Anda di halaman 1dari 2

Tikus Serang Puluhan Hektare Tanaman Jagung

//Habisi Satu Bidang, Hasil 18 Kuintal Hanya Tersisa Tiga Kuintal

Hama tikus menjadi ancaman baru bagi petani. Setelah menyerang padi, kini
hewan pengerat ini beralih ke tanaman jagung. Serangan itu dilakukan secara
sporadis pada malam hari. Empat kecamatan sudah menjadi tumbal keganasan
hama ini. Jika tidak dihentikan, puluhan hektare tanaman jagung maupun padi
bisa gagal panen.
Baru-baru ini, hama tikus menghabisi satu bidang tanaman jagung di
Desa Kampungbaru, Kecamatan Tanjunganom. Salah satu petani setempat,
Siam, 68 tahun mengatakan, hampir semua lahan jagung milik warga desanya
diserang tikus. Hanya saja intensitasnya ada yang kecil, sedang dan besar.
“Tikus biasanya baru mau makan saat umur jagung lebih dari 45 hari,” katanya.
Ada yang serangannya satu bidang langsung habis, ada pula yang
digerogoti hanya lahan bagian tengah. Seperti tanaman jagung miliknya,
serangan tikus dilakukan dari dalam. Sehingga, ketika dicermati dari luar
tanaman tersebut seperti tidak diserang hama. Lahan jagung ditempatnya yang
belum berbuah masih banyak. Masih ada belasan hektare.
Yang sudah mengalami kegagalan karena diserang tikus adalah Yudi, 30,
warga Desa Kampungbaru, Tanjunganom. Lahan yang minim hanya bisa
mendapatkan 18 kuintal saat panen jagung kini hanya mendapatkan hasil tiga
kuintal salja. “Jelas rugi,” katanya. Bukan hanya dirinya, petani lain bahkan
hanya bisa panen daunnya. Daun tersebut digunakan untuk pakan ternak.
Bagi Yudi, hama tikus tidak hanya menyerang jagung tetapi juga padi,
kacang tanah, kacang panjang hingga melon. “Yang tidak diserang hanya
bawang merah, ini buktinya,” sambil menunjukan bawang merah milik petani
lain.
Karena ancaman tikus makin banyak, petani di desa ini berharap
pemerintah kabupaten turun tangan. Jika tidak dihentikan, hama tikus ini akan
semakin mengganas dan petani yang gagal panen bisa lebih banyak lagi.
Disampaikan Yudi, upaya petani selama ini sudah maksimal tetapi selalu gagal.
Mereka sudah melakukan perburuan dan penembakan saat malam hari,
hingga memasang perangkap dan racun. Hasilnya gerobolan tikus ini semakin
banyak dan tidak bisa dibendung. “Saya pernah sendiri ingin menembak, saya
jadi takut karena jumlahnya banyak sekali,” aku Yudi.
Sayangnya, Dinas Pertanian belum punya laporan terkait dengan dampak
serangan tikus ini. Kepala Dinas Pertanian Judi Ernanto ketika dikonfirmasi
mengatakan data belum terkompilasi. Dia mengklaim setiap ada serangan hama
selalu ada gerakan pengendalian bersama dengan petugas penyuluh lapangan
(PPL) dan kelompok tani. “(Data lahan pertanian diserang hama tikus, Red)
masih belum,” katanya.
Data yang dihimpun koran ini, ada empat kecamatan yang diserang hama
tikus. Selain Kecamatan Tanjunganom, wilayah lainnya ada di Desa Rowoharjo,
Kecamatan Prambon; Desa Katerban, Kecamatan Baron; dan Desa
Tirtobinangun, Kecamatan Patianrowo. Untuk Desa Tirtobinangun, hama tikus
menyerang tanaman padi.
Camat Tanjunganom Edie Srianto mengaku hampir semua tanaman baik
padi dan jagung di wilayahnya diserang tikus. Namun, yang sampai gagal panen
baru jagung saja ada di Desa Kampungbaru dan Desa Demangan. Sedangkan di
Camat Patianrowo Darmono mengaku saat ini di wilayahnya sedang musim
tanam padi. Dari 135 ha lahan yang ditanam padi, kerusakannya karena hama
tikus hanya 20 persennya.(rq)

Data yang dihimpun koran ini:


Jenis Yang diserang
Hama tikus Jagung
Padi
Kacang tanah
Kacang panjang

Kecamatan keterangan
Tanjunganom Gagal panen jagung dua desa seluas 1,45 ha, luas yang diserang lebih 20 ha
Prambon Luas serangan tanaman jagung kurang dari 10 ha
Baron Satu bidang gagal panen jagung, luas serangan sekitar 10 ha
Patianrowo Serangan pada tanaman padi, 27 ha mengalami rusak ringan hingga berat

Anda mungkin juga menyukai