Anda di halaman 1dari 36

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP

KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT


HOSPITALISASI
KARYA TULIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III
Keperawatan

Oleh :

MARKO ALVANDO

20171612

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO PARAKAN

2021
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP
KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT
HOSPITALISASI
KARYA TULIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III
Keperawatan

Oleh :

MARKO ALVANDO

20171612

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO PARAKAN

2021
Marko, tolong dipastikan bahwa ukuran kertas yang digunakan adalah ukuran kertas A4
dan batas margin atas dan kiri adalah 4cm, margin bawah dan kanan adalah 3 cm

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Marko alvando

NIM : 20171612

Institusi : Akademi keperawatan Ngesti Waluyo Temanggung

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya tulis ilmiah yang saya tulis ini adalah benar merupakan
hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
penelitian ini adalah milik orang lain atau hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.

Parakan, 11 Mei 2021

Pembuat pernyataan

(Marko alvando)

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

(Desak Putu Kristian Purnamiasih, (C.Ermayani Putriyanti, A.,M.Kes)

M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An)
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah dengan judul ‘EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP KECEMASAN ANAK
USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI’ Ini telah disetujui oleh dosen pembimbing Akper
Ngesti Waluyo Temanggung.

Parakan, 11 Mei 2021

Penguji I Penguji II

(C.Ermayani Putriyanti, A.,M.Kes) (Desak Putu Kristian P.,


M.Kkep.,Ns.,Sp.Kep.An)
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dengan judul ‘EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP KECEMASAN ANAK
USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI’ ini telah disetujui oleh Tim Penguji Sidang Akper
Ngesti Waluyo Temanggung,

Penguji I

(C.Ermayani Putriyanti, A.,M.Kes)

Penguji II

(Desak PKP, M.kep.,Ns.,Sp.Kep.An)

Mengetahui,

Kaprodi DIII Keperawatan

(Ganjar Unggul Pamenang, S.Kep.,Ns.,MAN)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul ‘EFEKTIFITAS TERAPI
MUSIK TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI’ telah
disetujui oleh Tim Penguji Sidang Akper Ngesti Waluyo Temanggung sebagai salah satu syarat dalam
menempuh ujian akhir program D III keperawatan di Aker Ngesti Waluyo Temanggung.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari
banyak pihak, untuk itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada:

1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan semangat, inspirasi, pikiran, kelancaran dan kemudahan
dalam menyusuna Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Prihanto, S.Kep.,Ns.M.Kes selaku Direktur Stikes Ngesti Waluyo Temanggung.

3. Ibu C. Ermayani Putriyanti, A.M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis.

4. ibu Desak PKP, M.kep.,Ns.,Sp.Kep.An sebagai penguji 1 Karya Tulis Ilmiah yang telah memberi
bimbingan dan arahan kepada penulis.

5. Staff dosen Stikes Ngesti Waluyo Temanggung yang telah memberikan ilmu, fasilitas, referensi,
dukungan yang ada untuk menyelesaikan penelitian ini.

6. Kedua orang tua yang saya sayangi dan saya cintai yang selalu memberikan dorongan doa, moral dan
materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. teman-teman mahasiswa angkatan XX yang telah berjuang bersama selama 3 tahun dalam memberikan
bantuan, dukungan dan dorongan selama penulisan penelitian ini.

8. Serta pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut serta membantu dalam
menyalesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis sangat menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Harapan penulis semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL.....................................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN TULSAN ………………………………………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….V

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..viii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………ix

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH…………………...x

ABSTRAK…………………………………………………………………………xi

BAB I……………………………………………………………………………….1

BAB II……………………………………………………………………………....4

BAB III……………………………………………………………………………..22

BAB IV……………………………………………………………………………..27

BAB V………………………………………………………………………………41
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengukuran suhu tubuh melalui rektal (anus)

Tabel 2.2 Pengukuran suhu tubuh melalu axilla (ketiak)

Tabel 2.3 Pengukuran suhu tubuh melalui oral (mulut)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Rincian Hasil Jurnal Utama Literature Review.


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: jurnal Literature Review EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP KECEMASAN


ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI

Lampiran 2: Lembar Konsultasi KTI


DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

WHO : World Health Organization

UNICEF : United Nations Childrens Find

Literature Review : Tinjauan Literature

SUPAS : Survei penduduk antar sensus


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

Program Studi D III Keperawatan 2021

ABSTRAK

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT
HOSPITALISASI

MARKO ALVANDO

Email:alvandomarko@gmail.com

Rawat inap anak merupakan respon terhadap perubahan situasi yang menyebabkan stres. Anak-anak yang
dirawat di rumah sakit tidak nyaman dengan keadaan lingkungan, pemisahan dari orang tua dan teman
sebaya, pembatasan aktivitas, cedera tubuh dan nyeri. Stres bisa diatasi dengan memberikan manajemen
psikoterapi, seperti terapi musik. Terapi musik juga dapat meningkatkan fungsi mental, mempercepat
penyembuhan, meningkatkan rasa kesejahteraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
terapi musik pada stres rawat inap pada anak usia sekolah di rumah sakit dr.Pirngadi Medan.

