Human coronavirus yang terdiri dari 229E (alpha coronavirus), NL63 (alpha
coronavirus), OC43 (betha coronavirus), dan HKU1 (betha coronavirus)
MERS-CoV yang menyebabkan penyakit MERS (Middle East Respiratory
Syndrome)
SARS-CoV yang menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome)
SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19
Beberapa jenis virus ini dapat menyebabkan timbulnya infeksi saluran pernapasan
mulai dari batuk, pilek, hingga masalah yang lebih serius. Di antara satu sama lain,
virus ini memiliki kemiripan dalam morfologi dan struktur kimia. Umumnya, virus
corona ditemukan dalam spesies mamalia.
Virus corona berasal dari mana?
Sebagian infeksi akibat virus corona, termasuk MERS dan SARS berasal dari
kelelawar. Pada kasus infeksi MERS-CoV, ketika air liur atau urine kelelawar yang
membawa virus termakan unta, maka unta akan terinfeksi dan menjadi
perantara. Selanjutnya, unta pun menulari manusia melalui kontak langsung
dengan susu, urine atau dagingnya. Lalu, manusia yang telah terinfeksi akan
menulari manusia lainnya melalui tetesan air liur saat batuk atau bersin. Sementara
pada kasus SARS, yang menjadi hewan perantara yaitu musang dan rakun. Karena
virus SARS-CoV-2 masih baru, maka terdapat beberapa kemungkinan mengenai
asal muasal virus ini, yaitu:
Kelelawar
Sama halnya dengan MERS dan SARS, virus corona Covid-19 pun
dipercaya berasal dari kelelawar. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 30
Januari lalu menemukan bukti bahwa kelelawar-lah yang sebenarnya menjadi asal
dari infeksi ini. Melalui analisis filogenetik, menunjukkan bahwa virus SARS
CoV-2 memiliki kemiripan dengan dua virus corona yang menyerupai SARS dari
kelelawar.Akan tetapi, meski analisis filogenetik menunjukkan hal tersebut, namun
bagaimana virus ini berpindah dari populasi hewan ke manusia belum ditemukan.
Sebelumnya, hewan yang dijual di pasar makanan laut Wuhan digadang-gadang
menjadi inang perantara yang memfasilitasi kemunculan virus SARS-CoV-2 pada
manusia. Namun, pada 5 dari 7 kasus Covid-19 yang pertama tidak memiliki
keterkaitan dengan pasar makanan laut Wuhan tersebut.
Pangolin atau trenggiling
Selain kelelawar, trenggiling juga dipercaya menjadi pembawa virus SARS-CoV-
2. Para peneliti di South China Agricultural University menganalisis lebih dari
seribu sampel metagenome hewan liar. Mereka menemukan bahwa pangolin atau
trenggiling lah yang paling mungkin menjadi inang perantara virus tersebut. Sebab,
urutan strain coronavirus yang dikumpulkan dari metagenome trenggiling 99%
identik dengan pasien virus corona.
Ular
Di pasar Huanan di Wuhan, ular adalah reptil yang sangat diminati sehingga para
peneliti pun curiga apakah ular menjadi awal penyebaran virus corona. Lalu,
peneliti melakukan analisis kode protein terhadap ular apakah memiliki kode yang
sama dengan virus corona. Hasilnya, ditemukan kemiripan kode protein. Karena
hasil tersebut, ular diduga menjadi asal pembawa virus corona baru.Seorang
profesor yang menjadi tim peneliti tersebut juga menyatakan, meski penelitian
sebelumnya menemukan bahwa virus corona baru ini berasal dari kelelawar
namun hewan tersebut tidur di musim dingin sehingga tak mungkin menyebabkan
wabah. Meski begitu, penelitian ini belum dipublikasikan dan masih sebatas siaran
pers.
Penyebaran
Gejala
Statistik
Lokasi Tes
Koping
Varian
Ber
P
5 Gejala Corona yang Perlu Diwaspadai
1. Hari Pertama
Pengidap akan mengalami batuk kering, demam lebih dari 38°C, hidung
tersumbat, nyeri otot, merasa kelelahan, lemas, sakit tenggorokan, dan ada
kemungkinan mengalami mual dan diare yang sudah dialami sejak satu atau
dua hari sebelumnya.
2. Hari Kelima
Pengidap mengalami kesulitan bernapas secara normal, apalagi untuk
pengidap yang telah memiliki masalah kesehatan sebelumnya dan orang
yang sudah lanjut usia.
3. Hari Ketujuh dan Kedelapan
Bila gejala di atas belum menunjukkan perbaikan, pengidap harus mulai
mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit. Pada waktu ini, khususnya
yang memiliki masalah kesehatan bawaan akan merasakan gangguan
pernapasan akut karena paru-paru dipenuhi cairan.
4. Hari Kesepuluh
Di waktu ini kategori kasus bukan lagi ringan, namun berat bila gejala
corona bertambah parah. Pengidap akan mendapatkan perawatan di ruang
ICU.
Perlu diketahui, gejala-gejala awal pada virus corona bisa saja tidak langsung
muncul setelah pengidap terinfeksi. Biasanya, pengidap akan mengalami gejala
corona di hari kelima, meskipun ada juga pengidap yang mengalami gejala corona
lebih dari 12 hari setelah terkena virus.
Nah, itulah informasi seputar gejala corona yang perlu Anda pahami.
Teruslah update akan informasi terkini mengenai virus corona dari berbagai
sumber terpercaya.
Pencegahan
Cara mencegah penularan virus corona varian baru Jason Tetro, ahli mikrobiologi
dan pembawa acara "Super Awesome Science Show," menyatakan bahwa
peningkatan kemampuan menular virus corona varian baru sebenarnya sudah
diprediksi sebelumnya. “Ini seharusnya tidak mengejutkan karena virus cenderung
bermutasi secara teratur,” katanya dilansir dari Health Line. Baca juga: Mutasi
Virus Corona Lebih Mudah Menular, Ini yang Harus Dilakukan Menurut Scott
Braunstein, Direktur Medis dari Sollis Health di Los Angeles, AS, terus
mengurangi peluang terpapar adalah cara pertahanan terbaik untuk melawan virus
corona apa pun variannya. “Strain baru diperkirakan memiliki protein lonjakan
(spike protein) yang ‘terbuka’ lebih lama dari aslinya, memungkinkannya dapat
memasuki sel manusia lebih efisien, sehingga lebih mudah menular,” jelas dia.
Braunstein mengatakan, munculnya virus corona varian baru ini bisa menjadi
alasan orang-orang untuk lebih waspada terhadap infeksi Covid-19. Berikut ini
adalah beberapa cara mencegah penularan virus corona varian baru yang baik
diperhatikan:
1. Ikuti langkah pencegahan Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja,
termasuk orang yang sudah mendapatkan dua suntikkan vaksin sebaiknya terus
mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan virus corona dengan baik. Baca
juga: Alasan Orang yang Sudah Divaksinasi Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi dan
Menularkan Virus Corona Jason Tetro mengatakan langkah terbaik guna mencegah
varian baru adalah mengikuti upaya ABC pencegahan. ABC adalah singkatan dari:
Airway: Lindungi diri dengan menggunakan pelindung seperti masker, face shiled,
disenfektan, dan lain sebagainya Buble (gelembung): memastikan berhubungan
hanya dengan orang-orang yang dikenal dan dipercaya Contact: Sebaiknya
menggunakan aplikasi pelacakan kontak. Berinteraksi dengan orang dalam
gelembung jika ada yang terinfeksi akan mudah melakukan pelacakan