Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN DASAR (AD)

BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)

“.....................”

DESA GROBOG KULON


KECAMATAN GROBOG KULON
KABUPATEN TEGAL
ANGGARAN DASAR (AD)
BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)
“..............................”
DESA GROBOG KULON KECAMATAN GROBOG KULON
KABUPATEN TEGAL

PENDAHULUAN

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik
lemah dalam rangka mendukung penguatan ekonomi perdesaan. Oleh karenanya
diperlukan upaya sistematis untuk mendorong organisasi ini agar mampu mengelola aset
ekonomi strategis di desa sekaligus mengembangkan jaringan ekonomi demi
meningkatkan daya saing ekonomi perdesaan. Dalam konteks demikian, BUM Desa pada
dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga
ekonomi desa. Beberapa agenda yang bisa dilakukan antara lain:
 pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah
dalam pengelolaan aset ekonomi desa,
 mengintegrasikan produk-produk ekonomi perdesaan sehingga memiliki posisi
nilai tawar baik dalam jaringan pasar,
 mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang
dikembangkan,
 menguatkan kelembagaan ekonomi desa,
 mengembangkan unsur pendukung seperti perkreditan mikro, informasi pasar,
dukungan teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi
maupun dukungan pembinaan dan regulasi.

BUM Desa merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai


ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan
kesejahteran ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka.
Disamping itu, keberadaan BUM Desa juga memberikan sumbangan bagi peningkatan
sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal.

Bahwa dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,


sebagaimana diamanatkan dalam Bab X yang menyatakan Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa, Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dengan harapan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan
pendirian BUM Desa, maka berdasarkan Pasal 136 PP Nomor 43 Tahun 2015 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 tentang Desa, maka disusunlah anggaran dasar BUM
Desa sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA

Pasal 1
1) Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa Grobog Kulon yang selanjutnya
disebut BUM Desa Grobog Kulon;
2) BUM Desa .................... didirikan pada tanggal .................... (sesuai PERDES) untuk
waktu yang tidak terbatas;
3) BUM Desa .................... berkedudukan di Desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah
Kabupaten Tegal;
4) Wilayah kerja BUM Desa .................... adalah di Desa Grobog Kulon Kecamatan
Pangkah Kabupaten Tegal.

BAB II
AZAS, VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

BUM Desa .................... berazaskan Pancasila serta berlandaskan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 3

1) Visi BUM Desa ........................adalah Terwujudnya Tata Kelola Potensi Desa Grobog
Kulon menuju masyarakat yang Bertakwa, Sejahtera dan Berkah.
2) Misi BUM Desa ........................adalah sebagai berikut:
a. Menggali potensi Desa untuk didayagunakan;
b. Membuka wirausaha masyarakat;
c. Memberikan pelayanan yang tepat guna;
d. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak;
e. Menciptakan lapangan pekerjaan.

Pasal 4

1) Pembentukan BUM Desa ........................dimaksudkan guna mendorong dan


menampung seluruh kegiatan ekonomi masyarakat yang berkembang sesuai adat
istiadat/budaya setempat untuk dikelola bersama oleh pemerintah desa dan
masyarakat.
2) Tujuan pembentukan BUM Desa ........................adalah :
a. Meningkatkan perekonomian Desa Grobog Kulon;
b. Meningkatkan pendapatan asli Desa Grobog Kulon;
c. Meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Desa Grobog Kulon;
d. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa Grobog
Kulon.

BAB III
BENTUK DAN SIFAT

Pasal 5
BUM Desa ..................... merupakan bagian dari Pemerintahan Desa Grobog Kulon
Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Pasal 6

BUM Desa ........................bersifat menyelenggarakan kemanfaatan umum dan


mengembangkan perekonomian desa yang menguntungkan.

BAB IV
JENIS USAHA DAN PERMODALAN

Pasal 7

1) Jenis usaha BUM Desa ........................meliputi usaha-usaha antara lain :


a. Perdagangan/ produksi
- Batik
- E Warung
- Sablon
b. Bisnis Keuangan
2) Pengembangan usaha BUM DESA dapat dikembangkan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada

Pasal 8

Permodalan, keuangan dan harta benda BUM Desa ........................dapat berasal dari :
1) Penyertaan modal desa yang berasal dari APB Desa
2) Bantuan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota yang disalurkan melalui APB Desa
3) Kerjasama dengan pihak swasta/pihak ketiga.
4) Hasil usaha
Pasal 9

1) BUM Desa ........................ adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh
pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh
pemerintah Desa.
2) Dalam perkembangannya, masyarakat dapat berperan dalam kepemilikan BUM Desa
........................melalui penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
maksimal 40%
Pasal 10

Modal Tambahan

Modal tambahan adalah sumber dana yang diperoleh dari sumber-sumber :


1. Surplus dari usaha BUM Desa yang dialokasi untuk tambahan modal Usaha
2. Tambahan modal dari berbagai pihak bersifat tidak mengikat
3. Modal Hutang dari pihak ke-3 setelah mendapat persetujuan dari forum Musyawarah
Desa
Pasal 11
Penarikan Modal
1) Penarikan modal adalah mengambil kembali modal yang telah ditanamkan oleh
Investor pada penyertaan Modal atau pembelian saham BUM Desa sesuai dengan
Unit Usaha yang didanai
2) Penarikan modal dapat dilakukan setelah Unit Usaha yang dijalankan telah berjalan
secara stabil baik secara finansial (Kemampuan keuangan perusahaan/unit usaha)
maupun produksinya
3) Penarikan modal dapat dieksekusi setelah permohonan pengajuan penarikan modal
mendapat persetujuan dari Musyawarah Desa.
4) Kerugian atau kebangkrutan BUM Desa menjadi tanggung jawab Pengelola Unit
Usaha & Direksi / Manager BUM Desa
5) Nilai nominal kerugian ditanggung secara bersama oleh semua penanam modal
6) Pernyataan kebangkrutan dan segala resiko yang ditimbulkan akan dibahas pada
Forum Musdes Khusus untuk mendapatkan penyelesaian dan beban tanggung jawab

BAB V
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

Pasal 12

1) Pendapatan bersih diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya
dan kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang inventaris dalam
1 (satu) tahun buku.
2) Perhitungan satu buku BUM Desa ........................dimulai tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember tahun berjalan.

Pasal 13

Pembagian pendapatan bersih ditetapkan berdasarkan musyawarah Penasihat dan


pengelola Badan Usaha Milik Desa, setelah dikurangi biaya operasional, dengan
ketentuan:
a. Penambahan Modal Usaha : 25 %
b. Deviden ( Keuntungan untuk pemilik saham ) : 20 %
c. Penasihat : 3%
d. Pengawas : 5%
e. Honor Pengelola : 45 %
f. Dana Sosial : 2%

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 14

1) Organisasi BUM Desa ........................berada di luar struktur organisasi Pemerintahan


Desa Grobog Kulon
2) Struktur tertinggi BMUDes adalah keputusan musyawarah desa
3) Susunan organisasi BUM Desa ........................terdiri dari :
a. Penasihat
b. Pelaksana operasional
c. Pengawas
Pasal 15

1) Penasihat sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (3) huruf a dijabat oleh Kepala
Desa.
2) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (3) huruf b, terdiri
atas direktur atau manajer, sekretaris, bendahara, dan kepala unit usaha
3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada pasal 14 ayat (3), huruf c terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris merangkap anggota;
c. Anggota.

BAB VII

KELEMBAGAAN BUM DESA

Pasal 16

Dalam melakukan kegiatan di masyarakat BUM DESA membentuk kelembagaan yang


berfungsi secara operasional sebagai upaya untuk mencapai visi, misi dan tujuan BUM
Desa.

Pasal 17

Kelembagaan BUM Desa

Sebagai pelaksana kegiatan BUM Desa dibentuk lembaga-lembaga, sebagai berikut :

1) Pembina adalah Kepala Desa sebagai pemegang amanah pemerintah desa


menjalankan tugas untuk memberikan pembinaan dan arahan atas berjalannya BUM
Desa serta memfasilitasi kegiatan dan pengembangan BUM Desa
2) Badan Pengawas adalah lembaga independen yang bertanggung jawab langsung
kepada musyawarah desa, yang berfungsi dan bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan semua lembaga BUM Desa dalam menjalankan Tugas Pokok dan
Fungsinya (Tupoksi) dan ketaatan atas keputusan Musyawarah Desa
3) Pelaksana Operasional adalah susunan pengurus harian BUM Desa yang bertugas
untuk melakukan pengarahan, koordinasi, serta kontrol berjalannya BUM Desa agar
senantiasa sesuai dengan visi-misi, tujuan dan target kerja yang telah ditetapkan oleh
musyawarah desa
4) Unit Usaha adalah Jenis kegiatan usaha yang dijalankan/dikelola dan dimiliki oleh
BUM Desa dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus sebagai
unit yang menghasilkan keuntungan secara finansial.

Pasal 18

Hubungan Antar Kelembagaan

1) Hubungan antar kelembagaan yang dibentuk BUM Desa akan diatur dan ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
2) Anggaran Rumah Tangga yang mengatur hubungan antar kelembagaan harus saling
mendukung dan tidak bertentangan dengan visi, misi dan tujuan BUM Desa.
BAB VIII
KEWENANGAN TERTINGGI

Pasal 19

1) Kewenangan tertinggi BUM Desa berada di tangan masyarakat yang dilaksanakan


melalui Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD dan Pemerintah Desa
2) Musyawarah desa sebagai forum musyawarah tertinggi membahas :
a. Menetapkan dan Merubah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) BUM Desa serta SOP Unit Usaha.
b. Menetapkan kebijakan organisasi dan program kerja serta rencana anggaran
biaya.
c. Sebagai forum dalam menyelesaikan permasalahan
d. Memperoleh informasi tentang perkembangan dan dinamika BUM Desa
e. Meminta pertanggungjawaban pengurus BUM Desa dan pengelola Unit Usaha.
3) Peserta Musyawarah Desa (Musdes) adalah BPD, Kepala Desa dan Perangkat
Pemerintah Desa, Pengurus Lembaga Masyarakat Desa, Tokoh masyarakat, Tokoh
perempuan, dan wakil masyarakat Dusun, Wakil Kelompok Masyarakat, Invenstor
yang ikut menanamkan modal di BUM Desa, dan tamu undangan dari Pemerintah
Supra Desa (Pemerintah diatas Pemerintah Desa), dan Pengamat/LSM
4) Peserta Penuh mempunyai hak :
a. Hak suara
b. Mengajukan usulan dan pertanyaan
c. Selain peserta yang berasal dari penyelengara pemerintahan Desa (Anggota BPD
& Perangkat Pemerintah Desa), mempunyai hak untuk dipilih menjadi pengurus
BUM Desa atau Pengelola Unit Usaha
d. Berhak mengusulkan pengurus BUM Desa dan Pengelola Unit Usaha
e. Kepala Desa secara otomatis menjadi Penasihat BUM Desa
5) Musyawarah Desa diadakan minimal satu kali dalam setahun.
6) Musyawarah Desa, berwenang :
a. Memutuskan dan mengesahkan laporan berkala yang meliputi status laporan
konsolidasi keuangan Unit-unit Usaha dan Pencapaian Program Kerja
b. Melakukan penilaian kinerja pengurus BUM Desa dan Pengelola Unit-unit Usaha
7) Musyawarah Desa selain yang dimaksud dalam ayat (6) pasal ini dapat dilaksanakan
karena hal-hal yang bersifat khusus yang disebut Musyawarah Desa Khusus.
8) Musyawarah Desa Khusus dapat dilaksanakan apabila :
a. Diminta oleh BPD dan atau Pemerintah Desa berdasarkan laporan masyarakat
yang telah diklarifikasi oleh Badan Pengawas dan telah mendapatkan minimal 2
alat bukti
b. Adanya permasalahan yang membutuhkan penyelesaian dari keputusan
Musyawarah Desa

BAB IX
PERSELISIHAN

Pasal 20

Apabila terjadi perselisihan, penyimpangan dan lain-lain yang dilakukan oleh lembaga
yang dibentuk oleh BUM Desa atau internal pengurus BUM Desa akan diselesaikan
secara musyawarah, apabila tidak tercapai kata sepakat maka akan diselesaikan melalui
jalur hukum yang berlaku.

BAB X
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21

Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga, dan/atau dilakukan perubahan seperlunya yang
diputuskan melalui rembug desa/musyawarah desa.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 22

Anggaran Dasar BUM Desa ........................ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Demikian Anggaran Dasar BUM Desa ........................ditetapkan oleh pemimpin


sidang/rapat yang diberi kuasa oleh Musyawarah Desa.

Ditetapkan di : Grobog
Kulon
Pada tanggal : .....................

BADAN MUSYAWARAH DESA


DESA GROBOG KULON

Ketua Sekretaris

SUKRAM Drs. KRIDO TAMTOMO


Ketua BPD Sekretaris BPD

Mengetahui,
Kepala Desa
Desa Grobog Kulon

( H.M. BUDI PRAMONO,S.Pd.)

Anda mungkin juga menyukai