Kepustakaan: 21, 2010-2020

Xi + 44 halaman + 5 tabel + 2 lampiran


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah
sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan
baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap
anak maupun orang tua dan keluarga. (2011 Elfira & Koopsen, 2017). Hospitalisasi pada anak
adalah mungkindapat terjadi karena penyakit seperti infeksi, penurunan sistem kekebalan tubuh,
Kecelakaan dan kelainan bawaan dari lahir.

Masa usia prasekolah merupakan usia dimana aktivitas anak meningkat. Aanak sedang dalam
fase aktifnya bermain serta menyesuaikan lingkungan. Hhal tersebut menyebabkan anak sering
kelelahan akibat daya tahan tubuh yang lemah sehingga anak rentan terserang penyakit. Badan
kesehatan dunia WHO (wWorld Hhealth oOrganization) mengemukakan bahwa jumlah kasus
demam pada anak usia balita di seluruh dunia mencapai 1834 juta. Anak merupakan yang paling
rentan terkena demam walaupun gejala yang dialami anak lebih ringan dari dewasa (2011 Elfira
& Koopsen, 2017).

Dampak hospitalisasi diantaranya adalah, anak akan mengalami kecemasan yang berunjuneg
terhadap prilaku maladaptive pada anak seperti menangis, berteriak, mencari orang tua
menghindari dan menolak dilakukan perawatan dalam penanganan kecemasan, pada anak akan
menolak perawatan dan pengobatan. Kondisi seperti ini akan berpengaruh besar pada proses
perawatan dan pengobatan serta penyembuhan dari anak yang sakit. (Young & Koopsen, 2017)

Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Masruroh (2017), diperoleh data bahwa ada
perubahan signifikan akibat pengaruh pemberian terapi musik terhadap perubahan kecemaan anak
usia pra sekolah akibat hospitalisasi.
Berdasarkan pengamatan dan latar belakang diatas, Maka penulis tertarik untuk menerapkan
review pada beberapa artikel ilmiah terkait “Efektifitas terapi music terhadap kecemasan anak
usia pra sekolah akibat hospitalisasi”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan pengamatan dan latar belakang diatas, Maka penulis tertarik untuk melakukan
review pada beberapa artikel ilmiah terkait bagaimana “Efektifitas terapi musik terhadap
kecemasan anak usia pra sekolah akibat hospitalisasi?”.

C. Tujuan literature Review


1. Tujuan umum
a. Mengidentifikasi teori untuk penelitian pengaruh pemberian terapi musik terhadap
penurunan keceasan anak usia prasekolah selama dirawat di rumah sakit.
b. Mengetahui pengaruh pemberian terapi musik untuk menurunkan kecemasan pada anak
yang mengalami hospitalisasi selama di rawat di rumah sakit.

D. Manfaat literature review


1. Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini yaitu:
Mengidentifikasi kesenjangan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh terapi musik
terhadap penurunan kecemasan pada anak.
2. Menghindari pembuangan ulang, sehingga dapat menghemat waktu dan menghindara
kesalahan yang pernah dilakukan pada penelitian.
3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan dengan penelitian pengaruh
pemberian terapi musik terhadap kecemasan anak.
4. Meneruskan penelitian sebelumnya yang telah dicapai, sehingga penelitian yang akan
dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
5. Untuk mendapat informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area /fokus riset
yang sama dan dapat mengetahui adakah perbedaan spesifik tentang pengaruh terapi musik
terhadap penurunan kecemasan pada anak (Dr. Hasan Sakidin Bandung. (Online) 2010).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anak Prasekolah


1. Definisi
Anak prasekolah adalah anak yang berumur 60-72 bulan, pada masa ini anak mengalami
perkembangan secara kognitif, perkembangan motorik, perkembangan personal sosial dan
perkembangan bahasa. Anak prasekolah merupakan anak yang berusia 3-6 tahun (Elfira,2011).
Pada usia prasekolah anak mulai mengembangkan kemampuan memasuki dunia sekolah,
perkembangan fisik pada periode ini lebih lambat, relatif menetap dan keterampilan motorik
seperti berjalan, berlari melompat menjadi semakin lincah namun otot dan tulang belum
terbentuk sempurna (Yuli uUtami, 2014).
2. Karakteristik Anak Prasekolah
Anak prasekolah memiliki beberapa ciri khas yaitu meliputi:
a. Secara jasmani anak sangat aktif, senang berlari dan melompat, anak berusia dini juga akan
lebih banyak melakukan gerakan dan hal yang terlalu sulit.
b. Secara mental daya konsentrasi anak pendek, rasa keingintahuan yang besar dan imajinasi
yang kuat.
c. Secara emosi anak memiliki sifat ketergantungan terhadap anak yang besar, suka
menentang, merasa egosentris dan mudah marah namun mudah reda.
d. Secara sosial anak senang bermain dengan teman sebayanya, sifat indifidual yang kuat,
sering timbul pertengkaran saat bermain dan sangat membutuhkan perhatian dari orang
sekitarnya (Nursalam, 2010).
3. Perkembangan Anak Prasekolah
Menurut Susilanngrum, (2013). Perkembangan anak dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Perkembangan Psikososial
Pada perkembangan ini anak mengalami tahapan perkembangan inisiatif, yaitu
bertambahnya rasa keingintahuan tentang dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya. Rasa
ingin tahu akan menjadikan anak semakin aktif dalam membangun keterampilan baru.
b. Perkembangan psikoseksual
Pada perkembangan ini anak senang memegang alat genetalia. Pada usia ini anak bisa
membedakan antara laki-laki dan perempuan.
c. Perkembangan Moral
Pada perkembangan ini anak prasekolah memiliki motivasi untuk menhindari hukuman
untuk memperoleh hadiah dari orang tua. Biasanya mereka berprilaku baik di tatanan
sosial.

B. Konsep Tingkat Kecemasan Anak


1. Definisi
Kecemasan memberika pengertian tentangkecemasan sebagai suatu keadaan emosional
yang mempunyai ciri yang berbeda, kecemasan pada anak saat berada didalam rumah tingkat
hospitalisasinya berbeda, (CA Hardiani 2012).
2. Etiologi
1) Pirogen
Pirogen/penyakit infeksi adalah demam yang disebabkan oleh masuknya
patogen, misalnya kuman, bakteri, jamur, virus dan binatang kecil lainnya ke dalam
tubuh manusia dalam berbagai cara misalnya melalui udara, makanan dan persentuhan
tubuh. seperti:
a) Demam tipoid

b) Demam berdarah

c) Malaria

d) Bronkitis

e) Influenza

f) Tetanus

g) Tonsilitis (amandel)

h) Difteri

i) Sinusitis

2) Penyakit non infeksi


Kecemsan pada anak adalah bukan disebabkan oleh masuknya bibit penyakit
(virus,jamur,bakteri) kedalam tubuh. Kecemasan ini jarang terjadi dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Kecemasan ini timbul karena adanya kelainan pada tubuh yang biasa
dibawa sejak lahir dan tidak ditangani dengan baik.
a. Alergi (penyakit/zat):
Kerusakan susunan saraf pusat
Keracunan DDT
Penyinaran
Keracunan epinefrin

b. Penyakit hematologik (darah dan pembuluh darah):

Leukimia

Seharusnya yang dituliskan di bagian Etiologi adalah etiologi kecemasan

2) Manifestasi Klinik
a. Suhu >37,5 C.
b. Pernafasan >60 kali/menit.
c. Kulit memerah.
d. Malas minum.
e. Rasa tidak enak badan.
f. Nafsu makan berkurang.
g. Menggigil/Kedinginan.
h. Rasa lelah/lemas.
i. Sakit kepala ringan.
j. Kejang (dapat terjadi pada anak usia 6 bulan-5 tahun jika suhu tubuh
anak terlalu panas/tinggi).
3) Patogenesis
Kecemasan terjadi karena pengaruh pirogen dan eksogen. Kuman menyebabkan
infeksi dari zat hasil pemecahannya atau toksin yang dihasilkannya adalah pemicu
demam tersering. Molekul lain seperti kompleks imun dan produk limfosit juga bisa
menimbulkan respon cemas dan Inilah yang merupakan dasar terjadinya cemas, reaksi
obat dan penyakit jaringan ikat.
4) Dampak
Kecemasan dapat membahayakan tubuh apabila timbul menolak. Dampak yang
terjadi apabila kecemasan yang berujung terhadap prilaku maladaptif tidak segera
ditangani secara tepat maka akan menimbulkan beberapa komplikasi seperti hipertermia,
dehidrasi, syok, kejang dan penurunan kesadaran (Maharani, 2011).
C. Konsep Terapi musik
1. Definisi
Terapi musik merupakan suatu bentuk terapi dibidang kesehatan yang menggunakan
musik dan aktivitas music untuk mengatasi berbagai masalah dalam aspek baik, psikologis,
kognitif dan kebutuhan social yang dilakukan untuk meminimalkan atau menurunkan tingkat
kecemasan pada anak usia prasekolah. Pada penelitihan tahun 2011, didapatkan pengaruh
terapi musik terhadap kecemasan anak usia toodler. (Elfira, 2011) pemberian terapi musik.
Musik merupakan kumpulan suara yang disusun sehingga menghasilkan irama atau lagu,
yang dihasilkan dari alat alat musik yang dapat yang dapat menghasilkan irama. Musik juga
dapat menjadi obat terapi jiwa pada pasien, terapi musik adalah keahlian menggunaan musik
atau elemen musik oleh seseorang terapis untuk meninggkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual. (Purbowinoto & kartinah,
2011).
2. Mekanisme Terapi musik
Terapi dengan media musik memberikan kontribusi bagi pasien kejiwaan untuk peka
terhadap kondisi social antara pasien satu dengan pasien yang lainnya, melatih kebesamaan
dalam bentuk interaksi fisik seperti menari bersama dan saling menunjukkan kreasi bentuk
tarian yang berbeda dari yang lainnya. (potter & perry, 2010). Adakah mekanisme lainnya
tentang bagaimana terapi music bisa bermanfaat untuk pasien kecemasan?
3. Jenis-Jenis Terapi musik
1) Musik jazz
2) Musik tradisional
3) Musik klasik
4) Musik dari alam
5) Musik meditasi
6) Musik pop
7) Musik rock
8) Musik nada
9) Musik melodi
10) Musik harmoni
4. Tujuan
Menurut Cit mohammad (2011), tindakan pada pemberian terapi musik bertujuan
menurunkan kecemasan pada anak juga dapat memberikan rasa nyaman Selain itu musik juga
untuk mengatasi bebagai masalah social, emosional, dan perilaku; masalah kognitif, motoric,
maupun indrawi pada seluruh individu dari segala usia.
5. Manfaat
Terapi musik dilakukan oleh seeorang terapis professional yang telah dimiliki gelar
sarjana pada bidang terapi musik. Seorang terapi musik biasanya akan mengidentifikasi dan
memprtimbangkan penerapan terapi musik sesua dengan kebutuhan pasien. Terapi musik
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari mendengarkan musik, bernyanyi,
bermain alat musik, hingga menulis lagu. (kartinah, 2013).
6. Hal yang perlu diperhatikan saat memberikan terapi musik
a) Terapi musik adalah program terapi yang dijalankan oleh terapis yang kompoten
dengan menggunakan musik sebagai sarana penyembuhan seseorang. Hal tersebut
yang perlu di perhatikan adalah berbeda-beda, mulai dari mendengarkan music,
bernyanyi, menari, hingga menciptakan musik itu sendiri.
b) Memperhatikan pemberian terapi musik yang sudah terbukti secara klinis mampu
membantu menangani masalah kejiwaan yang berhubungan dengan penyakit
emosional, kognitif, hingga masalah sosial.
7. Cara memberikan terapi musik
Musik diproses oleh seluruh area otak, lalu musik mengakses dan menstimulasi area-area
otak yang mungkin tidak dapat diakses oleh modalitas lainnya. Bagian-bagian otak yang
dapat terpengaru oleh musik adalah:
a) Orbitofrontal Cortex (perilaku sosal)
b) Prefrontal Corte (Menjelaskan dan menyelesaikan masalah)
c) Anterior Cingulate Cortex (emosi dan pembelajaran berbasis motivasi)
d) Amygdala (pengolahan sosial, emosional, dan memori)
e) Basal Ganglia (control motorik)
f) Hippocampus (pembelajaran dan memori spasial)
g) Visual Cortex (penglihatan)
8. Peranan terapi musik
a. Tindakan terapi musik akan melancarkan sirkulasi darah dan membuka pori-pori kulit
sehingga memberikan kesempatan panas keluar dari tubuh ke lingkungan sekitarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Atau desain


Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (literature review), yaitu
penelitian menggunakan metode pengumpulan data pustaka dengan menggali objek
penelitian dari berbagai sumber kepustakaan seperti (jurnal ilmiah, buku yang
memuat ragam kajian teori, majalah, koran, naskah, kisah dan dokumen lainnya).
Peneliti meninjau kembali penelitian sebelumnya secara kritis dengan segala
pengetahuan, gagasan maupun temuan yang terdapat dalam literature serta
merumuskan kontribusi teoritis dan metodologi untuk menjadi suatu topik tertentu.
Untuk menganalisis masalah dan memecahkan pertanyaan yang dirumuskan, fokus
pada kajian literature review yaitu dengan merumuskan berbagai teori, hukum,
prinsip dan gagasan (Natalina, 2015). Literature review bersifat analisis deskriptif,
yaitu peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh secara teratur, sehingga dapat
dipahami oleh pembaca dengan baik.
Tujuan dari literature review yaitu mencari dan mensintesis semua sumber
bacaan yang relevan dengan topik yang sama agar dapat mengembangkan dan
menjelaskan teori secara umum dengan menguraikan pengertian dan hasil penelitian
serta menghubungkan beberapa studi pendahuluan dengan melihat persamaan dan
perbedaan, pernyataan masalah dan metodologi guna membentuk kerangka kerja
teoritis penelitian (Siregar & Harahap, 2015). Manfaat studi kepustakaan (literature
review) adalah dapat menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan
penelitian lainnya yang terkait point of interest kita, identifikasi cara lain untuk
menginterpretasikan dan mencari kesenjangan dan menjadi point untuk review
literature ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian literature review
dengan fokus topik penelitian Pengaruh Pemberian Terapi musik Terhadap
Penurunan kecemasan anak usia prasekolah selama dirawat di rumah sakit.
B. Waktu Penelitian
Literature review ini dilakukan pada tanggal 14 november 2020-29 januari 2021.

C. Fokus Studi
Fokus studi pada penelitian ini adalah Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan anak usia prasekolah selama dirawat di
rumah sakit.
D. Responden Studi Kasus
responden dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah (umur 3-5 tahun)
yang mengalami demam di rumah sakit.
E. Definisi Operasional Fokus Studi
Untuk membatasi ruang lingkup subjek variabel yang diamati atau diteliti, maka
perlu variabel tersebut diberikan batasan atau definisi operasional. Definisi
operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan, Misalnya penelitian. Variabel harus didefinisikan
secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan
lainnya. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam
menentukan hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual. Berikut tabel
yang menunjukan tentang definisi operasional dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Desain Operasional

No Variable Definisi Operasional


1. Terapi Musik Terapi Musik terdiri dari dua kata, terapi
dan musik. “Terapi” adalah serangkaian
upaya yang telah dirancang sedemikian
rupa dalam proses penyembuhan. Kata
“musik” digunakan untuk menyelesaikan
media yang digunakan dalam pelaksanaan
terapi.
2. Kecemasan Kekhawatiran dan rasa takut yang intens,
berlebihan, dan terus-menerus
seehubungan dengan situasi sehari-hari.
Dapat terjadi hal-hal seperti jantung
berdenyut kencang, napas tersengal-segal,
berkeringat dan merasa lelah.

