Anda di halaman 1dari 7

Volume: 10 | Nomor: 01 | April 2021 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.

id

PERENCANAAN PERHITUNGAN AKNOP PADA DAERAH IRIGASI


MRICAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA IRIGASI

1)
Progam Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Majapahit
Jl. Raya Jabon - Km 07 Mojokerto, Jawa Timur

Abstract
Food security is one of the targets of the Sustainable Development Goals that must be achieved by 2030. One of the
problems faced in achieving this target is the decrease in the function of irrigation infrastructure by ± 70%, resulting in
the reduced water supply to agricultural land. The purpose of this research is to recalculate the operational and
maintenance needs of the Mrican Irrigation Area by the applicable regulations and the current conditions of the study
area for the needs of the 2021 budget year.The research was conducted in the Mrican Irrigation Area with an area of
30,341 ha located in 3 districts, namely Kediri, Nganjuk and, Jombang. The result of optimization calculation of
personnel for operational activities and maintenance of irrigation networks in the Mrican Irrigation Area is 577 people.
The length of the carrier line is 366 km and the drainage is 248 km long. The number of waterworks as many as 966
units. The results of calculations and analyzes that have been carried out, it is found that the amount of the Operational
and Maintenance Real Needs of Mrican Irrigation Area for the irrigation operational management component is Rp.
6,329,767,232, the component of surface irrigation operation costs Rp. 31,490,208,724, and the maintenance
component of the surface irrigation network is Rp. 22,685,844,371. The total cost of the Operational and Maintenance
Real Needs of Mrican Irrigation Area is Rp. 60,505,820,327.

Key Words: food security, irrigation cost, mrican, operational irrigation, waterworks.

1. PENDAHULUAN Mrican merupakan daerah irigasi lintas


Salah satu pemanfaatan sumber daya air adalah kabupaten/kota dengan luas daerah irigasi sebesar
pemanfaatan air untuk kegiatan irigasi dengan tujuan 30.341 Ha terbagi menjadi Mrican Kiri seluas 12.729
peningkatan ketahanan pangan. Dimana ketahanan Ha dan Mrican Kanan seluas 17.612 Ha (Kementrian
pangan merupakan salah satu target Tujuan PUPR, 2015). Luasan tersebut tersebar pada 3 (tiga)
Pembangunan Berkelanjutan yang harus dicapai pada kabupaten yaitu: Kabupaten Kediri, Kabupaten
tahun 2030. Menurut Soekrasno (2019), kerusakan Nganjuk, dan Kabupaten Jombang. Kondisi daerah
irigasi di Indonesia sampai tahun 2008 mencapai 22,5 irigasi yang luas seperti ini membutuhkan tenaga,
%. Hal ini disebabkan karena gangguan alam dan peralatan dan biaya yang tidak sedikit dalam operasi
lemahnya operasi dan pemeliharaan. Sedangkan dan pemeliharaan jaringan irigasinya. Setiap tahun,
menurut Suswono (2012) dalam Puspitasari (2014), kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan suatu
kerusakan irigasi di Indonesia mencapai 52%, daerah irigasi berubah sesuai dengan kondisi jaringan
sehingga dibutuhkan dana sebesar 3 triliun rupiah irigasi saat ini. Selain itu, perubahan biaya operasi
untuk perbaikan sampai tahun 2014. dan pemeliharaan setiap tahun dipengaruhi oleh
Penyebab lain kerusakan jaringan irigasi adalah perubahan harga material, peralatan, dan upah/honor
minimnya anggaran dan tidak terserapnya anggaran sesuai dengan keputusan pemerintah.
secara maksimal (Puspitasari, 2014). Oleh karena itu, Berdasarkan petunjuk teknis, penyusunan Angka
dibutuhkan suatu perhitungan angka kebutuhan nyata Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan Irigasi
operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi yang (AKNOP) dilakukan pada dua bagian yaitu AKNOP
memperhitungkan secara rinci seluruh kebutuhan bendung dan AKNOP jaringan (Djuhartono, 2020).
operasi dan pemeliharaan pada suatu daerah irigasi. Pada Daerah Irigasi Mrican ini, hanya akan dilakukan
Daerah Irigasi (DI) Mrican merupakan salah satu perhitungan pada jaringan saja, karena bendung gerak
Daerah Irigasi di Provinsi Jawa Timur yang berada Mrican dalam kewenangan Perum Jasa Tirta I.
dibawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Perencanaan perhitungan AKNOP jaringan irigasi
Brantas. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan meliputi :
Umum No 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan 1) Perhitungan biaya manajemen pelaksanaan
Penetapan Status Daerah Irigasi, Daerah Irigasi operasi dan pemeliharaan.

