Anda di halaman 1dari 3

Nama : Qadriatul Nursyi

Kelas : 1A 2020
NIM : 2011311031
Mata Kuliah : Komunikasi Keperawatan II

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN LANJUT USIA

Apasih yang akan kita bahas?


1. Pengertian
Indrawati (2003) mengungkapkan bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
dilaksanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien. Komunikasi terapeutik adalah hubungan Kerjasama yang ditandai tukar menukar
perilaku, perasaan, fikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim terapeutik
(Stuart dan sundeen, 2013)

2. Manfaat
Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji masalah evalusi dan Tindakan
yang dilakukan oleh perawat (Indrawati, 2003). Manfaat komunikasi terapeutik adalah
untuk mendorong dan menganjurkan Kerjasama antara perawat dan pasien melalui
hubungan perawat dan pasien

3. Komunikasi Terapeutik pada Lansia (Wahjudi Nugroho, 2008)


Komunikasi pada lansia adalah proses penyampaian pesan/gagasan dari
petugas/perawat kepada lanjut usia dan diperoleh tanggapan dari lansia sehingga
diperoleh kesepakan tentang isi pesan komunikasi
Komunikais yang baik, pesannya singkat, jelas dan sederhana. Sarana komunikasi
meliputi pancaindra manusia (mata,mulut, tangan dan jari) dan buatan manusia (TV,
radio, surat kabar)
Sikap penyampaian pesan harus dengan jarak dekat, suara jelas, tidak terlalu cepat,
menggunakan kalimat pendek, wajah berseri seri sambal menatap lansia, sabar,
telaten, tidak terburu-buru, dada sedikit mebungkuk, dan jempol tangan bersikap
mempersilahkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi berjalanlancar adalah menguasai
bahan atau pesan yang ingin disampaikan, enguasai Bahasa setempat, tidak terburu-
buru, memiliki keyakinan, bersuara lembut, percaya diri, ramah dan sopan
Lingkungan yang mendukung komunikasi adalah suasana terbuka, akrab, santai,
menjaga tetap ramah, posisi menghormati dan keadaan lanjut usia
4. Keterampilan Komunikasi terapeutik pada lanjut Usia
Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan dan lama wawancara
Berikan waktu yg cukup untuk pasien untuk menjawab berkaitan dengan
pemunduran kemampuan untuk merespon verbal
Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai latar belakang
sosikulturalnya.
Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam
berfikir abstrak
Memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan respon nonverbal
seperti kontak mata secara langsung, duduk dan menyentuh pasien
Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan
distres yang ada
Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari komunikasi
dan Tindakan
Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan dengan
cermat dan tetap mengobservasi
Lingkungan harus dibuat nyaman, kursi dan tempat tidur harus dibuat senyaman
mungkin
Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif, suara
berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan
Perawat harus mengkonsultasi kepada keluarga pasien
Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara

5. Teknik Komunikais Terapeutik pada Lanjut Usia


Berucap yang akrab
Pakai kalimat yang pendek dan sederhana
Ulangi kalimat secara tepat
Beri pilihan yang sederhana pada lansia
Kurangi gangguan
Pakai etiket
Memberikan keputusan yang tepat ketika berkomunikasi

6. Pendekatan Perawatan Lanjut Usia dalam Konteks Komunikasi


Pendekatan fisik
Pendekatan psikologis
Pendekatan sosial
Pendekatan spiritual

7. Karakteristik komunikasi Terapeutik Lanjut Usia


Ikhlas (genuiness)
Empati (emphaty)
Hangat (warmth)

8. Teknik Komunikasi pada Lanjut Usia


Asertif
Supportif
Responsif
Sabar dan ikhlas
Fokus, klarifikasi

9. Hambatan Komunikasi Terapeutik pada Lanjut Usia


Pasien dengan dimensia
Pasien dengan desisit sensorik
Non asertif
Pasien yang ditemani oleh Caregiver

10. Tips-tips yang perlu diperhatikan agar Komunikasi berjalan dengan Efektif
Selalu mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran klien
Keraskan suara anda jika perlu
Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pandanglah dia agar dapat melihat
mulut anda
Ciptakan lingkungan yang kondusif
Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat kelemahannya.
Jangan menganggap klien tidak kooperatif
Jangan berharap untuk berkomunikasi dengan cara yang sama dengan orang yang
tidak punya  gangguan. Bertindaklah sebagai partner untuk memfasilitasi klien dalam
mengungkapkan perasaannya dan pemahamannya.
Berbicaralah dengan pelan dan jelas saat menatap matanya
Bantulah dengan isyarat visual
Serasikan bahasa tubuh dengan pembicaraan anda
Ringkas hal paling penting dari pembicaraan tsb
Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan anda
Biarkan ia membuat kesalahan dan jangan mmenegur secara langsung
Jadilah pendengar yang baik 
Arahkan ke suatu topik pada suatu saat
Ikutkan keluarga saat kita berkomunikasi dengan klien

Anda mungkin juga menyukai