Anda di halaman 1dari 64

arsitektur berkelanjutan

reposisi keberpihakan berarsitektur,


memikirkan kontribusi arsitektur kepada
lingkungan & masyarakat.

yu sing
yusinglim@yahoo.com
akanoma.studio@gmail.com
Penduduk bumi bertambah banyak.
Manusia terus membangun.

Peradaban manusia gagap dalam


menghadapi pertumbuhan penduduk
yang sangat cepat.
(tahun 1950: 2,5 milyar, 2015: 7,3 milyar).

Alam dikorbankan.
Pembangunan kota-kota semakin merusak
global warming alam.

Bencana semakin banyak.

World population development

unsustainable development
Pandemi Covid-19 ini seharusnya memberikan kesadaran holistik
tentang bagaimana peradaban manusia selama ini sangat
merusak bumi.

Begitu pula arsitektur yang terlalu berpusat pada dirinya sendiri,


pada kebutuhan manusia, sehingga menyingkirkan ruang2 hidup
ekosistem lain: pepohonan dan hewan.

Dan pada akhirnya membuat hidup manusia menjadi lebih sulit.


Pertumbuh
an manusia
yang sangat
cepat,
bukan
hanya
menyebab
hanya 4% populasi mamalia yg liar, sisanya kan banyak
manusia & makanannya. Burung pun hanya
30% yg liar, sisanya makanan manusia. kerusakan
lingkungan,
namun juga
kepunahan
banyak
ekosistem.
Peran arsitektur?
Sebagai pengguna energi dunia terbesar,
mampukah berperan dalam kelestarian
alam?
Sementara pengguna arsitektur
adalah manusia.

Mungkinkah ada arsitektur ekologis?


Sustainable architecture?

35% energi dunia digunakan oleh bangunan


31% oleh industri,
30% oleh transportasi.

Benarkah seperti yg diasumsikan bahwa teknologi


penggunaan energi2 biomas, angin, matahari
adalah energi terbarukan yang bersih?
Pembangkit energi matahari, angin, air, geothermal menuntut
penggunaan material2 tidak terbarukan yang sangat banyak.
Sebagian merupakan bahan tambang yang langka.
Dalam operasionalnya pun membutuhkan banyak sekali air, misalnya
untuk membersihkan kaca solarcell, menggusur ekosistem gurun yang
sangat luas, tidak berkelanjutan, hingga banyak yang rusak dan
menimbulkan banyak kerusakan, limbah/polusi, dan sampah sisa
material.
Bila ingin sedikit lebih detail silakan tonton 2 youtube dan 1 artikel yg
telah disebutkan ini.
Seiring dengan tidak berkelanjutannya teknologi pemanfaatan energi matahari, angin, air,
maka dunia mengembang energi biomass/biofuel yang juga menimbulkan banyak
masalah.
Di Amerika, tiba2
pembangkit biomas
dibangun di mana2,
karena ilusi energi
bersih & terbarukan,
Namun pada
kenyataannya
ketersedian
potongan2 kayu bekas
tidak mencukupi,
sehingga menebang
pohon dan hutan.
Rekomendasi ilmuwan bukan energi2 yg
diilusikan terbarukan dan bersih (sumber
energinya memang lestari__matahari, angin,
air__tapi teknologinya tidak terbarukan), namun
energi nuklir.

Sebagai perbandingan, luas lahan yang


dibutuhkan untuk pembangkit energi matahari
450x lipat lebih besar daripada energi nuklir.

Material non terbarukan untuk membangun


pembangkitnya pun jauh lebih kecil drpd yang
lain, begitu pula sampah & limbahnya.
POSITIVE IMPACT
sebelum mencapai arsitektur sustainable/lestari/berkelanjutan,
bagaimana peran arsitektur hijau?

Nett positive
developments
DO GOOD

sustainable building
Arsitektur hijau baik,
DO NO HARM Tapi tidak cukup baik.
Sertifikasi nilai tertinggi bangunan hijau:
hanya menghemat 30-45% konsumsi
energi & masih memberikan dampak
negatif pada bumi kita.
Green building
DO LESS HARM

Business as usual
HARM
arsitektur hijau tidak = sustainable
NEGATIVE IMPACT
Source: greening asia, Nirmal Kishnani.
Lalu, apakah perbaikan kota dapat berharap pada green building?

Kota hijau
Singapore memiliki prestasi bangunan hijau yang sangat baik.
Peringkat ke-2 dunia dalam index pencapaian bangunan hijau,
dan peringkat ke-3 dunia dalam persentase terbanyak bangunan hijau.
Increasing a city’s singapore: garden city.
tree canopy http://senseable.mit.edu/treepedia/cities/singapore
contributes to
lowering urban
temperatures by
blocking shortwave
radiation and increasing
water evaporation.
Creating more comfortable
microclimates, trees also
mitigate air pollution
caused by everyday urban
activities. Their absorptive
root systems also help
avoid floods during severe
rains and storm surges.

1 org jakarta : 6,5m2 RTH,


1 org singapore: 60m2 RTH
Sebagai kota hijau, mengapa kenaikan
suhu di Singapore lebih tinggi dari rata2
dunia?

urban heat island effect:


efek pemanasan kota karena
pembangunan gedung2 yang
menggunakan AC, penyebab pemanasan
lingkungan.

S’pore temperatures rising at double the global


average
https://www.todayonline.com/singapore/singapore-
growing-warmer-twice-global-average
Semakin tinggi GDP, kecenderungan emisi karbon makin tinggi.
emisi karbon 2007 (ton per kapita):
SINGAPURA : 12,08 HONGKONG : 5,75 INDIA : 1,38
KOREA SELATAN : 10,49 CHINA : 4,92 VIETNAM : 1,29
JEPANG : 10,23 THAILAND : 4,14 PAKISTAN : 0,90
MALAYSIA : 7,32 INDONESIA : 1,77 FILIPINA : 0,80
Tidak mungkin membangun arsitektur berkelanjutan tanpa mempertimbangkan faktor ekonomi.
Beginilah kondisi ketimpangan ekonomi di Indonesia Data kepemilikan kekayaan kekayaan
nasional
Menurut laporan Credit Suisse, 2,6 juta /1%
sampai 2016 tercatat: 49%
sekitar 1 persen (2,6 juta jiwa) orang terkaya di Indonesia menguasai 49% dari total 10% 77%
kekayaan nasional;
10 persen orang terkaya (26 juta jiwa) menguasai 77% kekayaan nasional; dan sekitar
100 juta orang termiskin (40%) berebut 1,4% dari total kekayaan Indonesia.
50%
Dalam hal akses kepemilikan tanah di Indonesia, laporan World
bank 2015: 1,4%
0,2% orang terkaya menguasai 74% tanah. 40% penduduk
99,8% penduduk hanya memperoleh 26% sisanya. 100 juta

Data kepemilikan lahan lahan


0,52 juta 74%
/ 0,2%
26%
Mengutip The Economist, Kapitalisme Kroni dapat dimaknai sebagai sistem kapitalisme
suatu negara yang dibangun berdasarkan kedekatan para pengusaha dengan penguasa.

99,8%
arsitektur melayani siapa? Bukankah sudah menjadi bagian dari masalah? penduduk
contoh jalannya kapitalisme kroni

Tanpa sistem ekonomi usaha bersama/koperasi (pasaL 33 UUD 1945), ketimpangan ekonomi menjadi ancaman
dan warga lokal di lokasi2 pembangunan akan tersingkir.
Padahal sangat memungkinkan untuk membangun kawasan bersama-sama dengan masyarakat, bukan lahannya
dibeli atau sekedar disewa.
Arsitektur tidak bisa menyelamatkan bumi,
tetapi dapat berkontribusi pada pengurangan kerusakan bumi.

Respon arsitektur terhadap kelestarian tidak bisa seragam.


Mungkin perlu dibedakan berdasarkan konteks kotanya:
- Kota padat
- Pinggiran kota
- Pedesaan

Namun di sisa waktu presentasi yang singkat ini, tidak mungkin mendiskusikan semuanya.
Karena itu saya mengajak kita untuk mempertimbangkan satu hal saja.

Mungkin harapan kita justru ada di masa lalu, ketika bumi belum
serusak sekarang, ketika manusia masih sangat bergantung pada
sumber daya alam (langsung).
Bagaimana dulu manusia membangun peradabannya,
ketika keseimbangan alam masih lebih terjaga?

Dunia punya banyak sekali warisan arsitektur vernakular


& tradisional. Apa yang bisa kita pelajari? Apa
signifikansinya praktek berarsitektur seperti dulu?

Arsitektur tradisional & vernakular sebagai medium untuk


menggali esensi kelestarian:
INTERDEPENDENSI.
Hubungan saling bergantung. Bergantung pada alam, maka
didorong untuk menjaga kelestarian alam.
Dalam proses pencarian makna relevansi arsitektur tradisional & vernakular bagi masa kini, cukup banyak
informasi dan fakta tidak langsung yang menuntun pada 1 kesimpulan sangat mendasar dan penting:

interdependensi. Hubungan saling bergantung.

Masyarakat marjinal di Batam ada yang hidupnya menjual arang ranting bakau.
Mereka bergantung pada bakau, karena itu hanya mengambil ranting2nya saja,
pohon bakau tetap hidup. Selain itu juga ikan dll ekosistem bakau sebagai
sumber pangan mereka.
Masyarakat di jambi mulai tinggalkan atap daun nipah, yg
katanya hanya tahan hingga 1 tahun saja. Kemudian
menggantinya dengan atap seng.
Tidak lagi bergantung pada alam, kehilangan pengetahuan
mengelola sumber material alam.
Daun nipah/ palma leaves.
Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan
bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut, juga berfungsi sebagai
penahan gelombang air laut.
Produk nipah: Gula semut nipah.
http://nipahcenterindonesia.com/

Mengapa atap nipah di Jambi hanya tahan 6 bulan-1 tahun, tetapi di pesisir
Riau bisa tahan 5 tahun, & di wikipedia melayu (malaysia) disebutkan tahan
10-15 tahun? Pengetahuan lokal pun dapat hilang bila tidak lagi memiliki
interdependensi dengan alam.
Saat ini orang jambi lebih memilih mengganti atap nipah dengan seng.
http://news.okezone.com/read/2016/06/13/340/1413929/mengais-rupiah-dari-daun-nipah-di-ujung-usia

rumah daun
nipah, kutai. ekonomi lokal
Rumah dinding & plafon daun nipah, vietnam.
Arsitek: vo trong nghia
Rumah berdinding tangkai (pelepah) daun sagu di Tidore sudah langka &.
menurut pemiliknya tidak yakin dapat bertahan terus, mengapa?
Karena tidak lagi bergantung pada sagu sebagai makanan pokok,
mengakibatkan kelestarian materialnya pun terganggu.
Semakin alami dan sederhana arsitekturnya, semakin kecil penggunaan energinya.
Dan karena itu semakin mendekati arsitektur berkelanjutan yang ingin dicapai.

Dampak yang diharapkan dari kebergantungan pada material alami lokal adalah kesadaran manusia untuk
menjaga kelestarian sumber2 material alaminya. Ekonominya berhubungan langsung dengan kelestarian
pengelolaan alam.

Interdependensi.

Mungkin saja, selama ini kita/peradaban arsitektur terlalu cepat meninggalkan arsitektur sederhana yang
alami kepada arsitektur berteknologi tinggi dengan material2 industri yang artifisial atau hasil rekayasa
terlalu jauh dari material2 yang tidak terbarukan.

“Apakah tidak mungkin arsitektur tanpa AC di Jakarta misalnya?


Apakah tidak mungkin kembali menggunakan arsitektur kayu/bambu di kota2 besar, pada bangunan
perkantoran atau bahkan pertokoan?
Apakah tidak mungkin, selain nasi, orang jawa kembali makan sagu juga, sehingga tersedia material2
pelepah sagu, daun sagu, dan kayu sagu?”
dapur komunitas mendira, Jombang, Jawa Timur
Penampungan air hujan menggunakan beton
dengan tulangan bambu

Holopis + Mantasa + KPSKA (Kelompok Perempuan Sumber Karunia Alam) + studio akanoma.
Kelompok perempuan di dusun mendira menyewa lahan untuk perkebunan organik.
Mereka memerlukan dapur komunitas sebagai tempat belajar tentang tanaman pangan liar & sayuran organik,
mengolah resep & produk makanan, serta isu2 lain tentang pangan dan pertanian.
dinding tanah = 2 tanah : 1 jerami : 1 sekam : 1 kotoran sapi+kapur
Gotong Royong membangun dinding tanah
Selama membangun,
para tukang mengakui
seumur hidup mereka
bertukang, tidak
pernah membangun
konstruksi bambu.

Padahal dusun mereka


masih banyak bambu.
Sejak itu, semoga warga dusun mendira mulai kembali membangun
interdependensi alamnya dengan arsitektur.
IG @mikroba_dieng

Homestay bambu, dieng.


Kebergantungan pada alam dan
membangkitkan kemandirian pengembangan
ekonomi.

Bekerjasama dengan pemilik lahan, membangun


homestay bambu di dieng dengan biaya terjangkau.
Rumah belajar
lingkungan,
gunung kidul,
yogyakarta.

IG @jiwalaut

Pertanian
alami,
Pengolahan
limbah &
konservasi
air,
Material
lokal.
pengelolaan limbah dan konservasi air
Futurarc green
leadership
award 2016
Kepadatan penduduk kota
(2015?).

1. Jakarta (2020) :16704 jiwa / km2, RTH 10%


2. Bandung (2018) :14965 jiwa / km2, RTH 10%
3. Cimahi :13549 jiwa / km2.
4. Yogyakarta :13340 jiwa / km2.
5. Surakarta :11501 jiwa / km2.
6. Bekasi :9.471 jiwa / km2.
7. Cirebon :8.265 jiwa / km2.
8. Tanggerang :8.187 jiwa / km2.
9. Banjarmasin :8.182 jiwa / km2.
10. Surabaya :8.002 jiwa per km2.

RTH publik Kota Banjarbaru 10,26% (2019)


https://www.kanalkalimantan.com/kawasan-rth-di-banjarbaru-capai-1026-intip-keunikannya/

Masih banyak potensi peningkatan kepadatan kota


banjarbaru secara vertikal, agar dapat menambah ruang
hijau dan pepohonan.
RENOVASI PASAR LEDOKAN + PKL + pengembangan KAMPUNG SUSUN (usulan masa depan), KEDIRI.

KEYPLAN

PERUMAHAN KEL. DANDANGAN PERUMAHAN KEL. NGADIREJO


KEYPLAN

PERUMAHAN KEL. DANDANGAN PERUMAHAN KEL. NGADIREJO


FOTO EKSISTING

Lahan pasar lebih rendah


dari jalan, tidak ada parkir,
kurang ruang terbuka,
sehingga kurang laku.

TAMPAK SAMPING
TAMPAK DEPAN
FOTO EKSISTING
DENAH AWAL
DENAH BARU PASAR + PARKIR MOTOR

AREA MAKAN AREA MAKAN


AREA JUALAN AREA JUALAN AREA JUALAN

RAMP
MOTOR

PARKIR MOTOR PARKIR MOTOR PARKIR MOTOR


DENAH BARU PKL + PARKIR MOBIL

PARKIR
MOBIL

ATAP EKSISTING +
VENTILATOR

RAMP
MOTOR

BENCH

AREA PKL TANGGA RAMP AREA MASUK UTAMA RAMP


GEROBAK GEROBAK
VISUALISASI 3D

TAMPAK SAMPING

TAMPAK DEPAN
AREA PKL

TAMPAK DEPAN –
GATE UTAMA
Pengembangan visi
Efisiensi lahan perkotaan
:
dengan fungsi campuran
kampung susun
di atas pasar ledokan.
Lokasi pasar ledokan yang strategis
di tengah kota, menjadi destinasi
menarik untuk pengembangan
fungsi PKL dan pertokoan.
Sekaligus menjadi kawasan hunian,
salah 1 fungsi yang saat ini
pasokannya selalu kurang
(backlog). Hunian didesain dengan
konsep kampung susun.
Interaksi sosial, saling terkoneksi,
rumah produktif.
Keberadaan kampung susun di atas
pasar akan saling menguntungkan.
Pasar mendapatkan pembeli,
penghuni dekat ke pasar &
memiliki ruang-ruang usaha.
Blok plan lantai dasar
Denah lantai 1
Denah tipikal (lt 2-4)

Total 63 unit hunian di atas pasar


Denah atap hijau
Lokasi lahan pasar ledokan lebih rendah 70cm dari
ilustrasi fasad timur,
jalan, dimanfaatkan sebagai kawasan resapan kota.
belum merupakan
Pasar ledokan berupa panggung, kira2 tinggi 1m
fasad final.
dari lahan eksisting (30cm lbh tinggi dari jalan).
Kolong pasar sebagai resapan, bak penampungan
air hujan, ipal komunal, biodigester untuk mengolah
sampah organik & air fekal hunian (bonus biogas
untuk dapur pertokoan, pupuk cair dapat dijual).

PKL menghadap sepanjang jalan singosari,


ditinggikan 160cm dengan pelebaran trotoar untuk
tangga & ramp. Ruang bawah PKL dimanfaatkan
untuk parkiran motor.
Peralihan dari PKL ke kampung susun berupa
pertokoan.

Parkiran mobil hanya di area depan lahan, hunian


diutamakan untuk kelas menengah ke bawah yg
tidak perlu/memiliki mobil pribadi.

Hunian 4 lantai di atas pasar ledokan, atapnya


diusulkan berupa kebun dan dapat dikembangkan
Jalan sersan kko usman juga kafe/warung/ruang sosial yang menyatu
dengan kebun atap.
ilustrasi fasad selatan, belum merupakan fasad final.

Jalan singosari
PKL merupakan penopang ekonomi kota yang sangat penting. Perputaran ekonominya dapat memberikan kesejahteraan pada
keluarga PKL. Dapat dimulai dengan modal relatif kecil. PKL jadi simbol kemandirian ekonomi yang sangat kuat. Namun sayangnya
seringkali jadi pihak yang selalu disalahkan dan dianggap polusi visual kota. Persoalan utama kota2 di Indonesia terkait PKL
adalah bukan PKL nya itu sendiri, tetap kota2nya yang tidak menyediakan ruang tempat PKL dalam perencanaan kotanya. Di sini,
PKL disediakan ruang di dalam lahan, namun tetap di pinggir trotoar sepanjang jalan. Tidak mengganggu pedestrian, dan tetap
bersifat PKL di sepanjang tepian jalan, tidak diubah jadi foodcourt yang masuk ke dalam (beda jenis usaha).
ilustrasi fasad barat, belum merupakan fasad final.

area pasar ledokan.


berupa pantai panggung setinggi 1 m dari atas
tanah sehingga bersih & kering. Begitu juga
area parkiran motor, walaupun lebih rendah
dari jalan, bila ada air permukaan yang masuk,
bisa dialirkan ke resapan di kolong pasar
ledokan. Sehingga parkiran motor tidak akan
tergenang air.
kampung susun dandangan
PKL & pasar ledokan
KEDIRI
Banyak kebutuhan
ruang tinggal dalam
kota berupa
rumah/apartemen/
kos2an mikro. Ini juga
bagian dari pasokan
hunian yang perlu
dipertimbangkan.

Terjangkau dan dapat


menghemat
penggunaan lahan.
“constructed ecosystem”

Harapan masa depan: “house for tree”


semakin tumbuh teknologi
& arsitek yang
menggunakan material
alami, serta membangun
ruang-ruang hidup
pepohonan & berbagai
ekosistem.

Juga praktisi-praktisi
keanekaragaman hayati. vo trong nghia ken yeang
Stefano Boeri: vertical forest
Kita perlu terus mencari bagaimana tumbuhan, hewan, & manusia bisa
hidup berdampingan, atau menjaga keseimbangannya.
Kita perlu beralih dari sikap antroposentris yang egois menjadi lebih ekologis,
membangun kota-kota sebagai ruang hidup berbagai ekosistem yang kompleks.
Semoga makin banyak pendampingan arsitektur bagi pertumbuhan kesejahteraan kelompok2 masyarakat,
termasuk dalam pengembangan bisnis-bisnis sosial.

terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai