Anda di halaman 1dari 30

Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

Ruang Lingkup
1.SA ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola dalam audit atas laporan keuangan. Meskipun SA
ini diterapkan dengan mengabaikan struktur atau besarnya
tata kelola atau ukuran entitas, pertimbangan khusus
diterapkan ketika semua pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola dilibatkan dalam pengelolaan suatu entitas,
dan untuk entitas yang terdaftar di pasar modal. SA ini tidak
menetapkan ketentuan yang berkaitan dengan komunikasi
auditor dengan manajemen atau pemilik entitas kecuali
mereka juga bertanggung jawab atas tata kelola.

2.SA ini ditulis dalam konteks audit atas laporan keuangan,


namun juga dapat diterapkan, diadaptasi seperlunya sesuai
dengan kondisi, atas informasi keuangan historis lainnya
ketika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola memiliki
tanggung jawab untuk mengawasi penyusunan informasi
keuangan historis lainnya.

3.Dengan menyadari pentingnya komunikasi dua-arah yang


efektif dalam suatu audit atas laporan keuangan, SA ini
menyediakan kerangka menyeluruh untuk komunikasi

auditor dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata


kelola, dan mengidentifikasi beberapa hal spesifik yang perlu
dikomunikasikan kepada mereka. Hal tambahan lainnya yang
perlu dikomunikasikan, yang merupakan pelengkap ketentuan
SA ini, diidentifikasi dalam SA lain (lihat Lampiran 1). Di samping
itu, SA 2651 menetapkan ketentuan spesifik yang berkaitan
dengan komunikasi tentang defisiensi signifikan pengendalian
internal yang diidentifikasi auditor selama audit kepada pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola. Hal-hal yang tidak
disyaratkan oleh SA ini atau SA lainnya, mungkin disyaratkan
untuk dikomunikasikan menurut peraturan perundang-
undangan, perjanjian dengan entitas, atau ketentuan tambahan
yang berlaku dalam perikatan. (Ref: Para. A24–A27)
Tidak ada dalam SA ini yang menghalangi auditor untuk
mengomunikasikan berbagai hal lainnya kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. (Ref: Para. A24–A27)

Peran Komunikasi
4.Fokus utama SA ini adalah komunikasi dari auditor kepada
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Meskipun
demikian, peran komunikasi dua-arah yang efektif penting
untuk membantu:
(a) Auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola dalam memahami hal yang terkait dengan konteks
audit; dan dalam mengembangkan hubungan kerja yang
saling mendukung. Hubungan ini dibangun bersamaan
dengan mempertahankan independensi dan obyektivitas
auditor;
(b) Auditor dalam memperoleh informasi audit yang
relevan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola. Sebagai contoh, pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola mungkin dapat membantu auditor
dalam memahami entitas dan lingkungannya, dalam
mengidentifikasi sumber bukti audit yang tepat, dan
dalam menyediakan informasi tentang transaksi atau
peristiwa spesifik; dan
(c) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dalam
memenuhi tanggung jawab mereka untuk mengawasi
proses pelaporan keuangan, dengan demikian dapat
mengurangi risiko kesalahan penyajian yang material
atas laporan keuangan.

5.Meskipun auditor bertanggung jawab untuk mengomunikasikan


berbagai hal yang disyaratkan SA ini, manajemen juga
memiliki tanggung jawab untuk mengomunikasikan berbagai
hal untuk kepentingan tata kelola kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Komunikasi oleh auditor
tidak membebaskan manajemen atas tanggung jawab ini.
Demikian juga, komunikasi oleh manajemen dengan pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola mengenai hal-
hal yang perlu dikomunikasikan oleh auditor kepada pihak
tersebut tidak membebaskan tanggung jawab auditor untuk
melaksanakan komunikasi tersebut. Namun, komunikasi
mengenai hal ini oleh manajemen dapat memengaruhi
bentuk atau saat komunikasi antara auditor dengan pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola.

6.Komunikasi yang jelas atas hal spesifik yang disyaratkan


untuk dikomunikasikan oleh SA ini merupakan bagian yang
integral dari setiap audit. Namun, SA tidak mensyaratkan
auditor melakukan prosedur spesifik untuk mengidentifikasi
berbagai hal lainnya yang perlu dikomunikasikan kepada
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.

7.Peraturan perundang-undangan mungkin membatasi auditor


untuk mengomunikasikan hal-hal tertentu kepada pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola. Sebagai contoh,
peraturan perundang-undangan dapat melarang secara
spesifik suatu komunikasi, atau tindakan lainnya, yang dapat
menimbulkan prasangka dari suatu investigasi oleh otoritas
yang tepat menjadi suatu tindakan pelanggaran hukum yang
nyata, atau yang diduga terjadi. Dalam beberapa kondisi,
konflik yang potensial antara kewajiban auditor untuk menjaga
kerahasiaan dan kewajiban untuk mengomunikasikan hal-
hal tertentu dapat menjadi kompleks. Dalam kasus tersebut,
auditor dapat mempertimbangkan untuk memperoleh advis
hukum.

Tanggal Efektif
8.SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
Emiten.

Tujuan

9.Tujuan auditor adalah:


(a) Untuk mengomunikasikan secara jelas kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola tentang tanggung
jawab auditor yang berkaitan dengan audit atas laporan
keuangan, dan gambaran umum perencanaan lingkup
dan saat audit;
(b) Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit
dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola;
(c) Untuk menyediakan kepada pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola secara tepat waktu, hasil observasi
audit yang signifikan dan relevan terhadap tanggung
jawab mereka untuk mengawasi proses pelaporan
keuangan; dan
(d) Untuk mendukung komunikasi dua-arah yang efektif
antara auditor dengan pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola.

Definisi

10. Untuk tujuan SA ini, beberapa istilah berikut memiliki arti


seperti di bawah berikut:
(a) Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola: Individu
atau organisasi (atau organisasi-organisasi, seperti
wali amanat korporasi) yang memiliki tanggung jawab
untuk mengawasi arah strategis entitas dan pemenuhan
kewajiban yang berkaitan dengan akuntabilitas entitas.
Hal ini mencakup pengawasan terhadap proses
pelaporan keuangan, pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola dapat mencakup personel manajemen,
sebagai contoh, anggota eksekutif suatu dewan tata
kelola entitas swasta atau sektor publik, atau seorang
pemilik-manajer. Untuk pembahasan tentang perbedaan
struktur tata kelola, lihat paragraf A1–A8.
(b) Manajemen: Individu atau kelompok individu dengan
tanggung jawab eksekutif untuk melaksanakan operasi
entitas. Untuk beberapa entitas di beberapa yurisdiksi,
manajemen mencakup beberapa atau semua individu
yang bertanggung jawab atas tata kelola, sebagai contoh,
anggota eksekutif dewan tata kelola, atau seorang
manajer-pemilik.

Ketentuan

Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola


11. Auditor harus menentukan pihak yang tepat dalam struktur
tata kelola entitas untuk menyampaikan komunikasi. (Ref:
Para. A1–
Komunikasi dengan Suatu Sub Grup Pihak yang Bertanggung
Jawab atas Tata Kelola
12. Jika auditor berkomunikasi dengan subgrup pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, misalnya, komite audit,
atau individu, auditor harus menentukan apakah auditor juga
perlu untuk berkomunikasi dengan badan tata kelola. (Ref:
Para. A5–A7)

Jika Seluruh Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola


Dilibatkan dalam Pengelolaan Entitas
13. Dalam beberapa kasus, semua pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola dilibatkan dalam pengelolaan entitas,
misalnya, suatu entitas kecil di mana pemilik tunggal
mengelola entitas tersebut dan tidak ada individu lain yang
memiliki peran tata kelola. Dalam kasus ini, jika hal-hal yang
disyaratkan oleh SA ini dikomunikasikan dengan individu yang
mempunyai tanggung jawab manajemen, dan pihak tersebut
juga memiliki tanggung jawab atas tata kelola, hal-hal tersebut
tidak perlu dikomunikasikan lagi dengan individu yang sama
dalam perannya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola. Hal-hal ini dicatat dalam paragraf 16(c). Namun,
auditor harus yakin bahwa komunikasi dengan pihak yang
mempunyai tanggung jawab manajemen telah mencakup
semua hal yang auditor perlu komunikasikan kepada semua
pihak yang memiliki kapasitas dalam tata kelola. (Ref: Para.
A8)

Hal-hal yang Perlu Dikomunikasikan


Tanggung Jawab Auditor Berkaitan dengan Audit atas Laporan
Keuangan
14. Auditor harus mengomunikasikan kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola tentang tanggung jawab
auditor yang berkaitan dengan audit atas laporan keuangan,
termasuk bahwa:
(a) Auditor bertanggung jawab untuk membentuk dan
menyatakan opini atas laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen dengan pengawasan dari pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola; dan
(b) Audit atas laporan keuangan tidak membebaskan
manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola dari tanggung jawab mereka. (Ref: Para.
A9–A10)

Ruang Lingkup dan Saat yang Direncanakan atas Audit


15. Auditor harus mengomunikasikan kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola tentang gambaran umum
ruang lingkup dan saat yang direncanakan atas audit. (Ref:
Para. A11–A15)

Temuan Signifikan dari Audit


16. Auditor harus mengomunikasikan kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola: (Ref: Para. A16)
(a) Pandangan auditor tentang aspek kualitatif signifikan atas
praktik akuntansi entitas, termasuk kebijakan akuntansi,
estimasi akuntansi dan pengungkapan laporan keuangan.
Jika relevan, auditor harus menjelaskan kepada pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola alasan auditor
mempertimbangkan praktik akuntansi signifikan, yang
dapat diterima dalam kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku, bukan merupakan praktik akuntansi yang
paling tepat untuk kondisi khusus entitas; (Ref: Para.
A17)
(b) Kesulitan signifikan, jika ada, yang dihadapi selama audit;
(Ref: Para. A18)
(c) Kecuali jika semua pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola dilibatkan dalam pengelolaan entitas:
(i) Hal-hal signifikan, jika ada, yang terjadi dalam audit yang
dibahas, atau yang dimasukan dalam korespondensi dengan
manajemen; dan (Ref: para. A19)
(ii) Representasi tertulis yang diminta auditor; dan
(d) Hal-hal lainnya, jika ada, yang terjadi selama audit
yang, menurut pertimbangan profesional auditor, adalah
signifikan untuk pengawasan atas proses pelaporan
keuangan. (Ref: Para. A20)

Independensi Auditor
17. Dalam kasus emiten, auditor harus mengomunikasikan
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola:
(a) Suatu pernyataan bahwa tim perikatan dan pihak lainnya
dalam KAP yang tepat, KAP dan, jika berlaku, jejaring
KAP telah mematuhi ketentuan etika relevan yang terkait
dengan independensi; dan
(b) (i) Semua hubungan dan berbagai hal lainnya antara KAP,
KAP jejaring dan entitas yang menurut pertimbangan
profesional auditor, mungkindapat memengaruhi
independensi. Hal ini harus mencakup jumlah fee yang
dibebankan selama periode yang tercakup dalam laporan
keuangan untuk jasa audit dan non-audit yang diberikan
oleh KAP dan KAP jejaring kepada entitas dn komponen
yang dikendalikan oleh entitas. Fee ini harus dialokasikan
ke kategori yang tepat untuk membantu pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dalam menelaah
dampak jasa yang diberikan oleh auditor terhadap
independensi; dan
(ii) Pencegahan terkait yang telah diterapkan untuk
mengeliminasi ancaman atas independensi atau
mengurangi ancaman tersebut sampai ke tingkat yang
dapat diterima. (Ref: Para. A21-A23)

Proses Komunikasi
Membentuk Suatu Proses Komunikasi
18. Auditor harus mengomunikasikan kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola bentuk, saat dan materi
umum yang diharapkan dari komunikasi. (Ref: Para. A28–
A36)

Bentuk Komunikasi
19. Auditor harus melakukan komunikasi secara tertulis kepada
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang
temuan signifikan selama audit jika, menurut pertimbangan
profesional auditor, komunikasi secara lisan tidak cukup.
Komunikasi tertulis tidak perlu mencakup semua hal yang
timbul selama proses audit. (Ref: Para. A37–A39)

20. Auditor harus melakukan komunikasi secara tertulis kepada


pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang
independensi auditor ketika disyaratkan dalam paragraf 17.

Saat Komunikasi
21. Auditor harus melakukan komunikasi dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola secara tepat waktu. (Ref:
Para. A40–A41)

Kecukupan Proses Komunikasi


22. Auditor harus menilai apakah komunikasi dua-arah antara
auditor dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola telah memadai untuk tujuan audit. Jika hal tersebut
belum memadai, auditor harus menilai dampaknya, jika ada,
terhadap penilaian auditor atas risiko kesalahan penyajian
yang material dan kemampuan untuk memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat, dan harus mengambil langkah yang
tepat. (Ref: Para. A42–A44)

Dokumentasi
23. Jika hal-hal yang disyaratkan untuk dikomunikasikan dalam
SA ini dilakukan secara lisan, auditor harus memasukkan hal
tersebut dalam dokumentasi audit dan kapan serta kepada
siapa hal tersebut dikomunikasikan. Jika hal-hal tersebut telah
dikomunikasikan secara tertulis, auditor harus menyimpan
kopi komunikasi tersebut sebagai bagian dokumentasi audit. 2
(Ref: Para. A45)

***

22 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain


23
24 Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola (Ref: Para. 11)
25 A1. Struktur tata kelola bervariasi berdasarkan yurisdiksi dan
26 entitas, menggambarkan pengaruh seperti perbedaan latar
27 belakang budaya dan hukum, dan ukuran serta karakteristik
28 kepemilikan yang berbeda. Sebagai contoh:
29 •Dalam beberapa yurisdiksi dewan pengawas (seluruhnya
30 atau sebagian besar non-eksekutif) berada terpisah
31 secara hukum dari dewan eksekutif (manajemen) (struktur
32 “dewan dua tingkat”). Dalam yurisdiksi lainnya, fungsi
33 pengawas dan fungsi eksekutif merupakan tanggung
34 jawab hukum sebuah, atau satu unit dewan (struktur
35 “dewan satu tingkat”).
36 •Dalam beberapa entitas, pihak yang bertanggung jawab
37 atas tata kelola memegang posisi yang merupakan bagian
38 integral dari struktur hukum entitas, sebagai contoh,
39 direktur perusahaan. Pada entitas lainnya, sebagai
40
41
42 2 SA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8–11, dan paragraf A6.

SA 260.8

SA Paket 200.indb 8 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 contoh, beberapa entitas pemerintah, suatu badan yang


2 bukan bagian dari entitas bertanggung jawab atas tata
3 kelola.
4 •Dalam beberapa kasus, beberapa atau semua pihak
5 yang bertanggung jawab atas tata kelola terlibat dalam
6 pengelolaan entitas. Dalam kasus lainnya, pihak yang
7 bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen
8 terdiri dari individu-individu yang berbeda.
9 •Dalam beberapa kasus, pihak yang bertanggung jawab
10 atas tata kelola bertanggung jawab untuk menyetujui 3
11 laporan keuangan entitas (dalam kasus lainnya tanggung
12 jawab tersebut berada pada manajemen).
13
14 A2. Dalam sebagian besar entitas, tata kelola merupakan
15 tanggung jawab bersama dari suatu badan tata kelola, seperti
16 dewan komisaris, dewan pengawas, rekan, pemilik, komite
17 manajemen, dewan penasihat gubernur, wali amanat, atau
18 personel yang setara. Namun, dalam beberapa entitas yang
19 lebih kecil, satu individu mungkin dapat bertanggung jawab
20 atas tata kelola, sebagai contoh, manajer pemilik yang tidak
21 ada pemilik lainnya, atau pengawas tunggal. Jika tata kelola
22 adalah tanggung jawab bersama, suatu subgrup seperti
23 komite audit atau bahkan seorang individu, mungkin dapat
24 bertanggung jawab atas tugas tertentu untuk membantu
25 badan tata kelola dalam memenuhi tanggung jawabnya.
26 Alternatif lainnya, suatu subgrup atau individu mungkin
27 memiliki tanggung jawab hukum tertentu yang spesifik, yang
28 berbeda dengan badan tata kelola.
29
30 A3. Perbedaan tersebut mempunyai arti bahwa tidak mungkin
31 bagi SA ini untuk menyebutkan dalam semua audit dengan
32 pihak mana auditor harus mengomunikasikan hal-hal tertentu.
33 Di samping itu, dalam beberapa kasus penentuan pihak yang
34 tepat untuk dilakukan komunikasi mungkin tidak secara jelas
35 dapat ditentukan dalam kerangka hukum yang berlaku atau
36 lingkungan perikatan lainnya, misalnya, entitas yang struktur
37
38
39 3 Sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf A40 SA 700, “Pembentukan suatu
40 Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan,” memiliki tanggung jawab untuk
menyetujui dalam konteks ini berarti memiliki wewenang untuk menyimpulkan
41 bahwa semua laporan yang membentuk laporan keuangan, termasuk catatan
42 atas laporan keuangan, telah disusun.

