yx yz ,
zy, zx, dan xz
Sebagai syarat kesetim bangan
rotasional : xy = yx, yz = zy,
dan
zx = xz
Tegangan-tegangan yang bekerja cukup
dinyatakan dengan enam komponen

©RKW 55
2.5. Sifat fisik batuan utuh

Sifat fisik batuan yang ditentukan untuk kepentingan penelitain


geoteknik :
 Bobot isi asli
 Bobot isi kering
 Bobot isi jenuh
 Berat jenis semu
 Berat jenis sejati
 Kadar air asli
 Kadar air jenuh (absorpsion)
 Derajat kejernuhan
 Porositas
 Void ratio

2.6. Kekerasan Material kristal padat dan kekerasan mineral


Mineral memiliki tingkat kekerasan tertentu, skala kekerasan mineral yang
sering dipakai sampai saat ini adalah skala kekerasan Mohs. Skala ini
didasarkan pada tingkat kemampuan mineral dalam menggores benda lain.
Skala ini diciptakan oleh Friedrich Mohs (Jerman) pada tahun 1812. Berikut
ini adalah tabel kekerasan mineral menurut Mohs dari yang paling lunak.
III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mekanika Batuan adalah ilmu pengetahuan teoritik dan terapan yang


mempelajari karakteristik, perilaku dan respons massa batuan akibat perubahan
keseimbangan medan gaya di sekitarnya, baik karena aktivitas manusia maupun
alamiah.

1. Tegangan (Stress) adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan
dari suatu benda. Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari
luar.
o Ada 3 macam tegangan sebelum massa batuan mengalami gangguan,
antara lain :
 Tegangan gravitasi
 Tegangan tektonik
 Tegangan sisa

Tegangan (stress) dan tegangan tarik (strain stress) adalah gaya-gaya yang bekerja
di seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegangan yang biasa kita kenal
adalah tegangan yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai
tekanan (pressure). Tegangan seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara
seimbang ke semua arah. Tekanan yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan
beban yang menutupi batuan adalah tegangan yang bersifat seragam. Jika
tegangan ke segala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegangan yang demikian
dikenal sebagai tegangan diferensial.

Tegangan diferensial terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Tegangan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat


mengakibatkan batuan mengalami peregangan atau mengencang.
2. Tegangan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan
mengalami penekanan.
3. Tegangan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan
berpindahnya batuan.

Nilai kuat tekan uniaksial dari perconto batuan merupakan tegangan yang terjadi
pada saat perconto batuan tersebut mengalami keruntuhan (failure) akibat
pembebanan, dan nilai dapat diperoleh dari persamaan.

2. Regangan (Strain)

Batuan akan terdeformasi bila mengalami regangan. Regangan akan merubah


bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Benda yang mendapat gaya tarik
atau tekan akan mengalami perubahan panjang. Benda akan mulur (bertambah
panjang) dengan gaya tarik dan mengkerut (memendek) dengan gaya tekan

Regangan terbagi atas 3 macam, yaitu :

1. Regangan aksial (єa) adalah adanya perubahan bentuk arah aksial terhadap
tinggi.
2. Regangan lateral (єl), merupakan adanya perubahan bentuk arah lateral
terhadap diameter.
3. Regangan volumetrik (єv), merupakan adanya perubahan bentuk secara
volumetrik.

Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku
dari material ketika dikenakan gaya tegangan padanya, yaitu :

1. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil
atau sebagian besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur
sebelum material tersebut retak.
2. Material yang bersifat lentur (ductile material) : jika sebagian kecil
bersifat elastis dan sebagian besar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan
atau fracture.

3.2. DAFTAR PUSTAKA


– https://gotambang.wordpress.com/2018/06/04/mekanika-
batuan/

Anda mungkin juga menyukai