TUGAS
Kelebihan artikel :
- Data yang disajikan sangat mudah dipahami serta membuat pembaca
menikmati seolah kita terbawa dalam suasana di lokasi penelitian.
- Isi artikel sangat membantu pengunjung untuk memahami gejala dan
fenomena sosial budaya yang terjadi saat ini
- Bisa dipercaya orisinialitas data nya karena berdasarkan penelitian lapangan
serta observasi partisipasi langsung.
Kekurangan artikel :
- Teori mengenai gejala sosial budaya nya masih kurang sehingga kurang bisa
dipahami mengenai dimensi sosial budaya yang ada dalam artikel.
- Penjelasan mengenai poin yang diteliti masih kurang banyak dan detail.
Terlalu banyak tabel.
Komentar :
- Artikel ini sangat menarik untuk dipelajari terutama bagi para mahasiswa
ataupun individu yang ingin mempelajari mengenai dimensi sosial budaya
yang terjadi dalam masyarakat saat ini. Dan juga penjelasan bidang ekonomi serta bidang
sosial budaya sangat jelas di artikan walaupun masih ada sedikit kekurangan-kekurangan
namun artikel ini sangat menarik untuk di telaah
- Konsistensi penulis mengenai istilah “dusun” dan “desa”. Muncul pertanyaan terkait
status Brayut apakah merupakan dusun atau desa.
- Penjelasan berkaitan dengan proses perubahan Brayut dari desa pertanian menjadi
desa/dusun wisata serta perubahan masyarakat dari bertani menjadi masyarakat
pariwisata apakah terjadi secara permanen atau sebenarnya tidak ada perubahan? Karena
bertani menjadi pekerjaan utama masyarakat Brayut sedangkan pariwisara merupakan
pekerjaan sampingan warganya.
- Terdapat istilah broker budaya dalam abstrak penulisan. Apakah benar budaya ini sama
dengan pialang budaya? namun dalam hasil penelitian tersebut tidak dijumpai bagaimana
pola prilaku broker budaya.
- Penyebab atau faktor yang menyebabkan respon-respon ekonomi belum menyebar di
seluruh kalangan penduduk di Brayut.
- Hasil penelitian dapat dilihat dari sisi koneksi dimensi sosisal dan budaya. Unsur social
bisa dilihat bagaimana pola dan prilaku warga masyarakat Brayut dalam merespon
ekonomi dan juga bisa dari awal membangun sebuah desa wisata mulai dari membentuk
pengurus desa wisata, menjalin kerjasama dengan beberapa tour and travel. Stratifikasi
social dapat diliahat dari profesinya, masyarakat di Brayut lebih banyak yang Bertani
hingga mencapai 50%. Kesuksesan pengembangan desa wisata Brayut tidak lepas dari
peran organisasi pengelola, relasi yang dibangun oleh beberapa pihak dimulai dari Budi
Utomo yang berperan sebagai pengajar Bahasa Indonesia, Sudarmadi yang memiliki
pengalama sebagai ketua Karang taruna, Asbullah yang memiliki tout and travel, Jogya
TV, dosen Askindo, dan putri pertama Sultan Hamengkubuwono X, yaitu Gusti
Pembayun. Sehingga dari relasi tersebut terbentuk sebuah jaringan.