Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat dalam sifat dan keberadaan manusia
sebagai ciptaan Tuhan. Mereka adalah hadiahnya, yang harus dihormati, dilindungi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan semua orang untuk kehormatan dan
perlindungan martabat manusia.
Hak asasi manusia adalah hak dasar. Hak-hak yang dimiliki setiap orang pada hakikatnya
tidak dapat dipisahkan, sehingga hak asasi manusia adalah sakral.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada manusia sejak lahir dan yang bersifat
permanen dan harus dihormati, dihormati, dilindungi dan dilindungi oleh setiap manusia.
Kemudian seorang ahli hukum Belanda bernama Grotius mengembangkan hukum ini.
Berdasarkan Grotius, seorang yang berpendidikan, John Locke mengusulkan untuk
memikirkan hak-hak alami. Gagasan ini mengarah pada revolusi hak. Konsep hak asasi
manusia yang diakui PBB berasal dari sejarah perubahan sosial di Eropa.
Pada 1215, Magna Carta lahir, yang membentuk monarki terbatas. Di mana hukum berlaku
tidak hanya untuk rakyat, tetapi juga untuk penguasa Inggris. Kemudian muncul Bill of Right
(Inggris) pada tahun 1689, yang menekankan pembatasan kekuasaan kerajaan dan
pencabutan hak raja untuk menggunakan kekuasaan atas siapa pun tanpa dasar yang jelas.
Deklarasi tentang Hak-Hak Rakyat dan Warga Negara, diterbitkan oleh Perancis pada tahun
1789, yang menghubungkan hak-hak tersebut dengan Tuhan. Di mana ketentuan tentang hak-
hak aturan hukum, yang memperkenalkan prinsip liberte, egalite, fraterniti, bahkan lebih
rinci.
Pada saat itu, PBB didirikan pada tahun 1945 sebagai organisasi internasional yang memiliki
dampak besar pada pengembangan hak asasi manusia.
Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Tujuan HAM. Jangan Lupa Tetap
Bersama Kami Di RumusBilangan.com. Semoga Bermanfaat dan dapat menambah
wawasan kita. Terimakasih.