Anda di halaman 1dari 3

Glukosa merupakan suatu monosakarida aldoheksosa yang terdapat dalam tubuh

manusia dan makhluk hidup lainnya. Ini merupakan produk akhir metabolisme karbohidrat
yang dilepas ke dalam darah dan menjadi sumber energi utama makhluk hidup. Dalam sel
tubuh, glukosa dapat diubah menjadi glikogen dan sebaliknya glikogen dapat diubah menjadi
glukosa melalui reaksi biokimiawi yang bertahap. Perubahan glukosa menjadi glikogen
disebut glikogenesis, sedangkan perubahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenolisis.
Banyak jasad renik, jamur, dan beberapa protozoa mempunyai enzim-enzim yang mampu
merombak selulosa menjadi glukosa (Brunner & Suddarth, 2002).

Glukosa darah di dalam tubuh berfungsi untuk bahan bakar bagi proses metabolisme
dan juga sumber energi utama bagi otak. Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam
darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati
dan otot rangka. Glukosa darah adalah parameter untuk mengetahui penyakit diabetes melitus
yang dahulunya dilakukan terhadap darah lengkap.Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat
menggunakan darah lengkap seperti serum atau plasma. Serum lebih banyak mengandung air
dari pada darah lengkap, sehingga serum berisi lebih banyak glukosa dari pada darah
lengkap. Kadar glukosa darah dapat ditentukan dengan berbagai metode berdasarkan sifat
glukosa yag dapat mereduksi ion-ion logam tertentu, atau dengan pengaruh enzim khusus
untuk menghasilkan glukosa, yaitu enzim glukosa oksidase. Enzim glukosa oksidase
merupakan senyawa yang mengubah glukosa menjadi asam glukonat (Brunner & Suddarth,
2002).

Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada


tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang
sempit sepanjang hari. Kadar glukosa normal untuk puasa ada pada 70-110 mg/dL, untuk
kadar glukosa darah PP (2 jam setelah makan) ada pada 100-140 mg/dL, sedangkan untuk
kadar glukosa darah acak ada pada 70-125 mg/dL (Marks, D.B, 2006).
      Bila level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang
disebut hipoglisemia. Hiperglisemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-
masalah kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan dengan diabetes, termasuk
kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf. ( panic,2007).
      Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila
konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh,
pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Glukosa
dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Hormon ini, yang
disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen.
Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak dihasilkannya insulin,
sementara tipe 2 disebabkan oleh respon yang tidak memadai terhadap insulin yang
dilepaskan ("resistensi insulin"). Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyaknya
glukosa yang terdapat di dalam darah (Gandasoebrata,2007)
Serum adalah bagian darah yang tersisa setalah darah membeku. Pembekuan mengubah
semua fibrinogen menjadi fibrin dengan menghabiskan faktor V, VIII dan protombin. Faktor
pembekuan lain dan protein yang tidak ada hubungan dengan hemostasis tetap ada dalam
serum dengan kadar sama seperti dalam plasma. Di dalam serum normal tidak terdapat
fibrinogen, protombin, faktor V, VIII dan XIII. Yang ada ialah faktor VII, IX, X, XI dan XII.
Bila proses pembekuan tidak normal serum mungkin masih mengandung sisa fibrinogen,
produk perombakan fibrinogen atau protombin yang tidak diubah. Pemeriksaan glukosa
darah metode GOD-PAP lebih banyak dilakukan di laboratorium karena dianggap
ketelitiannya lebih tinggi, sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat. Alat yang digunakan
untuk pemeriksaan glukosa darah metode ini adalah spektrofotomoter. Glukosa merupakan
salah satu karbohidrat penting yang digunakan sebagai sumber tenaga. Glukosa dapat
diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat. Glukosa berperan sebagai molekul
utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh, sebagai sumber energy utama bagi kerja otak
dan sel darah merah.
Glukosa dihasilkan dari makanan yang mengandung karbohidrat yang terdiri dari
monosakarida, disakarida dan juga polisakarida. Karbohidrat akan konversikan menjadi
glukosa di dalam hati dan seterusnya berguna untuk pembentukan energy dalam tubuh.
Glukosa tersebut akan diserap oleh usus halus kemudian akan dibawa oleh aliran darah dan
didistribusikan ke seluruh sel tubuh. Fungsi glukosa dalam tubuh adalah sebagai bahan bakar
bagi proses metabolisme dan juga merupakan sember utama bagi otak. Energi untuk sebagian
besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat
berasal dari metabolisme asam lemak. Tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan
pembakaran langsung glukosa (Poedjiadi, Anna. 1994).
Metode Glukosa Oksidase (GOD PAP) adalah metode yang sangat spesifik untuk
pengukuran glukosa didalam serum atau plasma melalui reaksi dengan glukosa oksidase,
asam glukonat serta dibentuk hydrogen peroksida. Pemeriksaan dengan metode GOD PAP ini
dianjurkan menggunakan plasma darah yang diambil langsung dari vena (pembuluh darah
balik) disekitar lipatan siku. Hal ini disebabkan metode GOD PAP dinilai bersifat lebih
spesifik karena yang diukur hanya kadar glukosa. Glukosa akan dioksidasi dengan adanya
enzim glukosa oksidase membentuk suatu asam glukonat dan peroksida. Peroksida yang
terbentuk  direaksikan dengan 4 amino-antypyrine dan asam hidroksi benzoic, dengan adanya
peroksidase membentuk senyawa kompleks yang berwarna.Intensitas warna merah yang
terbentuk sebanding dengan kadar glukosa dalam sampel (Murrey, Robert K, 2003).

Brunner & Suddarth. 1997. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2. EGC. Jakarta


Murrey, Robert K, at all. 2003. “Glikolisis dan Oksidasi piruvat.Biokimia Harper edisi
25”.  Jakarta : EGC.
Panil, Z, 2007. “Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis untuk Mahasiswa
Kedokteran, Keperawatan, Gizi dan Analis Kesehatan”: EGC. Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 1994. “Metabolisme Karbohidrat. Dasar – dasar Biokimia”. Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press).

Gandasoebrata. (2007). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat


Marks, D.B. (2006). Biokimia Kedokteran Dasar. ( terjemahan ). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai