Anda di halaman 1dari 12

RESUME METODOLOGI PENELITIAN

Oleh :

Kadek Dwi Melanie Rahayu

18.321.2874

A12-B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2021
RESUME TEMU

9 & 10 & 11

TEMU 9

“ JENIS DATA DAN SKALA PENGUKURAN DATA”

A. Data
Data Statistik
Data statistik ialah data yang berujud angka, namun tidak semua angka disebut
data statistik.
Angka/Bilangan disebut data statistik bila angka menunjukan suatu ciri dari
suatu penelitian yang bersifat agresif.

Ciri penelitian yang agresif :

Pencatatan yang dilakukan > 1x pasa satu individu serta mencerminkan suatu kegiatan
didalam bidang tertentu.

Jenis Data :

Instrument pengumpulan data , Teknik analisis.

Tipe data statistik

1. Qualitatif Data ( data yang bukan dalam bentuk angka)


2. Quantitatif Data (data yang dinyatakan dalam bentuk angka)

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya :

1. Data Primer (dikumpulkan langsung oleh peneliti)


2. Data Sekunder (data diperoleh dari pihak kedua)

Jenis – Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya :

1. Data Cross Section


2. Data Time Series / berkala

Jenis Data Statistik Dibagi Menjadi 2 :

1. Data Dikotomi (= deskrit, data kategorik, atau data nominal )


2. Data Kontinum :
1) Data ordinal (data yang sudah diurutkan dari yang paling rendah ke yang
paling tinggi )
2) Data interval (nilai mata kuliah mahasiswa A,B...)
3) Data rasio

Tingkatan Data :

1. Rasio
2. Interval
3. Ordinal
4. Nominal

Skala Nominal

Merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat skala pengukuran.


Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala nominal hanya bisa membedakan benda
atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat).

Skala Ordinal

Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan
skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang - lambang bilangan hasil
pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan
obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu.

Skala Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan
ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.
Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak,
tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan.

Skala Rasional

Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat
semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat
adanya nilai nol yang bersifat mutlak.
Teknik Pengumpulan Data :

1. Wawancara
2. Pengamatan
3. Angket
4. Dokumentasi
5. Tes pengukur

Wawancara

1. Wawancara terstruktur
2. Wawancara tidak terstruktur , yang disebut wawancara mendalam (in- depth
interviewing)

Perlu Diperhatikan Pewawancara

1. Kemauan mendengar dengan sabar.


2. Dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik.
3. Dapat mengemas pertanyaan dengan baik.
4. Mampu mengolaborasi secara halus.

Metode Pengumpulan Data

1. Metode pengamatan.
2. Metode test.
3. Metode pertanyaan.

Skala

1. Skala Likert
Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap
masyarakat pada tahun 1932 yang terkenal dengan nama skala Likert. Skala
Likert menggunakan hanya item yang secara pasti buruk, tidak kurang baik, yang
agak netral dan peringkat lain antara dua sikap yang pasti di atas.

2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “Ya-
Tidak”, “benar-Salah, “Pernah-Tidak pernah”, “Positif-Negatif” dan lain-lain.
Data yang diperoleh dapat berupadata interval atau rasio dua alternatif.
Penyajian Data
Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik dengan keuntungan
bahwa data tersebut akan lebih cepat ditangkap dan dimengerti daripada disajikan
dalam bentuk kata-kata (Supranto, 2000).
1. Penyajian Data Dengan Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-
kategori. Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut
pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dll.
Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu :
1) Tabel satu arah (one way table)
2) Tabel dua arah (two way table)
3) Tabel tiga arah (three way table)
2. Grafik
Terdapat beberapa penyajian data dengan menggunakan tampilan grafik atau
diagram. Penyajian dalam bentuk gambar dapat memudahkanpengambilan
kesimpulan dengan cepat. Ada berbagai bentuk grafik yang dikenal, yaitu : Grafik
garis (line chart),
1) Grafik Batangan (bar chart)
2) Grafik lingkaran (pie chart)
3) Grafik gambar (Pictogram chart)
TEMU 10

“ANALISA DATA”

A. Analisa Data
1. Pengertian Analisa Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi,sehingga
karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian.
2. Tujuan Analisa Data
1) Mendeskripsikan Data
2) Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
3. Langkah dan Prosedur Pengumpulan Data
1) Tahap mengumpulkan data
2) Tahap editing
3) Tahap koping
4) Tahap tabulasi data
5) Tahap pengujian kualitas data
6) Tahap mendeskripsikan data
7) Tahap pengujian hipotesis
4. Macam – Macam Analisa Data
1) Analisa Deskriptif
Salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisis deskriptif adalah
pengamatan terhadap tabel frekuensi.
Beberapa ukuran frekuensikejadian yang dapat dianalisis deskriptif adalah:
a. Jumlah mutlak kejadian
b. Proporsi
c. Rasio
d. Angka (rate)
2) Analisis inferensial (Uji Significant)
5. Interpretasi Hasil Analisis Data
Merupakan bagian paling penting dalam pengolaan data.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada interpretasi hasil adalah :

1) Kesimpulan penelitian harus dibatasi pada jawaban tujuanpenelitian.


2) Adanya korelasi antarvariabel tidak dengan sendirinya menunjukkan adanya
hubungan kausal.
3) Hasil suatu penelitian terutama berlaku untuk populasi yang diwakili oleh
sampel yang bersangkutan.

B. Hipotesis
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis didefinisikan sebagai pernyataan yang merupakan terkaan mengenai
hubungan antara dua variabel atau lebih (Kerlinger dalam Darmadi,2011:43).
2. Bentuk Hipotesis
1) Hipotesis Deskriptif.
2) Hipotesis Kompartif.
3) Hipotesis Asosiatif.
3. Jenis-jenis Penelitian
1.) Parameter
2.) Jenis Distribusi
3.) Formulasi Hipotesis
4.) Hipotesis Ditarik
5.) Jenis Hipotesis
6.) Jumlah Sampel
4. Karakteristik Hipotesis
1.) Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara
dua variabel atau lebih.
2.) Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
3.) Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

5. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis


1.) Menentukan formula hipotesis.
2.) Menentukan taraf nyata.
3.) Menentukan kriteria penguji.
4.) Menentukan uji statistik.
5.) Menentukan kesimpulan.
6. Pengujian hipotesis satu rata-rata
Sampel besar (n > 30)
x−μ 0
Z=
σ / √n

Sampel kecil (n ≤ 30)


x−μ 0
t =
S/ √ n

Pengujian hipotesis dua rata-rata

Sampel besar (n > 30)


( x 1−x 2 )−d 0
Z= σ 21
√ ( )+(σ 22 /n2)
n1
Sampel kecil (n ≤ 30)
( x 1−x 2 )−d 0
t= S 21
√ ( )+(S22 /n2 )
n1

7. Definisi Uji Z
Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan
distribusi normal. Uj iZ dapat digunakan utuk menguji data yang sampelnya
berukuran besar. Jumlah sampel 30 atau lebih dianggap sampel berukuran besar.
8. Ciri-ciri Uji Z
1.) Unimodial, selalu memiliki modus dan hanya satu modus.
2.) Simetrik.
3.) Ukuran sampel (n) besar, ≥ 30
4.) Modus = median =rata-rata
5.) Asimtotik, kurva distribusi normal tidak akan pernah menyantu habsisnya
6.) Pengujian uji-z dapat dilakukan apabila simpangan baku populasi (σ) diketahui
dan n-nya sejumlah lebih dari tiga puluh (30).
7.) Untuk uji perbedaan rata-rata data tunggal dengan uji-z, maka diperoleh dari
sampel berpopulasi tunggal.
9. Langkah-langkah Uji Z
1.) Menyusun formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatifnya.
2.) - Menentukan level signifikannya (α).
- Menentukan peraturan-peraturan pengujiannya/kriterianya/rule of the ujiz
3.) Dari sampel random yang diambil kemudian dihitung nilai z.
4.) Dengan membandingkan perhitungan pada langkah 4 dengan peraturan
pengujian langkah 3 kemudian diambil kesimpulan.

10. Definisi Uji T


Uji T adalah sebuah distribusi kontinu, di mana nilainya dapat menempati semua titik
pengamatan. Uji-t merupakan salah satu jenis uji hipotesis yang sering digunakan
dalam penelitian.
11. Jenis Uji T
1.) Uji T Sampel Bebas (Independent).
2.) Uji-T 2 sampel berpasangan (pairedt-test).
12. Syarat T
Syarat menggunakan uji-t:
1.) Karena uji-t termasuk kedalam golongan statistik harus (ragam) parametrik, maka
data penelitiannya terdistribusi normal.
2.) Data berskala interval ataurasio.
3.) Homogenitas varians.
4.) Informasi mengenai nilai variance populasi tidak diketahui.
13. Langkah-langkah Uji T.
1.) Menentukan formulasi hipotesis.
2.) Menentukan taraf nyata (α) dari t tabel.
3.) Menentukan kriteria pengujian sama saja antara uji z dan uji t.
4.) Menentukan nilai uji statistik (nilait0 danz0)
5.) Membuat kesimpulan
TEMU 11
“ANALISIS DESKRIPTIF”

Statistik dan Statistika


Statistik : Nilai-nilai ukuran data yang mudah dimengerti.
Statistika : Ilmu yang berkaitan dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis dan
pernarikan kesimpulan atasdata.
Jenis-Jenis Statistika
Statistika deskriptif : Metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data.
Statistika inferensi : Metode yang berkaitan dengan analisis sampe luntuk penarikan
kesimpulan tentang karakteristik populasi.

Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah cabang statistik yang menjabarkan karakteristik suatu gugus data
secara kuantitatif. Statistika deskriptif dapat dibedakan dari statistik inferensia karena
statistika deskriptif bertujuan untuk meringkas suatu gugus data ,bukan untuk menggunakan
gugus data untuk mempelajari dan menarik kesimpulan pada populasi yang lebih besar.

Fungsi Statistik
1. Menyederhanakan data.
2. Instrumen pengolahan dan analisis Data.
3. Menggambarkan fenomena sosial dengan pasti..
4. Meringkas hasil penelitian menjadi lebih yakin danbermakna.
5. Menguraikan sebab akibat yang kompleks dan rumit.
6. Mengadakan peramalan secara ilmiah.
7. Generalisasi Sampling ke Populasi.

Statistik Deskriptif
Memberi deskripsi tentang subjek penelitian berdasar data dari variabel penelitian yang tidak
untuk pengujian hipotesis:
1. Penyajian frekuensi dan persentase.
2. Penyajian tabel dan gambar.
3. Penyajian karakteristik data dg nilai statistik (mean, median, modus, SD, variance,
minimum, maksimum, range, jumlah sampel)
Kapan Statistik Deskiptif Diaplikasikan?
1. Analisa Univariate
Analisa Univariate adalah analisa yang mempelajari kasus-kasus dengan variabel
tunggal dengan memfokuskan pada tiga karakteristik:
1.) Distribusi.
2.) Tendensi Sentral,dan
3.) Ukuran Dispersi.
Distribusi
Distibusi adalah ringkasan frekuensi dari data individual atau data berkelompok untuk sebuah
variabel. Distribusi yang paling sederhana adalah dengan menentukan nilai-nilai yang ingin
dicari dari variabel yang dipelajari dan jumlah sampel yang memiliki nilai tersebut.

Tendensi Sentral / Ukuran Pemusatan


Tendensi Sentral atau dikenal juga dengan istilah Ukuran Pemusatan adalah penjabaran data
yang berulang atau berpusat pada nilai-nilai tertentu secara kuantitatif
Tendensi sentral adalah cara untuk mencari nilai tengah dari satu gugus data, yang telah
diurutkan dari nilai yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya, yang terbesar sampai
yang terkecil.

Tendensi Sentral / Ukuran Pemusatan

1) Arithmetic mean (rata-rata hitung) - jumlah seluruh nilai dibagi jumlah data dalam
observasi.
2) Median – nilai tengah yang memisahkan data yang tinggi dan yang rendah.
3) Mode – nilai yang paling sering muncul dalamobservasi.
4) Geometric mean - akar pangkat n dari hasil perkalian setiap pengamatan.
5) Harmonic mean – rata-rata hitung untuk data yang memiliki rasio yang berbeda.
6) Weighted mean – rata-rata hitung yang memberikan bobot tertentu pada data tertentu.
7) Truncated mean – rata-rata hitung setelah beberapa proporsi data yang paling tinggi dan
paling rendah dibuang.
8) Midrange – rata-rata hitung dari nilai maksimum dan nilai minimum dari gugus data.
9) Midhinge – rata-rata hitung dari dua kuartil.
10) Trimean – rata-rata hitung dari median dan dua kuartil.
11) Winsorized mean – rata-rata hitung dimana nilai yang paling extrim diganti oleh nilai
yang dekat dengan median
Tendensi Sentral

1) Rata-rata
2) Median
3) Mode

Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi adalah ukuran variasi atau seberapa jauh nilai tersebar satu dengan lainnya
dari gugus data. Aplikasi ukuran dispersi yang sering digunakan adalah standar deviasi.
Ukuran dispersi biasanya digunakan bersamaan dengan tendensi sentral untuk mempelajari
distribusi data.

1) Range (Jangkauan Data) – interval terkecil yang memuat semua data. Didapat dengan
mencari selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.
2) Standar deviasi – menunjukkan seberapa jauh deviasi data pada suatu gugus dari nilai
tengahnya.
3) Varians – menunjukkan seberapa jauh penyebaran satu nilai dengan nilai yang lain
pada gugus data.
4) Kuartil & Jangkauan antar kuartil – memecahkan data menjadi empat bagian yang rata

Anda mungkin juga menyukai