SA 260.9

SA Paket 200.indb 9 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 tata kelolanya tidak secara formal ditetapkan, seperti dalam


2 beberapa entitas milik keluarga, organisasi nirlaba, dan
3 beberapa entitas pemerintah. Dalam kasus tersebut, auditor
4 mungkin perlu untuk membahas dan menyetujui dengan pihak
5 yang memberikan penugasan mengenai orang-orang yang
6 relevan untuk berkomunikasi. Dalam menentukan dengan
7 siapa auditor harus berkomunikasi, pemahaman auditor
8 atas struktur dan proses tata kelola entitas yang diperoleh
9 berdasarkan SA 3154 adalah relevan. Individu yang tepat
10 untuk berkomunikasi mungkin dapat bervariasi tergantung
11 pada hal yang dikomunikasikan.
12
13 A4. SA 600 memasukkan hal spesifik untuk dikomunikasikan
14 oleh auditor grup kepada pihak yang bertanggung jawab
15 atas tata kelola.5 Bila entitas merupakan komponen dari
16 suatu grup, individu yang tepat bagi auditor komponen
17 untuk berkomunikasi tergantung pada kondisi perikatan dan
18 beberapa hal yang dikomunikasikan. Dalam beberapa kasus,
19 sejumlah komponen mungkin memiliki bidang usaha yang
20 sama dalam suatu sistem pengendalian intern yang sama
21 dan menggunakan praktik akuntansi yang sama. Ketika pihak
22 yang bertanggung jawab atas tata kelola komponen tersebut
23 adalah sama (misalnya dewan komisaris bersama), duplikasi
24 mungkin dapat dihindari dengan mengomunikasikan kepada
25 komponen-komponen tersebut secara bersamaan.
26
27 Komunikasi dengan Subgrup Pihak yang Bertanggung Jawab atas
28 Tata Kelola (Ref: Para. 12)
29 A5. Dalam mempertimbangkan untuk berkomunikasi dengan
30 subgrup dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
31 auditor mungkin dapat mempertimbangkan beberapa hal
32 sebagai berikut:
33 •Tanggung jawab subgrup dan badan tata kelola yang
34 bersangkutan.
35 •Sifat hal yang dikomunikasikan.
36 •Ketentuan peraturan perundang-undangan yang relevan.
37
38
39 4SA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material
40 Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya.”
41 5 SA 600, “Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk

42 Pekerjaan Auditor Komponen)” paragraf 46–49.

SA 260.10

SA Paket 200.indb 10 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 •Apakah subgrup tersebut memiliki wewenang untuk


2 mengambil keputusan yang berkaitan dengan informasi
3 yang dikomunikasikan, dan dapat menyediakan informasi
4 dan penjelasan lebih jauh yang mungkin diperlukan oleh
5 auditor.
6
7 A6. Dalam memutuskan apakah juga perlu untuk mengomunikasikan
8 informasi, seluruhnya atau dalam bentuk ringkasan, kepada
9 badan tata kelola, auditor mungkin dapat dipengaruhi oleh
10 penilaiannya tentang efektivitas dan ketepatan subgrup
11 tersebut dalam mengomunikasikan informasi yang relevan
12 kepada badan tata kelola. Auditor mungkin dapat menyatakan
13 secara eksplisit bahwa dalam menyetujui ketentuan perikatan,
14 kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan, auditor
15 memiliki hak untuk berkomunikasi secara langsung dengan
16 badan tata kelola.
17
18 A7. Keberadaan komite audit (atau subgrup serupa dengan nama
19 yang berbeda) terdapat dalam banyak entitas. Meskipun
20 wewenang dan fungsi mereka dapat berbeda, komunikasi
21 dengan komite audit, jika ada, telah menjadi elemen kunci
22 komunikasi auditor dengan pihak yang bertanggung jawab
23 atas tata kelola. Prinsip tata kelola yang baik menyarankan
24 bahwa:
25 •Auditor akan diundang secara teratur untuk hadir dalam
26 rapat dengan komite audit.
27 •Ketua komite audit dan, jika relevan, anggota lainnya dari
28 komite audit, akan berhubungan dengan auditor secara
29 periodik.
30 •Komite audit akan bertemu dengan auditor tanpa
31 kehadiran pihak manajemen paling sedikit satu tahun
32 sekali.
33
34 Ketika Semua Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
35 Dilibatkan dalam Mengelola Entitas (Ref: Para.13)
36 A8. Dalam beberapa kasus, semua pihak yang bertanggung
37 jawab atas tata kelola dilibatkan dalam mengelola entitas,
38 dan penerapan atas ketentuan komunikasi dimodifikasi
39 untuk memperhitungkan posisi ini. Dalam beberapa kasus,
40 personel yang mempunyai tanggung jawab manajemen
41 mungkin tidak diberi informasi yang cukup tentang semua
42 hal yang diinformasikan oleh auditor kepada pihak yang

SA 260.11

SA Paket 200.indb 11 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 memiliki kapasitas sebagai tata kelola, jika pihak tersebut


2 ada. Misalnya, dalam suatu perusahaan di mana semua
3 direktur dilibatkan dalam mengelola entitas, beberapa direktur
4 tersebut (misalnya seorang yang bertanggung jawab dalam
5 pemasaran) mungkin tidak mengetahui hal signifikan yang
6 didiskusikan dengan direktur lainnya (misalnya individu yang
7 bertanggung jawab dalam penyiapan laporan keuangan).
8
9 Hal-hal yang Perlu Dikomunikasikan
10 Tanggung Jawab Auditor dalam Kaitannya dengan Audit atas
11 Laporan Keuangan (Ref: Para. 14)
12 A9. Tanggung jawab auditor dalam kaitannya dengan audit
13 atas laporan keuangan sering kali dimasukkan dalam surat
14 perikatan atau bentuk lain perjanjian tertulis yang mencatat
15 ketentuan yang disetujui dalam perikatan. Penyediaan copy
16 surat perikatan atau bentuk lainnya perjanjian tertulis yang
17 sesuai kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
18 mungkin merupakan cara yang tepat untuk berkomunikasi
19 dengan mereka dalam kaitannya dengan hal-hal sebagai
20 berikut:
21 •Tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit
22 berdasarkan SA, yang bertujuan untuk menyatakan
23 pendapat atas laporan keuangan. Oleh karena itu, hal-
24 hal yang disyaratkan oleh SA untuk dikomunikasikan,
25 mencakup hal-hal signifikan yang timbul selama audit
26 atas laporan keuangan yang relevan bagi pihak yang
27 bertanggung jawab atas tata kelola dalam mengawasi
28 proses pelaporan keuangan.
29 •Kenyataan bahwa SA tidak mensyaratkan auditor untuk
30 mendesain prosedur yang bertujuan untuk mengidentifikasi
31 hal-hal tambahan yang perlu dikomunikasikan kepada
32 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
33 • Bila berlaku, tanggung jawab auditor untuk
34 mengomunikasikan hal-hal tertentu yang disyaratkan
35 oleh peraturan perundang-undangan, oleh persetujuan
36 dengan entitas atau oleh ketentuan tambahan yang
37 berlaku dalam perikatan.
38
39 A10. Peraturan perundang-undangan, suatu persetujuan dengan
40 entitas atau ketentuan tambahan yang berlaku dalam perikatan
41 dapat menyediakan komunikasi yang lebih luas dengan
42

SA 260.12

SA Paket 200.indb 12 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Misalnya,


2 (a) persetujuan dengan entitas dapat menyediakan hal-hal
3 tertentu untuk dikomunikasikan ketika hal tersebut timbul dari
4 jasa yang diberikan oleh KAP atau KAP jejaring selain audit
5 atas laporan keuangan; atau (b) mandat dari auditor sektor
6 publik dapat menyediakan hal-hal yang perlu dikomunikasikan
7 yang menjadi perhatian auditor sebagai hasil dari pekerjaan
8 lainnya, seperti audit kinerja.
9
10 Ruang Lingkup dan Saat Audit yang Direncanakan (Ref: Para. 15)
11 A11. Komunikasi yang berkaitan dengan ruang lingkup dan saat
12 audit yang direncanakan dapat:
13 (a) Membantu pihak yang bertanggung jawab atas tata
14 kelola untuk memahami lebih baik konsekuensi
15 pekerjaan auditor, untuk membahas isu risiko dan konsep
16 materialitas dengan auditor, dan untuk menentukan
17 bidang yang auditor diminta untuk melakukan prosedur
18 tambahan; dan
19 (b) Membantu auditor untuk memahami dengan lebih baik
20 entitas dan lingkungannya.
21
22 A12. Kehati-hatian diperlukan ketika berkomunikasi dengan pihak
23 yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang ruang lingkup
24 dan saat audit yang direncanakan, sehingga tidak mengurangi
25 efektivitas audit, terutama ketika beberapa atau semua pihak
26 yang bertanggung jawab atas tata kelola dilibatkan dalam
27 mengelola entitas. Sebagai contoh, mengomunikasikan sifat
28 dan saat atas prosedur audit secara rinci dapat mengurangi
29 efektivitas prosedur tersebut karena prosedur tersebut menjadi
30 mudah untuk diprediksi.
31
32 A13. Hal-hal yang dikomunikasikan dapat meliputi:
33 •Bagaimana auditor mengusulkan untuk menangani
34 risiko signifikan atas kesalahan penyajian material, yang
35 disebabkan karena kecurangan atau kesalahan.
36 •Pendekatan auditor terhadap pengendalian internal yang
37 relevan terhadap audit.
38 •Penerapan konsep materialitas dalam konteks dengan
39 suatu audit.6
40
41
42
6 SA 320, “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit.”

SA 260.13

SA Paket 200.indb 13 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 A14. Hal-hal perencanaan lainnya yang mungkin tepat untuk


2 dibahas dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
3 kelola mencakup:
4 •Jika entitas memiliki fungsi audit internal, seberapa luas
5 auditor akan menggunakan hasil kerja audit internal, dan
6 bagaimana eksternal auditor dan internal audit dapat
7 bekerja sama dengan baik dan saling membangun serta
8 melengkapi.
9 •Pandangan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
10 kelola atas:
11 o Individu atau individu-individu dalam struktur tata
12 kelola yang tepat untuk dilakukan komunikasi.
13 o Pembagian tanggung jawab antara pihak yang
14 bertanggung jawab atas tata kelola dengan
15 manajemen.
16 o Tujuan dan strategi entitas, serta risiko bisnis yang
17 terkait, yang mungkin menimbulkan kesalahan
18 penyajian material.
19 o Hal-hal yang menurut pertimbangan pihak
20 yang bertanggung jawab atas tata kelola perlu
21 mendapatkan perhatian khusus selama audit, dan
22 prosedur tambahan atas suatu area yang perlu
23 dilakukan.
24 o Komunikasi signifikan dengan pihak pengatur.
25 o Hal-hal lainnya yang menurut pertimbangan pihak
26 yang bertanggung jawab atas tata kelola mungkin
27 dapat memengaruhi audit atas laporan keuangan.
28 •Sikap, kesadaran, dan tindakan dari pihak yang
29 bertanggung jawab atas tata kelola tentang (a)
30 pengendalian intern entitas dan pentingnya pengendalian
31 tersebut terhadap entitas, termasuk bagaimana pihak
32 yang bertanggung jawab atas tata kelola mengawasi
33 efektivitas pengendalian intern, dan (b) deteksi atau
34 kemungkinan adanya kecurangan.
35 •Tindakan dari pihak yang bertanggung jawab atas
36 tata kelola dalam merespons perkembangan standar
37 akuntansi, praktik tata kelola, peraturan pasar modal,
38 dan hal-hal terkait.
39 •Respons dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
40 kelola atas komunikasi sebelumnya dengan auditor.
41
42

SA 260.14

SA Paket 200.indb 14 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 A15. Ketika komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab


2 atas tata kelola mungkin dapat membantu auditor dalam
3 merencanakan ruang lingkup dan saat audit, hal tersebut
4 tidak mengubah tanggung jawab auditor untuk menetapkan
5 strategi audit dan perencanaan audit secara keseluruhan,
6 termasuk sifat, saat dan luasnya prosedur untuk memperoleh
7 bukti audit yang cukup dan tepat.
8
9 Temuan Signifikan dari Audit (Ref: Para. 16)
10 A16. Komunikasi atas temuan audit dapat mencakup permintaan
11 informasi lebih lanjut dari pihak yang bertanggung jawab atas
12 tata kelola untuk melengkapi bukti audit yang telah diperoleh.
13 Sebagai contoh, auditor mungkin dapat melakukan konfirmasi
14 bahwa pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola memiliki
15 pemahaman yang sama atas fakta dan kondisi yang relevan
16 atas transaksi atau peristiwa tertentu.
17
18 Aspek Kualitatif Signifikan atas Praktik Akuntansi (Ref: Para. 16(a))
19 A17. Kerangka pelaporan keuangan biasanya mengizinkan entitas
20 untuk membuat estimasi akuntansi, dan pertimbangan
21 mengenai kebijakan akuntansi dan pengungkapan dalam
22 laporan keuangan. Komunikasi yang terbuka dan membangun
23 tentang aspek kualitatif signifikan atas praktik akuntansi
24 entitas dapat mencakup komentar tentang praktik akuntansi
25 yang signifikan yang dapat diterima. Lampiran 2 menjelaskan
26 hal-hal yang dapat dimasukkan dalam komunikasi ini.
27
28 Kesulitan Signifikan yang Dihadapi selama Audit (Ref: Para. 16(b))
29 A18. Kesulitan signifikan yang dihadapi selama audit dapat
30 mencakup hal-hal sebagai berikut:
31 •Keterlambatan signifikan oleh manajemen dalam
32 menyediakan informasi yang diperlukan.
33 •Waktu yang sangat singkat untuk menyelesaikan suatu
34 audit.
35 •Usaha ekstensif yang tidak terduga yang diperlukan
36 untuk memperoleh bukti audit yang tepat dan cukup.
37 •Tidak tersedianya informasi yang diharapkan.
38 •Pembatasan terhadap auditor yang dilakukan oleh
39 manajemen.
40 •Manajemen tidak bersedia untuk membuat atau
41 memperluas penilaiannya atas kemampuan entitas
42

SA 260.15

SA Paket 200.indb 15 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya pada


2 saat diminta oleh auditor.
3 Dalam beberapa kondisi, kesulitan tersebut mungkin dapat
4 merupakan pembatasan ruang lingkup yang menyebabkan
5 modifikasi terhadap opini auditor.7
6
7 Hal-hal Signifikan yang Dibahas, atau yang Menjadi Bagian dari
8 Korespondensi dengan Manajemen (Ref: Para. 16(c)(i))
9 A19. Hal-hal signifikan yang dibahas, atau yang menjadi bagian
10 dari korespondensi dengan manajemen dapat mencakup hal-
11 hal sebagai berikut:
12 •Kondisi bisnis yang memengaruhi entitas, dan rencana
13 serta strategi bisnis yang dapat memengaruhi risiko
14 kesalahan penyajian material.
15 •Kepedulian tentang konsultasi manajemen dengan
16 akuntan lain dalam hal akuntansi atau audit.
17 •Pembahasan atau korespondensi yang berkaitan dengan
18 penunjukan auditor pada saat awal atau lanjutan atas
19 praktik akuntansi, penerapan standar auditing, atau fee
20 untuk audit atau jasa lainnya.
21
22 Hal-hal Signifikan Lainnya yang Relevan Terhadap Proses
23 Pelaporan Keuangan (Ref: Para. 16(d))
24 A20. Hal-hal signifikan lainnya yang timbul selama audit yang secara
25 langsung relevan dengan pihak yang bertanggung jawab atas
26 tata kelola dalam mengawasi proses pelaporan keuangan
27 dapat mencakup hal-hal seperti kesalahan penyajian material
28 atas fakta atau inkonsistensi material dalam informasi yang
29 menyertai laporan keuangan auditan yang telah dikoreksi.
30
31 Independensi Auditor (Ref: Para. 17)
32 A21. Auditor harus mematuhi ketentuan etika yang relevan,
33 termasuk yang berkaitan dengan independensi, sehubungan
34 dengan perikatan audit atas laporan keuangan.8
35
36 A22. Hal-hal signifikan lainnya yang timbul selama audit yang secara
37 langsung relevan dengan pihak yang bertanggung jawab atas
38
39
40
7 SA 705, “Modifikasi Terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen.”
41
42 Berdasarkan Standar Audit,” paragraf 14.

SA 260.16

SA Paket 200.indb 16 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 tata kelola dalam mengawasi proses pelaporan keuangan


2 dapat mencakup hal-hal seperti kesalahan penyajian material
3 fakta atau ketidakkonsistensian material dalam informasi yang
4 menyertai laporan keuangan auditan yang telah dikoreksi:
5 (a) Ancaman terhadap independensi, yang mungkin dapat
6 dikelompokkan sebagai: ancaman kepentingan pribadi,
7 ancaman telaah pribadi, ancaman advokasi, ancaman
8 kedekatan, dan ancaman intimidasi; dan
9 (b) Pencegahan yang dibuat oleh profesi, peraturan
10 perundang-undangan, pencegahan dalam entitas, dan
11 pencegahan dalam sistem dan prosedur KAP yang
12 bersangkutan.
13 Komunikasi yang disyaratkan dalam paragraf 17(a) dapat
14 mencakup pelanggaran tidak disengaja terhadap ketentuan
15 etika yang relevan yang berkaitan dengan independensi
16 auditor, serta langkah perbaikan yang dilakukan atau
17 diusulkan.
18
19 A23. Ketentuan komunikasi yang berkaitan dengan independensi
20 auditor yang diterapkan dalam kasus emiten dapat juga
21 relevan bagi beberapa entitas lainnya, khususnya bagi
22 entitas yang memiliki kepentingan publik signifikan karena,
23 sebagai akibat dari hasil usaha, ukuran atau status korporasi,
24 mereka memiliki pemangku kepentingan (stakeholders)
25 yang luas. Contoh entitas yang bukan merupakan emiten,
26 tetapi komunikasi atas independensi auditor mungkin
27 perlu dilakukan, mencakup entitas sektor publik, lembaga
28 keuangan, perusahaan asuransi, dan perusahaan dana
29 pensiun. Di lain pihak, mungkin terdapat situasi di mana
30 komunikasi mengenai independensi tidak relevan, sebagai
31 contoh, ketika semua pihak yang bertanggung jawab atas
32 tata kelola telah diberi informasi mengenai fakta yang relevan
33 melalui kegiatan manajemen mereka. Hal ini biasanya terjadi
34 jika entitas dikelola sendiri oleh pemiliknya, dan KAP dan KAP
35 jejaring memiliki sedikit keterlibatan dengan entitas di luar
36 audit atas laporan keuangan.
37
38 Hal-hal Tambahan (Ref: Para. 3)
39 A24. Pengawasan manajemen oleh pihak yang bertanggung jawab
40 atas tata kelola mencakup: (i) memastikan bahwa entitas
41 merancang, menerapkan, dan memelihara pengendalian
42 intern yang tepat dengan memperhatikan keandalan pelaporan

SA 260.17

SA Paket 200.indb 17 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 keuangan, (ii) efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan


2 atas peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
4 A25. Auditor mungkin menyadari beberapa hal tambahan yang tidak
5 berhubungan dengan pengawasan atas proses pelaporan
6 keuangan tetapi yang, meskipun demikian, mungkin signifikan
7 terhadap tanggung jawab pihak yang bertanggung jawab
8 atas tata kelola dalam mengawasi arah strategis entitas atau
9 kewajiban entitas yang berkaitan dengan akuntabilitas. Hal-
10 hal tersebut dapat meliputi, sebagai contoh, isu signifikan
11 yang berkaitan dengan struktur atau proses tata kelola, dan
12 keputusan atau tindakan signifikan oleh senior manajemen
13 yang tidak diotorisasi secara semestinya.
14
15 A26. Dalam menentukan apakah auditor harus mengomunikasikan
16 beberapa hal tambahan kepada pihak yang bertanggung
17 jawab atas tata kelola, auditor dapat membahas beberapa hal
18 seperti di bawah ini yang telah disadari oleh auditor dengan
19 tingkat manajemen yang tepat, kecuali jika hal ini tidak tepat
20 untuk dilakukan dalam kondisi tersebut.
21
22 A27. Jika suatu hal tambahan dikomunikasikan, mungkin tepat bagi
23 auditor untuk membuat pihak yang bertanggung jawab atas
24 tata kelola menyadari bahwa:
25 (a) Identifikasi dan komunikasi atas beberapa hal tersebut
26 insidental bagi tujuan audit, yaitu untuk menyatakan
27 pendapat atas laporan keuangan;
28 (b) Tidak adanya prosedur yang dilaksanakan oleh auditor
29 yang terkait dengan hal lain selain prosedur yang
30 perlu dilakukan untuk memberikan opini atas laporan
31 keuangan; dan
32 (c) Tidak adanya prosedur yang dilakukan untuk menentukan
33 apakah beberapa hal tesebut benar ada.
34
35 Proses Komunikasi
36 Membangun Proses Komunikasi (Ref: Para. 18)
37 A28. Komunikasi yang jelas atas tanggung jawab auditor, ruang
38 lingkup dan saat audit yang direncanakan, dan isi umum dari
39 komunikasi yang diharapkan membantu dalam menetapkan
40 basis untuk komunikasi dua arah yang efektif.
41
42

SA 260.18

SA Paket 200.indb 18 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 A29. Hal-hal yang mungkin juga dapat membantu dalam komunikasi


