Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“PENYAKIT PADA MATA, TELINGA DAN KULIT”

OLEH :

Putri Dewica

2001170

S1-3B

Dosen Pengampu :

apt.Dra.Syilfia Hasti,M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

2021/2022
DAFTAR PUSTAKA

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Penyakit pada mata,telinga dan kulit" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Patofisiologi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu apt.Dra.Syilfia Hasti,M.Farm selaku guru Mata


kuliah Patofisiologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Taluk, 29 September 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
BAB I ………………………………………………………………………………………………….3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Fisiologi mata, telinga dan kulit.............................................................................................5
2.1.1 Fisiologi Mata................................................................................................................5
2.1.2 Fisiologi Telinga............................................................................................................6
2.1.3 Kulit...............................................................................................................................7
2.2 Gangguan pada mata,telinga dan kulit...................................................................................8
2.2.1 Gangguan pada Mata.....................................................................................................8
2.2.2 Gangguan pada telinga.................................................................................................13
2.2.3 Gangguan pada kulit....................................................................................................15
BAB III...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
3.2 Saran....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat
fundamental. sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan
patologi(histapatologi). Sedangkan pengertian patologi dalam arti luas adalah bagian dari ilmu
kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang
masuk ke dalam tubuh

Indera manusia yang berupa mata, telinga dan kulit merupakan indera yang
digunakan setiap harinya untuk menanggapi rangsangan dari luar. Sehingga, perlu bagi kita
mempelajari bagian bagian apa saja yang ada di dalam indera tersebut, selain itu penting
juga mengetahui apa saja gangguan yang sering terjadi dan cara mengatasi indera yang
bermasalah. Indera manusia adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan baik,
agar tetap bisa menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Indera manusia mampu peka
atau menanggapi rangsangan karena memiliki bagian-bagian tertentu. Namun, jika suatu saat
indera tersebut tidak bisa menanggapi rangsangan dengan baik berarti sedang ada gangguan.
Gangguan tersebut dapat disebabkan karena faktor usia maupun faktor dari luar. Mata
adalah indera yang mampu menanggapi rangsang cahaya. Telinga menanggapi rangsangan
berupa suara sehingga manusia dapat mendengar. Sedangkan kulit mampu menanggapi
rangsang berupa rasa sakit, suhu panas atau dingin, dan tekstur kasar atau halus

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang dapat digunakan penulis
untuk memperoleh penjelasan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana fisiologi mata,telinga,dan kulit ?


2. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada mata,telinga,dan kulit ?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya gangguan pada mata,telinga,dan kulit ?

1.3.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui fisiologi dari mata,telinga dan kulit.

2.Untuk mengetahui gangguan-gangguan yang terjadi pada mata,telinga dan kulit.

3.Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dari gangguan pada mata,telinga,dan kulit,

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1.Fisiologi Mata,Telinga,dan Kulit
A.Mata

Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di
dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan ke
suatu arah dengan bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu:

a. muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata;

b. muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke

dalam

c. muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke bawah.

Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.

 Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
 Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
 Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
 Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikan ke otak.
 Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.

4
B.Telinga

Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara.
Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Selain
sebagai alat pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia.

Bagian-bagian telinga manusia dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:

1.Telinga bagian luarTelinga luar terdiri atas:

a.Daun telinga terbuat dari tulang rawan berfungsi untuk menampung getaran.

b.Saluran telinga luar atau lubang telinga berfungsi menyalurkan getaranyang akan
menggetarkan gendang telinga.

c.Kelenjar minyak berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa


gelombang suara.

d.Membran timpani atau selaput gendang berfungsi menerima dan


memperbesar getaran suara.

2.Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah terletak disebelah dalam membran timpani.Fungsi dari telinga
bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke
telinga bagian dalam.

3.Telinga bagian dalam

5
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat
pendengaran oleh urat saraf.

Proses mendengar suara yang didengar oleh manusia akan ditangkap oleh daun telinga,
kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar.
Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke
rumah siput. Didalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehinga merangsang ujung-
ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Didalam
otak, impuls tersebut akan diolah sehingga manusia bisa mendengar dan mengenali suara
tersebut.

C.Kulit

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia ratarata 2
m2 , dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak, atau
beratnya sekitar 16% dari berat badan seseorang.

Selain menghasilkan keringat, pada bagian dermis terdapat ujung saraf/reseptor peraba.
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin,
dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada
pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang
mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang
berselaput ada lima macam.

Kulit merupakan organ perasa dan peraba manusia. Kulit terdiri dari beberapa
lapisan,yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis atau lapisan terluar merupakan
lapisan pelindung. Lapisan yang paling tebal biasanya terdapat pada telapak kaki dan telapak

6
tangan. Hipodermis adalah lapisan terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk
menghangatkan tubuh. Di antara kedua lapisan ini terdapat dermis. Lapisan tengah ini
mengandung kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, saraf dan
sel penerima khusus yang berkaitan dengan indera peraba/perasa.

2.2.Patologi Mata,Telinga,dan Kulit.


A.Patologi Mata

1. Dakrosistitis

Gambar 1. Gangguan Dakrosistitis

Dakrosistitis adalah infeksi pada kantung mata. Penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran
airmata dan hidung. Penyakit ini dapat terjadi tiba-tiba dan dialami dalam waktu yang lama.
Umumnya infeksi ini ringan tetapi terkadang terjadi infeksi berat, membentuk kumpulan nanah
pada kulit, infeksi yang berulang akan mengalami ketebalan dan membengkak pada kantung
mata karena tidak mengalirnya air mata pada melalui saluran di hidung.

2. Blefaritis

7
Gambar 2. Gangguan Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata. Penyakit ini muncul karena peningkatan
bakteri di dekat kelopak mata sehingga menimbulkan minyak yang berlebihan di dalam
kelenjar kelopak mata. Penyakit ini dapat juga terjadi karena infeksi staphylococcus yang
terjadi di kelopak mata, infeksi virus herpes simpleks, dan alergi. Gejala-gejala yang
ditimbulkan adalah: seperti ada benda yang mengganjal di mata, kelopak mata merah,
terasa gatal dan panas. Mata mengeluarkan air dan sensitif terhadap cahaya. Bila tidak
segera ditanggulangi, penyakit ini akan menyebabkan kerontokan bulu mata, kelopak
mata sulit dibuka,sampai kehilangan penglihatan. Dengan demikian sangat dianjurkan,
bila terjadi gejala awal penyakit ini, segera konsultasi ke dokter.

3. Miopi

Gambar 3. Gangguan Miopi

Miopi atau dikenal dengan rabun jauh, pada penyakit ini penderita tidak dapat melihat
benda-benda yang jauh, hal ini dikarenakan mata tidak dapat dapat menampung cahaya
tepat di retina. Bentuk bola mata yang berubah menjadi panjang menyebabkan cahaya
dari benda jatuh di depan retina. Cara penanggulangannya memakai kacamata negatif
untuk membantu pantulan bayangan jatuh kepada retina. Faktor terjadinya penyakit
miopi, antara lain, karena keturunan, dan seseorang yang sering berada depan komputer
dengan jangka waktu yang lama cenderung mengalami miopi.

8
4. Presbiopi

Gambar 4. Gangguan Presbiopi

Presbiopi (mata tua) adalah suatu keadaan di mana lensa kehilangan elastisitasnya karena
bertambahnya usia. Lensa mata presbiopi daya berkurang daya akomodasinya, tidak
dapat memipih dan mencembung, sehingga tidak dapat melihat benda-benda yang
berjarak dekat maupun jauh. Hal ini dapat ditolong dengan penggunaan kacamata yang
berlensa rangkap. Biasanya dengan makin bertambahnya umur, maka tingkat kesukaran
akomodasi lensa mata makin tinggi

B.Patologi Telinga

Ganguan pada telinga dapat disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang telah
terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah. Gangguan ini dapat bersifat permanen jika
terjadi infeksi yang sangat parah. Penderita harus segera memeriksakan telinganya pada dokter
supaya dapat cepat disembuhkan. Penyakit pada Indera pendengaran adalah sebagai berikut.

a. Otosklerosis, yaitu kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus
(dering pada telinga) ketika masih kecil.

9
b. Presbikusis, yaitu kerusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan
suara yang amat keras.

Gangguan lainnya pada telinga :

 Penyakit Meniere
Penyakit meniere adalah penyimpangan akibat meningkatnya jumlah cairan di dalam
labyrin. Penyakit ini biasanya dialami orang-orang setengah baya.
 Othematoma
Othematoma adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga
yang dibarengi dengan perdarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang
berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini
diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir, atau yang disebut
dengan encharta ensiklopedi.
 Tuli Ketulian
gangguan pendengaran terhadap beberapa atau semua suara, dapat timbul berangsur-
angsur dalam jangka waktu tertentu. Bisa terjadi pada salah satu atau kedua telinga
sekaligus. Ketulian dapat disebabkan oleh infeksi telinga bagian luar atau tengah atau
pun penyumbatan saluran eustasio karena demam atau alergi. Untuk gangguan
pendengaran, dapat dilakukan pengujian pendengaran dengan cara audiometri.
 Penyumbatan
Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-
gatal, nyeri, serta tuli yang bersifat sementara. Jika terdapat perforasi gendang telinga,
air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi.

C.Patologi Kulit

Kulit dapat mengalami gangguan dan kelainan. Kelainan-kelainan pada kulit, antara lain,
sebagai berikut.

1. Jerawat (acne)
ialah suatu peradangan dari kelenjar sebasea terutama di daerah wajah, leher, dada,
dan punggung. Biasanya jerawat terjadi sewaktu pubertas karena waktu pubertas
terjadi perubahan komposisi hormon. Hormon akan merangsang pertumbuhan dan
aktivitas kelenjar sebasea. Kelenjar sebasea memproduksi lemak bersama keringat.
Lemak merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan bakteri.
2. Dermatitis

10
ialah suatu peradangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gatal dengan tanda-
tanda merah, bengkak, melepuh, dan berair. Ini dapat disebabkan terkena zat kimia
(karbol, sabun, cat rambut, dan lain-lain) atau berkaitan dengan kondisi tubuh.
3. Pioderma
Pioderma merupakan penyakit infeksi bakterial kulit. Penyebab utama pioderma
adalah bakteri staphylococcus aureus maupun streptococcus sp. Pioderma merupakan
infeksi bakteri pada kulit yang sering dijumpai. Penyakit ini dapat menyerang laki-
laki maupun perempuan pada semua kalangan usia. Gejala pada penyakit pioderma
biasanya gatal, terdapat benjolan merah pada kulit, membesar dan kemudian menjadi
nanah, kulit meradang, serta demam. Terjadinya pioderma dipengaruhi oleh gizi,
kondisi imunologis, integritas kuit, serta faktor lingkungan seperti panas, lembab,
kurangnya sanitasi dan higieni.
4. Herpes
Herpes merupakan penyakit radang kulit yang disebabkan oleh virus dengan ditandai
munculnya bintik yang berisi cairan pada bagian kulit tertentu. World Health
Organization (WHO) melaporkan prevalensi herpes di Negara berkembang seperti
Indonesia lebih tinggi dibandingan dengan di negara maju. Gejala yang dirasakan
pada penderita herpes biasanya gatal, demam, nyeri kepala, nyeri tekan, kulit
meradang, kulit melepuh, perih dan muncul gelembung air.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari
terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
2. Gangguan-gangguan pada mata adalah Dakrosistitis, Blefaritis, Presbiopi, Miopi dll.
3. Gangguan-gangguan pada telinga adalah Penyakit Otosklerosis , Presbikusis ,Meniere ,
Othematoma, Tuli Ketulian, Penyumbatan, dll.
4. Gangguan-gangguan pada kulit adalah Jerawat (acne),dermatitis, pioderma, herpes,dll.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini penulis maupun pembaca dapat memahami dalam
Patofisiologi Penyakit pada ata,Telinga Dan Kulit,dan semoga dengan ada makalah ini bisa
memotivasi kita semua untuk lebih giat dalam belajar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bhate K, Williams HC. Epidemiology of acne vulgaris. Br J Dermatol.2013;168(3):474-85

Rachmat, Agus. 2005. KONSEP DASAR IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka.

Reisa, Reppy, dkk. 2013. Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Mata. Jurnal Sistem
Informasi, 2 (2).

Sriyanti, Cut. 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan Patologi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Wahyuningsih, Heni Puji , Yuni Kusmiyati. 2017. Bahan Ajar Kebidanan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai