Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan

Volume 16 Nomor 1 Juni 2019 (Halaman 1 - 12)

ISSN : 2450 – 766X

TEOREMA KONVOLUSI PADA TRANSFORMASI FOURIER FRAKSIONAL

QUATERNION SISI KIRI DAN SIFAT-SIFATNYA

N. H. Wibowo1, S. Musdalifah2, dan Resnawati3

1,2,3Program studi Matematika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tadulako

Jalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia.
1nofiantohariwibowo@yahoo.com, 2selvymusdalifah@yahoo.com, 3r35n4w4t1@yahoo.com

ABSTRACT
Fourier transform (FT) is growing very rapidly and applying in various fields such as analyzing and decomposing
signals in the frequency domain. FT has been extended to quaternion algebra known as the Quaternion Fourier
Transform (QFT). The purpose of this paper are to formulate the definition and properties of the left sided Quaternion
Fractional Fourier Transform (QFFT), to formulate the definition and convolution theorem for left sided QFFT. Firstly,
the results showed the formulation of the left sided QFFT definition and some of the properties such as linearity,
translation, modulation and scalar. Secondly, its showed the formulation of convolution theorem for left sided QFFT
and also the left sided QFFT of conjugate and translation convolution.
Keywords : Algebra Quaternion, Convolution Theorem, Fourier Transform, Fractional Fourier Transform
Quaternion.
ABSTRAK
Transformasi Fourier (TF) berkembang sangat pesat dan diterapkan di berbagai bidang seperti menganalisa dan
mendekomposisi sinyal pada domain frekuensi. TF telah dikembangkan di bidang aljabar quaternion yang disebut
Transformasi Fourier Quaternion (TFQ) Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan definisi dan sifat-sifat
Transformasi Fourier Fraksional Quaternion (TFFQ) sisi kiri dan definisi serta teorema konvolusinya. Pertama, hasil
penelitian menunjukkan TFFQ sisi kiri dapat dibangun definisi dan beberapa sifatnya seperti linearitas, translasi,
modulasi dan skala. Kedua, hasil penelitian ini menunjukkan teorema konvolusi untuk TFFQ sisi kiri dan juga TFFQ
sisi kiri dari konjugat dan translasi konvolusi.
Kata Kunci : Aljabar Quaternion, Teorema Konvolusi, Transformasi Fourier, Transformasi Fraksional
Fourier Quaternion.
I. PENDAHULUAN
Transformasi Fourier (TF) adalah salah satu metode matematika yang memiliki banyak
manfaat, diantaranya digunakan untuk menganalisa dan melakukan dekomposisi sinyal-sinyal dalam
domain frekuensi (Saribulut et al., 2013). Transformasi Fourier dan ilmu yang terkait berkembang
sangat pesat karena kegunaannya di berbagai bidang sains dan teknik. Transformasi Fourier
Fraksional (TFF) merupakan generalisasi dari TF yang telah banyak diterapkan dalam pengolahan
citra dan sinyal (Yetik et al., 2003). Salah satu kegunaan TFF khususnya pada pengolahan sinyal
yaitu mampu menganalisa frekuensi pada sinyal frekuensi tinggi (Almeida, 1994).

TF juga telah dikembangkan dalam bidang aljabar quaternion yang disebut Transformasi
Fourier Quaternion (TFQ). Menurut Ell dalam Pei dkk. (2001), TFQ ini memiliki beberapa tipe yang
berbeda yaitu TFQ tipe I (dua sisi), TFQ tipe II (sisi kiri) dan TFQ tipe III (sisi kanan) karena tidak
bersifat komutatif pada operasi perkalian bilangan quaternion. TFQ ini diterapkan dalam pengolahan
citra warna dalam domain frekuensinya dan juga dalam perbaikan citra (Hitzer, 2007).

Quaternion merupakan bilangan-bilangan kompleks yang diperluas untuk aljabar dimensi

empat dan terdiri dari satu bagian riil dan tiga bagian kompleks (Morais et al., 2010). Bilangan
quaternion ini diperkenalkan pertama kali oleh William Rowman Hamilton dan telah digunakan dalam
berbagai ilmu seperti kimia, fisika, pemrosesan gambar dan sinyal, komputer grafik serta kompressi
data (Irwan, 2015).

Penggunaan bilangan quaternion juga diterapkan dalam TFF yang disebut Transformasi
Fourier Fraksional Quaternion (TFFQ). TFFQ dua sisi diperkenalkan pertama kali pada tahun 2008
(Guanlei et al., 2008). Kemudian sifat-sifat konvolusi dari TFFQ dua sisi tersebut dirumuskan pertama
kali pada tahun 2016 (Sharma and Deshmukh, 2016). Selain TFFQ dua sisi, definisi TFFQ sisi kanan
juga telah dibangun berdasarkan konsep TFQ tipe III (sisi kanan) pada tahun 2013 (Wei and Li, 2013).
Pada tahun 2014, teorema sifat-sifat darn konvolusi TFFQ sisi kanan juga telah dirumuskan
(Sangkala N, 2014)

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertempat di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tadulako. Rancangan
penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dengan melakukan studi kepustakaan dengan
mengumpulkan dan mengkaji materi-materi yang berkaitan dengan aljabar aljabar quaternion, TF,
TFF, TFQ dan TFFQ.

Penelitian ini dilakukan dengan melalui tahapan pertama yaitu merumuskan definisi TFFQ
sisi kiri. Setelah definisinya dibangun, maka sifat-sifat TFFQ sisi kiri mulai dirumuskan dengan
menggunakan definisi TFFQ sisi kiri. Kemudian tahap selanjutnya merumuskan definisi konvolusi
pada TFFQ sisi kiri. Setelah definisi konvolusinya dibangun, maka TFFQ sisi kiri dari konvolusi dua

2
fungsi quaternion (teorema konvolusi) dapat dirumuskan. Kemudian tahapan selanjutnya
merumuskan teorema TFFQ sisi kiri dari sifat-sifat konvolusinya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transformasi Fourier Fraksional Quaternion (TFFQ) merupakan generalisasi dari TFF pada
bilangan quaternion. Definisi TFFQ sisi kiri yang dibangun pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Definisi 1 (TFFQ Sisi Kiri)

Misalkan 𝑓 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) adalah fungsi quaternion dua peubah dengan 𝑓(𝒙) = 𝑓0 (𝒙) + 𝒊𝑓1 (𝒙) +
𝒋𝑓2 (𝒙) + 𝒌𝑓3 (𝒙) dimana 𝑓0 , 𝑓1 , 𝑓2 , 𝑓3 𝜖 ℝ dan 𝜇 adalah sebarang bilangan imaginer yang memenuhi 𝜇2 =
−1. Maka TFFQ sisi kiri didefinisikan sebagai
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)}(𝝎) = ∫ 𝐾𝜇𝛼 (𝑥1 , 𝜔1 ) 𝐾𝜇𝛽 (𝑥2 , 𝜔2 )𝑓(𝒙) 𝒅𝒙 (1)
ℝ2
𝜋
dimana 𝒅𝒙 = 𝑑𝑥1 𝑑𝑥2 dan 𝛼, 𝛽 = [0, ] serta kernel dari TFFQ sisi kiri untuk persamaan di atas secara
2
berurutan adalah sebagai berikut
𝑥2
1 +𝜔1
2 𝑥1 𝜔1 𝑥22 +𝜔22 𝑥2 𝜔2
1−μ cot 𝛼 𝜇( − ) 𝛽 1−μ cot 𝛽 𝜇( − )
𝐾𝜇𝛼 (𝑥1 , 𝜔1 ) = √ 𝑒 2 tan 𝛼 sin 𝛼 dan 𝐾𝜇 (𝑥2 , 𝜔2 ) = √ 𝑒 2 tan 𝛽 sin 𝛽
2𝜋 2𝜋

Berikut ini akan disajikan beberapa sifat-sifat TFFQ sisi kiri.

a. Teorema 1 (Sifat Linearitas)

Misalkan 𝑓(𝒙) dan 𝑔(𝒙) merupakan dua fungsi bernilai quaternion dengan 𝑓, 𝑔 ∈
𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) dan 𝑎 dan 𝑏 adalah sebarang konstanta riil, maka
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑎𝑓(𝒙) + 𝑏𝑔(𝒙)}(𝝎) = 𝑎𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑓(𝒙)}(𝝎) + 𝑏𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙)}(𝝎) (2)

Bukti :
Dari definisi TFFQ sisi kiri pada persamaan (1), diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑎𝑓(𝒙) + 𝑏𝑔(𝒙)}(𝝎)
𝛽
= ∫ 𝐾𝜇𝛼 (𝑥1 , 𝜔1 ) 𝐾𝜇 (𝑥2 , 𝜔2 )(𝑎𝑓(𝒙) + 𝑏𝑔(𝒙)) 𝒅𝒙
ℝ2
𝛽 𝛽
= 𝑎 ∫ 𝐾𝜇𝛼 (𝑥1 , 𝜔1 ) 𝐾𝜇 (𝑥2 , 𝜔2 )(𝑓(𝒙)) 𝒅𝒙 + 𝑏 ∫ 𝐾𝜇𝛼 (𝑥1 , 𝜔1 ) 𝐾𝜇 (𝑥2 , 𝜔2 )(𝑔(𝒙)) 𝒅𝒙
ℝ2 ℝ2
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
= 𝑎𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)}(𝝎) + 𝑏𝐹𝜇 {𝑔(𝒙)}(𝝎)
Dengan demikian terbukti bahwa TFFQ sisi kiri memenuhi sifat linearitas.

b. Teorema 2 (Sifat Translasi)

Misalkan 𝑓 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) dan translasi dari fungsi 𝑓 didefinisikan sebagai 𝜏𝑥0 𝑓(𝒙) =
𝑓(𝑥1 − 𝑥01 , 𝑥2 − 𝑥02 ) dimana 𝑥01 , 𝑥02 ∈ ℝ , maka
1 2 cos 𝛼 sin 𝛼+𝑥 2 cos 𝛽 sin 𝛽)
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝑥0 𝑓(𝒙)}(𝝎) = 𝑒 𝜇(𝜔1𝑥01 sin 𝛼+𝜔2𝑥02(sin 𝛽)) 𝑒 −2𝜇(𝑥01 02

𝛼,𝛽
∙ 𝐹𝜇 {𝑓}(𝜔1 − 𝑥1 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥2 cos 𝛽) (3)
Bukti :
Dari definisi TFFQ sisi kiri pada persamaan (1) diketahui
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝑥0 𝑓(𝒙)}(𝝎)

3
 2 2 2 2
1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛼 𝜇( 𝑥1 +𝜔1 −
𝑥1 𝜔 1
) 1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛽 𝜇(2𝑥2𝑡𝑎𝑛
+𝜔2 𝑥2 𝜔2
− )
=∫ √ 𝑒 2 𝑡𝑎𝑛 𝛼 𝑠𝑖𝑛 𝛼 √ 𝑒 𝛽 𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝑓(𝑥 − 𝑥 , 𝑥 − 𝑥 )𝒅𝒙
1 01 2 02
ℝ2 2𝜋 2𝜋

Misalkan 𝒕 = (𝑡1 , 𝑡2 ) dengan 𝑡1 = 𝑥1 − 𝑥01 dan 𝑡2 = 𝑥2 − 𝑥02 . Selanjutnya lakukan manipulasi

aljabar sehingga menjadi
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝑥0 𝑓(𝒙)}(𝝎)
2
1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇(cos 𝛼 𝑡12− 2 𝑡1(𝜔1−cos 𝛼𝑥01)+cos 𝛼 (𝜔1−cos 𝛼𝑥01)2) 𝜇𝜔1 𝑥01(cos 𝛼 − 1 )
=∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 𝑒 sin 𝛼 sin 𝛼
ℝ2 2𝜋
1 cos2 𝛼 1 − μ cot 𝛽 12𝜇(cos 𝛽 2 2 cos 𝛽
− 𝜇𝑥01 2 cos 𝛼( − ) 1 𝑡2 − 𝑡 (𝜔 −cos 𝛽𝑥02 )+
sin 𝛽 2 2
(𝜔2 −cos 𝛽𝑥02 )2 )
∙𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 √ 𝑒 sin 𝛽 sin 𝛽
2𝜋
cos2 𝛽 1 1 cos2 𝛽 1
𝜇𝜔2 𝑥02 ( − ) − 𝜇𝑥 2 cos 𝛽( − )
∙𝑒 sin 𝛽 sin 𝛽 𝑒 2 02 sin 𝛽 sin 𝛽 𝑓(𝒕) 𝒅𝒕

Jika diketahui bahwa cos2 𝛼 + sin2 𝛼 = 1 dan cos2 𝛽 + sin2 𝛽 = 1. Maka diperoleh

𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝑥0 𝑓(𝒙)}(𝝎)
1 2 cos 𝛼 sin 𝛼+𝑥 2 cos 𝛽 sin 𝛽)
= ∫ 𝑒 𝜇(𝜔1𝑥01 sin 𝛼+𝜔2𝑥02(sin 𝛽)) 𝑒 −2𝜇(𝑥01 02

ℝ2

1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇(cos 𝛼 𝑡12− 2 𝑡1(𝜔1−cos 𝛼𝑥01)+cos 𝛼 (𝜔1−cos 𝛼𝑥01)2) 1 − μ cot 𝛽

∙√ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 √
2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2 2 cos 𝛽
𝜇( 𝑡 − 𝑡 (𝜔 −cos 𝛽𝑥02 )+ (𝜔2 −cos 𝛽𝑥02 )2 )
∙ 𝑒2 sin 𝛽 2 sin 𝛽 2 2 sin 𝛽 𝑓(𝒕) 𝒅𝒕

Berdasarkan definisi TFFQ sisi kiri, maka diperoleh

1 2 cos 𝛼 sin 𝛼+𝑥 2 cos 𝛽 sin 𝛽)
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝑥0 𝑓(𝒙)}(𝝎) = 𝑒 𝜇(𝜔1𝑥01 sin 𝛼+𝜔2𝑥02 sin 𝛽) 𝑒 −2𝜇(𝑥01 02

𝛼,𝛽
∙ 𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)}(𝜔1 − 𝑥1 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥2 cos 𝛽)
Dengan demikian terbukti bahwa TFFQ sisi kiri memenuhi sifat translasi.

c. Teorema 3 (Sifat Modulasi)

Misalkan 𝑓 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) dan modulasi dari fungsi 𝑓 dinyatakan sebagai

𝑓(𝒙)𝑒 𝜇𝜔1𝑥1 𝑒 𝜇𝜔2𝑥2 , maka sifat modulasi dari TFFQ sisi kiri yaitu
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)𝑒 𝜇𝜔1𝑥1 𝑒 𝜇𝜔2𝑥2 }(𝝎)
1 2 +cos 𝛽 sin 𝛽
2 2 2 2 𝜔2 2 )
= 𝑒 𝜇(cos 𝛼(𝜔1 −sin 𝛼 𝜔1 )+cos 𝛽(𝜔2 −sin 𝛽 𝜔2 )) 𝑒 2𝜇(cos 𝛼 sin 𝛼𝜔1
𝛼,𝛽
∙ 𝐹𝜇 {𝑓}(𝜔1 − sin 𝛼 𝜔1 , 𝜔2 − sin 𝛽 𝜔2 ) (4)
Bukti :
Dari definisi TFFQ sisi kiri pada persamaan (1) diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)𝑒 𝜇𝜔1𝑥1 𝑒 𝜇𝜔2𝑥2 }(𝝎)

1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇( cos 𝛼 𝑥12− 2𝑥1(𝜔1−sin 𝛼) + cos 𝛼 𝜔12 ) 1 − μ cot 𝛽

=∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 √
ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2𝑥 (𝜔 −sin 𝛽) cos 𝛽
𝜇( 𝑥02 2 − 02 2 + 𝜔 2)
∙ 𝑒 2 sin 𝛽 sin 𝛽 sin 𝛽 2 𝑓(𝒙)𝒅𝒙
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
𝜔 2) 𝜇( 𝜔 2)
Selanjutnya bentuk 𝑒 2
𝜇(
sin 𝛼 1 dan 𝑒 2 sin 𝛽 2 pada persamaan di atas ditulis dalam bentuk
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
(𝜔1 −sin 𝛼 )2 ) 𝜇( (𝜔2 −sin 𝛽 𝜔2 +sin 𝛽 𝜔2 )2 )
dan 𝑒 , diperoleh
𝜇( 𝜔1 +sin 𝛼 𝜔1
𝑒 2 sin 𝛼 2 sin 𝛽

4
 𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)𝑒 𝜇𝜔1𝑥1 𝑒 𝜇𝜔2𝑥2 }(𝝎)

1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇( cos 𝛼 𝑥12− 2𝑥1(𝜔1−sin 𝛼) + cos 𝛼 ((𝜔1−sin 𝛼 𝜔1)+sin 𝛼 𝜔1)2 ) 1 − μ cot 𝛽
=∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 √
ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2 2𝑥2 (𝜔2 −sin 𝛽) cos 𝛽 2
𝜇( 𝑥 − + ((𝜔2 −sin 𝛽 𝜔2 )+sin 𝛽 𝜔2 ) )
∙ 𝑒2 sin 𝛽 2 sin 𝛽 sin 𝛽 𝑓(𝒙)𝒅𝒙

Setelah melalui proses manipulasi aljabar, dengan mudah dapat diperoleh

𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)𝑒 𝜇𝜔1𝑥1 𝑒 𝜇𝜔2𝑥2 }(𝝎)
1 2 2
2 −𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝜔1 2 )+𝑐𝑜𝑠 𝛽(𝜔2 2 −𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝜔2 2 )) 𝑒 2𝜇(𝑐𝑜𝑠 𝛼 𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝜔1 +𝑐𝑜𝑠 𝛽 𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝜔2 )
= ∫ 𝑒 𝜇(𝑐𝑜𝑠 𝛼(𝜔1
ℝ2

1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛼 1 𝑐𝑜𝑠 𝛼 2 2𝑥1 (𝜔1 −𝑠𝑖𝑛 𝛼) 𝑐𝑜𝑠 𝛼

𝜇( 𝑥 − + ((𝜔1 −𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝜔1 )2 ) ) 1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛽
∙√ 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝑠𝑖𝑛 𝛼 √
2𝜋 2𝜋
1 𝑐𝑜𝑠 𝛽 2 2𝑥2 (𝜔2−𝑠𝑖𝑛 𝛽) 𝑐𝑜𝑠 𝛽
𝜇( 𝑥 − 2 2 + ((𝜔 −𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝜔 )2 ) )
∙ 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛽 2 𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝑓(𝒙) 𝒅𝒙
Berdasarkan definisi TFFQ sisi kiri, maka diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)𝑒 𝜇𝜔1𝑥1 𝑒 𝜇𝜔2𝑥2 }(𝝎)
1 2 +cos 𝛽 sin 𝛽
2 2 2 2 𝜔2 2 )
= 𝑒 𝜇(cos 𝛼(𝜔1 −sin 𝛼 𝜔1 )+cos 𝛽(𝜔2 −sin 𝛽 𝜔2 )) 𝑒 2𝜇(cos 𝛼 sin 𝛼𝜔1
𝛼,𝛽
∙ 𝐹𝜇 {𝑓(𝒙)}(𝜔1 − sin 𝛼 𝜔1 , 𝜔2 − sin 𝛽 𝜔2 )
Dengan demikian terbukti bahwa TFFQ sisi kiri memenuhi sifat modulasi.

d. Teorema 4 (Sifat Skala)

Misalkan 𝑓 𝜖 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) dan skala dari fungsi 𝑓 didefinisikan sebagai 𝑓𝑚 (𝒙) =
𝑓(𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 ), dengan 𝑚 𝜖 ℝ adalah konstanta tidak nol, maka
a. Untuk kasus 𝑚 > 0
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓𝑚 (𝒙)}(𝝎)
csc 𝛽 2 2
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 12 𝜇(𝜔12 cot 𝛼)(1−𝑚4csc 𝛼 1
) 𝜇(𝜔2 2 cot 𝛽)(1− 4
csc2 𝜃1 𝑒 2 𝑚 csc2 𝜃2
)
=√ 2 √ 2 𝑒
𝑚 − 𝜇 cot 𝛼 𝑚 − 𝜇 cot 𝛽
𝜃 ,𝜃 csc 𝛼 csc 𝛽
∙ 𝐹𝜇 1 2 {𝑓(𝑚𝒙)} (𝜔1 ,𝜔 ) (5)
𝑚 csc 𝜃1 1 𝑚 csc 𝜃2
b. Untuk kasus 𝑚 < 0
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓𝑚 (𝒙)}(𝝎)
1 csc 𝛼 2
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 12𝜇(4𝑡1𝜔1𝑚csc 𝛼 csc 𝛽
+ 4𝑡2 𝜔2 ) 𝜇(𝜔1 2 cot 𝛼)(1 − 4 )
=√ 2 √ 2 𝑒 csc 𝜃1 𝑚 csc 𝜃2 𝑒 2 𝑚 csc2 𝜃1
𝑚 − 𝜇 cot 𝛼 𝑚 − 𝜇 cot 𝛽
1 csc2 𝛽
𝜇(𝜔2 2 cot 𝛽)(1 − )
𝑚4 csc2 𝜃2 𝐹 𝜃1 ,𝜃2 {𝑓(𝑚𝒙)} (𝜔
csc 𝛼 csc 𝛽
∙ 𝑒2 𝜇 1 , 𝜔2 ) (6)
𝑚 csc 𝜃1 𝑚 csc 𝜃2
cot 𝛼 cot 𝛽
dimana 𝜃1 = cot −1 ( ) dan 𝜃2 = cot −1 ( )
𝑚2 𝑚2

Bukti :
Dari definisi TFFQ sisi kiri pada persamaan (1), diketahui

1 − μ cot 𝛼 1𝜇(cos 𝛼 𝑥12 −

2𝑥1 𝜔1 cos 𝛼
+ 𝜔 2) 1 − μ cot 𝛽
=∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 1 √
ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2 2𝑥2 𝜔2 cos 𝛽
𝜇( 𝑥 − + 𝜔2 2 )
∙ 𝑒 2 sin 𝛽 2 sin 𝛽 sin 𝛽 𝑓(𝒙) 𝒅𝒙
𝑡 𝑡
Misalkan : 𝒕 = (𝑡1 , 𝑡2 ) = (𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 ), dari pemisalan ini diperoleh 𝑥1 = 1 dan 𝑥2 = 2.
𝑚 𝑚

5
Berdasarkan nilai skala (𝑚), maka pembuktian ini dibagi menjadi 2 kasus yaitu untuk 𝑚 > 0
dan 𝑚 < 0 sebagai berikut.
a. Kasus 1 (untuk 𝑚 > 0)
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 )}(𝝎)
𝑡1
1 cos 𝛼 𝑡1 2 2(𝑚)𝜔1 cos 𝛼
𝜇( ( ) − + 𝜔 2)
1 1 − μ cot 𝛼 2 sin 𝛼 𝑚 sin 𝛼 sin 𝛼 1 1 − μ cot 𝛽
= ∫ √ 𝑒 √
𝑚2 ℝ2 2𝜋 2𝜋
𝑡2
1 cos 𝛽 𝑡2 2 2(𝑚)𝜔2 cos 𝛽
𝜇( ( ) − + 𝜔 2)
2 sin 𝛽 𝑚 sin 𝛽 sin 𝛽 2
∙ 𝑒 𝑓(𝒕) 𝒅𝒕
cot 𝛼 cot 𝛽
Misalkan 𝜃1 = cot −1 ( 2 ) dan 𝜃2 = cot −1 ( ). Setelah melalui proses manipulasi aljabar,
𝑚 𝑚2
dengan mudah diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 )}(𝝎)
2 2
1 − μ cot 𝛼 12𝜇((𝜔1)2 cot 𝛼)(1− 𝑚4csc 𝛼
)
csc2 𝜃1 √
1 − μ cot 𝛽 12𝜇((𝜔2)2 cot 𝛽)(1− 𝑚4csc 𝛽
csc2 𝜃2
)
= ∫ √ 2
𝑒 2
𝑒
ℝ2 𝑚 − 𝜇 cot 𝛼 𝑚 − 𝜇 cot 𝛽
1 csc 𝛼 csc 𝛼 2
1 − 𝜇 cot 𝜃1 2𝜇((𝑡1)2 cot 𝜃1− 2𝑡1𝜔1𝑚 csc 𝜃1 csc 𝜃1 +(𝜔1
𝑚 csc 𝜃1
) cot 𝜃1 ) 1 − 𝜇 cot 𝜃2
∙ √ 𝑒 √
2𝜋 2𝜋
1 csc 𝛽 csc 𝛽 2
𝜇((𝑡2 )2 cot 𝜃2 − 2𝑡2 𝜔2 csc 𝜃2 +(𝜔2 ) cot 𝜃2 )
2 𝑚 csc 𝜃2 𝑚 csc 𝜃2
∙𝑒 𝑓(𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 ) 𝒅𝒕
Misalkan (𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 ) = 𝑚𝒙. Berdasarkan definisi TFFQ sisi kiri, maka diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓𝑚 (𝒙)}(𝝎)
2
csc 𝛽 2
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 12 𝜇(𝜔12 cot 𝛼)(1−𝑚4csc 𝛼 1
) 𝜇(𝜔2 2 cot 𝛽)(1− 4
csc2 𝜃1 𝑒 2 𝑚 csc2 𝜃2
)
=√ 2 √ 2 𝑒
𝑚 − 𝜇 cot 𝛼 𝑚 − 𝜇 cot 𝛽
𝜃 ,𝜃 csc 𝛼 csc 𝛽
∙ 𝐹𝜇 1 2 {𝑓(𝑚𝒙)} (𝜔1 ,𝜔 )
𝑚 csc 𝜃1 1 𝑚 csc 𝜃2
Dengan demikian terbukti bahwa TFFQ sisi kiri memenuhi sifat skala untuk 𝑚 > 0.

b. Kasus 2 (untuk 𝑚 < 0)

𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓(𝑚𝑥1 , 𝑚𝑥2 )}(𝝎)
𝑡
1 cos 𝛼 𝑡1 2 −2( 1 )𝜔1 cos 𝛼
𝑚 𝜔 2)
1 1 − μ cot 𝛼 2𝜇( sin 𝛼 (𝑚) −(
sin 𝛼
)+
sin 𝛼 1 1 − μ cot 𝛽
= 2 ∫ √ 𝑒 √
𝑚 ℝ2 2𝜋 2𝜋
𝑡
1 cos 𝛽 𝑡2 2 −2( 2 )𝜔2 cos 𝛽
𝜇( ( ) − ( 𝑚 )+ 𝜔 2)
2 sin 𝛽 𝑚 sin 𝛽 sin 𝛽 2
∙𝑒 𝑓(𝒕) 𝒅𝒕
cot 𝛼 cot 𝛽
Misalkan 𝜃1 = cot −1 ( 2 ) dan 𝜃2 = cot −1 ( ). Setelah melalui proses manipulasi aljabar,
𝑚 𝑚2
dengan mudah diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓𝑚 (𝒙)}(𝝎)
2 2
1 − μ cot 𝛼 12𝜇((𝜔1)2 cot 𝛼)(1− 𝑚4csc 𝛼
)
csc2 𝜃1 √
1 − μ cot 𝛽 12𝜇((𝜔2)2 cot 𝛽)(1− 𝑚4csc 𝛽
csc2 𝜃2
)
= ∫ √ 𝑒 𝑒
ℝ2 𝑚2 − 𝜇 cot 𝛼 𝑚2 − 𝜇 cot 𝛽
1 csc 𝛼 csc 𝛽 1 2 csc 𝛼 csc 𝛼 2
𝜇(4𝑡1 𝜔1 + 4𝑡2 𝜔2 ) 2𝜇((𝑡1 ) cot 𝜃1 − 2𝑡1 𝜔1 𝑚 csc 𝜃1 csc 𝜃1 +(𝜔1 𝑚 csc 𝜃1 ) cot 𝜃1 )
∙ 𝑒 2 𝑚 csc 𝜃1 𝑚 csc 𝜃2 𝑒
1 csc 𝛽 csc 𝛽 2
1 − 𝜇 cot 𝜃1 2𝜇((𝑡2)2 cot 𝜃2− 2𝑡2𝜔2𝑚 csc 𝜃2 csc 𝜃2 +(𝜔2
𝑚 csc 𝜃2
) cot 𝜃2 ) 1 − 𝜇 cot 𝜃2
∙√ 𝑒 √ 𝑓(𝑚𝒙) 𝒅𝒕
2𝜋 2𝜋

6
 Berdasarkan definisi TFFQ sisi kiri, maka diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓𝑚 (𝒙)}(𝝎)
1 csc 𝛼 2
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 12𝜇(4𝑡1𝜔1𝑚csc 𝛼 csc 𝛽
+ 4𝑡2 𝜔2 ) 𝜇(𝜔1 2 cot 𝛼)(1 − 4 )
=√ 2 √ 2 𝑒 csc 𝜃1 𝑚 csc 𝜃2 𝑒 2 𝑚 csc2 𝜃1
𝑚 − 𝜇 cot 𝛼 𝑚 − 𝜇 cot 𝛽
1 csc2 𝛽
𝜇(𝜔2 2 cot 𝛽)(1 − csc 𝛼
𝑚4 csc2 𝜃2
) csc 𝛽
𝜃 ,𝜃
∙ 𝑒2 𝐹𝜇 1 2 {𝑓(𝑚𝒙)} (𝜔1
,𝜔 )
𝑚 csc 𝜃1 2 𝑚 csc 𝜃2
Dengan demikian terbukti bahwa TFFQ sisi kiri memenuhi sifat skala untuk 𝑚 < 0

Berikut ini definisi konvolusi pada TFFQ sisi kiri, teorema konvolusi pada TFFQ sisi kiri dan
TFFQ sisi kiri dari sifat-sifat konvolusinya.

Definisi 2 (Konvolusi padaTFFQ Sisi Kiri)

Misalkan 𝑓, 𝑔 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) adalah dua fungsi sebarang yang bernilai quaternion, konvolusi
TFFQ sisi kiri didefinisikan sebagai

1 − 𝜇 cot 𝛼 cos 𝛼 𝜇𝑡1(𝑡1−𝑥1) 1 − 𝜇 cot 𝛽 cos 𝛽

𝜇𝑡2 (𝑡2 −𝑥2 )
(𝑓 ⋆ 𝑔)(𝒙) = ∫ √ 𝑒 sin 𝛼 √ 𝑒 sin 𝛽
ℝ2 2𝜋 2𝜋
∙ 𝑓(𝒕)𝑔(𝒙 − 𝒕) 𝒅𝒕 (7)
dengan (𝒙 − 𝒕) = (𝑥1 − 𝑡1 , 𝑥2 − 𝑡2 )

a. Teorema 5 (TFFQ sisi kiri dari Konvolusi)

Misalkan 𝑓(𝒙) = 𝑓0 (𝒙) + 𝒊𝑓1 (𝒙) + 𝒋𝑓2 (𝒙) + 𝒌𝑓3 (𝒙) dan 𝑔(𝒙) = 𝑔0 (𝒙) + 𝒊𝑔1 (𝒙) + 𝒋𝑔2 (𝒙) +
𝒌𝑓3 (𝒙) merupakan dua fungsi bernilai quaternion, maka TFFQ sisi kiri dari konvolusi fungsi 𝑓
dan 𝑔 dengan 𝑓, 𝑔 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) memenuhi
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
2 − 𝜇𝜔2 2 𝛼,𝛽
= 𝑒 −2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 [𝐹𝜇 {𝑓0 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎)
𝛼,𝛽
+𝒊𝐹𝜇 {𝑓1 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎) + 𝒋𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑓2 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎)
𝛼,𝛽
+𝒌𝐹𝜇 {𝑓3 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎)] (8)

Bukti :
Dari definisi TFFQ sisi kiri pada persamaan (1) dan definisi konvolusi pada persamaan (7),
diketahui
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)

1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇(cos 𝛼 𝑥12 − 2 𝑥1𝜔1 + cos 𝛼 𝜔12) 1 − 𝜇 cot 𝛽

=∫ ∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 √
ℝ2 ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2 2 cos 𝛽
𝜇( 𝑥 − 𝑥 𝜔 + 𝜔 2) 1 − 𝜇 cot 𝛼 cos 𝛼 𝜇𝑡1(𝑡1−𝑥1) 1 − 𝜇 cot 𝛽
∙ 𝑒2 sin 𝛽 2 sin 𝛽 2 2 sin 𝛽 2 √ 𝑒 sin 𝛼 √
2𝜋 2𝜋
cos 𝛽
𝜇𝑡2 (𝑡2 −𝑥2 )
∙ 𝑒 sin 𝛽 𝑓(𝒕) 𝑔(𝒙 − 𝒕) 𝒅𝒕 𝒅𝒙

Misalkan 𝝋 = (𝒙 − 𝒕). Setelah melakukan manipulasi aljabar, dengan mudah diperoleh

𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)

7
 1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 1cos 𝛼 2 1𝜇(− 2 𝑡 𝜔 )
1cos 𝛽 1 2
𝜇𝑡2 2 𝜇(− 𝑡 𝜔 )
=√ √ ∫ 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝑡1 𝑒 2 sin 𝛼 1 1 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒2 sin 𝛽 2 2
2𝜋 2𝜋 ℝ2
𝛼,𝛽
∙ 𝑓(𝒕) 𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎) 𝒅𝒕

Karena tidak berlaku sifat komutatif pada operasi perkalian bilangan quaternion, maka fungsi
𝑓(𝒕) harus didekomposisi menjadi 𝑓(𝒕) = 𝑓0 (𝒕) + 𝒊𝑓1 (𝒕) + 𝒋𝑓2 (𝒕) + 𝒌𝑓3 (𝒕), sehingga diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)

1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛼 1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛽 1𝑐𝑜𝑠 𝛼 2 1𝜇(− 2 𝑡 𝜔 )

1𝑐𝑜𝑠 𝛽 1 2
𝜇𝑡2 2 𝜇(− 𝑡 𝜔 )
=√ √ ∫ 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝜇𝑡1 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 1 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝑒2 𝑠𝑖𝑛 𝛽 2 2
2𝜋 2𝜋 ℝ2
𝛼,𝛽
∙ {𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎)𝑓0 (𝒕) + 𝒊𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝝋)}(𝝎)𝑓1 (𝒕) + 𝒋𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝝋)}(𝝎)𝑓2 (𝒕)
𝛼,𝛽
+ 𝒌𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎)𝑓3 (𝒕) } 𝒅𝒕
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
2 𝜇𝜔2 2
Kalikan kedua ruas dengan 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 , maka persamaan di atas menjadi
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
2 𝜇𝜔2 2 𝛼,𝛽
𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
= 𝐹𝜇 {𝑓0 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎) + 𝒊𝐹𝜇 {𝑓1 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+𝒋𝐹𝜇 {𝑓2 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎) + 𝒌𝐹𝜇 {𝑓3 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑔(𝝋)}(𝝎)
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
2 − 𝜇𝜔2 2
Kalikan kembali kedua ruas pada persamaan di atas dengan 𝑒 −2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 dan
selanjutnya substitusi nilai 𝝋 = (𝒙 − 𝒕), sehingga diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 cos 𝛼 1 cos 𝛽
2 − 𝜇𝜔2 2 𝛼,𝛽
= 𝑒 −2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 [𝐹𝜇 {𝑓0 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎)
𝛼,𝛽
+𝒊𝐹𝜇 {𝑓1 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎) + 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
𝒋𝐹𝜇 {𝑓2 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+𝒌𝐹𝜇 {𝑓3 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑔(𝒙 − 𝒕)}(𝝎)]
Dengan demikian teorema konvolusi TFFQ sisi kiri terbukti.

b. Teorema 6 (TFFQ sisi kiri dari Konjugat Konvolusi)

Misalkan 𝑓, 𝑔 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ) adalah dua fungsi bernilai quaternion, maka
1cos 𝛼 1cos 𝛽 2
𝛼,𝛽 − 𝜇𝜔2 2 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎) = 𝑒 −2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽
̅̅̅̅̅̅̅ (𝐹𝜇 {𝑔̅ (𝒕)}(𝝎)) (𝐹𝜇 {𝑓(̅ 𝒙 − 𝒕)}(𝝎)) (9)

Bukti:
Dari definisi TFFQ sisi kiri pada persamaan (1) dan teorema konvolusi TFFQ sisi kiri pada
persamaan (8), diketahui
𝛼,𝛽 ̅̅̅̅̅̅̅
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇(cos 𝛼 𝑥12 − 2 𝑥1𝜔1 + cos 𝛼 𝜔12) 1 − 𝜇 cot 𝛽
=∫ ∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 √
ℝ2 ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2 2 cos 𝛽 − 𝜇 cot 𝛼 cos 𝛼 𝜇𝑡1(𝑡1−𝑥1) 1 − 𝜇 cot 𝛽 cos 𝛽
𝜇( 𝑥 − 𝑥 𝜔 + 𝜔 2) 1 𝜇𝑡2 (𝑡2 −𝑥2 )
∙ 𝑒2 sin 𝛽 2 sin 𝛽 2 2 sin 𝛽 2 √ 𝑒 sin 𝛼 √ 𝑒 sin 𝛽
2𝜋 2𝜋
∙ 𝑔̅ (𝒕) ∙ 𝑓 ̅(𝒙 − 𝒕) 𝒅𝒕 𝒅𝒙
Misalkan 𝝋 = (𝒙 − 𝒕). Setelah melakukan penjabaran dan manipulasi aljabar, diperoleh
𝛼,𝛽 ̅̅̅̅̅̅̅
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)

8
 1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 1cos 𝛼 2 1𝜇(− 2 𝑡 𝜔 )
1cos 𝛽 1 2
𝜇𝑡2 2 𝜇(− 𝑡 𝜔 )
=√ √ ∫ 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝑡1 𝑒 2 sin 𝛼 1 1 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒2 sin 𝛽 2 1
2𝜋 2𝜋 ℝ2
𝛼,𝛽
∙ 𝑔̅ (𝒕) 𝒅𝒕 [𝐹𝜇 {𝑓(̅ 𝝋)}(𝝎)]

Karena tidak berlaku sifat komutatif terhadap perkalian pada bilangan quaternion, maka fungsi
𝑔̅ (𝒕) harus didekomposisi menjadi 𝑔̅ (𝒕) = 𝑔0 (𝒕) − 𝒊𝑔1 (𝒕) − 𝒋𝑔2 (𝒕) − 𝒌𝑔3 (𝒕), sebagai berikut
𝛼,𝛽 ̅̅̅̅̅̅̅
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 1cos 𝛼 2 1𝜇(− 2 𝑡 𝜔 )
1cos 𝛽 1 2
𝜇𝑡2 2 𝜇(− 𝑡 𝜔 )
=√ √ ∫ 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝑡1 𝑒 2 sin 𝛼 1 1 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒2 sin 𝛽 2 2
2𝜋 2𝜋 ℝ2