*Corresponding author : erna_tri_a@unim.ac.id 11 DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84


Erna Tri Asmorowati dan Diah Sarasanty | Perencanaan Perhitungan Aknop Pada Daerah Irigasi Mrican sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Irigasi
Cantilever | Volume : 10 | Nomor : 01 | April 2021| Hal. 11-17 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.id

2) Perhitungan biaya untuk kegiatan operasional 4) Menghitung angka kebutuhan nyata operasi dan
jaringan irigasi permukaan. pemeliharaan (AKNOP) jaringan irigasi,
3) Perhitungan biaya kegiatan pemeliharaan meliputi :
jaringan irigasi permukaan. a) Melakukan optimalisasi personil daerah irigasi
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR no
kembali kebutuhan angka kebutuhan nyata operasi 12/PRT/M/2015 (Kementrian PUPR, 2015).
dan pemeliharaan (AKNOP) daerah studi sesuai - Kepala pengamat/UPTD:
dengan ketentuan yang berlaku dan kondisi daerah ஺
ܰ௎௉்஽ = ஺ ವ಺ (1)
studi saat ini untuk kebutuhan tahun anggaran 2021. ೆು೅
- Staff Pengamat/UPTD:
ܰ௦௧௔௙௙ = 5 ‫ܰ ݔ‬௎௉்஽ (2)
2. METODOLOGI
Lokasi penelitian berada di Daerah Irigasi - Kebutuhan Juru/Mantri:

Mrican dengan bangunan utama Bendung Gerak ܰ௃௨௥௨ = ವ಺ (3)
஺ೕೠೝೠ
Mrican, dimana bendung gerak ini mempunyai dua - Kebutuhan Penjaga Pintu Air (PPA)
pengambilan, yaitu: ே
1) Pengambilan kanan untuk mengairi Daerah ܰ௉௉஺ = ௡ ಳ೒೙ (4)
ುುಲ
Irigasi Mrican Kanan yang secara administrasi - Kebutuhan Pekarya :
mengairi lahan yang berada di Kabupaten Kediri ௉ೄೌ೗
ܰ௉௘௞௔௥௬௔ = (5)
dan Kabupaten Jombang. ௉೛೐ೖೌೝ೤ೌ
2) Pengambilan kiri untuk mengairi Daerah Irigasi Dimana :
Mrican Kiri dimana lahan yang diari masuk NUPTD = kebutuhan jumlah pengamat (orang)
dalam wilayah administrasi Kabupaten Kediri ADI = luas daerah irigasi
dan Kabupaten Nganjuk. AUPT = luas penetapan wilayah kerja
Batas wilayah Daerah Irigasi Mrican adalah: pengamat (5000 – 7000 Ha untuk satu
- Sebelah Utara : Kali Widas dan Brantas orang pengamat)
- Sebelah Timur : Daerah Irigasi Siman Nstaff = kebutuhan staff pengamat (orang)
- Sebelah Selatan : Daerah Irigasi Siman Ajuru = luas penetapan wilayah kerja juru (
- Sebelah Barat : Kali Kedungsoko 750 – 1500 Ha untuk 1 orang juru )
Kebutuhan data yang digunakan dalam NPPA = kebutuhan pengamat pintu air (orang)
perhitungan AKNOP irigasi, meliputi: NBgn = jumlah bangunan bagi-sadap/sadap (3
1) Data primer: wawancara dengan kepala UPT dan – 5 bangunan untuk 1 orang PPA)
P3GAI terkait kebutuhan operasi dan Psal = panjang saluran daerah irigasi (km)
pemeliharaan. Ppekarya = panjang penetapan wilayah kerja ruas
2) Data sekunder: pekarya (2 – 3 km untuk 1 orang
a) Data inventarisasi saluran dan bangunan. pekarya)
b) Data kegiatan pemantauan, evaluasi dan b) Melakukan perhitungan biaya manajemen
pelaporan. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan, meliputi:
c) Data standar biaya umum harga satuan standar - Gaji/honor/upah
barang dan jasa yang ditentukan oleh menteri - Operasional kantor
keuangan dan pemerintah daerah. - Sarana pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
d) Data struktur organisasi unit pengelola teknis - Perlengkapan kerja
dan jumlah personil operasi dan pemeliharaan - Peralatan kerja
daerah irigasi. - Kegiatan pembentukan/update data
e) data inventaris kantor. - Pendukung operasi dan pemeliharaan
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dilakukan
- Pembinaan operasi dan pemeliharaan
perhitungan AKNOP irigasi dengan prosedur sebagai
P3A/GP3A/IP3A
berikut (Djuhartono, 2020) :
c) Melakukan perhitungan biaya operasi irigasi
1) Menentukan jenis kegiatan operasi dan
permukaan, meliputi:
pemeliharaan jaringan irigasi
2) Menentukan frekuensi dan menghitung volume
- Perencanaan tahunan
masing-masing kegiatan operasi dan - Pelaksanaan operasi jaringan irigasi
pemeliharaan jaringan irigasi - Pemanfaatan sumber lain
3) Menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) - Monitoring dan evaluasi
masing-masing kegiatan operasi dan d) Melakukan perhitungan biaya pemeliharaan
pemeliharaan jaringan irigasi jaringan irigasi permukaan, meliputi :
- Inventarisasi jaringan
- Perencanaan pemeliharaan jaringan irigasi

DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84 12 Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


Cantilever | Volume: 10 | Nomor: 01 | April 2021 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.id
Erna Tri Asmorowati dan Diah Sarasanty | Perencanaan Perhitungan Aknop Pada Daerah Irigasi Mrican sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Irigasi

- Pemeliharaan rutin bersifat perawatan - Pemeliharaan berkala bersifat penggantian


- Pemeliharaan rutin bersifat perbaikan ringan - Perbaikan darurat akibat bencana (bencana
- Pemeliharaan berkala bersifat perawatan kecil)
- Pemeliharaan berkala bersifat perbaikan - Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Gambar 1. Lokasi daerah studi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecukupan personil menjadi tantangan tersediri


