Sebagai makhluk individu, manusia di nbekali dengan potensi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik berupa
pangan, sandang, maupun papan. Didalam memenuhi kebutuhan peribadianya, manusia di wajibkan untuk terus
berusaha agar semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Oleh karena itu, manusia harus meningkatkan,
menggunakan, dan mengendalikan segala potensi yang telah di berikan Tuhan Yang Maha Esa, baik fisik maupun
non fisik.(akal dan hati nurani)
Secara kodrati, manusia merupakan makhluk monodualistis artinya sebagai makhluk indifidu, manusia juga
berperan sebai makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia merupakan makhluk ciptan tuhan yang terdiri
atas unsure rohani dan jasmani, serta tidak dapat di pisahkan dengan kesatuan juwa dan raga. Manusia di beri
potensi dan kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas
dirinya. Disadari atau tidak setiap manusia senang tiasa berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya untuk
memenuhi hakikat individualitasnya.
Selain makhluk individu, manusia merupakan makhluk sosial. Artinya manusia menurut kodratnya harus hidup
bermasyarakat. Seorang ahli filsafat dari yunani purba, Aristoteles (384-322 SM), mengungkapkan bahwa
manusia adalah zoon politikon (makhluk yang selalu bermasyarakat). Ciri utama makhluk sosial hidup berbudaya.
Dengan kata lain, hidup menggunakan akal budi dalam suatu system nilai yang berlaku dalam kurun waktu
tertentu. Hidup berbudaya meliputi filsafat yang terdiri atas pandangn hidup, politik ilmu, teknologi, ekonomi,
sosial budaya, dan keamanan.
Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang dapat di bedakan melaui hak dan
kewajibanya. Namun, keduanya tidak dapat di pisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat.
Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dengan keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan. Oleh karna itu, hartat dan martabat setiap individu harus di akui secara penuh untuk mencapai
kebahagiaan bersama.
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia perlu di beri kebebasan baik kebebasan asasi maupun kebebasan sosial.
Kebebasan asasi adalah ungkapan martabat manusia sebagai makhluk ciptan Tuhan yang mapu melakukan pilihan
pilihanya sendiri serta menentukan sifat dan pendirianya sendiri. Adapun kebebasan sosial adalah kebebasan yang
di lakukan manusia sebagai makhluk sosial dalam mrlakukan hubungannya dengan manusia lain.
Sebagai makhluk sosial, manusia di tuntut untuk mampu bekerja sama dengan orang lain. Sebagai makhluk
individu, manusia di tuntut mampu hidup bermasyarakat dan memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri. Oleh
karma itu, manusia du haruskan untuk bekerja sama, tolong menolong, saling menghormati, dan daling
memberikan kesempatan pada orang lain. Dalam peranan ganda inilah, manusia di tuntut untuk mampu memenuhi
semua kebutuhan hidupnya dan di wajibkan untuk tetap memperhatikan kepentingan-kepentingan orang lain,
dalam memenuhi kebutuhan pribadinya, manusia di wajibkan mau dan mampu mengendalikan dirinya masing-
masing.Banyak kewajiban yang harus di laksanakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, di
antaranya manusia di tuntut untuk melakukan hal-hal, antara lain :
1. Mengenbangkan sikap tenggang rasa, dan saling mencintai antara sesama manusia.
2. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.
3. Tidak semena mena terhadap orang lain.
4. Menghor,ati hak-hak orang lain.
5. Tidak boros.
6. Menghargai hasil karya orang lain’
Perilaku-perilaku tersrbut merupakan cerminan pengendalian diri yang harus di laksanakan oleh setiap manusia
dalam memenuhikebutuhan pribadinya. Oleh karma itu, setiap manusia di pacu untuk giat memenuhi kebutuhan
pribadinya dengan tetap memperhatikan hal-hal tersebut. Dengan demikian, setiap manusia hendaknya sadar
bahwa di samping dirinya, masih ada orang lain yang memi;iki hak yang sama sebagai makhluk sosial. Dalam
memenuhi kebutuhan hidup, di harapkan tidak terjadi benturan, bahkan harus dapat saling msengendalikan dir.
Jikamanusia tidak mau dan tidak mampu mengendalikan diri, kehidupan ini akan menjadi kacau dan menciptakan
masyarakat yang anarki.
Bangsa merupakan kesatuan masyarakat yang mempunya cita-cita yang sama dalam kehidupan di dasarkan pad
persamaan ras, sejarah, dan wilayah. Adapun Negara adalah alat dari manusia dan bangsa itu sendiri yang
mempunyai kekuasaan mengatur hubungan manusia di dalamnya.
Manusia merupakan objek dan subjek dari kekuasaan, yaitu sebagai pihak yang memberi perintah dan yang di
perintah. Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang melekat pada dirinya, yaitu sebagai berikut :
1. Sifat memaksa
Agar kehidupan berjalan secar tertib dan aman berdasarkan peraturan yang berlaku, Negara mempunyai kekuasaan
untuk melaksanakan peraturan kepada seluruh lapisan masyarakat.
1. Sifat monopoli
Negara mempunyai hak monopoli dalam menerapkan tujuan bersama dari masyarakat.
Peraturan yang di keluarkan Negara berlaku untuk semua orang yang berada di Negara tersebut tanpa kecuali.
Berdasarkan pengertian tersebut, bangsa pada hakikatnya mempunyai unsure-unsur sebagai berikut.
1) Sekelompok manusia yang memiliki cita-cita bersama dan mengikat warga Negara menjadi satu kesauan.
2) Sekelompok manusia yan mempunyai sejarah hidup bersama sehingga tercipta perasaan senasib
sepenanggungan.
3) Sekelompok manusia yang memiliki adat budaya serta kebiasaan yang sama ssebagai akibat pengalaman hidup
bersama.
4) Sekelompok manusia yang menempati suatu wilayah tertentu dan merupakan kesatuan wilayah.
5) Sekelompok manusia yang terorganisasi dalam suatu pemerintahan dan berdaulat sehingga mereka terkait
dalam suatu masyarakat hokum.
A. Wilayah
Pasal 25A UUD 1945, negara kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang. Wilayah negara Indonesia
berdasarkan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tanggal 27 Desember 1949 yang ditandatangani oleh pemerintah
Indonesia dan pemerintah Belanda, meliputi seluruh daerah bekas jajahan Hindia Belanda. Sedang batas-batasnya
ditentukan dengan perjanjian antarnegara tetangga, baik yang diadakan sebelum maupun sesudah merdeka. Derah
yang merupakan tempat tinggal rakyat dan tempat pemerintah melakukan kegiatan merupakan wilayah negara
dengan batas-batas tertentu. Batas-batas wilayah yang ditempati rakyat Indonesia sebagai berikut ini :
• Wilayah Daratan
Negara satu dengan yang lain sering terjadi perang dikarenakan masalah batas wilayah. Untuk menetapkan wilayah
batas daratan pada umumnya ditentukan berdasarkan perjanjian antarnegara tetangga.
Perbatasan antara 2 negara dapat berupa :
1. Perbatasan alam, seperti sungai, danau, pegunungan atau lembah.
2. Perbatasan buatan, seperti pagar tembok, pagar kawat berduri, tiang-tiang tembok.
3. Perbatasan menurut ilmu pasti, yakni dengan menggunakan garis lintang atau bujur pada peta bumi.
Memasuki wilayah negara bangsa lain tanpa ijin negara yang bersangkutan merupakan pelanggaran wilayah. Untuk
menghindari terjadinya pelanggaran, suatu negara memiliki suatu lembaga keimigrasian.
• Wilayah Lautan
Laut yang merupakan wilayah suatu negara disebut teritorial negara itu. Laut di luar teritorial disebut laut terbuka
atau bebas. Tidak semua negara mempunyai wilayah laut seperti Swiss dan Mongolia. Pada umumnya batas wilayah
laut teritorial 3 mil laut yang diukur dari garis pantai wilayah daratan suatu negara pada saat pantai surut. Untuk
negara Indonesia batas wilayah laut teritorial mulai 21 Maret 1980 dengan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
adalah selebar 200 mil dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.
• Wilayah Udara
Wilayah udara suatu negara ada diatas wilayah daratan dan lautan negara yang bersangkutan. Kekuasaan atas
wilayah udara suatu negara diatur dalam perjanjian Paris tahun 1919.
• Daerah Ekstrateritorial
Berdasarkan hukum internasional, kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka berbendera suatu negara tertentu
juga merupakan wilayah negara yang bersangkutan. Tempat perwakilan yang disebut ekstrateritorial berarti tempat
itu meskipun berada di wilayah negara lain tetapi dianggap wilayah negara yang diwakili, misalnya kantor kedutaan
besar.
Kedutaan adalah wakil suatu negara di negara lain yang mengurusi masalah politik, orangnya disebut duta.
Konsulat adalah wakil suatu negara di negara lain yang mengurusi masalah ekonomi perdagangan, orangnya
disebut konsuler.
B. Rakyat
Rakyat merupakan unsur terpenting dari negara. Rakyatlah yang pertama-tama berkepentingan supaya organisasi
negara berjalan dengan lancar dan baik serta mampu mewujudkan tujuannya.
Penduduk ialah orang-orang yang bertempat tinggal dan menetap di wilayah suatu negara. Orang-orang yang
berstatus penduduk dan warganegara Indonesia berhak dan berkewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan negara
sesuai dengan bidangnya.
Bukan penduduk ialah orang-orang yang berada dalam suatu wilayah negara untuk sementara waktu, misalnya
wisatawan asing yang sedang berlibur di suatu negara lain atau para jemaah haji yang sedang melaksanakan rukun
Islam ke-5 di Mekah.
Orang-orang yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara disebut warganegara. Sedangkan
orang-orang yang tidak termasuk warganegara disebut orang asing. Pasal 26 UUD 1945 menyatakan tentang
warganegara sebagai berikut ini :
• “yang menjadi warganegara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warganegara”.
• “penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”.
• “Hal-hal mengenai warga negara dan mengenai penduduk diatur dengan undang-undang”.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur kewarganegaraan sampai saat ini ialah Undang-Undang Nomor 62
tahun 1958. jo. UU No. 3 tahun 1976.
b. Pengakuan de jure
Adalah pengakuan secara resmi sesuai dangan hukum internasional.
Adanya pengakuan dari negara-negara lain merupakan tanda bahwa negara baru itu telah diterima sebagai anggota
baru dalam pergaulan antarnegara. Walaupun tanpa pengakuan negara lain, suatu negara tetap berdiri asalkan
memenuhi tiga unsur pokok, yaitu:
1. Rakyat yang mendiami wilayah negara.
2. Wilayah negara dengan batas-batas tertentu.
3. Pemerintah yang berdaulat.
Ketiga unsur tersebut diatas disebut juga unsur konstitutif sedang unsur pengakuan negara lain disebut unsur
deklaratif maksudnya agar negara itu dapat mengadakan hubungan internasional harus mendapat pengakuan dari
negara lain.
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki kedudukan dan martabat yang paling tinggi
diantar makhluk lain ciptaan-Nya. Manusia diberikan akal dan pikiran sehingga dalam kondisi
tertentu mampu memenuhi hasrat dan kebutuhan hidupnya. Kemudian, setiap manusia dilahirkan
dalam keadaan merdeka dan mempunyai hak serta martabat yang sama.
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir dan berakal budi. Dalam
sejarahhomo berarti manusia.
Manusia didalam pergaulan hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk sosial. Aristoteles (384-322
SM), salah seorang filsuf yunani mengatakan bahwa manusia itu makhluk yang bergaul,
bermasyarakat.
2. Masyarakat – Bangsa
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama. Mereka hidup bersama
dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda – beda tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan Negara. Pada umumnya ada tiga
macam golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal – hal berikut.
3. Negara
Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu
wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintha
dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga legislative, eksekutif,
yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti
luas adalah kesatuan social yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya
dapat hidup wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memliki aparatur
Negara dengan wewenangnya
B. TERBENTUKNYA BANGSA
Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat ditelaah lebih lanjut
mngenai proses dan unsur-unsur pembentuknya. Menurut pengamatan Ben Anderson, ilmuwan
politik dari universitas cornel, bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam
wilayah yang jelas batsnya dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik yang
dibayangkan? Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak kenal satu
sama lain. Begitupula dengn bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau penduduknya
hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relatif jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu
bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara
yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.
1. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas
1.
A. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa,
daerah, bahasa, dan adat istiadat.
B. Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan ideologi
dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat membentuk
bangsa negara.
C. Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk
mewujudkan misi-misi bangsa.
D. Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan
melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan).
E. Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat mengenai
pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
F. Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai
kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang lain.
G. Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan berbagai
kepentingan di kalangan masyarakat.
2. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi
1.
A. Negara sebagai Organisasi Kekuasaan
B. Negara sebagai Organisasi Politik
C. Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan
D. Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan Rakyat
C. TERBENTUKNYA NEGARA
1. Unsur-Unsur Negara
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara atau menjadi penghuni
Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting dari Negara.
Pengelompokan Rakyat
• Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya dengan wilayah dan
Negara).Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomosili tetap di dalam
wilayah Negara (menetap). Bukan Penduduk adalah mereka yang berada didalam wilayah Negara,
tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara itu. Termasuk kedalam golongan bukan
penduduk antara lain wisata asing yang sedang melakukan perjalanan wisata didalam wilayah.
• Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungannya dengan pemerintah
Negara).Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari Negara
(menurut undang-undang diakui sebagai warga Negara). Bukan warga Negara (orang asing) adalah
mereka yang mengakui Negara lain sebagai negaranya.
Wilayah
Pembatasan wilayah suatu Negara sangat pentings sekali karena menyangkut pelaksanaan
kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seprti hal-hal berikut :
• berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam wilayah tersebut bila tidak
izin dari Negara itu.
Pembagian Wilayah
1. Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut.
1.
A. Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau lembah.
B. Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri.
C. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan , bujur timur / barat.
1. Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai yang berada dalam batas-batas
Negara (laut territorial). Penentuan batas laut harus berpedoman kepada hukum laut internasional.
Masalah laut menjadi masalh internasional karena ada dua konsepsi kalautan yang bertentangan,
yaitu sebagai berikut.
Masalah Kelautan
• Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilkki oleh Negara karena tidak ada yang memlikinya.
• Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia. Oleh karena itu, tidak
dapat dimilkki oleh Negara mana pun.
Sekarang masalah kelautan telah memperoleh kepastian hukum melalui “Konferensi Hukum Laut
Internasional III”, 10 Desember 1982 yang diselenggarakan oleh PBB di Montego Bay, Jamaica, yang
ditandatangani 119 negara peserta. Konferensi tersebut menghasilkan batas-batas wilayah
kenegaraan, yaitu :
1. Laut Teritorial, setiap negara memiliki kedaulatan atas laut teritorial selebar 12 mil laut yang
diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar (base line) garis pantai ke arah laut
bebas.
2. Zona Bersebelahan, dalam daerah ini negara pantai (costal state) dapat mengambil tindakan
bagi pihak-pihak yang melanggar ketentuan-ketentuan berdasarkan undang-undang bea-cukain,
fiskal, imigrasi, dan ketertiban negara yang bersangkutan.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dalam wilayah ini, negara pantai menggali kekayaan alam
yang ada dan menangkap para nelayan asing yang kedapatan sedang melakukan penangkapan
ikan.
4. Landas Benua, dalam wilayah ZEE ini, negara pantai boleh mengadakan eksploitasi dan
eksplorasi kekayaan alam dengan persyaratan harus membagikan keuntungan dengan
masyarakat internasional.
1. Udara
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran pemikiran yang
dikelompokkan atas dua bagian, yaitu :
1.
A.
i. Kebebasan ruang udara tanpa batas.
ii. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara kolong.
iii. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra kolong untuk dapat
dilaksanakan.
1. Aliran Kedaulatan atas Udara di Atas Wilayah Negaranya
Aliran ini membagi diri ke dalam tiga pendapat, yaitu:
1.
A.
i. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu.
ii. Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing.
iii. Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.
1. Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah ekstrateritorial adalah wilayah
di mana kapal-kapal laut yang berbendera negara tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat-
pesawat terbang yang sedang mengangkasa di atas lautan bebas di bawah identitas negara tertentu
dan tempat atau gedung perwakilan diplomatik suatu negara tertentu.
Pemerintahan yang Berkedaulatan
1. Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
2. Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
2. Kedaulatan
Hobos menggambarkan keadaan manusia sebagai serigala bagi sesamanya (homo homini lupus)
sebelum adanya negara (state of nature).
John Locke
John Locke (29 Agustus 1632 – 28 Oktober 1704) adalah filsuf dari Inggris dengan pandangan
empirisme. Ia sering disebut sebagai tokoh yang memberikan titik terang dalam perkembangan
psikologi. Teori yang sangat penting darinya adalah tentang gejala kejiwaan adalah bahwa jiwa itu
pada saat mula-mula seseorang dilahirkan masih bersih bagaikan sebuah “tabula rasa”
Montesquieu
Jean Jacques Rousseau (Geneva, 28 Juni 1712 – Ermenonville, 2 July 1778) adalah seorang tokoh
filosofi besar, penulis and komposer pada abad pencerahan. Pemikiran filosofinya mempengaruhi
revolusi Perancis, perkembangan politika modern dan dasar pemikiran edukasi. Karya novelnya,
Emile, atau On Education yang dinilai merupakan karyanya yang terpenting adalah tulisan kunci
pada pokok pendidikan kewarganegaraan yang seutuhnya. Julie, ou la nouvelle Héloïse, novel
sentimental tulisannya adalah karya penting yang mendorong pengembangan era pre-romanticism
dan romanticism di bidang tulisan fiksi.
Negara kesatuan suatu Negara yang mereka dan berdaulat, hanya ada satu pemerintah (pusat) yang
mengatur seluruh daerah. Bentuk negara kesatuan sebagai berikut :
1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam negara itu langsung
diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu pelimpahan kesempatan dan kekuasaan
kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah0 disebut pula daerah
swatantra.
2. Negara Serikat (Federal)
Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan dari beberapa Negara
bagian dari Negara serikat itu. Artinya, suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri
sendiri kemudian menggabungkan diri dalam suatu negara serikat sehingga menjadi negara bagian
yang melepaskan sebagian kekuasaannya kepada negara serikat itu.
1. Negara Dominion
Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan Inggris yang telah merdeka dan
berdaulat, termasuk menguru politik ke dalam dan ke luar negeri.
1. Negara Protektorat
Negara protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan (to protect = melindungi)
negra pelindung (suzeren), biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan.
1. Negara Uni
Negara uni adalah dua atau lebih negara yang mesing-masing merdeka dan berdaulat tetapi
mempunyai satu kepala negara yang sama.
1. Uni Riil, yaitu apabila negara-negara itu memiliki alat kelengkapan dan mengurus
kepentingan bersama sesuai kesepakatan yang telah ditentukan lebih dahulu.
2. Uni Personil, yaitu apabila hanya kepala negara saja yang sama, sedangkan kepentingan dan
alat kelengkapannya berbeda.
3. Uni Sui Generis, yaitu bentuk lain dari uni riil dan uni personil.
1. Mandat dan Trust
Bentuk negara-negara mandat dan trust diatur dan diawasi oleh Dewan Perwakilan PBB. Negara
bekas jajahan yang kalah perang dalam Perang Dunia II, kemudian diatur oleh pemerintah perwalian
dengan pengawasan komisi Mandat PBB disebut negara Mandat. Sedangkan negara-negara yang
pemerintahannya diawasi Dewan Perwakilan PBB disebut negara Trust.
Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk
republik. Selanjutnya, Negara Indonesia dikenal dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
2. Tujuan NKRI
Tujuan Negara republic Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu
pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi ‘untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.. denga
berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusiaan yanga dil dan beradab; persatuan
Indonesia; dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratuan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia”
1. Ajaran Plato, negara bertujan untuk mewujudkan kesusilaan manusia, sebagai perseorangan
(individu) dan sebagai makhluk sosial.
2. Negara kekuasaan, menurut Machiavelli dan Shan Yang. Negara bertujuan untuk memperluas
kekuasaan semata-mata. Rakyat harus rela berkorban untuk mencapai kejayaan negara.
3. Ajaran Teokratis (kedaulatan Tuhan) tujuan negara adalah mencapai penghidupan dan
kehidupan yang aman dan tenteran dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan.
4. Ajaran Negara Polis, negara bertujuan mengatur semata-mata keamanan dan ketertiban
dalam negara.
5. Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum memuat
hukum yang berlaku di negara itu.
6. Negara Kesejahteraan (welfare state = social service state), tujuan negara adalah mewujudkan
kesejahteraan umum.
3. Fungsi NKRI
1. Fungsi Reguler
Dalam hal ini, pemerintah menjalankan fungsinya dengan pelaksanaan tugas yang mempunyai akibat
langsung ang dirasakan oleh seluruh masyarakat.
1. Negara sebagai political state, yaitu pemeliharaan ketenangan dan ketertiban, serta
pertahanan dan keamanan.
2. Negara sebagai diplomatik, yaitu menjalankan kerukunan dan persahabatan dengan negara-
negara lain terutama negara tetangga.
3. Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil terhadap warga
negaranya melindungi hak/harta benda setiap warganya dari gangguan anggota masyarakat lain.
4. Negara sebagai adminitratif, pada hakikatnya fungsi ini menitikberatkan pada kekuatan di
tangan rakyat, pemerintah hanya menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-
wakilnya di MPR dan DPR.
1. Fungsi Agent of Development
Fungsi ini antara lain meliputi sebagai berikut :
1. Sebagai Stabilisator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilisator seperti hal-hal berikut ini.
1. Sebagai inovator
Menciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan pembangunan. Dalam ketetapan MPR
RI Nomor IV/MPR/1999 disebutkan mengenai hal-hal pelimpahan tugas dan wewenang kepada
presiden untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan.
F. SEMANGAT KEBANGSAAN
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan prinsip-prinsip
patriotisme dan nasionalisme.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara atas kesadaran
keanggotaan / warga negara yang secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsanya.
Patriotisme
Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseorang untuk berkorban / rela berkorban
demi nama suatu bangsa atau negara.
EKSTRIMISME :
Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
pribadi.
TERORISME :
tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan, keresahan dan suasana tidak aman
dalam masyarakat.
PRIMORDIALISME
sikap mementingkan daerah, suku, agama ,ras ,antar golongan sendiri .
SEPARATISME :
Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI
PROVINSIONALISME :
Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan propinsi
lain.
Pengertian Pemerintah yang Berdaulat Ke Dalam dan Keluar
Suatu negara terbentuk sebagai akibat dari adanya hubungan antar manusia yang menyadari bahwa kebutuhannya tidak dapat
terpenuhi jika hidup secara sendiri-sendiri. Adapun menurut George Jellinek, yang dijuluki sebagai Bapak Negara, menyatakan
bahwa negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.
Secara garis besar, negara adalah suatu wilayah yang kekuasaannya (politik, militer, ekonomi, sosial dan budaya) diatur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Selain itu juga menjelaskan tentang pengertian tentang pemerintahan yang
Setiap negara pasti mempunyai pemerintahan yang bersifat berdaulat, lalu apa sih arti berdaulat sendiri dalam pemerintahan
agar menjamin suatu negara yang sempurna? Berikut arti pemerintah dengan berdaulat agar membentuknya suatu negara
tersebut:
Pemerintah yang berdaulat merupakan suatu unsur dari pembentukan suatu negara, pemerintah yang mempunyai kekuasaan
berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan yang penuh.
Pemerintah berdaulat mempunyai kekuasaan yang penuh, terhadap suatu wilayah dan mempunyai rakyat yang baik didalam
maupun diluar.
Pemerintah yang mempunyai arti khusus dalam arti sempit dan juga dalam arti luas, dalam arti sempit pemerintah sebagai
kepala negara.
Dalam arti luas pemerintah menjelaskan bahwa gabungan dari perlengkapan negara dalam suatu lembaga negara, seperti
eksekutif, yudikatif, dan legistatif.
Pemerintahan yang mempunyai sistem yang berdaulat yang berarti pemerintah yang mampu mengatur sendiri dan tidak ikut
campur kepada wilayah negara lainnya.
Syarat mutlak keberadaan suatu negara yaitu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayah serta rakyatnya. Dengan
demikian, pemerintahan lain atau negara lain tidak bisa berkuasa di wilayah dan atas rakyat negara tersebut. Kekuasaan yang
seperti itu kemudian disebut kedaulatan (sovereignty). Kedaulatan suatu negara memiliki tiga sifat, yaitu:
1. Asli, kekuasaan yang dimiliki tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi
2. Permanen, kekuasaan yang dimiliki tetap ada selama negara itu berdiri, walaupun pemegang kedaulatan berganti-ganti
3. Tunggal, kekuasaan yang dimiliki merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagi kepada
badan lain
4. Tidak terbatas, kekuasaan yang dimiliki tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.
Negara Indonesia yang mempunyai yang berdaulat dan mempunyai bentuk kedaulatan negara yang masing-masing yaitu
mempunyai pemerintahan yang berdaulat yang berdasarkan ke dalam ataupun juga melibatkan dalam keluar. Bila ada
kekuasaan lain yang membatasinya, maka kekuasaan tertinggi yang dimilikinya akan lenyap. Pemerintah berdaulat yang juga
didasarkan atau dihubungkan oleh Tuhan, rakyat dan bangsa itu sendiri.
Pemerintahan yang berdaulat berarti pemerintahan yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku
terhadap seluruh wilayah dan rakyat negara tersebut. Meski begitu, kekuasaan yang dimiliki oleh suatu negara akan terbatas
pada wilayah negara tersebut atau bisa juga dikatakan bahwa dalam kedaulatan suatu negara terbatas pada kedaulatan negara
lain.
Pemerintah dapat dibedakan dalam arti luas dan arti sempit. Pemerintah dalam arti luas merupakan keseluruhan alat
perlengkapan negara yang memegang kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sedangkan pemerintah
dalam arti sempit merupakan keseluruhan alat perlengkapan Negara (lembaga negara) yang hanya melaksanakan fungsi
pemerintahan, seperti lembaga eksekutif (presiden dan para menteri) yang menjalankan undang-undang sesuai dengan yang
Kedaulatan yang berdasarkan ke dalam adalah pemerintah yang mempunyai suatu kekuasaan yang dilakukan untuk mengatur
negara, dan dilalui dengan lembaga negara, juga alat perlengkapan negara apabila sering dibutuhkan. Tujuan pemerintah yang
Makna dari pemerintahan berdaulat berdasarkan ke dalam adalah supaya negara berhak mengatur semua kepentingan rakyat
dengan melalui bantuan dari berbagai lembaga negara dan juga dengan perlengkapannya.
Pemerintah yang berdaulat memiliki kekuasaan ke dalam dan ke luar, yang maknanya adalah:
Kedaulatan ke dalam, berarti pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan menjalankan organsisasi
negara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Kedaulatan ke luar, berarti pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan tidak tunduk kepada kekuasaan lain.
Pemerintah juga harus menghormati kekuasaan negara lain dengan tidak mencampuri urusan dalam negerinya.
Pemerintahan berdaulat yang melakukan hubungan kerja sama lainnya dengan beberapa suatu negara supaya menjadi
Tujuan dari pemerintah berdaulat berdasarkan keluar yang sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945:
Ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, abadi, dan keadilan sosial.
Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain. Yang
terdapat pasal 11 ayat (1).
Presiden mengangkat duta dan konsul yang terdapat pasal 13 ayat (1) dalam isi Undang-Undang Dasar 1945.
Hal penting yang perlu diingat adalah bahwa pemerintah yang sedang berkuasa harus diakui oleh rakyatnya. Pada hakikatnya,
pemerintah adalah pembawa aspirasi rakyat dengan begitu pemerintah mampu berdiri dengan stabil. Begitu juga pengakuan
dari luar seringkali didasarkan pada kestabilan dan kefektifan dari pemerintah suatu negara. Oleh sebab itu di awal – awal suatu
negara merdeka, pengakuan terhadap suatu negara mulanya bersifat sementara hingga saat negara itu sudah mempunyai
Itulah beberapa sedikit penjelasan dari pengertian pemerintahan yang berdaulat yang berdasarkan ke dalam ataupun keluar.
Dengan menjelaskan tentang pemerintahan yang berdaulat dalam dapat kita simpulkan bahwa negara Indonesia mempunyai
banyak kekuasaan di negara. Juga Indonesia mampu mengatur seluruh rakyat Indonesia dengan menjalankan ketertiban dunia
secara damai.
4. Pengakuan Terpisah
Pengakuan terpisah ini juga dapat diberikan kepada suatau negara baru. Kata “terpisah” ini digunakan apabila
pengakuan itu diberikan kepada suatu negara baru, namun tidak kepada pemerintahnya, atau sebaliknya pengakuan
diberikan kepada suatu pemerintah yang baru yang berkuasa, tetapi pengakuan tidak diberikan kepada negaranya
(Tasrif, 1966).
5. Pengakuan Mutlak Suatu pengakuan yang telah diberikan kepada suatu negara baru tidak dapat ditarik kembali.
Institut Hukum Internasional dalam suatu Resolusi yang disahkannya pada 1936 menyatakan bahwa pengakuan
de jure suatu negara tidak dapat ditarik kembali (Tasrif, 1966). Moore meny atakan bahwa pengakuan sebagai
suatu asas umum bersifat mutlak dan tidak dapat ditarik kembali (absolute and irrevocable) (Tasrif, 1966). Hal
ini dapat dikatakan sebagai konsekuensi dari pengakuan de jure. Namun pengakuan secara de facto yang telah
diberikan, dalam keadaan tertentu pengakuan ini dapat ditarik kembali (Malcolm, 1986). Penyebab hal ini
karena biasanya pengakuan de facto diberikan kepada negara, sebagai hasil dari penilaiannya yang bersifat
temporer atau sementara dan hati± hati terhadap lahirnya suatu negara baru. Hal seperti ini dilakukan untuk
mengahadapi suatu situasi dimana pemerintah yang diakui secara de facto tersebut kehilangan kekuasaan,
karena hal ini maka alasan untuk memberikan pengakuan menjadi hilang. Oleh karena itu pengakuan yang telah
diberikan dapat ditarik kembali bagi negara yang memberi pengakuan (Adolf, 1993).