𝛼,𝛽
∙ {𝑔0 (𝒕) − 𝒊𝑔1 (𝒕) − 𝒋𝑔2 (𝒕) − 𝒌𝑔3 (𝒕)} [𝐹𝜇 {𝑓(̅ 𝝋)}(𝝎)] 𝒅𝒕
1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 𝜇𝜔2 2
Kalikan kedua ruas pada persamaan (4.28) dengan 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 . Sehingga persamaan
di atas menjadi
1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 𝜇𝜔2 2
𝛼,𝛽 ̅̅̅̅̅̅̅
𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 ̅ 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
= 𝐹𝜇 {𝑔0 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑓(𝝋)}(𝝎) − 𝒊𝐹𝜇 {𝑔1 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑓(̅ 𝝋)}(𝝎)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
− 𝒋𝐹𝜇 {𝑔2 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑓(̅ 𝝋)}(𝝎) − 𝒌𝐹𝜇 {𝑔3 (𝒕)}(𝝎)𝐹𝜇 {𝑓(̅ 𝝋)}(𝝎)
1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 − 𝜇𝜔2 2
Kalikan kedua ruas pada persamaan di atas dengan 𝑒 −2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 dan substitusikan
kembali 𝝋 = 𝒙 − 𝒕, diperoleh
𝛼,𝛽 ̅̅̅̅̅̅̅
𝐹𝜇 {𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 − 𝜇𝜔2 2 𝛼,𝛽
= 𝑒 − 2 sin 𝛼 𝜇𝜔1 𝑒 2 sin 𝛽 (𝐹𝜇 {𝑔̅ (𝒕)}(𝝎)) (𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑓(̅ 𝒙 − 𝒕)}(𝝎))

Dengan demikian teorema TFFQ sisi kiri dari konjugat konvolusi terbukti.

c. Teorema 7 (TFFQ sisi kiri dari Translasi Salah Satu Fungsi pada Konvolusi)
Misalkan 𝑓, 𝑔 ∈ 𝐿1 (ℝ2 ; ℍ). Jika translasi dari fungsi 𝑓 didefinisikan sebagai 𝜏𝑥0 𝑓(𝒙) =
𝑓(𝒙 − 𝒙𝟎 ), maka TFFQ sisi kiri dari translasi salah satu fungsi pada konvolusi memenuhi
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1cos 𝛼
− 𝜇(𝜔1 2 − 2𝜔1 𝑥01 cos 𝛼+ (𝑥01 cos 𝛼)2 )
1 cos 𝛼 2 1𝜇(− 2 𝑥 𝜔 )
=𝑒 2 sin 𝛼 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝑥01 𝑒 2 sin 𝛼 01 1
1cos 𝛽 1 cos 𝛽 1 2
− 𝜇(𝜔2 2 − 2𝜔2 𝑥02 cos 𝛽+ (𝑥02 cos 𝛽)2 ) 𝜇𝑥02 2 𝜇(− 𝑥 𝜔 )
∙ 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒2 sin 𝛽 02 2
𝛼,𝛽
∙ [𝐹𝜇 {𝑓0 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)
𝛼,𝛽
+ 𝒊𝐹𝜇 {𝑓1 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+ 𝒋𝐹𝜇 {𝑓2 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+ 𝒌𝐹𝜇 {𝑓3 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)] (10)

Bukti :
Dari definisi TFFQ sisi pada persamaan (1), diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 − 𝜇 cot 𝛼 1𝜇(cos 𝛼 𝑥12 − 2 𝑥1𝜔1 + cos 𝛼 𝜔12) 1 − 𝜇 cot 𝛽
=∫ ∫ √ 𝑒 2 sin 𝛼 sin 𝛼 sin 𝛼 √
ℝ2 ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 cos 𝛽 2 2 cos 𝛽 − 𝜇 cot 𝛼 cos 𝛼 𝜇𝑡1(𝑡1−𝑥1) 1 − 𝜇 cot 𝛽 cos 𝛽
𝜇( 𝑥 − 𝑥 𝜔 + 𝜔 2) 1 𝜇𝑡2 (𝑡2 −𝑥2 )
∙ 𝑒2 sin 𝛽 2 sin 𝛽 2 2 sin 𝛽 2 √ 𝑒 sin 𝛼 √ 𝑒 sin 𝛽
2𝜋 2𝜋

9
∙ 𝜏𝑥0 𝑓(𝒕) 𝑔(𝒙 − 𝒕) 𝒅𝒕 𝒅𝒙

Misalkan 𝝋 = 𝒙 − 𝒕. Setelah dilakukan proses manipulasi aljabar, dengan mudah diperoleh

𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛼 1 − 𝜇 𝑐𝑜𝑡 𝛽 1𝑐𝑜𝑠 𝛼 2 1𝜇(− 2 𝑡 𝜔 )
1𝑐𝑜𝑠 𝛽 1 2
𝜇𝑡2 2 𝜇(− 𝑡 𝜔 )
= [√ √ ∫ 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼 𝜇𝑡1 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛼 1 1 𝑒 2 𝑠𝑖𝑛 𝛽 𝑒2 𝑠𝑖𝑛 𝛽 2 2
2𝜋 2𝜋 ℝ2

𝛼,𝛽
∙ 𝑓(𝒕 − 𝒙𝟎 ) 𝒅𝒕] 𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)

Misalkan 𝒛 = 𝒕 − 𝒙𝟎 , maka
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 1cos 𝛼 𝜇(𝑧1+𝑥01)2 1𝜇(− 2 (𝑧1+𝑥01)𝜔1) 12cos 𝛽
𝜇(𝑧2 +𝑥02 )2
= [∫ √ √ 𝑒 2 sin 𝛼 𝑒2 sin 𝛼 𝑒 sin 𝛽
ℝ2 2𝜋 2𝜋
1 2
𝜇(− (𝑧 +𝑥 )𝜔 ) 𝛼,𝛽
∙ 𝑒2 sin 𝛽 2 02 2 𝑓(𝒛) 𝒅𝒛] 𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)

Karena tidak berlaku sifat komutatif terhadap operasi perkalian pada quaternion, maka fungsi
𝑓(𝒛) didekomposisi menjadi 𝑓(𝒛) = 𝑓0 (𝒛) + 𝒊𝑓1 (𝒛) + 𝒋𝑓2 (𝒛) + 𝒌𝑓3 (𝒛), diperoleh
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1 cos 𝛼 2
1 − 𝜇 cot 𝛼 1 − 𝜇 cot 𝛽 𝜇( 𝑧1 2 − 𝑧 (𝜔 −𝑥 cos 𝛼)) 1 cos 𝛼 𝜇𝑥 2
sin 𝛼 1 1 01
= [√ √ ∫ 𝑒 2 sin 𝛼 𝑒 2 sin 𝛼 01
2𝜋 2𝜋 ℝ2

1 cos 𝛽 2
1
𝜇(−
2
𝑥 𝜔 ) 𝜇( 𝑧2 2 − 𝑧2 (𝜔2 −𝑥02 cos 𝛽)) 1 cos 𝛽 𝜇𝑥02 2 1
𝜇(−
2
𝑥02 𝜔2 )
∙ 𝑒2 sin 𝛼 01 1 𝑒 2 sin 𝛽 sin 𝛽
𝑒 2 sin 𝛽 𝑒2 sin 𝛽
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
∙ {𝑓0 (𝒛)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋) + 𝒊𝑓1 (𝒛)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋) +𝒋𝑓2 (𝒛)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋) + 𝒌𝑓3 (𝒛)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)} 𝒅𝒛 ]

1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 𝜇(𝜔2 −𝑥02 cos 𝛽)2
Kalikan kedua ruas dengan 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇(𝜔1−𝑥01 cos 𝛼) 𝑒 2 sin 𝛽 dan lakukan manipulasi
aljabar pada persamaan tersebut sehingga menjadi
1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 𝜇(𝜔2 −𝑥02 cos 𝛽)2 𝛼,𝛽
𝑒 2 sin 𝛼 𝜇(𝜔1−𝑥01 cos 𝛼) 𝑒 2 sin 𝛽 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎) 𝐹𝜇
1 cos 𝛼 1 2 1 cos 𝛽 2 1𝜇(− 2 𝑥 𝜔 )
𝜇𝑥01 2 2𝜇(− sin 𝛼 𝑥01 𝜔1 ) 2 sin 𝛽 𝜇𝑥02 sin 𝛽 02 2
= 𝑒 2 sin 𝛼 𝑒 𝑒 𝑒2
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
∙ [𝐹𝜇 {𝑓0 (𝒛)}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+ 𝒊𝐹𝜇 {𝑓1 (𝒛)}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+ 𝒋𝐹𝜇 {𝑓2 (𝒛)}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+ 𝒌𝐹𝜇 {𝑓3 (𝒛)}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝝋)]

1cos 𝛼 1cos 𝛽
2 − 𝜇(𝜔2 −𝑥02 cos 𝛽)2
Kalikan kedua ruas dengan 𝑒 − 2 sin 𝛼 𝜇(𝜔1−𝑥01 cos 𝛼) 𝑒 2 sin 𝛽 serta substitusi
kembali nilai 𝝋 = (𝒙 − 𝒕) dan 𝒛 = 𝒕 − 𝒙𝟎 , sehingga persamaan di atas menjadi
𝛼,𝛽
𝐹𝜇 {𝜏𝒙𝟎 𝑓 ⋆ 𝑔}(𝝎)
1cos 𝛼 1 cos 𝛼 1 2
− 𝜇(𝜔1 2 − 2𝜔1 𝑥01 cos 𝛼+ (𝑥01 cos 𝛼)2 ) 2 𝜇(− 𝑥 𝜔 )
=𝑒 2 sin 𝛼 𝑒 2 sin 𝛼 𝜇𝑥01 𝑒 2 sin 𝛼 01 1
1cos 𝛽 1 cos 𝛽 1 2
− 𝜇(𝜔2 2 − 2𝜔2 𝑥02 cos 𝛽+ (𝑥02 cos 𝛽)2 ) 𝜇𝑥02 2 𝜇(− 𝑥02 𝜔2 )
∙ 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒 2 sin 𝛽 𝑒2 sin 𝛽
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
∙ [𝐹𝜇 {𝑓0 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+𝒊𝐹𝜇 {𝑓1 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)
𝛼,𝛽 𝛼,𝛽
+𝒋𝐹𝜇 {𝑓2 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔1 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)

10
 𝛼,𝛽
+𝒌𝐹𝜇 {𝑓3 (𝒕 − 𝒙𝟎 )}(𝜔1 − 𝑥01 cos 𝛼 , 𝜔2 − 𝑥02 cos 𝛽)𝐹𝜇𝛼,𝛽 {𝑔}(𝒙 − 𝒕)]
Dengan demikian teorema TFFQ sisi kiri dari tranlasi konvolusi dua fungsi quaternion terbukti.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, pada penelitian ini berhasil
dirumuskan definisi TFFQ sisi kiri dan sifat-sifatnya (linearitas, translasi, modulasi dan skala). Selain
itu, dirumuskan pula teorema konvolusi pada TFFQ sisi kiri serta TFFQ sisi kiri dari konjugat konvolusi
dan translasi salah satu fungsi pada konvolusi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Almeida, L B, IEEE Transactions on Signal Processing, The Fractional Fourier Transform and
Time-Frequency Representations, 42, 1994, 3084-3091.

[2] Guanlei, X, Xiaotong, W, and Xiaogang, X, Signal Processing, Fractional Quaternion Fourier
Transform, Convolution and Correlation, 88, 2008, 2511-2517.

[3] Hitzer, E M S, Advances in Applied Clifford Algebras, Quaternion Fourier Transform on

Quaternion Fourier Generalizations, 17, 2007, 497-517.

[4] Irwan, M, Jurnal Matematika dan Statistika serta Aplikasinya, Quaternion and It’s Properties, 3,
2015, 16-20.

[5] Morais, J P, Georgiev S, and Sprobig, W, Real Quaternionic Calculus Handbook, Springer
Basel, New York, 1-8.

[6] Pei, S C, Ding, J J, and Chang, J H, IEEE Transactions on Signal Processing, Efficient
Implementation of Quaternion Fourier Transform, Convolution and Correlation by 2-D Complex
FFT, 49, 2001, 2783-2797.

[7] Sangkala, N S, Konvolusi Transformasi Fourier Fraksional Quaternion Sisi Kanan dan Sifat-
sifatnya. Universitas Hasanuddin, Makassar.

[8] Saribulut, L, Teke, A, and Tumay, M, Jurnal of Electrical and Electronics Engineering Research,
Fundamentals and Literature Review of Fourier Transform in Power Quality Issues, 5, 2013, 9-
22.

[9] Sharma, V D, and Deshmukh, P B, International Journal of Engineering Science and Research
Technology, Convolution Structure Fractional Quaternion Fourier Transform, 5, 2016, 1463-
1467.

11
[10] Wei, D, and Li Y, International Journal for Light and Electron Optics, Different Forms of
Plancherel Theorem for Fractional Quaternion Fourier Transform, 124, 2013, 6999-7002.

[11] Yetik, I S, Kutay, M A, and Ozaktas, H M, Proceedings of Design Engineering Technical

Conferences, The Fractional Fourier Transform and Its Applications to Image Representation
and Beamforming, 2003, 771-780.

12