Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KINERJA GURU

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi Guru
Dosen Pengampu: Erna Juherna, M. Pd.I

Disusun oleh :

Anita Febriyani
NIM. 194223002

PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEKOLAH


TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH
KUNINGAN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan saya karunia nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari
dosen mata kuliah Kemuhammadiyahan yang berjudul “Konsep Kinerja Guru”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar saya menjadi
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini saya menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini saya sangat berharap
perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita


semua,khususnya bagi penyusun sendiri umumnya para pembaca makalah ini,
terimakasih.

Kuningan, Oktober 2020

Penulis

Anita Febriyani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ii

BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………… 1

1. Latar belakang……………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah………………………………………………… 2
3. Tujuan…………………………………………………………….. 2

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………….. 3

A. Kinerja Guru………..…………….……………...…...……………3
B. Indikator Kinerja Guru……..………..…………………………… 4
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Guru…………………. 5

BAB III : PENUTUP …………………………………………………… 10

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mutu pendidikan merupakan salah satu tolok ukur yang menentukan


martabat atau kemajuan suatu bangsa. Dengan mencermati mutu
pendidikan suatu bangsa/negara, seseorang akan dapat memperkirakan
peringkat negara tersebut di antara negaranegara di dunia. Oleh karena
itulah, bangsa yang maju akan selalu menaruh perhatian besar terhadap
dunia pendidikannya, dengan melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan, seperti meningkatkan anggaran
pendidikan, menyelenggarakan berbagai lomba dalam berbagai aspek
pendidikan, atau mengirimkan para tunas bangsa untuk menimba ilmu di
negara lain. Beragam upaya ini dilakukan karena kesadaran akan
pentingnya pendidikan, dan keyakinan bahwa bangsa yang mengabaikan
pendidikan akan menjadi bangsa yang tertinggal, yang akan kalah bersaing
dengan bangsa-bangsa lain.
Di Indonesia, rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu dari
empat masalah pokok pendidikan yang telah diidentifikasi sejak tahun 60-
an. Perhatian terhadap pendidikan memang cukup besar, namun meskipun
sudah banyak usaha yang dilakukan, sampai kini masalah mutu pendidikan
tampaknya belum dapat diatasi. Keluhan tentang rendahnya mutu lulusan
masih terus bergema. Lulusan SD, SLTP, dan SLTA belum mampu
bernalar dan berpikir kritis, serta masih tergantung kepada guru (D.
Nielson, dkk, 1996; Nasoetion,1996). Kemampuan siswa untuk mandiri
belum terwujud, sehingga prakarsa siswa untuk memulai sesuatu tidak
terlampau sering ditemukan. Penguasaan siswa lebih terfokus pada
pengetahuan faktual karena itulah yang dituntut dalam ujian akhir. Pangkal
penyebab dari semua ini tentu sangat banyak tetapi tudingan utama banyak
ditujukan kepada guru karena gurulah yang merupakan ujung tombak di
lapangan yang bertemu dengan siswa secara terprogram (Wardani, 1998).
Oleh karena itu, guru dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung
jawab terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.

1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian kinerja kerja guru ?
2. Bagaimana Indikator kinerja guru ?
3. Bgaimana Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru ?

C. TUJUAN
A. Menjelaskan pengertian kinerja kerja guru.
B. Menjelaskan indicator kinerja guru.
C. Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kinerja Kerja Guru


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai
cara, perilaku, dan kemampuan seseorang (Poerwadarminta, 2005 : 598)
Sedangkan Hadari Nawawi (1996 : 34) mengartikan kinerja sebagai
prestasi seseorang dalam suatu bidang atau keahlian tertentu, dalam
melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya yang didelegasikan dari atasan
dengan efektif dan efesien. Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa
kinerja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan
sesuatu pekerjaan, sehingga terlihat prestasi pekerjaannya dalam mencapai
tujuan.
Anwar Prabu Mangkunegara, (2004 : 67) mengungkapkan bahwa
istilah kinerja berasal dari kata  job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang). Sehingga dapat didefinisikan bahwa kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Menurut Kane (1986 : 237), kinerja bukan merupakan
karakteristik seseorang, seperti bakat atau kemampuan, tetapi merupakan
perwujudan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Pendapat tersebut
menunjukkan bahwa kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan
dalam bentuk karya nyata. Kinerja dalam kaitannya dengan jabatan
diartikan sebagai hasil yang dicapai yang berkaitan dengan fungsi jabatan
dalam periode waktu tertentu. Sedangkan guru adalah seseorang yang
professional dan memiliki ilmu pengetahuan, serta mengajarkan ilmunya
kepada orang lain, sehingga orang tersebut mempunyai peningkatan dalam
kualitas sumber daya manusianya. Maka kinerja guru yaitu berkaitan
dengan tugas perencanaan, pengelolalan pembelajaran dan penilaian hasil
belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola

3
maka guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif
sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluasi maka guru
harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui
kecakapan maksimal yang dimiliki oleh seorang guru PAUD berkenaan
dengan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan atas dasar
kriteria tertentu. Ini berarti peran guru PAUD sebagai pendidik pertama
semakin berat.
Menurut Nana Sudjada, kinerja guru terlihat dari keberhasilannya
didalam meningkatkan proses dan hasil belajar, yang meliputi:

a. Merencanakan progam belajar mengajar.

b. Melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar.

c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

d. Menguasai bahan pelajaran

B. Indikator Kinerja Guru


Indikator Kinerja guru meliputi kemampuan mengelola pembelajaran yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.Setiapsubkompetensi tersebut memiliki indikator sebagai
berikut:

4
.

Sub Kompetensi Indikator

2.1 Memahami peserta didik a. Memahami peserta didik


secara mendalam dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif
b. Memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip kepribadian
c. Mengidentifikasi bekal ajar
awal peserta didik

2.2 Merancang pembelajaran, a. Memahami landasan


termasuk memahami landasan pendidikan
pendidikan untuk kepentingan b. Menerapkan teori belajar dan
pembelajaran pembelajaran
c. Menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan
karakteristik peserta didik,
kompetensi yang akan dicapai
dan materi ajar
d. Menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi
yang dipilih

2.3 Melaksanakan pembelajaran a. Menata latar (setting)


pembelajaran
b. Melaksanakan pembelajaran
yang kondusif

2.4 Merancang dan melaksanakan a. Merancang dan melaksanakan


evaluasi pembelajaran evaluasi (assessment) proses dan
hasil belajar secara
berkesinambungan dengan
berbagai metode
b. Menganalisis hasil evaluasi
proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan
belajar (mastery learning)
c. Memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran
secara umum

5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi kinerja
guru adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivision),
yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Faktor kemampuan (ability)


Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi (IQ)
dan keampuan reality (knowledge+skill) artinya seorang guru yang
memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan

6
bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka
ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
Oleh karena itu, pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan yangsesuai
dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang sesuai dengan
bidangnya aka dapat membantu dalam efetivitas suatu pembelajaran.
2) Faktor motivasi (motivision)

Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi


situsi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang
yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan. Meclelland mengatakan
dalam bukunya Anwar Prabu berpendapat bahwa “ada hubungan yang
positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja.

Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang


berat. Guru harus menyadari bahwa ia hars mengerjakan tugasnya tersebut
dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab, ikhlas dan tidak asal-
asalan, sehingga siswa dapat dengan mudah menerima apa saja yang
disampaikan oleh gurunya. Jika ini tercapainya maka guru akan memiiki
tingkat kinerja yang tinggi.
Selanjutnya MeClelland mengemukakan enam krakteristik dari
guru yang memiliki motif berprestasi tinggi yang di terjemahkan oleh
Anwar Prabu yaitu:
 Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi.
 Berani mengambil resiko.
 Memiliki tujuan yang realistis.
 Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan
berjuang untuk merealisasi tujuannya.
 Memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam seluruh
kegiatan kerja yang dilakukannya.
 Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang
telah diprogramkan.
Membicarakan kinerja mengajar guru, tidak dapat dipisahkan
faktor-faktor pendukung dan pemecah masalah yang menyebabkan

7
terhambatnya pembelajaran secara baik dan benar dalam rangka
pencapaian tujuan yang diharapkan guru dalam mengajar.
Adapun faktor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan
kedalam dua macam yaitu:
1) Faktor dari dalam diri sendiri (intern)
 Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan tugas-tugas. Semakin rumit dan makmur tugas-tugas
yang diemban makin tinggi kecerdasan yang diperlukan. Seseorang
yang cerdas jika diberikan tugas yang sederhana dan monoton
mungkin akan terasa jenuh dan akan berakibat pada penurunan
kinerjanya.
 Keterampilan dan kecakapan
Keterampilan dan kecakapan orang berbeda-beda. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman dan
latihan.
 Bakat
Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang bekarja dengan pilihan dan keahliannya.
 Kemampuan dan minat
Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi seseorang adalah
tugas dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.
Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi dapat
menunjang pekerjaan yang telah ditekuni.
 Motifasi
Motifasi yang dimiliki dapat mendorong meningkatkannya kerja
seseorang.
 Kesehatan
Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang sampai
selesai. Jika kesehatan terganggu maka pekerjaan terganggu pula.
 Kepribadian

8
Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi
kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan
rekan kerja ang akan meningkatkan kerjanya.
 Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
Jika pekerjaan yang ditempuh seseorang sesuai dengan cita-cita
maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksanakan karena ia
bekerja secara sungguh-sungguh, rajin, dan bekerja dengan
sepenuh hati.
2) Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)
 Lingkungan keluarga
Keadaan lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kinerja
seseorang. Ketegangan dalam kehidupan keluarga dapat
menurunkan gairah kerja.
 Lingkungan kerja
Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong seseorang
bekerja secara optimal. Tidak jarang kekecewaan dan
kegagalandialami seseorang di tempat ia bekerja. Lingkungan
kerja yang dimaksud di sini adalah situasi kerja, rasa aman, gaji
yang memadai, kesempatan untuk mengembangan karir, dan rekan
kerja yang solid.
 Komunikasi dengan kepala sekolah
Komunikasi yang baik di sekolah adalah komunikasi yang efektif.
Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan
timbulnya salah pengertian.
 Sarana dan prasarana
Adanya sarana dan prasarana yang memadai membantu guru
dalam meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses
mengajar mengajar.
 Kegiatan guru di kelas
Peningkatan dan perbaikan pendidikan harus dilakukan secara
bertahap. Dinamika guru dalam pengembangan program

9
pembelajaran tidak akan bermakna bagi perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, jika manajemen sekolahnya tidak memberi peluang
tumbuh dan berkembangnya kreatifitas guru.
Semua pekerjaan itu harus dikerjakan bersama-sama antara
guru yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan cara
bermusyawarah. Untuk meningkatkan kinerja, para guru harus melihat
pada keadaan pemimpinnya (kepsek).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa baik dan buruknya guru dalam
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa factor salah
satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau
supervisi terhadap kemampuan (kinerja guru).

BAB III

PENUTUP

10
A. Kesimpulan

kinerja guru yaitu berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolalan pembelajaran


dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu
mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai
pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka
guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru atau kinerja guru
dalam menjalankan tugasnya seperti:
1. Bekerja dengan siswa secara individual.
2. Persiapan dan perencanaan pembelajaran.
3.  Pendayagunaan media pembelajaran.
4. Melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar.
5. Kepemimpinan yang aktif dari guru.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?safe=strict&ei=eP-GX7ioCcym9QP50b-
YAg&q=indikator+kinerja+kerja+guru+&oq=indikator+kinerja+kerja+guru+&gs

11
_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIGCAAQFhAeOgcIABBHELADULwsWLwsYLZCaA
FwAHgAgAGpA4gBqQOSAQM0LTGYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6yAEIwAE
B&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwi4xJy9mrTsAhVMU30KHfnoDyMQ4dUDCAw&uact=5

http://kartikainhil.blogspot.com/2017/12/makalah-kinerja-guru.html

https://www.google.com/search?
safe=strict&q=pengertian+kinerja+guru+paud&sa=X&ved=2ahUKEwiZkPP9gbT
sAhWPfH0KHZcsA74Q1QIoAXoECAQQAg&biw=1366&bih=657

12

Anda mungkin juga menyukai