F. Metode Penelitian
Menurut (Swarjana, 2015) studi kepustakaan (literature review) ini dilaksanakan
dengan metode:
1. Membaca jurnal ilmiah terkait dengan topik “Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak Usia Prasekolah Selama
Dirawat Di Rumah Sakit”. Penulis mendapatkan jurnal dan referensi tersebut dari
beberapa sumber di https://googlecendekia.com, https://garuda.ristekditi.go.id,
www.proquest.com dan www.E-journal.com dengan kriteria pembatasan 5 tahun
terakhir dan https://google.books.co.id dengan membaca pada bagian abstrak
Dengan kriteria pembatasan 10 tahun terakhir, dan topik pencarian “Pengaruh
Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada anak Usia
Prasekolah Selama Dirawat Di Rumah Sakit”. Dengan pembatasan bahasa
indonesia dan bahasa inggris saja.
2. Mengevaluasi semua tulisan ilmiah yang dibaca jurnal yang sudah didapatkan
merupakan jurnal yang memiliki kesesuaian topic yang dimiliki pada jurnal
dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Membuat ringkasan publikasi
Penulis mencari artikel jurnal dengan topik utama Pengaruh Pemberian Terapi
Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada anak Usia Prasekolah
Selama Dirawat Di Rumah Sakit, membuat ringkasan didalam tabel yang berisi
metode yang digunakan, karakteristik sampel, hasil dan persamaan maupun
perbedaan artikel terkait. Metode yang digunakan dalam menganalisis jurnal
yaitu:

a. Tahap 1: Memperhatikan struktur dalam teks seperti daftar isi, abstrak, heading
dan subheading, untuk melihat apakah teks sesuai dengan tujuan literature
review.

b. Tahap 2: jika teks sesuai dengan tujuan maka baca lebih rinci untuk mencari
penelitian tertentu untuk mendukung literature review.
c. Membuat ringkasan publikasi seperti:

1) Apakah poin/teori/masalah utama yang diangkat dalam artikel jurnal

tersebut.

2) Merangkum poin utama.

3) Catat rincian halaman referensi yang dianggap sebagai bahan literature review.

4) Pastikan dalam artikel terdapat nama penulis, tanggal dan tahun, judul sumber,
penerbit, halaman, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian, material,
desain dan hasil penelitian.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil artikel jurnal yang akan
diteliti lebih lanjut sebagai bahan literature dengan topik pengaruh pemberian
Terapi Musik terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah selama dirawat di rumah sakit hasil jurnal akan dipaparkan
beserta matriks sintesis.
Tabel 4.1 Rincian Hasil Jurnal Literature Review Dan Matriks Sintesis
Gunakan spasi tunggal untuk tulisan didalam tabel

Penulis Judul Artikel Tujuan Metode Sampel Identitas Jurnal Kekuatan Kelemahan
Dan
Tahun
(Nur Pengaruh Penelitian Penelitian ini Sampel dalam Sitohang, Nur A.”Jurnal Ilmiah Kesehatan, vol. 9, no. Kekuatan jurnal Kelemahan
Asnah Terapi Musik ini menggunaka penelitian ini 1, 2016 1 : isinya secara jurnal 1:
Sitohang Terhadap dilakukan n metode berjumlah 48 http://www.nelite.com/id/publications/97358/pengaruh umum tidak
, 2016) Stres untuk quasi responden terapi musik terhadap streshospitalisasi pada anak di memaparkan dijelaskan
Hospitalisasi mengetahui eksperiment anak usia ≥3 rsud dr pirngadi pengaruh antara secara rinci
Pada Anak Di efektifits dengan tahun dibagi keefektifan Terapi waktu
RSUD.Dr. terhadap teknik menjadi 2 musik serta daerah pemberian
Pirngandi pengaruh pretest-post kelompok dan yang efektif untuk Terapi
Medan terapi muik test with masing- menurunkan musik
terhdap control group masing 24 tingkat kecemasan, dilakukan
penurunan responden di mengelompokan
tingkat lokasi dahi berdasarkan
kecemasaa dan 24 kriteria eklusi dan
n pada responden inklusi, umur
anak lipatan paha maupun jenis
dengan teknik kelamin secara
purposive detail dan
sampling menggunakan
instrumen
penelitian
pemberian Terapi
musik dilengkapi
menggunakan SOP
Terapi musik yang
dilakukan.
(Farida Efektivitas Penilitian Penelitian ini Sampel dalam journal keperawatan, Volume IX, no 1, Maret 2016, Kekuatan jurnal Kelemahan
Et al, Terapi Musik ini menggunaka penelitian ini ISSN: 1978-3167. 2: penelitian ini jurnal 2:
2017) Dengan dilakukan n metode adalah usia http://repository.usu.ac.id/handle mengelompokan tidak
Mendengarka untuk quasi prasekolah berdasarkan umur, dicantumka
n Musik Anak mengetahui eksperimen sebanyak 34 jenis kelamin dan n waktu
Prasekolah Di perbedaan equivalent anak diagnosa berapa lama
Ruang Anak antara dengan responden keperawatan anak pemberian
RSUD Haji Terapi pendekatan dibagi yang mengalami Terapi
Adam Malik Musik pretest menjadi 2 cemas, penelitian musik
Medan. terhadap posttest two kelompok ini menggunakan dilakukan
penurunan control masing- instrumen SOP
tingkt group. masing 17 penurunan Tingkat
kecemasan responden kecemasan dan
anak dengan SOP Terapi musik.
hospitlisasi Terapi musik
usia dan 17
prasekolah responden
di ruang dengan
anak menggunakan
RSUD teknik
Jombang. acidental
sampling.

(Desy Efektivitas Penelitian Penelitian ini Sampel dalam Jurnal keperawatan , volume 8, nomor 1, Vol.4 ISSN Kekuatan jurnal Kelamahan
Karlita Terapi musik ini menggunaka penelitian ini 2303-1433 3: terdapat korelasi jurnal 3:
sari Terhadap dilakukan n metode berjumlah 76 http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/para/article/view/3 yang signifikan tidak
2013,) Penurunan untuk eksperiment anak usia 3 antara keefektivan dijelaskan
tingkat mengetahui murni (true prasekolah pemberian Terapi berapa lama
kecemasan efektivitas eksperiment) yang musik penelitian waktu
Pada Anak pemberian dengan masingmasin ini dilakukan pemberian
Prasekolah Terapi teknik pretest g dibagi 2 observasi/pengama Terapi
yang musik usia dan postest. kelompok 38 t an terlebih dahulu musik.
mengalami anak responden pada pasien dan
hospitalisasi prasekolah. pemberian menggunakan
Di RSUD Terapi musik instrument berupa
Jombang. terhadap lembar observasi,
penurunan panduan
tingkat pengamatan
kecemasan observasi atau
pada anak lembar cheklist,
usia hasil yang
prasekolah didapatkan
dengan teknik benarbenar
purposive signifikan.
sampling.

Penulis Judul Artikel Tujuan Metode Sampel Identitas Jurnal Kekuatan Kelemaha
Dan Tahun n
(Anny Efektifitaspemberi Penelitian Penelitian ini Sampel Jurnal ilmu kesehatan. Kekuatan Kekuata
Rosiana an terapi musik ini menggunakan dalam ISSN:2337-3830 jurnal 4: n jurnal
Masithoh,T religi nasyid dilakukan metode quasi penelitian http://findarticles.com/particles/ dilakukan 4:
ri Suwarto, “demi masa” untuk eksperiment ini mi Brunner danSuddarth, observasi dilakuka
Muhamma dengan penuruan mengetahu dengan teknik berjumlah tingkat n
d Abdur tingkat kecemasan i efektifits pretest-post test 76 anak kecemasan Tidak
Rozaq pasien pre operasi terhadap with control usia terlebih dijelaskan
2017,) pengaruh group prasekolah dahulu, dimana
terapi yang mampu lokasi
muik masingmasi menurunkan pemberia
terhdap ng dibagi 2 cemas anak n Terapi
penurunan kelompok dalam sehari musik
tingkat 38 dan waktu 20 tersebut.
kecemasaa responden menit saja.
n pada pemberian
anak Terapi
musik
(F Efektifitas terapi Penelitian Penelitian ini Sampel Jurnal keperawatan terpadu Kekuatan Kekuata
Wahyuni, mendekap dan ini menggunakan dalam ISSN:2685-0710 page 5, vol 10 jurnal 5: n jurnal
USuryani, terpi musik dalam dilakuan metode penelitian http//jkt.poltekkes mengelompok 5:
2020) menurunkan sala untuk quasieksperimen ini mataram.ac.id/indexphp/home/in an tidak
nyeri pada bayi mempelaja tal dengan berjumlah dex. Efektifitas terapi mendekap berdasarkan dijelaskan
saat dilakukan ri rancangan two 30 orang dan terpi musik dalam usia, umur, berapa
imuninasi efektivitas grup pretest masing- menurunkan sala nyeri pada bayi jenis kelamin lama
campak. pemberian postest design masing saat dilakukan imuninasi serta diagnosa waktu
terapi berusia ≤5 campak. keperawatan pemberia
musik tahun pasien. n terapi
terhadap sebanyak 15 musik
penurunn responden
tingkat dan ≥5
kecemasan tahun
anak. sebanyak 15
responden
dengan
menggunaka
n teknik
acidental
sampling.
B. Pembahasan
Kecemasan adalah keadaan di mana anak stres akibat peningkatan
pengatur daya tahan tubuh (Anisa, 2019). Anak usia prasekolah merupakan
usia yang sangat rentan mengalami peningkatan kecemasan karena fisik anak
yang belum berkembang secara sempurna dan daya tahan tubuh anak yang
lemah. Pemberian Terapi musik merupakan tindakan non farmakologis yang
dapat dilakukan untuk membantu menurunkan kecemsan anak hospitlisasi
dengan cara memberikan terpi musik terhadap anak yang mengalami tingkat
kecemasan sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan
tingkat kecemasan pada anak (Wardaniyah, 2015).
Musik dapat menurunkan tingkat kecemasan karena memberikan reaksi
emosiona paa anak usia sekolah sebagai bentuk yang shat dalam mengatasi
stress, memberikan sinyal kepada kelenjar keringat untuk melepaskan
keringat melalui saluran kecil pada pikiran anak mengalami evaporasi
sehingga terjadi penurunan tingat kecemasn (potter & perry, 2010).
Untuk mendukung asuhan tersebut sehingga dapat mencapai tujuan dari
literature review penulis membuat sintesis topik Pengaruh Pemberian Terapi
musik terhadap penurunan Tingkat kecemasan Anak Usia Prasekolah
Selama Dirawat Di Rumah Sakit.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Ratnawati et al, 2016) penelitian ini
menganalisis efektivitas Pemberian terapi musik terhadap penurunan tingkat
kecemasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
quasi eksperiment yang merupakan eksperimental semu dengan teknik
pretestpostest with control group yaitu suatu teknik yang dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan kecemasan sebelum diberikan perlakuan
dan sesudah perlakuan serta terdapat kelompok kontrol didalamnya. sampel
yang digunakan adalah sebanyak 48 responden Yang masing-masing diberi
perlakuan berbeda. 24 responden diberikan di lipatan paha dan 24 responden
di dahi dengan teknik purposive sampling. dimana teknik pengambilan
sampel ini berdasarkan kriteria tertentu yaitu kriteria inklusi dan akslusi.
Dalam penelitian (Mariana et al, 2017) penelitian ini menganalisis
efektivitas terapi musik terhadap penurunan tingkat kecemasan anak usia
prasekolah. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen equivalent
dengan pendekatan pretest posttest two control group. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 34 responden, yang masing-masing diberi perlakuan
berbeda. 17 responden diberikan terapi musik dan 17 responden. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Perbedaan kecemasan anak sebelum diberikan
terapi musik yaitu cenderung menangis dan setelah diberikan terapi musik
mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,8 sedangkan sebelum diberikan
terapi musik dan mengalami penurunan rata-rata 0.4 uji Pooled t-test dengan
tingkat kemaknaan 95% (α = ,005), diperoleh nilai p-value sebesar 0.001.
Nilai p – value 0.001 < ,005. Maka dapat disimpulkan rata-rata penurunan
tingkat kecemasan anak setelah dilakukan erapi musik lebih efektif.
Pada penelitian Fadil & Hasan, (2018) penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh terapi musik terhadap perubahan pada anak
kecemasan. Penelitian ini menggunakan metode quasi ekperiment dengan
pretest-postest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 responden dengan
teknik purposive sampling. hasil penelitian menunjukan Perbedaan anak
sebelum sakit dan rata-rata sesudah diberikan terapi musik. uji kolmogorov-
smirnov Z didapatkan nilai pre p=0,62 dan untuk post p=0,54. Dengan
tingkat kemaknaan p >α (0,05) Yang dimana p >α (0,05) berarti uji
normalitas data berdistribusi normal maka dari itu dilakukan uji Paired T test,
dengan hasil p=0,0001 dengan tingkat kemaknaan p <α (0,05) yang dimana
0,0001<0,05. Maka Adanya pengaruh terapi musik terhadap perubahan
tingkat kecemasan pada anak.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Rachmawati & Purwanto, 2020)
menganalisis tentang efektivitas pemberian Terapi musik pada anak.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan rancangan
two grup pretest postest. Sampel penelitian ini berjumlah 30 responden, yang
masing-masing diberikan perlakuan berbeda. 15 responden diberikan terapi
musik dan 15 responden. Hasil penelitian didapatkan Perubahan anak
sebelum diberikan terapi musik yaitu merasa belum berkurang dan setelah
diberikan terapi musik tingkat kecemasan menurun menjadi lebih respon
sedangkan anak sebelum diberikan terapi musik cenderung menangis dan
sesudah diberikan terapi musik selama tindakan berjaan anak merasa ebih
kooperatif. Uji normalitas terap musik didapatkan nilai P= 0,052 > 0,05. Uji
normalitas terapi musik didapatkan nilai P = 0,050 = 0,05 yang artinya semua
data berdistribusi normal. Hasil uji t dua sampel didapatkan nilai t =
-2,030.dihargamutlakan menjadi t = 2,030 dengan P-Value = 0,029 < 0,05
yang berarti signifikan. maka terdapat efektifitas pemberian terapi musik
pada anak tersebut merasa berusaha untuk menemukan tingkat kepercayaan
diri.
Kali ini penulis akan memberikan argumen artikel jurnal yang paling
efektif untuk dilakukan seperti jurnal ketiga oleh Masruroh Et al, 2017.
dirasa lebih efektif dilakukan, karena pada jurnal ini hasil yang didapatkan
benar-benar signifikan. Penelitian ini dilakukan di RSUD Ambarawa pada
bulan desember 2019. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 anak usia
prasekolah, yang masing-masing diberi perlakuan berbeda. 38 responden
Diberikan terapi musik pada anak dan 38 responden. Penelitian ini dilakukan
dengan metode eksperimen murni (true eksperiment) dengan pendekatan pre
test postest. Teknik analisa data yang digunakan uji wilcoxon dan mann
whitney.
Hasil yang didapatkan yaitu tingkat penurunan terapi musik anak yang
mengalami kecemasan ada perbedaan bermakna kecemasan sebelum dan
sesudah pemberian terapi musik di ruang anak rumah sakit dengan P value
0,000 yang artinya signifikan. Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
penurunan tingkat kecemasan anak lebih efektif mengalami penurunan
(58,15%)sedangkan pada daerah anak yg sudah di lakukan terapi musik
hanya mengalami penurunan sebesar (38,10%). intervensi terapi musik
dilakukan dengan cara mengobservasi atau mengamati dengan
mengelompokan kriteria inklusi pada anak kecemasan sedangkan kriteria
eksklusi yaitu pada anak yang mengalami hipereksia. Penelitian ini dilakukan
selama 1 bulan untuk membuktikan hasil yang benar-benar efektif. Setelah
diberikan intervensi peneliti mengevaluasi perubahan suhu yang terjadi pada
anak tersebut.
metode yang digunakan dalam jurnal ini sudah tepat karena Metode
eksperimen murni (True eksperiment) merupakan salah satu metode yang
paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Dengan
dilakukannya pretest dan postest dapat diketahui sejauh mana perubahan
anak sebelum diberikan perlakuan dan sesudah perlakuan. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 76 responden. Sudah mewakili jumlah sampel yang
tepat karena lebih dari 30 dan kurang dari 500 responden. Teknik analisa data
yang digunakan cukup baik yaitu uji wilcoxon dan mann whitney dimana
kedua teknik ini digunakan untuk pengujian 2 sampel berpasangan agar
diketahui apakah sampel berasal dari populasi yang sama. jurnal ini memiliki
kelemahan seperti tidak dicantumkan berapa lama waktu pemberian terapi
musik untuk mempermudah pembaca maupun peneliti selanjutnya.
Penelitian ini sejalan oleh beberapa peneliti yaitu Burhan, 2020
“Effectiveness Of Giving Compress Againts Reduction Of Body
Temperature In Children: Systematic Review” didapatkan hasil yang
signifikan bahwa pemberian Terapi musik mampu menurunkan tingkat
ecemasan anak sebesar 40% dengan waktu pemberian terapi musik selama
30 menit dan Eny Et al, 2015 “Terapi muik Terhadap Penurunan tingkt
kecemasan pada anak di PKU Muhammaddiyah Purworejo” juga
mendapatkan hasil yang signifikan dalam pemberian terap musik merupakan
SOP dengan yang paling efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan.
Dalam memberikan Terapi musik pada anak agar lebih efektif
diusahakan melakukan terapi pada daerah terdekat dengan. pemberian terapi
musik dinilai paling efektif menurunkan tingkat kecemasan anak, memiliki
kemampuan proses vasodilatasi yang sangat baik dalam menurunkan tingkat
kecemasan, (Tamsuri, 2010). Terapi musik dapat dilakukan dalam waktu
kurang lebih 30 menit saat anak tidak cenderung menangis.
Dari kelima jurnal yang telah dianalisa sebelumnya, semua jurnal
mengatakan bahwa penerapan terapi musik efektif dapat menurunkan tingkat
kecemasa pada anak yang mengalami hospitalisasi. hasil penelitian
menunjukan bahwa P value <0,005. Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
signifikan. Berdasarkan hal ini, analisa penulis terhadap penelitian literature
review ini adalah ditemukan adanya pengaruh pemberian terapi musik
terhadap penurunan tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami
hospitalisasi selama di rumah sakit. Selain dapat menurunkan tingkat
kecemasan anak yang mengalami hospitalisasi, terapi musik juga dapat
memberikan rasa nyaman dan tenang (Masruroh, 2017).
Mas Marko, yang dibahas di bagian Pembahasan ini terutama adalah
hasil2 artikel yang sudah ditemukan mas Marko (seperti yang dituliskan di
table 1 diatas). Kemudian baru dibandingkan dengan teori atau hasil
penelitian lainnya, jadi bukan penelitian lain semua yg dimasukkan disini

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada tahap ini penulis akan menyimpulkan hasil literature review
jurnal ilmiah yang telah dianalisa sebelumnya. Berdasarkan hasil
literature review tersebut menunjukan bahwa dari kelima jurnal yang
telah penulis analisa semua mengatakan ada pengaruh pemberian
terapi musik terhadap penurunan tingkt kecemasan anak prasekolah
yang mengalami demam. dengan P value <0,005 yang artinya
signifikan. Pada usia prasekolah anak rentan terkena penyakit karena
daya tahan tubuh yang masih lemah dan belum berkembang
sepenuhnya. Terapi musik merupakan salah satu tindakan sederhana
yang dapat dilakukan orang tua dirumah maupun tindakan non
farmakologis yang dapat diterapkan di rumah sakit untuk membantu
menurunkan tingkat kecemasan pada anak. Selain itu terapi musik
juga dapat memberikan rasa nyaman dan tenang.
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan agar dapat menerapkan terapi musik
kepada pasien yang mengalami hospitalisasi karena terbukti
dalam penelitian ini Terapi musik mampu menurunkan tingkat
kecemsan pada anak Selain itu musik juga mudah dilakukan.
2. bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan
penelitian tentang pengaruh pemberian terapi musik terhadap
penurunan tingkat kecemasan anak yang mengalami
hospitalisasi.
3. Bagi masyarat Penulis merekomendasikan Terapi musik agar
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tindakan
yang dapat dilakukan saat anak mengalami hospitalisasi Guna
untuk membantu menurunkan tingkat kecemasan anak.
4. Bagi institusi pendidikan agar dapat dijadikan sebagai dasar
kompetensi belajar mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai