Anda di halaman 1dari 4

Laporan Hasil Diskusi

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran


Dosen Pengampu : Dr. Ali Sunarso, M. Pd.
Rombel :E
Pertemuan : 15
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 16 Juni 2021

A. Penyaji 1 : Sekar Nurcahyani Sutrisno (1401419227)


Materi : Pelaporan hasil evaluasi berbasis teknologi google form dan microsoft excel
Penanya :
1. Catur Palupi (1401419226)
Menurut anda manakah diantara google form dan excel yang lebih mudah dan efektif
bagi guru untuk melakukan pelaporan hasil evaluasi belajar ?
Jawaban penyaji:
Google form dan Excel memiliki fungsi yang berbeda. Google form merupakan alat
evaluasi berbasis teknologi yang dapat di atur untuk melakukan evaluasi pembelajaran
dan hasilnya juga dapat dilihat dalam bentuk diagram. Excel merupakan salah satu
sarana pelaporan hasil evaluasi belajar yang dapat digunakan oleh guru, untuk
perhitungan nilai juga terdapat rumus atau fitur yang dapat dimanfaatkan.
Diantara kedua hal tersebut yaitu google form dan Excel yang paling mudah dan
paling efektif digunakan sebagai pelaporan hasil evaluasi adalah Excel, karena fungsi
Excel sendiri lebih menekankan pada pelaporan hasil evaluasi tersebut.
2. Ringgar Wahyu Tri Mukti (1401419209)
Menyusun evaluasi pembelajaran berbasis teknologi menggunakan google form
akankah berjalan dengan baik? Mengingat banyak guru yang masih gagap akan
teknologi.
Jawaban penyaji:
Menurut saya pada pembelajaran di masa pandemi seperti sekarang ini google form
merupakan media yang efektif untuk digunakan sebagai alat evaluasi. Karena saat
melakukan pembelajaran daring guru tidak dapat melakukan evaluasi secara langsung
terhadap peserta didik, sehingga google form merupakan salah satu media yang dirasa
efektif untuk digunakan sebagai alat evaluasi.
Persoalan guru yang masih gagap akan teknologi dapat diatasi dengan memberikan
sosialisasi maupun pelatihan mengenai evaluasi berbasis google form dan Excel.
B. Penyaji 2 : Wanda Hamidah (1401419228)
Materi : Karakteristik evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 SD
Penanya :
1. Annisa Fitri Ramadhanti (1401419197)
Apa yang menjadi kendala dalam penerapan penilaian autentik pada kurikulum 2013?
Jawaban penyaji:
Kendala yang dihadapi dalam penerapan penilaian autentik yaitu:
a. masih ditemukan pendidik yang kurang paham dengan kurikulum 2013 itu sendiri,
b. pendidik yang jarang mengikuti pelatihan mengenai kurikulum 2013 khususnya
pada aspek penilaian,
c. revisi kurikulum membuat pendidik kebingungan dalam menerapkan kurikulum
2013,
d. pendidik juga merasa terlalu banyak kegiatan yang harus dilakukan dalam proses
pembelajaran dan penilaian serta penilaian yang dilakukan bersamaan dengan
proses pembelajaran jadi guru berpendapat bahwa proses belajar mengajar menjadi
kurang efektif, sehingga penerapan penilaian autentik pada kurikulum 2013 belum
terlaksana dengan baik.
2. Isna Ananda Karisma (1401419220)
Bagaimana menurut Anda, jika lingkungan sangat kuat dalam mempengaruhi
kepribadian peserta didik?
Jawaban penyaji:
Betul mbak. Lingkungan tentunya akan mempengaruhi karakteristik kepribadian
peserta didik. Peserta didik membutuhkan lingkungan yang baik dan kondusif untuk
membentuk kepribadian yang baik. Seperti lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dengan demikian, dibutuhkan peran orang tua untuk bisa menciptakan
lingkungan keluarga yang baik untuk anak, misalnya selalu memberi kenyamanan,
saling menghargai satu sama lain, menanamkan nilai-nilai yang baik, hal ini diharapkan
agar kepribadian anak dapat terbentuk sejak dini. Begitu juga lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat, terutama dalam lingkungan pergaulan sesama teman. Karena
hal itu sangat berpengaruh terhadap sikap/kepribadian peserta didik. jika bergaul
