yu sing
yusinglim@yahoo.com
akanoma.studio@gmail.com
Penduduk bumi bertambah banyak.
Manusia terus membangun.
Alam dikorbankan.
Pembangunan kota-kota semakin merusak
global warming alam.
unsustainable development
Pandemi Covid-19 ini seharusnya memberikan kesadaran holistik
tentang bagaimana peradaban manusia selama ini sangat
merusak bumi.
Nett positive
developments
DO GOOD
sustainable building
Arsitektur hijau baik,
DO NO HARM Tapi tidak cukup baik.
Sertifikasi nilai tertinggi bangunan hijau:
hanya menghemat 30-45% konsumsi
energi & masih memberikan dampak
negatif pada bumi kita.
Green building
DO LESS HARM
Business as usual
HARM
arsitektur hijau tidak = sustainable
NEGATIVE IMPACT
Source: greening asia, Nirmal Kishnani.
Lalu, apakah perbaikan kota dapat berharap pada green building?
Kota hijau
Singapore memiliki prestasi bangunan hijau yang sangat baik.
Peringkat ke-2 dunia dalam index pencapaian bangunan hijau,
dan peringkat ke-3 dunia dalam persentase terbanyak bangunan hijau.
Increasing a city’s singapore: garden city.
tree canopy http://senseable.mit.edu/treepedia/cities/singapore
contributes to
lowering urban
temperatures by
blocking shortwave
radiation and increasing
water evaporation.
Creating more comfortable
microclimates, trees also
mitigate air pollution
caused by everyday urban
activities. Their absorptive
root systems also help
avoid floods during severe
rains and storm surges.
99,8%
arsitektur melayani siapa? Bukankah sudah menjadi bagian dari masalah? penduduk
contoh jalannya kapitalisme kroni
Tanpa sistem ekonomi usaha bersama/koperasi (pasaL 33 UUD 1945), ketimpangan ekonomi menjadi ancaman
dan warga lokal di lokasi2 pembangunan akan tersingkir.
Padahal sangat memungkinkan untuk membangun kawasan bersama-sama dengan masyarakat, bukan lahannya
dibeli atau sekedar disewa.
Arsitektur tidak bisa menyelamatkan bumi,
tetapi dapat berkontribusi pada pengurangan kerusakan bumi.
Namun di sisa waktu presentasi yang singkat ini, tidak mungkin mendiskusikan semuanya.
Karena itu saya mengajak kita untuk mempertimbangkan satu hal saja.
Mungkin harapan kita justru ada di masa lalu, ketika bumi belum
serusak sekarang, ketika manusia masih sangat bergantung pada
sumber daya alam (langsung).
Bagaimana dulu manusia membangun peradabannya,
ketika keseimbangan alam masih lebih terjaga?
Masyarakat marjinal di Batam ada yang hidupnya menjual arang ranting bakau.
Mereka bergantung pada bakau, karena itu hanya mengambil ranting2nya saja,
pohon bakau tetap hidup. Selain itu juga ikan dll ekosistem bakau sebagai
sumber pangan mereka.
Masyarakat di jambi mulai tinggalkan atap daun nipah, yg
katanya hanya tahan hingga 1 tahun saja. Kemudian
menggantinya dengan atap seng.
Tidak lagi bergantung pada alam, kehilangan pengetahuan
mengelola sumber material alam.
Daun nipah/ palma leaves.
Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan
bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut, juga berfungsi sebagai
penahan gelombang air laut.
Produk nipah: Gula semut nipah.
http://nipahcenterindonesia.com/
Mengapa atap nipah di Jambi hanya tahan 6 bulan-1 tahun, tetapi di pesisir
Riau bisa tahan 5 tahun, & di wikipedia melayu (malaysia) disebutkan tahan
10-15 tahun? Pengetahuan lokal pun dapat hilang bila tidak lagi memiliki
interdependensi dengan alam.
Saat ini orang jambi lebih memilih mengganti atap nipah dengan seng.
http://news.okezone.com/read/2016/06/13/340/1413929/mengais-rupiah-dari-daun-nipah-di-ujung-usia
rumah daun
nipah, kutai. ekonomi lokal
Rumah dinding & plafon daun nipah, vietnam.
Arsitek: vo trong nghia
Rumah berdinding tangkai (pelepah) daun sagu di Tidore sudah langka &.
menurut pemiliknya tidak yakin dapat bertahan terus, mengapa?
Karena tidak lagi bergantung pada sagu sebagai makanan pokok,
mengakibatkan kelestarian materialnya pun terganggu.
Semakin alami dan sederhana arsitekturnya, semakin kecil penggunaan energinya.
Dan karena itu semakin mendekati arsitektur berkelanjutan yang ingin dicapai.
Dampak yang diharapkan dari kebergantungan pada material alami lokal adalah kesadaran manusia untuk
menjaga kelestarian sumber2 material alaminya. Ekonominya berhubungan langsung dengan kelestarian
pengelolaan alam.
Interdependensi.
Mungkin saja, selama ini kita/peradaban arsitektur terlalu cepat meninggalkan arsitektur sederhana yang
alami kepada arsitektur berteknologi tinggi dengan material2 industri yang artifisial atau hasil rekayasa
terlalu jauh dari material2 yang tidak terbarukan.
Holopis + Mantasa + KPSKA (Kelompok Perempuan Sumber Karunia Alam) + studio akanoma.
Kelompok perempuan di dusun mendira menyewa lahan untuk perkebunan organik.
Mereka memerlukan dapur komunitas sebagai tempat belajar tentang tanaman pangan liar & sayuran organik,
mengolah resep & produk makanan, serta isu2 lain tentang pangan dan pertanian.
dinding tanah = 2 tanah : 1 jerami : 1 sekam : 1 kotoran sapi+kapur
Gotong Royong membangun dinding tanah
Selama membangun,
para tukang mengakui
seumur hidup mereka
bertukang, tidak
pernah membangun
konstruksi bambu.
IG @jiwalaut
Pertanian
alami,
Pengolahan
limbah &
konservasi
air,
Material
lokal.
pengelolaan limbah dan konservasi air
Futurarc green
leadership
award 2016
Kepadatan penduduk kota
(2015?).
KEYPLAN
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
FOTO EKSISTING
DENAH AWAL
DENAH BARU PASAR + PARKIR MOTOR
RAMP
MOTOR
PARKIR
MOBIL
ATAP EKSISTING +
VENTILATOR
RAMP
MOTOR
BENCH
TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
AREA PKL
TAMPAK DEPAN –
GATE UTAMA
Pengembangan visi
Efisiensi lahan perkotaan
:
dengan fungsi campuran
kampung susun
di atas pasar ledokan.
Lokasi pasar ledokan yang strategis
di tengah kota, menjadi destinasi
menarik untuk pengembangan
fungsi PKL dan pertokoan.
Sekaligus menjadi kawasan hunian,
salah 1 fungsi yang saat ini
pasokannya selalu kurang
(backlog). Hunian didesain dengan
konsep kampung susun.
Interaksi sosial, saling terkoneksi,
rumah produktif.
Keberadaan kampung susun di atas
pasar akan saling menguntungkan.
Pasar mendapatkan pembeli,
penghuni dekat ke pasar &
memiliki ruang-ruang usaha.
Blok plan lantai dasar
Denah lantai 1
Denah tipikal (lt 2-4)
Jalan singosari
PKL merupakan penopang ekonomi kota yang sangat penting. Perputaran ekonominya dapat memberikan kesejahteraan pada
keluarga PKL. Dapat dimulai dengan modal relatif kecil. PKL jadi simbol kemandirian ekonomi yang sangat kuat. Namun sayangnya
seringkali jadi pihak yang selalu disalahkan dan dianggap polusi visual kota. Persoalan utama kota2 di Indonesia terkait PKL
adalah bukan PKL nya itu sendiri, tetap kota2nya yang tidak menyediakan ruang tempat PKL dalam perencanaan kotanya. Di sini,
PKL disediakan ruang di dalam lahan, namun tetap di pinggir trotoar sepanjang jalan. Tidak mengganggu pedestrian, dan tetap
bersifat PKL di sepanjang tepian jalan, tidak diubah jadi foodcourt yang masuk ke dalam (beda jenis usaha).
ilustrasi fasad barat, belum merupakan fasad final.
Juga praktisi-praktisi
keanekaragaman hayati. vo trong nghia ken yeang
Stefano Boeri: vertical forest
Kita perlu terus mencari bagaimana tumbuhan, hewan, & manusia bisa
hidup berdampingan, atau menjaga keseimbangannya.
Kita perlu beralih dari sikap antroposentris yang egois menjadi lebih ekologis,
membangun kota-kota sebagai ruang hidup berbagai ekosistem yang kompleks.
Semoga makin banyak pendampingan arsitektur bagi pertumbuhan kesejahteraan kelompok2 masyarakat,
termasuk dalam pengembangan bisnis-bisnis sosial.
terima kasih.