Pada waktu pertama kali Indonesia menyatakan kemerdekaanya, Belanda tidak mengakuinya, tetapi ketika
Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan setelah dilalui oleh aksi ± aksi militer, Belanda tidak langsung
memberikan pengakuan de jure, tetapi hanya pengakuan de facto. Tindakan ini dilakukan karena Belanda masih
berharap situasi di dalam negeri Indonesia dapat berubah dan Belanda dapat kembali berkuasa. Dalam praktek
hukum internasional, penarikan suatu pengakuan jarang terjadi atau ditemui, namun hal ini mempunyai
kemungkinan untuk terjadi. Tahun 1936 Inggris mengakui secara de facto penaklukan Italia atas Ethiopia dan
kemudian diikuti pengakuan de jure di tahun 1938, namun Inggris menarik pengakuannya ini di tahun 1940
menyusul terjadinya pergolakan senjata di negeri Ethiopia yang diduduki itu (Malcolm, 1986).
6. Pengakuan Bersyarat suatu pengakuan yang diberikan kepada suatu negara baru yang disertai dengan syarat ±
syarat tertentu untuk dilaksanakan oleh negara baru tersebut sebagai imbangan pengakuan (Tasrif, 1966).
Menurut Hall, pengakuan ini ada dua macam, yakni pertama, pengakuan dengan syarat± syarat yang harus
dipenuhi sebelum pengakuan diberikan. Kedua, pengakuan dengan syarat± syarat yang harus dilakukan
kemudian sesudah pengakuan diberikan. Dalam hal yang pertama, pengakuan tidak perlu dilakukan apabila
syarat ± syarat yang telah disetujui tidak dilakukan atau dilaksanakan. Dalam hal yang kedua, tidak
dipenuhinya syarat ± syarat pengakuan yang telah disetujui untuk dilaksanakan maka hal ini member alasan
kepada negara yang memberikan pengakuan untuk melaksanakan penataan syarat ± syarat tersebut melalui
pemutusan hubungan diplomatik atau bahkan dengan mengadakan intervensi.
Pengakuan bersyarat ini diberikan sebagai pengikat dan sebagai suatu cara tekanan politik kepada suatu
negara baru. Contoh dari pengakuan ini adalah, ditandatanganinya perjanjian Litvinov tahun 1933,
perjanjian ini berisi pengakuan Amerika Serikat terhadap pemerintah Soviet. Dalam perjanjian tersebut
diisyaratkan agar Uni Soviet membayar seluruh tuntutan keuangan Amerika Serikat dan bahwa Uni Soviet
tidak akan melakukan tindakan ± tindakan yang dapat mengganggu keamanan dalam negeri Amerika Serikat
(Adolf, 1993).
Pada tahun 1878 Bulgaria, Montenegro, Serbia, dan Rumania diakui oleh sekelompok negara± negara Eropa
dengan syarat bahwa negara± negara ini tidak akan melarang warga negaranya menganut agamanya.
Contoh lain adalah pengakuan Amerika Serikat dan Inggris terhadap Pemerintahan sementara Cekoslovakia
dan Polandia, dimana dalam pengakuan tersebut tercantum didalamnya persyaratan agar kedua negara ini
mengadakan pemilihan umum yang bebas sesudah pendudukan yang dilakukan Jerman atas kedua negara
ini berakhir (Adolf, 1993).
Sehubungan dengan persyaratan± persyaratan ini pula, Mahkamah Agung Amerika Serikat, dalam kasus U.S
vs pink mengatakan bahwa recognition is not always absolute, it is sometimes conditional. Pengakuan
bersyarat ini tidak berakibat hukum apapun juga, hal ini disebabkan karena pengakuan yang demikian
merupakan tindakan sepihak saja, dan dilatarbelakangi oleh maksud ± maksud politik (Adolf, 1993).
Dalam hukum internasional dikenal dua macam bentuk pemerintah baru, yaitu pengakuan pemerintah de
jure dan de facto.