Anda di halaman 1dari 9

Pasar dan Lembaga

Keuangan LPD dan


Koperasi

Oleh :

Kelompok 12

Jessy Elviony 1907511121


Ayu Ulandari 1907511127

Program Sarjana Ekonomi Pembangunan Reguler


Bukit Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2020

This study source was downloaded by 100000812080379 from CourseHero.com on 10-06-2021 02:41:37 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/70873656/PAPER-KELOMPOK-12-PLKdocx/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya, makalah yang berjudul “LPD dan Koperasi” dapat diselesaikan sesuai
dengan yang direncanakan. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah memahami apa pengertian dari
LPD dan Koperasi dalam Pasar dan Lembaga Keuangan. Adapun sub pokok bahasan yang
terdapat dalam makalah ini yaitu: Pengertian LPD, Bentuk Lapangan Usaha LPD, Modal dan
Organisasi LPD, Pengertian Koperasi, Bentuk Lapangan Usaha Koperasi, Modal dan Organisasi
Koperasi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Bapak Drs. I Nengah Kartika M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Pasar dan Lembaga
Keuangan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Namun, demikian makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi yang berkepentingan.

Bukit Jimbaran, Mei 2020

Penulis

1
This study source was downloaded by 100000812080379 from CourseHero.com on 10-06-2021 02:41:37 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/70873656/PAPER-KELOMPOK-12-PLKdocx/
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5

2.1 Pengertian, Fungsi, dan Tujuan LPD....................................................................5


2.2 Kegiatan Lapangan Usaha LPD............................................................................5
2.3 Modal dan Organisasi LPD...................................................................................8
2.4 Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Koperasi.............................................................11
2.5 Kegiatan Lapangan Usaha Koperasi.....................................................................17
2.6 Modal dan Organisasi Koperasi............................................................................21

BAB III PENUTUP...............................................................................................................31

Simpulan....................................................................................................................31

DAFTAR RUJUKAN............................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan merupakan tumpuan bagi para pengusaha untuk mendapatkan tambahan
modalnya melalui mekanisme kredit dan menjadi tumpuan investasi melalui mekanisme
saving.
Lembaga keuangan telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan
masyarakat industry modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang
membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan.
Pada dasarnya lembaga keuangan di Indonesia dibedakan menjadi dua bentuk utama, yaitu
Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Yang mana
kedua lembaga keuangan tersebut memiliki kebijakan untuk menghimpun dana.
Lembaga keuangan bank menyediakan jasa sebagai perantara pemilik modal dan pasar utang
yang bertanggung jawab atas penyaluran dana yang diinvestasikan ke perusahaan yang
membutuhkan dana. Lembaga keuangan non-bank hanya memiliki usaha kegiatannya
terbatas kepada anggota dan tidak kepada masyarakat umum, yang lebih memfokuskan pada
bidang penyaluran yang mempunyai ciri-ciri usahanya sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari LPD?
2) Apa itu kegiatan lapangan usaha LPD?
3) Bagaimana Modal dan Organisasi LPD?
4) Apa pengertian dari koperasi?
5) Apa itu kegiatan lapangan usaha koperasi?
6) Bagaimana modal dan organisasi koperasi?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui Apa pengertian dari LPD
2) Untuk mengetahui Apa itu kegiatan lapangan usaha LPD
3) Untuk memahami Bagaimana Modal dan Organisasi LPD
4) Untuk mengetahuiApa pengertian dari koperasi
5) Untuk mengetahui Apa itu kegiatan lapangan usaha koperasi
6) Untuk memahami Bagaimana modal dan organisasi koperasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi, dan Tujuan LPD


A. Pengertian LPD

Lembaga Perkreditan Desa adalah lembaga ekonomi desa yang dipergunakan


untuk penitipan dan penukaran uang di pedesaan. Sehingga pada dasarnya LPD
berfungsi sebagai pengumpulan dana, pemberi kredit, dan menjadi perantara didalam
lalu lintas pembayaran pada umumnya dan merupakan sumber pembiayaan
pembangunan di wilayah desa adat yang ada di Bali.
Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Bali No. 2 tahun 1988 menyebutkan
bahwa :
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah suatu nama bagi usaha simpan pinjam milik
masyarakat desa adat yang berada di Propinsi Daerah Tingkat I Bali dan merupakan
sarana perekonomian rakyat di pedesaan.
Selanjutnya peranan LPD ini semakin berkembang dan bidang usaha pun
semakin luas, sejalan dengan kemajuan peradaban, teknologi informasi dan
globalisasi perekonomian. Karena LPD merupakan perusahaan yang dinamis
sehingga mendorong pertumbuhan perekonomian, sehingga usaha LPD bukan saja
sebagai penyimpanan dan pemberian kredit, tetapi juga sebagai alat lalu lintas
pembayaran, stabilitas dan pembayaran, stabilitas dinamisator pertumbuhan
perekonomian suatu desa. Dari pengertian di atas, dapatlah diartikan bahwa Lembaga
Perkreditan Desa adalah suatu lembaga perantara dalam proses peredaran uang,
maupun sebagai sumber pembiayaan pembangunan di wilayah desa adat yang ada di
Bali pada umumnya.
B. Fungsi dan Tujuan LPD
Fungsi LPD didirikan sesuai Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988 menyebutkan
dalam pasal 3 bahwa :
(a) LPD adalah salah satu lembaga desa yang merupakan unit operasional serta
berfungsi sebagai wadah kekayaan desa yang berupa uang atau surat-surat berharga
lainnya.
(b) Pendayagunaan LPD diarahkan kepada usaha-usaha peningkatan taraf hidup
krama desa untuk menunjang pembangunan.
Selanjutnya sesuai dengan Perda tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988 disebutkan
dalam pasal 4 bahwa tujuan Lembaga Perkreditan Desa didirikan adalah :
(a) Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui tabungan yang
terarah serta penyaluran modal kerja yang efektif.
(b) Memberantas ijon, gadai gelap dan lain-lain yang dapat dipersamakan dengan itu
di pedesaan.
(c) Menciptakan pemerataan dan kesempatan berusaha bagi warga desa dan tenaga
kerja pedesaan.
(d) Meningkatkan daya beli atau lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di desa.
Sedangkan untuk pencapaian tujuan disebut di atas maka bidang usaha yang
dilaksanakan seperti tertuang pada Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988 adalah :
(a) Menerima / menghimpun dana dari krama desa dalam bentuk tabungan dan
deposito
(b) Memberikan pinjaman untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif pada
sektor pertanian, industri/kerajinan kecil, perdagangan dan usaha-usaha lain yang
dipandang perlu.
(c) Usaha-usaha lain yang bersifat pengerahan dana desa.
(d) Penyertaan modal pada unsur-unsur lainnya.
(e) Menerima pinjaman-pinjaman dari lembagalembaga keuangan.

2.2 Kegiatan Lapangan Usaha LPD

LPD merupakan badan usaha keuangan milik desa Pakraman yang melaksanakan
kegiatan usaha dilingkungan desa untuk Krama desa, LPD sebagai lembaga keuangan
memiliki lapangan usaha sebagai berikut:
1) Menerima /menghimpun dana dari Krama desa dalam bentuk tabungan dan
deposito.
2) Memberikan pinjaman hanya kepada Krama desa.
3) Menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan maksimum sebesar 100%
dari jumlah modal, termasuk cadangan dan laba ditahan, kecuali batasan lain
dalam jumlah pinjaman atau dukungan/bantuan modal.
4) Menyimpan kelebihan likuiditasnya pada BPD Bali dengan imbalan bunga
bersaing dan pelayanan yang memadai.

2.3 Modal dan Organisasi LPD

Pada BAB V Pada pasal 9 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017
tentang Lembaga Perkreditan Desa disebutkan bahwa :
1) LPD dapat didirikan dengan modal awal paling sedikit Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).
2) Modal LPD terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.
3) Modal inti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari :
a) modal disetor;
b) modal donasi;
c) modal cadangan: dan
d) laba/rugi tahun berjalan.
4) Modal pelengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari :
a) cadangan pinjaman ragu-ragu (CPRR); dan
b) akumulasi penyusutan aktiva tetap.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai modal LPD diatur dalam Peraturan
Gubernur

Pada Peraturan gubernur bali nomor 44 tahun 2017 Bagian kesatu tentang sumber
modal LPD dijelaskan, yaitu :
Pasal 33
1) Desa dapat mengajukan permohonan modal kepada Gubernur pada saat
pendirian LPD.
2) Gubernur dapat memfasilitasi permohonan modal LPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
3) Pencairan permohonan modal LPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Pasal 34
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

1) Desa dapat menyetor dana milik desa untuk modal awal LPD
2) Dana milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari
dana milik Desa dan iuran krama Desa.
Pasal 35
3) Setoran dana milik Desa untuk modal awal LPD ditetapkan dengan
keputusan Paruman Desa.

1) LPD harus berupaya untuk meningkatkan modal LPD.


2) LPD dapat mencari bantuan modal donasi dalam bentuk uang dan barang
yang bersumber dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat.
3) LPD harus menambah modal cadangan yang bersumber dari pembagian
laba bersih LPD dalam setahun.
4) LPD harus menambah modal pelengkap yang bersumber dari akumulasi
penyusutan aktiva tetap dan inventaris serta membentuk dana CPRR.
5) Besarnya dana CPRR sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang
diperhitungkan sebagai modal pelengkap setinggi-tingginya 1,25% dari
ATMR.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Anda mungkin juga menyukai