NGANJUK, JP Radar Nganjuk– DPRD Kabupaten Nganjuk kembali menggelar
rapat paripurna, Sabtu (18/9). Agendanya, mendengar jawaban Bupati Nganjuk atas rancangan peraturan daerah (raperda) perusahaan daerah air minum (PDAM) dan penyelenggaraan rumah sakit umum (RSU). Kemudian, tanggapan fraksi DPRD Kabupaten Nganjuk tentang pendapat bupati terhadap raperda bantuan hukum orang miskin. Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Raditya Haria Yuangga. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, paripurna tersebut berlangsung secara virtual. Puluhan anggota dewan dan pihak eksekutif mengikuti secara daring. Termasuk Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang mengikuti rapat paripurna dari ruang kerjanya. Usai mengikuti satu per satu rangkaian paripurna, akhirnya DPRD Kabupaten Nganjuk sepakat untuk melanjutkan pembahasan tiga raperda tersebut. Kesepakatan ditandai dengan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk pendalaman dan pembahasan lebih lanjut terhadap tiga raperda tersebut. Usai memimpin rapat paripurna, Raditya Haria Yuangga mengatakan, pembentukan pansus tersebut adalah salah satu tahapan yang harus dijalani dalam proses pembahasan raperda menjadi peraturan daerah (perda). Pansus tersebut, menurut Yuangga, akan bekerja keras supaya ketiga raperda tersebut segera rampung. “Pansus akan bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Harapan kami raperda tersebut segera rampung dan menjadi perda yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” kata politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu. (ik3/adv/ndr)