bagi unit pelaksana teknis, karena sumber daya
Dasar Penyusunan AKNOP harus memenuhi kriteria dan persyaratan sesuai
Sebelum dilakukan perhitungan Angka dengan peraturan pemerintah. Tabel 1 menampilkan
Kebutuhan Nyata Operasi dan pemeliharaan data personil Daerah Irigasi Mrican saat ini.
(AKNOP) suatu daerah irigasi, perlu dilakukan
penelusuran inventarisasi dan pengukuran kinerja Tabel 1. Sumber daya manusia operasi dan pemeliharaan
Daerah Irigasi Mrican
irigasi/audit irigasi sebagai dasar dalam penentuan Petugas ASN THL
besarnya AKNOP (Apriadi dkk, 2019). Pengamat/UPTD/Ranting (orang) 8
Kegiatan yang dilakukan dalam penelusuran Staff Pengamat/UPTD/Ranting (orang) 25
inventarisasi irigasi adalah mendata seluruh sarana Juru/Mantri (orang) 56
dan prasarana irigasi untuk mengetahui kondisi Petugas Pintu Air (orang) 21 87
Pekarya (orang) 15 128
eksisting sehingga dapat diketahui tingkat kinerja Jumlah total 125 215
irigasi. Penilaian kinerja irigasi pada saluran utama Sumber : Dinas PUSDA Prov. Jawa timur, 2020 (data diolah)
dan tersier didasarkan pada enam (6) komponen,
yaitu (Kementrian PUPR, 2015): Dengan melihat luasan daerah irigasi, jumlah
1. Prasarana fisik pintu air, dan panjang saluran (pembawa dan
2. Produktivitas tanam pembuang), dihitung kebutuhan personil yang
3. Kondisi operasi dan pemeliharaan optimal untuk Daerah Irigasi Mrican. Karena hal ini
4. Petugas operasi dan pemeliharaan/organisasi sangat berpengaruh terhadap perhitungan biaya
personalia manajemen. Daerah Irigasi Mrican memiliki luas
5. dokumentasi wilayah sebesar 30341 Ha, dengan jumlah saluran
6. P3A dan bangunan disajikan dalam Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2, dilakukan
Kelembagaan dan Organisasi Personalia optimasi kebutuhan personil pada Daerah Irigasi
Sumber daya manusia memiliki peranan yang Mrican dengan menggunakan persamaan (1) s.d (5).
penting dalam operasi dan pemeliharan irigasi. Hasil optimasi ditampilkan pada Tabel 3.

DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84 13 Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


Erna Tri Asmorowati dan Diah Sarasanty | Perencanaan Perhitungan Aknop Pada Daerah Irigasi Mrican sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Irigasi
Cantilever | Volume : 10 | Nomor : 01 | April 2021| Hal. 11-17 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.id

Tabel 2. Panjang saluran, jumlah pintu dan jumlah bangunan Optimasi jumlah personil pada daerah irigasi
mempengaruhi besaran biaya manajemen
Bangunan/pintu/saluran satuan jumlah
Bangunan Bagi-sadap/bagi/sadap buah 966
penyelenggaraan operasi dan pemeliharaan, operasi
Saluran pembawa primer/sekunder km 366 dan pemeliharaan irigasi. Komponen honor dan
Saluran pembuang primer/sekunder km 248 upah merupakan salah satu item dari biaya
Stang besar buah 2557 manajemen irigasi. Untuk personil yang berstatus
Stang medium buah 115 Aparatur Sipil Negara, diberikan honor sebagai Tim
Stang kecil buah 5043
Sumber : Dinas PUSDA Prov. Jawa timur, 2020 (data diolah) Pelaksana Kegiatan Lapangan yang besarannya
disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan No
Tabel 3. Hasil optimasi personil operasi dan pemeliharaan DI 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan
Mrican Tahun 2021. Beberapa item pembiayaan yang
Petugas Hasil optimasi menggunakan aturan tersebut selain honor, adalah
Pengamat/UPTD/Ranting (orang) 6
Staff Pengamat/UPTD/Ranting (orang) 30 (Kementrian Keuangan, 2020): biaya perjalanan
Juru/Mantri (orang) 40 dinas, uang harian untuk perjalanan dinas,
Petugas Pintu Air (orang) 194 operasional kantor, pemeliharaan kendaraan
Pekarya (orang) 307 operasional, konsumsi rapat, narasumber, dan
Jumlah total (orang) 577
akomodasi narasumber.
Sedangkan untuk tenaga harian diberikan upah
Hasil perhitungan optimasi menunjukkan bahwa sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa
terdapat kelebihan personil sebanyak 2 orang pada Timur No 188/568/KPTS/013/2019 tentang Upah
personil pengamat/UPTD. Hal ini akan berpengaruh Minimum Kabupaten Kota di Jawa Timur.
terhadap jumlah staff pengamat. Staff pengamat Dikarenakan Daerah Irigasi Mrican terletak pada 3
yang ada saat ini berjumlah 25 orang. Berdasarkan wilayah kabupaten, maka standar upah yang
hasil optimasi, jumlah staff seharusnya berjumlah dijadikan acuan adalah standar upah minimum
30 orang, sehingga terdapat kekurangan jumlah Kabupaten Jombang sebesar Rp. 2.654.095,88
personil staff pengamat. Kelebihan personil juga dimana besaran tersebut merupakan UMK tertinggi
terdapat pada juru/mantri, sebanyak 16 orang. dari ketiga wilayah kabupaten lainnya (Gubernur
Sedangkan kekurangan personil terdapat pada Jawa Timur, 2019). Besarnya upah harian adalah
personil PPA dan pekarya masing-masing sebanyak UMR dibagi dengan 25 hari kerja dan dialokasikan
86 orang dan 164 orang. Kekurangan personil selama 12 bulan. Upah harian juga diberikan kepada
tersebut bisa ditambahkan dengan status tenaga tenaga operasional yang berstatus honorer dengan
harian lepas, yaitu tenaga yang diberikan honor atau ketentuan sebagai berikut:
upah harian sesuai dengan upah minimum regional. a) Kepala UPTD/pengamat = 1,3 x upah kerja
Jumlah personil operasi dan pemeliharaan yang pekarya.
ditetapkan untuk Daerah Irigasi Mrican tercantum b) Staff UPTD/pengamat = 1,15 x upah kerja
pada Tabel 4. perkarya
c) Juru/mantri = 1,2 x upah kerja pekarya
Tabel 4. Penetapan jumlah personil operasi dan pemeliharaan
pada Daerah Irigasi Mrican d) PPA/POB = 1,1 x upah kerja pekarya.
Petugas Hasil optimasi Besarnya biaya upah/honor pada item
Pengamat/UPTD/Ranting (orang) 8 manajemen operasi dan pemeliharaan dapat dilihat
Staff Pengamat/UPTD/Ranting (orang) 30 pada Tabel 5. Sedangkan untuk tenaga honorer
Juru/Mantri (orang) 56
disajikan dalam Tabel 6.
Petugas Pintu Air (orang) 194
Pekarya (orang) 307
Jumlah total (orang) 595

Tabel 5. Biaya honor tim pelaksana kegiatan manajemen operasi dan pemeliharaan DI Mrican

Item Jumlah (orang) Waktu (bulan) Biaya/bulan Total


(Rp. x 1000) (Rp x 1000)
Kepala pengamat/UPTD (ketua 8 12 400 38.400.
Staff pengamat ( sekretaris) 25 12 300 90.000.
Juru (Wakil ketua) 56 12 350 235.200
PPA ( anggota) 21 12 300 75.600
Pekarya (anggota) 15 12 300 54,000
Total 493.200

DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84 14 Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


Cantilever | Volume: 10 | Nomor: 01 | April 2021 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.id
Erna Tri Asmorowati dan Diah Sarasanty | Perencanaan Perhitungan Aknop Pada Daerah Irigasi Mrican sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Irigasi

Tabel 6. Upah harian manajemen operasi dan pemeliharaan DI Mrican

Item Jumlah (orang) Waktu (hari) Upah harian (Rp.) Total (Rp. x 1000)
Staff pengamat 5 300 95.450 143.175
Koordinator pengawas 1 300 96.300 28.890
PPA ( anggota) 173 300 91.300 4.738.470
Total 4.910.535

Dalam memperlancar kegiatan manajemen pelaksanaan kalibrasi bangunan ukur/pintu,


operasi dan pemeliharaan irigasi, diperlukan juga pelaksanaan pengumpulan data, serta pemantauan
pelayanan perkantoran berupa : dan evaluasi. Pada daerah tertentu, keberadaan air
- Bahan alat tulis kantor irigasi tidak tersedia secara terus-menerus, sehingga
- Prasarana kantor dibutuhkan pemanfaatan sumber lain yang berasal
- Langganan daya dan jasa dari air tanah atau pemanfaatan kembali air
- Barang operasional lainnya berupa biaya drainase. Sehingga, kegiatan operasional irigasi
pemeliharaan peralatan kantor misalnya servis permukaan harus memasukkan komponen tersebut
komputer dan lain-lain. dalam pembiayaannya. Perhitungan biaya
Semua kebutuhan tersebut dihitung selama 1 penggunaan sumber lain terdiri dari biaya
tahun per unit pelaksana teknis (UPT) operasi dan operasional pompa air yang ada dan bahan bakar
pemeliharaan jaringan irigasi. Besarnya biaya yang digunakan selama operasional. Dalam
operasional kantor pada DI Mrican sebesar Rp. operasional pompa, perhitungan bahan bakar
67.208.323,00. dihitung selama 6 bulan dengan volume 12 liter/bln.
Komponen berikutnya yang diperhitungkan Besaran biaya operasi irigasi permukaan pada
dalam manajemen operasional dan pemeliharaan Daerah Irigasi Mrican dapat dilihat pada Tabel 8.
irigasi adalah sarana pelaksanaan operasi dan
Tabel 8. Biaya operasional irigasi permukaan DI Mrican
pemeliharaan, meliputi: kendaraan, perangkat
komputer dan software, komunikasi, peralatan No Parameter Biaya (Rp) x1000
survei dan operasional kegiatan, serta perlengkapan 1 Perencanaan operasi 219.877,16
kerja. Pada perhitungan komponen kendaraan, 2 Pelaksanaan operasi 31.173.324,00
terdapat kebijakan bahwa tidak diperkenankan 3 Pemanfaatan sumber lain 1.145,66
untuk sewa kendaraan. Anggaran AKNOP 4 Monitoring dan evaluasi 95.861,90
Total 31.490.208,72
bersumber pada APBN, sehingga untuk anggaran
pemeliharaan kendaraan diperkenankan jika
kendaraan merupakan aset dari pemerintah pusat. Kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi
Kondisi saat ini UPT tidak memiliki aset kendaraan diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan operasi
dinas yang bersumber dari pemerintah pusat, jaringan irigasi dan mempertahankan fungsi saluran
sehingga anggaran AKNOP untuk komponen ini dan bangunan irigasi. Berdasarkan Peraturan
ditiadakan. Komponen biaya untuk manajemen Menteri PUPR No 12/PRT/M/2015 tentang
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dapat dilihat Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, ruang
pada Tabel 7. lingkup pemeliharan meliputi: inventarisasi kondisi
jaringan irigasi, perencanaan, pelaksanaan,
Tabel 7. Biaya manajemen pelaksanaan operasional dan pemantauan dan evaluasi. Kegiatan pemeliharan
pemeliharaan jaringan irigasi DI Mrican jaringan irigasi meliputi: kegiatan pengamanan,
No Parameter Biaya (Rp. x 1000) pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan
1 Gaji/Upah/honor 5.403.735,00 perbaikan darurat.
2 Operasional kantor 67.208,32 Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan pada
3 Sarana pelaksanaan operasi 537.892,15 jaringan terdiri dari dua macam, yaitu bersifat
dan pemeliharaan
4 Kegiatan pendukung 320.931,76 swakelola dan bersifat kontraktual. Pekerjaan yang
operasi dan pemeliharaan bersifat swakelola dikerjakan oleh petugas operasi
Total 6.329.767,23 dan pemeliharaan bersama-sama dengan masyrakat,
dalam hal ini petani yang tergabung dalam P3A
Kegiatan operasi irigasi permukaan merupakan (Perkumpulan Petani Pemakai Air). Petugas operasi
kegiatan yang berupaya untuk mengatur air irigasi dan pemeliharaan yang bertugas secara langsung
dan drainasenya. Kegiatan yang termasuk dalam dalam pelaksanaan pemeliharaan adalah:
kegiatan ini adalah pengaturan pintu air, 1) Juru yang bertugas dalam pemeliharaan rutin
perencanaan pola tata tanam, penyusunan sistem bersifat perbaikan sebanyak 56 orang.
golongan, penyusunan rencana pembagian air,

DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84 15 Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


Erna Tri Asmorowati dan Diah Sarasanty | Perencanaan Perhitungan Aknop Pada Daerah Irigasi Mrican sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Irigasi
Cantilever | Volume : 10 | Nomor : 01 | April 2021| Hal. 11-17 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.id

2) Petugas Pintu Air (PPA) untuk kegiatan lindung di sekitar bangunan tepi luar tanggul
perawatan pintu air, membersihkan sampah dan saluran. Jumlah pekarya yang berstatus tenaga
endapan pada bangunan bagi/sadap/bagi-sadap harian lepas berjumlah 292 orang.
yang berada disekitar bangunan ukur. Pada DI Dari hasil inventarisasi kondisi jaringan irigasi
Mrican berjumlah 194 orang. pada Daerah Irigasi Mrican terdapat beberapa
3) Pekarya untuk kegiatan membersihkan saluran saluran sekunder dan bangunan yang memerlukan
dan bangunan dari tanaman liar dan semak- biaya perbaikan berkala bersifat perbaikan dengan
semak, membersihkan endapan lumpur yang cara kontraktual pihak ketiga (Tabel 9).
berada disaluran serta memelihara tanaman

Tabel 9. Kegiatan pemeliharaan berkala bersifat perbaikan dengan cara kontraktual pada DI Mrican

Nama saluran dan bangunan Lokasi Jumlah Biaya (Rp. Juta)


Turi Baru dan BPP. 36 Kec. Megaluh Kab.Jombang 215 km 400
B.1 Kec. Prambon Kab. Nganjuk 235 km 400
B.4 Kec.Prambon, Kab.Nganjuk 255 km 195
B.25 Kec.Tanjunganom, Kab.Nganjuk 124 km 192
B.24 Kec.Tanjunganom, Kab.Nganjuk 127 km 192.
Pilanghilir, Kec.Bandar Kedungmulyo, Kab.Jombang, 128 km 195
Melik Kec.Tembelang, Kab.Jombang 122 km 196,8
Pemeliharaan pintu - pintu Kec.Purwoasri, Kab.Kediri 4 bh 165
air, Bang. BGR.3
Ketawang, Kec.Purwoasri, Kab.Kediri 135 km 192
Total 2.127,8

Dalam kegiatan pemeliharaan DI Mrican, Daerah Irigasi Mrican sebesar Rp.


terdapat kegiatan pemeliharaan berkala bersifat 60.505.820.327,00 dengan rincian sebagai berikut:
penggantian, yaitu : 1) Biaya pelaksanaan operasi dan pemeliharaan Rp.
- Penggantian patok batas aset sebanyak 12280 bh. 6.329.767,23 atau 10,5 % dari biaya AKNOP
- Penggantian nomenklatur sebanyak 1501 buah total.
- Penggantian papan eksploitasi sebanyak 733 2) Operasi irigasi permukaan Rp.
buah. 31.490.208.724,00 atau sebesar 52%. Parameter
Hal tersebut dilakukan karena kondisi saat ini biaya paling besar berasal dari pengoperasian
banyak sekali patok batas aset yang hilang, serta bangunan bagi/bagi sadap/sadap sebanyak 966
nomenklatur dan papan eksploitasi yang rusak. buah bangunan dikerjakan oleh 194 orang PPA
Pemasangan patok batas aset berada di kanan dan sebanyak dua kali dalam setahun dengan upah
kiri saluran setiap 100 m. Sedangkan penggantian harian sebesar Rp. 83.000,00. Besaran parameter
papan eksploitasi disesuaikan dengan jumlah ini sebesar Rp. 31.109.064.000,00
saluran yang ada pada daerah irigasi. 3) Pemeliharaan irigasi permukaan Rp
Kegiatan monitoring dan evaluasi pada 22.685.844.371,00 atau 37,5% .
pemeliharaan jaringan irigasi permukaan, meliputi: Besarnya prosentase komponen biaya pada
- Bahan AKNOP tergantung dari kondisi masing-masing
- Konsumsi rapat daerah irigasi, tidak ada ketentuan pasti besarnya
prosentase tersebut.
- Supervisi dari balai/provinsi
Kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan
pemeliharaan jaringan irigasi permukaan pada 4. KESIMPULAN
Daerah Irigasi Mrican untuk tahun anggaran 2021 Dari hasil perhitungan dan analisa yang telah
dapat dilihat pada Tabel 10. dilakukan, didapatkan Angka Kebutuhan Nyata
Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) DI Mrican
Tabel 10. Biaya Pemeliharaan Irigasi Permukaan Daerah untuk komponen manajemen operasional irigasi
Irigasi Mrican sebesar Rp. 6.329.767,23. Untuk komponen biaya
No Parameter Biaya (rp) x1000 operasi irigasi permukaan memerlukan biaya
1 Perencanaan pemeliharaan 368.761,45 sebesar Rp. 31.490.208.724,00. Sedangkan untuk
2 Pelaksanaan pemeliharaan 22.293.234,92 komponen pemeliharaan jaringan irigasi permukaan
3 Monitoring dan evaluasi 23.848,00 sebesar Rp 22.685.844.371,00. Sehingga, total biaya
Total 31.490.208,72
AKNOP DI Mrican sebesar Rp. 60.505.820.327,00
Total biaya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan (AKNOP) tahun anggaran 2021 untuk

DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84 16 Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


Cantilever | Volume: 10 | Nomor: 01 | April 2021 | ISSN: 1907-4247 (Print) | ISSN: 2477-4863 (Online) | Website: http://cantilever.id
Erna Tri Asmorowati dan Diah Sarasanty | Perencanaan Perhitungan Aknop Pada Daerah Irigasi Mrican sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Irigasi

REFERENSI Daerah Irigasi.


Puspitasari, I. (2014). Model Alokasi Pendanaan Pemeliharaan
Infrastruktur Irigasi Dengan Metode AHP (Analytic
Djuhartono, A. (2020). Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan Hierarcy Process). Ejournal.Poltektedc.Ac.Id, 8(2), 160–
Angka Kebutuhan Nyata Operasi Dan Pemeliharaan 170.
(Aknop) Jaringan Irigasi. Apriadi R., Sumiadi, Sisinggih, D. (2019). Audit Teknis
birohukum.pu.go.id/uploads/DPU/2015/PermenPUPR23- Sebagai Dasar Penyusunan Aknop Pada Wetan
2015.pdf Kabupaten Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2019). Keputusan Gubernur Pengairan, 2(2).
Jawa Timur Nomor 188/568/KPTS/013/2019 tentang http://pengairan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmtp/ar
Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun ticle/view/399
2020. Soekrasno, S. (2019). Penyempurnaan Sistem Pengelolaan Air
Kementrian Keuangan (2020). Peraturan Menteri Keuangan Irigasi Menghadapi Irigasi Modern Di Indonesia.
Republik Indonesia Nomor 119/PMK.02/2020 Tentang Indonesian Journal of Construction Engineering and
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021. Sustainable Development (Cesd), 1(2), 67.
Kementrian PUPR (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum https://doi.org/10.25105/cesd.v1i2.4103
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status

DOI: https://doi.org/10.35139/cantilever.v10i1.84 17 Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved

Anda mungkin juga menyukai