Anda di halaman 1dari 2

Nyeri perut

Sindrom dispepsia adalah sekumpulan gejala yang dideskripsikan sebagai rasa


tidak nyaman pada perut, seperti perut terasa penuh, kembung, sakit perut, dan
nyeri ulu hati. Namun, perlu ditekankan bahwa dispepsia bukanlah penyakit,
melainkan gejala dari penyakit atau gangguan pencernaan.
Sindrom adalah kumpulan gejala yang muncul bersamaan dan biasanya merupakan
pertanda dari adanya penyakit tertentu. Dalam dunia medis, sindrom dispepsia diartikan
sebagai kumpulan gejala tidak nyaman pada perut bagian atas. Oleh masyarakat
awam, kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan sakit maag.

Orang yang mengalami sindrom dispepsia biasanya akan merasakan munculnya gejala
sindrom tersebut dalam waktu beberapa saat setelah makan. Gejala yang dirasakan
dari sindrom dispepsia biasanya berupa sakit perut atau kembung, nyeri ulu hati, mual,
muntah, dan banyak bersendawa.
Di samping gejala-gejala tersebut, sindrom dispepsia juga dapat menimbulkan berbagai
keluhan lain, yaitu:

 Cepat merasa kenyang saat makan


 Tidak bisa menghabiskan makanan dalam porsi banyak
 Perut terasa penuh setelah makan dengan porsi normal
 Rasa perih hingga panas seperti terbakar pada lambung dan kerongkongan
 Sering kentut

Gejala dan Penyebab Sindrom Dispepsia


Sindrom dispepsia dapat terjadi ketika jumlah asam lambung meningkat dan
menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Iritasi ini menyebabkan munculnya
berbagai keluhan di lambung yang dapat terasa hingga kerongkongan.
Keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering membuat dispepsia dikenal juga
sebagai keluhan nyeri lambung atau sakit maag.
Sindrom dispepsia dapat terjadi karena pengaruh gaya hidup, seperti:

 Pola makan yang kurang baik, misalnya makan tidak teratur atau banyak
mengonsumsi makanan yang berlemak dan pedas
 Terlalu sering konsumsi minuman berkafein
 Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol
 Kebiasaan merokok
 Berat badan berlebihan atau obesitas
Selain karena pengaruh gaya hidup, sindrom dispepsia juga bisa disebabkan oleh
penyakit atau kondisi medis tertentu, di antaranya:

 Penyakit asam lambung (GERD)


 Gangguan pankreas, termasuk pankreatitis akut dan pankreatitis kronis
 Gangguan di saluran empedu, seperti kolesistitis
 Gangguan lambung, misalnya radang lambung atau gastritis, infeksi
bakteri pylori pada lambung, tukak lambung, dan kanker lambung
 Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik, kortikosteroid, dan obat golongan
NSAID, misalnya aspirin atau ibuprofen

Cara Mengobati Sindrom Dispepsia


Pengobatan untuk sindrom dispepsia perlu disesuaikan dengan penyebabnya dan
tingkat keparahan gejalanya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala yang
mengarah pada sindrom dispepsia, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Setelah menentukan diagnosis dan mengetahui penyebab keluhan yang Anda alami,
dokter akan menentukan langkah penanganan yang sesuai. Sebagai langkah awal,
dokter akan menyarankan Anda untuk mengubah pola hidup, seperti:
1. Menjalani pola makan sehat
Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk makan sedikit demi sedikit dan kunyah
makanan secara perlahan hingga teksturnya halus sebelum menelannya.
Selain itu, dokter juga biasanya akan menyarankan Anda untuk menghindari makanan
berlemak dan pedas, serta minuman bersoda, kafein (kopi, teh, dan minuman
berenergi), minuman beralkohol, dan berhenti merokok.
2. Mempertahankan berat badan ideal
Berat badan berlebihan atau obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan risiko Anda terkena sindrom dispepsia. Oleh karena itu, dokter mungkin
akan menyarankan Anda untuk mengurangi berat badan dan mempertahankan berat
badan ideal, jika berat badan Anda berlebihan.
3. Berolahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dapat membantu Anda menjaga berat badan, memaksimalkan
metabolisme tubuh, dan membantu kinerja organ pencernaan. Namun, jangan langsung
berolahraga setelah makan.
4. Mengurangi stres
Stres berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, sehingga
memicu munculnya gejala sindrom dispepsia. Oleh karena itu, Anda perlu mengelola
stres dengan baik, misalnya dengan melakukan metode relaksasi atau hobi dan
kegiatan yang disukai.

Anda mungkin juga menyukai