dengan lingkungan yang baik maka kepribadiannya juga ikut menjadi baik dan
melakukan hal-hal baik pastinya dan sebaliknya jika bergaul dengan lingkungan yang
kurang baik seperti suka membuli dll maka kepribadiannya juga ikut jelek. Itulah
mengapa disarankan kita mendapatkan untuk mengambil sesuatu yang positif di
lingkungan kita, lingkungan kita juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan
kepribadian kita ke depannya.
C. Penyaji 3 : Salma Nurul Fitriya (1401419230)
Materi : Pengembangan perangkat evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum 2013 SD
Penanya :
1. Inka Ngelmi Nur Hidayah (1401419189)
Pada masa pandemi seperti ini kegiatan pendidikan dilakukan secara jarak jauh.
Begitupun kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring sehingga kegiatan
asesmen juga secara online. Apa faktor pendukung asesmen online di sekolah?
Jawaban penyaji:
Adapun faktor – faktor yang dapat mendukung dalam proses penilaian online
adalah:
a. Izin dari pihak sekolah.
Izin pihak sekolah merupakan faktor yang sangat penting karena izin yang diberikan
oleh pihak sekolah dapat memperlancar proses pembelajaran secara online begitu
pula dengan penilaian online. Jika tidak mendapat izin dari pihak sekolah maka
pembelajaran dan penilaian secara online tidak dapat digunakan.
b. Adanya media.
Media juga merupakan faktor yang sangat mendukung kegiatan pembelajaran
online. Karena mengingat bahwa digunakannya penilaian secara online
membutuhkan media yang berupa komputer dan jaringan internet. Walaupun izin
sudah di berikan oleh pihak sekolah namun sekolah tidak memiliki media yang
berupa komputer maka online assessment tidak dapat digunakan.
c. Adanya jaringan internet.
Selain izin dari pihak sekolah dan media yang digunakan jaringan internet sangat
berperan penting proses online sendiri membutuhkan jaringan internet agar saling
terhubung antara satu dengan yang lainnya.
d. Soal yang dibuat sudah memenuhi prinsip-prinsip pembuatan soal.
Dalam pembuatan soal harus memenuhi prinsip-prinsip dalam pembuatan soal. Soal
yang dibuat harus jelas tidak membingungkan siswa ketika mengerjakan soal dalam
online assessment.
2. Febriana Khoiri Rohmah (1401419212)
Dalam situasi sekarang ini yang dominan melakukan pembelajaran daring pasti
pengembangan alat evaluasi berkaitan dengan penggunaan IPTEK. Lantas bagaimana
dengan guru yang mengajar di daerah tertinggal dalam mengembangkan alat evaluasi
di masa seperti ini? Apa kendalanya?
Jawaban penyaji:
Memang pada zaman pandemi saat ini untuk evaluasi sering memanfaatkan IPTEK.
Tetapi untuk guru di pelosok terkadang mengalami kesulitan entar dari sisi gurunya
atau dari muridnya. Banyak sekali guru yang masih buta akan teknologi sehingga masih
menggunakan cara biasa untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Selain itu para siswa
di pelosok berbeda dengan siswa di kota. Siswa di kota rata-rata sekarang sudah
mempunyai gadget sendiri tetapi didesa belum tentu semua siswa mempunyai gadget
bahkan orang tua siswa saja terkadang masih menggunakan hp jadul atau yang belum
smartphone. Oleh karena itu agar evaluasi pembelajaran dapat tetap terlaksana guru
dapat melakukan homevisit karena biasanya siswa sd itu rumahnya dekat-dekat dengan
sekolah jadi masih bisa dijangkau. Selain itu guru juga dapat menyediakan soal lalu
orang tua dari siswa dapat mengambilnya di sekolah kemudian di kumpulkan lagi di
sekolah. Sebaiknya guru dapat meningkatkan kembali kemampuannya dalam
menggunakan teknologi seperti melalui pelatihan atau semacamnya. Kemudian dapat
dilakukannya workshop atau pelatihan di pelosok tersebut mengenai pentingnya dan
manfaatnya menggunakan teknologi sehingga mereka dapat mulai belajar dan melek
akan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai