Anda di halaman 1dari 3

AUDITING: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Puok 142 8.1.

AUDIT PLAN
(PERENCANAAN PEMERIKSAAN) Standar pekerjaan lapangan pertama (IAPI, 2011: 310.1) berbunyi
sebagai berikut "Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten han
disupervisi dengan semestinya". Perencanaan dan supervisi berlangsung terus-menerus selama
audit, dan prosedur vo berkaitan sering kali tumpang tindih (overlap). Auditor sebagai penanggung
jawab akhir at audit dapat mendelegasikan sebagian fungsi perencanaan dan supervisi auditnya
kepada staf lain dalam kantor akuntannya (asisten). Perencanaan audit meliputi pengembangan
strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, luas, dan saat
perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas satuan usaha, pengalaman mengenai
satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis satuan usaha. Dalam perencanaan audit, auditor
harus mempertimbangkan, antara lain: a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha
tersebut dan industri di mana satuan usaha tersebut beroperasi di dalamnya. SBAR MANT b.
Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut. c. Metode yang digunakan oleh satuan
usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan
organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan. d. Penetapan
tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
untuk tujuan audit. f. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment).
g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti risiko
kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi antar pihak- pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. h. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada
pemberi tugas (sebagai contoh, laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus
untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian). Prosedur yang dapat
dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan supervisi biasanya mencakup review
terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan satuan usaha dan diskusi dengan staf lain dalam
kantor akuntan dan pegawai satuan usaha tersebut. Contoh prosedur tersebut meliputi: a.
Mereview arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan, dan laporan audit
tahun lalu. b. Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan staf kantor
akuntan yang bertanggung jawab atas jasa non audit bagi satuan usaha. c. Mengajukan pertanyaan
tentang perkembangan bisnis saatini yang berdampak terhadap satuan usaha. d. Membaca laporan
keuangan interim tahun berjalan.

oleskan8. Rencana Audit, Program Audit, Prosedur Audit, Audit Teknis, Risiko dan Materialitas Audit
(143 e. Membahas jenis, luas, dan waktu audit dengan manajemen, dewan komisaris, atau komite
audit. f. Mempertimbangkan dampak dari menerapkan pernyataan standar akuntansi dan standar
auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, terutama yang baru g. Mengkoordinasikan
bantuan dari karyawan unit bisnis dalam persiapan data h. Menentukan sejauh mana keterlibatan,
jika ada, konsultan, spesialis, dan auditor internal i Menjadwalkan pekerjaan audit (time schedule) i.
Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf audit k. Melakukan diskusi dengan pihak yang
menugaskan untuk memperoleh informasi tambahan tentang tujuan audit yang akan dilakukan
sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memperhatikan hal-hal terkait yang dianggap perlu
Oney lon Agar dapat membuat rencana audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami
bisnis klien sebagaimana kita Sebisa mungkin (memahami bisnis klien), termasuk sifat dan jenis
bisnis klien, struktur organisasi, struktur modal, metode produksi, pemasaran, distribusi dan lain-
lain. homo tanl Pengetahuan tentang bisnis unit bisnis biasanya diperoleh auditor melalui
pengalaman dengan unit bisnis atau industrinya serta dari mengajukan pertanyaan kepada karyawan
perusahaan. Kertas kerja audit dari tahun sebelumnya dapat berisi informasi yang berguna
mengenai sifat bisnis, struktur organisasi, dan karakteristik operasi, serta transaksi yang memerlukan
pertimbangan khusus. Sumber lain yang dapat digunakan oleh auditor adalah publikasi yang
dikeluarkan oleh industri, laporan keuangan unit usaha lain dalam industri, buku teks, majalah, dan
individu yang memiliki pengetahuan industri. Ar Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu
auditor dalam: a. Identifikasi area yang memerlukan pertimbangan khusus. B. Menilai kondisi di
mana data akuntansi dihasilkan, diproses, ditinjau dan dikumpulkan dalam organisasi. C. Menilai
kewajaran estimasi, seperti penilaian persediaan, penyusutan, penyisihan piutang ragu-ragu,
persentase penyelesaian kontrak jangka panjang. D. Menilai kewajaran representasi manajemen.
e. Mempertimbangkan kesesuaian standar akuntansi yang diterapkan dan kecukupan isi
pengungkapan. ut. Pengawasan termasuk mengarahkan upaya asisten terkait dalam mencapai
tujuan audit dan menentukan apakah tujuan tersebut terpenuhi. Unsur pengawasan adalah
memberikan instruksi kepada asisten, menjaga penyampaian informasi mengenai masalah-masalah
penting yang dihadapi dalam audit, mereview pekerjaan yang dilakukan, dan menyelesaikan
perbedaan pendapat di antara staf audit KAP. Tingkat pengawasan yang memadai dalam situasi
tertentu tergantung pada banyak faktor, termasuk kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang
melakukan audit. Asisten harus diberitahu tentang tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur
audit yang mereka lakukan. Mereka harus diberitahu tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi
sifat, luas, dan waktu prosedur yang akan dilakukan, seperti sifat unit bisnis.

usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah akuntansi dan audit, Laba/Rugi
tahun lalu dan sekarang. Perbandingan antara Neraca tahun lalu dan Auditor dengan tanggung
jawab akhir untuk setiap audit harus mengarahkan asisten untuk Neraca tahun sekarang agar
diperoleh gambaran Pekerjaan yang dilaksanakan oleh asisten harus direview untuk menentukan
apakah AUDITING: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Puolk Yaitu mengenai nama orang-orang
yang akan dihubungi auditor. Bab 8 144 mengemukakan akuntansi dan audit signifikan yang muncul
dalam suatu permasalahan sehingga auditor dapat menetapkan seberapa signifikan masalah
tersebut. pekerjaan tersebut telah dilaksanakan secara memadai dan menilai apakah hasilnya sesuai
dengan kesimpulan yang disajikan dalam laporan audit. Auditor harus menyusun Rencana Audit,
segera setelah Surat Perikatan disetujui oleh klien. Isi dari Rencana Audit mencakup: 1. Hal-hal
mengenai klien. 2. Hal-hal yang mempengaruhi klien. 3. Rencana kerja auditor. iklan.1. Hal-hal
Mengenai Klien egainegio usluye nal erfeeu a. Bidang Usaha Klien, Alamat, Nomor Telepon, Faksimili
dan lain-lain. B. Status Hukum Perusahaan (berdasarkan Akta Pendirian)oono 1. Nama Pemilik
Iauespnob nsmaloneg tenesde h 2. Kebijakan Akuntansi Permodalan (Kebijakan Akuntansi)
anegomsioad Buku-buku yang digunakan: misalnya n C. 1. eney enat iduo isisbr bu a. Buku
Penjualan b. Buku Pembelian ubni meleb C. Buku Kas/Bank d. Buku Memorial teon 2. Metode
Pembukuan bidin oboio ny lebno lelin d a. Manual: tulis tembus biasa b. Komputer Mesin
Pembukuan 3. Komentar mengenai mutu pembukuan secra umum (membantu dalam menyusun
anggaran dan tenaga-tenaga kerja yang akan ditugaskan di C. klien tersebut). Neraca (Laporan Posisi
Keuangan) Komparatif dan perbandingan Penjualan, d. mengenai ukuran besar kecilnya perusahaan.
Kontak Klien e. Misalnya: Presiden Direktur. 1. Pengendali, Kepala Akuntan. Dewan Komisaris dan
Komite Audit. 2. 3.

si dan Reb 8• Audit Plan, Audit Program, Audit Procedures, Audit Teknik, Risiko Audit dan
Materialitas 145 sisten u selain itu perlu juga diketahui oleh hukumnya siapa berikut alamat, nomor
telepon, faks, dan alamat email. re uen disetuu f. Accounting, Auditing & Tax Problem Harus
dijelaskan masalah-persoalan yang (mungkin) akan dihadapi oleh klien, asilnya seperti: 1. Accounting
Problem, misalnya: perubahan metode pencatatan dari manual ke komputer. revaluasi aset tetap.
perubahan atau metode tarif. Masalah Audit, misalnya: 2. mel en bt hasil konfirmasi tahun lalu tidak
memuaskan perubahan kebijakan akuntansi Masalah Pajak, misalnya: 3. masalah restitusi,
kekurangan penyetoran. adanya 2 pembukuan di dalam perusahaan. n-lain. iklan.2. Hal-Hal yang
Mempengaruhi Klien Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar, antara lain: Business
News, Ekonomi Keuangan Indonesia. Contoh: adanya peraturan-peraturan baru yang dapat
mempengaruhi klien. iklan.3. Rencana Kerja Auditor Hal-hal yang penting antara lain: a. Staffing
Nama partner Nama manager Nama supervisor Nama senior Nama asisten b. Waktu Pemeriksaan:
Waktu dimulainya suatu pemeriksaan Berapa lama waktu pemeriksaan Batas waktu, dalam arti
laporan pemeriksaan: kapan selesai? dikirim ke mana dan waktu sampainya kapan? 1. 2. 3.
membantu kan ditugasi kepada siapa melaporkan itu dikirim? Anggaran, baik dalam jumlah jam
kerja maupun biaya pemeriksaan. Tarif yang dibebankan kepada klien antara lain: Tarif masing-
masing staf dan taksiran jam kerja masing-masing 4. dingan staf Peni, antara lain: aca tahun la rtner
memperoleh gam Manager Senior Yunior dihubung Anggaran per bagian/area

(misalnya pemeriksaan piutang 60 jam), terdiri atas: 10 jam incharge, 50 AUDITING: Petunjuk Praktis
Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Pubk -pn Rencana pemeriksaan juga dibuat dalam bentuk Audit
Planning Memorandum yang Ba 146 le d nag ome neb jam asisten. Jenis Jasa yang Diberikan Audit
Umum. naleoan C. delo cb 1. 2. Audit Khusus. 3. Bantuan Administrasi. tidak ada Laporan Posisi
Keuangan (Neraca)/Laba Rugi Komprehensif) 5. Perpajakan narladuneg Eyniseim maldo palibuA Hal-
hal tambahan: Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien. d Membuat konfirmasi konfirmasi,
utang d. 1. Membuat jadwal-jadwal:lm meldos xBT Aging schedule. leutiteen dslssesm Rincian aset
tetap.ludmeg Rincian piutang.negmeM.py lella Sb Rincian biaya yang masih harus dibayar. bib sal 2.
wleaonl . Jadwal Waktu aobnl epnBs imonoe e. noll in Misal: conod nutmeg-nsutanog ayneba
rfotno Bulan November: Review Pengendalian Internal. Program Audit Tentatif (program audit
sementara). olbuA she snsoneA.C.bs 1. 2. enheg ameM Bulan Desember: 1. Hitungan tunai. eponsm
ame 10sineque ama hoinse sme nolalse emslA 2. Observasi persediaan. 3. dan lain-lain Pada time
shedule juga ditulis siapa yang mengerjakan dan berapa jam kira-kira waktu yang dibutuhkan, Pada
akhir audit plan dituliskan: g ew cmat nomes 1. Dibuat oleh: eq utua synielumib utle W gneogel ihn
melsb onil bse Cosgul inasle 2. Review oleh: 3. Disetujui oleh: b unno sonle abega Audit Plan
tersebut harus disetujui oleh Partner Contoh audit plan bisa dilihat di Exhibit 8-1. bu contohnya bisa
dilihat di Tampilan 8-2. Oina

48: Rencana Audit, Program Audit, Prosedur Audit, Teknik Audit, Risiko Audit dan Materialitas 147
50 8.2. div PROGRAM AUDIT Setelah rencana audit disusun, tetapi sebelum pemeriksaan lapangan
dimulai, auditor harus menyusun program audit yang merupakan kumpulan dari prosedur audit yang
akan dijalankan dan dibuat secara tertulis, Program audit membantu auditor dalam memberikan
perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan. Program audit harus
menggariskan dengan rinci, prosedur audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk
mencapai tujuan audit. Program audit yang baik harus dilaksanakan: UR o Tujuan pemeriksaan o
Prosedur audit yang akan dijalankan o Kesimpulan sebagian KAP menggunakan program audit yang
distandarisasi dan digunakan di setiap kliennya, lagi menggunakan program audit yang disusun
sesuai kondisi dan situasi di perusahaan (tailor made ). Akan lebih baik jika program audit dibuat
terpisah untuk Compliance Test dan Subtantive Test. Contoh Audit Program untuk Compliance Test
dan Substantive Test bisa dilihat pada Exhibit 8-3 dan 8-4. 8.3. PROSEDUR AUDIT DAN TEKNIK
AUDIT Prosedur audit adalah langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan
pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat
bekerja secara efisien dan efektif. Prosedur audit dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-
bahan bukti (bukti audit) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan.
Untuk itu diperlukan audit teknik, yaitu cara-cara untuk memperoleh bukti audit seperti: konfirmasi,
observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry) dan lain-lain. waktu 8.4. RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS
Dalam PSA No.25, diberikan pedoman bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan
materialitas pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan
standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia: 1. Risiko audit dan materialitas
mempengaruhi penerapa standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, serta dalam laporan
audit bentuk baku Risiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal lain, perlu
dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit serta dalam
mengembangkan hasil prosedur tersebut. saya yang standar audit, khususnya

Anda mungkin juga menyukai