Anda di halaman 1dari 8

DESKRIPSI MATERI PERTEMUAN KE-11 : RUANG LINGKUP HUKUM PERBANKAN

(bagian 1)

MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM INDONESIA

PENGANTAR :

Perbankan merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi di Indonesia yang

mempunyai fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang

diatur dalam Pasal 3 Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Di dalam

sistem hukum Indonesia, segala bentuk praktek perbankan berdasar kepada prinsip-

prinsip yang terkandung dalam ideologi negara Indonesia yakni Pancasila dan Tujuan

Negara Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945.

TUJUAN PERKULIAHAN :

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahahsiswa diharapkan mampu menjelaskan Arti

dan ruang lingkup Hukum Perbankan.

URAIAN MATERI :

A. Pengertian Hukum Perbankan

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998: Perbankan adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


Dengan demikian bank berfungsi sebagai intermediasi atau perantara

masyarakat yang kelebihan dana dan menyimpannya di bank dan masyarakat yang

kekurangan dana dan meminjam dana dari bank. Jasa-jasa bank lainnya menjadi

perantara antara 2 pihak yang bertransaksi dan bank menjadi penagih dan/atau

pembayar transaksi tersebut.

Dari definisi tersebut diketahui bahwa bank mempunyai 3 kegiatan pokok, yaitu:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.

2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit.

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Jenis-jenis simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi, tetapi secara umum ada

3 jenis, yaitu:

1. Simpanan giro (demand deposit).

2. Simpanan tabungan (saving deposit).

3. Simpanan deposito (time deposit).

Tujuan utama masyarakat menyimpan uangnya di bank:

1. Untuk keamanan uangnya.

2. Untuk investasi dengan harapan mendapatkan bunga simpanan.

3. Untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran.

Bank memberikan kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan

kredit. Kemudian bank melakukan penilaian apakah kredit tersebut layak diberikan

atau tidak. Penilaian tersebut dilakukan agar bank terhindar dari kerugian akibat

tidak dapat dikembalikannya pinjaman yang disalurkan bank karena berbagai sebab.

Jenis kredit/ pinjaman yang diberikan oleh hampir semua bank adalah kredit

investasi, kredit modal kerja, dan kredit perdagangan.


Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung dari kegiatan utama bank

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. Jasa-jasa bank lainnya yang biasanya

diberikan bank adalah pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga

yang berasal dari dalam kota (clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal

dari luar kota atau luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank

garansi, bank notes, traveller cheque.

Sebagai perantara keuangan bank akan memperoleh keuntungan dari selisih

bunga yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan) dan bunga yang diterima

dari peminjam (bunga kredit). Keuntungan ini disebut Spread Based. Tetapi bagi bank

syariah keuntungan tersebut disebut Bagi Hasil atau Profit Sharing.

Jasa-jasa bank lainnya yang diberikan oleh bank dipungut biaya yang besarnya

tergantung jenis jasa yang digunakan. Biaya yang dipungut meliputi biaya kirim,

biaya tagih, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya iuran, biaya

sewa. Keuntungan dari pungutan biaya-biaya ini disebut Fee Based.

B. Klasifikasi Bank

Klasifikasi bank berdasarkan fungsinya:

1. Bank Sentral.

2. Bank Umum.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Bank sentral adalah bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan

dengan perbankan dan keuangan di suatu negara. Disetiap negara hanya ada satu bank

sentral yang dibantu oleh cabang-cabangnya. Di Indonesia fungsi bank sentral

dipegang oleh Bank Indonesia yang juga berfungsi sebagai bank sirkulas, bank to bank,

dan lender of the last resort. Fungsi bank sirkulasi berarti mengatur peredaran uang
negara. Fungsi bank to bank berarti mengatur perbankan negara. Fungsi lender of the

last resort berarti sebagai tempat peminjaman yang terakhir.

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh

jasa perbankan yang ada. Wilayah operasinya dapat meliputi seluruh wilayah

Indonesia, bahkan sampai keluar negeri (cabang). Bank umum disebut juga bank

komersil (commercial bank).

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Klasifikasi bank berdasarkan kepemilikannya:

1. Bank milik pemerintah.

Merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki

oleh pemerintah Indonesia. Ada bank jenis ini yang dimiliki oleh pemerintah daerah

tingkat I (propinsi) dan pemerintah daerah tingkat II (kabupaten).

Contoh: Bank Negara Indonesia 46, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara,

Bank Riau dll.

2. Bank milik swasta nasional.

Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta

nasional. Akte pendiriannya dimiliki oleh swasta.

Contohnya: Bank Central Asia, Bank Muamalat, Bank Bumi Putra, dll.

3. Bank milik koperasi.


Merupakan bank yang saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan

hukum koperasi.

Contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).

4. Bank milik asing.

Merupakan bank yang menjadi cabang dari bank yang ada di luar negeri baik milik

swasta asing atau pemerintah asing.

Contoh: Bank of America, ABN AMRO Bank, American Express Bank, dll.

5. Bank milik campuran.

Merupakan bank yang dimiliki oleh oleh pihak asing dan pihak swasta nasional dengan

kepemilikan saham mayoritas dipegang oleh swasta nasional. Kepemilikan saham

bank ini dimiliki pihak asing dan swasta nasional sebagai mayoritas.

Contoh: Sumitomo Niaga Bank, Inter Pacific Bank, dll.

Klasifikasi bank berdasarkan statusnya:

1. Bank devisa.

Bank jenis ini dapat melakukan transaksi keluar negeri atau menggunakan mata uang

asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh

Bank Indonesia.

2. Bank non devisa.

Bank non devisa merupakan kebalikan dari bank devisa, dan transaksi yang dilakukan

masih dalam batas-batas negara.

Klasifikasi bank berdasarkan cara menentukan harga:

1. Bank konvensional.

Bank ini menggunakan metode penetapan harga sebagai berikut:

- Menetapkan bunga simpanan dan bunga kredit (spread based).

- Menetapkan biaya atas jasa bank yang diberikan berdasarkan suatu nominal atau
persentasi tertentu (fee based).

2. Bank syariah.

Bank jenis ini menetapkan harga berdasarkan aturan perjanjian yang sesuai hukum

Islam antara Bank dan Nasabahnya. Beberapa metode yang digunakan sebagai

berikut:

- Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

- Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah).

- Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

C. Ruang lingkup Hukum Perbankan

Yang merupakan ruang lingkup dari pengaturan hukum perbankan adalah sebagai

berikut:

a. Asas-asas perbankan, seperti norma efisiensi, keefektifan, kesehatan

bank, profesionalisme pelaku perbankan, maksud dan tujuan lembaga

perbankan, hubungan hak dan kewajiban bank.

b. Para pelaku bidang perbankan, seperti dewan komisaris, direksi dan

karyawan,.

c. Kaidah-kaidah perbankan yang khusus diperuntukan untuk mengatur

perlindungan kepentingan umum dari tindakan perbankan, seperti

pencegahan persaingan yang tidak sehat, perlindungan nasabah dan lain-lain.

d. Yang menyangkut dengan struktur organisasi yang berhubungan dengan

bidang perbankan, seperti eksistensi dari Dewan Moneter, Bank Sentral dan

lainlain,

e. Yang mengarah kepada pengamanan tujuan-tujuan yang hendak dicapai

oleh bisnis bank tesebut, seperti pengadilan, sanksi, pengawasan dan lain-lain.

Terdapat pula beberapa faktor yang membantu pembentukan hukum


perbankan, yaitu diantaranya perjanjian, yurisprudensi dan doktrin.

- Perjanjian

Dalam KUHPerdata terdapat ketentuan, bahwa semua persetujuan yang dibuat

secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya

(pasal 1338 BW).

- Yurisprudensi

Yurisprudensi tetap diterima sebagai salah satu sumber hukum, atau faktor

pembentuk hukum. Sebagaimana dalam ketentuan pasal 27 ayat 1 UU No 14

Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, yaitu

bahwa “Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti

dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat.”

Ketentuan tersebut dapat dijadikan suatu dasar bahwa pengadilan pun dapat

memegang peranan yang aktif untuk pembentukan hokum secara umumnya

dan hukum perbankan secara khususnya.

- Doktrin

Doktrin, atau pendapat ahli hukum yang ternama dapat dijadikan sebagai

sumber hukum, yang merupakan ajaran pada bangsa Romawi tetapi kemudian

pada perkembangannya telah menjadi pegangan bangsa-bangsa yang lain.


UJI PEMAHAMAN PERTEMUAN KE-11 : RUANG LINGKUP HUKUM PERBANKAN

(bagian 1)

MATA KULIAH : PENGANTAR HUKUM INDONESIA

Petunjuk :
a. Jawab pertanyaan berikut dengan tulisan tangan saudara di atas kertas folio
bergaris, dikumpulkan pada saat perkulihan tatap muka di kelas
b. Jawaban harus urut sesuai nomor soal yang ada
Pertanyaan :
1. Setelah saudara membaca uraian materi diatas, buatlah rangkuman secara
singkat mengenai Ruang Lingkup Hukum Perbakan (bagian 1).

Anda mungkin juga menyukai