Petani Mejayan Kabupaten Madiun Meninggalkan Sawahnya Begitu Saja Akibat Gagal Panen Terserang Hama Dan Virus
Petani Mejayan Kabupaten Madiun Meninggalkan Sawahnya Begitu Saja Akibat Gagal Panen Terserang Hama Dan Virus
Reporter: Tukiyo
Madiun detikjatim.id
Hama dan virus tanaman saat ini menjadi musuh terbesar para petani yang sampai saat ini
masih sulit dikalahkan. Padahal sudah berbagai cara kerap dilakukan petani, tapi hasilnya bisa
dibilang belum memuaskan, bahkan organisme pengganggu tumbuhan kerap datang saat
musim tanam dan sebelum panen tiba, hingga membuat petani tidak bisa tidur nyenyak salah
karena serangan hama dan virus tungro, yang bisa membuat kerdil tanaman dan tiba-tiba
mati.
Hama dan virus tungro atau yang dikenal para petani mejayan dengan sebutan virus Corona
padi, sampai saat ini menyerang pertanian warga Desa Mejayan, kecamatan Mejayan,
Kabupaten Madiun Jawa Timur. Akibatnya tanaman padi para petani mengalami fuso alias
gagal panen, ungkap sartono Gapoktan desa mejayan pada Jum’at (12/08/2022).
Begitu halnya dengan H.Sarwo, juga mengeluhkan, saya mempunyai lahan 2 hektar, tapi
gagal semuanya alias tidak panen sama sekali. Katanya dengan polos.
Tapi saya tidak putus asa, karena saat ini saya baru menanam melon untuk uji coba di
beberapa petak dilahan sawah saya, harapan saya dengan menanam melon ini hasilnya
sedikit bisa untuk menutupi hasil gagal panen sebelum-sebelumnya, dan saya berharap dari
pemerintah daerah, supaya memperhatikan dan bisa membantu nasip para petani yang saat
ini menurut saya telah mendapat musibah gagal panen.
Kepala Desa Mejayan Gunawan Wibisono. ST., membenarkan dengan adanya wabah seperti
ini, menurut saya para petani sudah yang ketiga kalinya terbilang gagal panen, yang pertama
karena hama tikus, yang kedua hama wereng dan yang saat ini terjadi malah tidak panen
sama sekali akibat virus.
Dan Saya merasa prihatin sekali dengan keadaan petani didesa kami saat ini, sebenarnya
kami sudah sering berdiskusi dengan Gapoktan, Poktan bagaimana caranya menanggulangi
virus ini, tapi hasilnya nihil.
Maka dari itu kami berharap kepada pemerintah daerah supaya bisa memberikan bantuan
dan mencarikan solusi para petani untuk kedepannya bagaimana, sehingga permasalahan
hama dan virus seperti ini tidak berlarut-larut. Pungkasnya.(tukiyo).