2 dua-arah yang efektif mencakup pembahasan tentang:
3 •Tujuan komunikasi. Bila tujuannya jelas, auditor dan
4 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola lebih baik
5 ditempatkan untuk saling memahami atas isu-isu yang
6 relevan dan tindakan yang diharapkan, yang timbul dari
7 proses komunikasi.
8 •Bentuk komunikasi yang akan dilakukan.
9 •Individu atau individu-individu dari tim audit dan dari
10 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola yang
11 akan melakukan komunikasi atas hal-hal tertentu.
12 •Harapan auditor atas komunikasi akan menjadi dua-
13 arah, dan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas
14 tata kelola akan mengomunikasikan kepada auditor
15 beberapa hal yang menurut pertimbangan mereka
16 relevan terhadap audit, sebagai contoh, keputusan
17 strategis yang mungkin secara signifikan memengaruhi
18 sifat, saat dan luas prosedur audit, kecurigaan atau
19 deteksi adanya kecurangan, dan kepedulian terhadap
20 integritas atau kompetensi manajemen senior.
21 •Proses untuk mengambil tindakan dan melaporkan
22 kembali beberapa hal yang dikomunikasikan oleh
23 auditor.
24 •Proses untuk mengambil tindakan dan melaporkan
25 kembali beberapa hal yang dikomunikasikan oleh pihak
26 yang bertanggung jawab atas tata kelola.
27
28 A30. Proses komunikasi akan bervariasi sesuai dengan kondisi,
29 termasuk ukuran dan struktur tata kelola entitas, bagaimana
30 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola menjalankan
31 tugasnya, dan pandangan auditor mengenai pentingnya
32 untuk mengomunikasikan hal-hal signifikan. Kesulitan dalam
33 menentukan komunikasi dua-arah mengindikasikan bahwa
34 komunikasi antara auditor dan pihak yang bertanggung jawab
35 atas tata kelola tidak cukup untuk tujuan audit (lihat paragraf
36 A44).
37
38 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
39 A31. Dalam audit atas entitas yang lebih kecil, auditor dimungkinkan
40 untuk berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab
41 atas tata kelola dengan menggunakan struktur yang lebih
42

SA 260.19

SA Paket 200.indb 19 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 sederhana dibandingkan dengan audit atas emiten atau


2 entitas yang lebih besar.
3
4 Komunikasi dengan Manajemen
5 A32. Banyak hal yang dapat dibahas dengan manajemen dalam
6 proses audit yang biasa, termasuk hal-hal yang disyaratkan
7 oleh SA ini untuk dikomunikasikan kepada pihak yang
8 bertanggung jawab atas tata kelola. Pembahasan seperti ini
9 menunjukkan tanggung jawab eksekutif manajemen untuk
10 menjalankan kegiatan operasi entitas dan, dalam kondisi
11 tertentu, tanggung jawab manajemen untuk menyusun
12 laporan keuangan.
13
14 A33. Sebelum mengomunikasikan hal-hal tertentu kepada
15 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor
16 dapat membahas hal tersebut dengan manajemen, kecuali
17 jika hal tersebut dianggap tidak tepat. Sebagai contoh,
18 mempertanyakan kompetensi atau integritas manajemen
19 kepada pihak manajemen adalah tidak tepat. Di samping itu,
20 untuk mengetahui tanggung jawab eksekutif manajemen,
21 pembahasan awal ini dapat mengklarifikasi fakta dan isu,
22 dan memberikan manajemen peluang untuk menyediakan
23 informasi dan penjelasan lebih lanjut. Demikian juga,
24 ketika entitas memiliki fungsi audit internal, auditor dapat
25 membahas hal-hal tertentu dengan auditor internal sebelum
26 mengomunikasikannya kepada pihak yang bertanggung
27 jawab atas tata kelola.
28
29 Komunikasi dengan Pihak Ketiga
30 A34. Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mungkin
31 berkeinginan untuk menyediakan kepada pihak ketiga,
32 sebagai contoh, pihak bank atau organisasi tertentu yang
33 berwenang, kopi komunikasi tertulis dengan auditor. Dalam
34 beberapa kasus, pengungkapan kepada pihak ketiga mungkin
35 melanggar hukum atau tidak tepat. Ketika komunikasi
36 tertulis yang disusun untuk pihak yang bertanggung jawab
37 atas tata kelola diberikan kepada pihak ketiga, maka pihak
38 ketiga tersebut perlu diberitahu bahwa komunikasi tersebut
39 tidak dipersiapkan untuk tujuan mereka, misalnya, dengan
40 menyatakan secara tertulis kepada pihak yang bertanggung
41 jawab atas tata kelola:
42

SA 260.20

SA Paket 200.indb 20 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 (a) Bahwa komunikasi telah dipersiapkan hanya untuk


2 digunakan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata
3 kelola dan, jika relevan, manajemen grup dan auditor
4 grup, dan tidak boleh dijadikan acuan oleh pihak ketiga;
5 (b) Bahwa auditor tidak bertanggung jawab kepada pihak
6 ketiga; dan
7 (c) Pembatasan atas pengungkapan atau pendistribusian
8 kepada pihak ketiga.
9
10 A35. Auditor mungkin diharuskan oleh peraturan perundang-
11 undangan untuk, sebagai contoh:
12 •Memberitahukan kepada badan pengatur atau penegak
13 hukum atas beberapa hal tertentu yang dikomunikasikan
14 kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
15 Misalnya, auditor memiliki tanggung jawab untuk
16 melaporkan kesalahan penyajian kepada otoritas jika
17 manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas
18 tata kelola gagal untuk mengambil langkah perbaikan;
19 •Menyampaikan kopi laporan tertentu yang disiapkan
20 untuk pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
21 kepada badan pengatur atau badan penyedia dana yang
22 relevan, atau badan lainnya seperti pemerintah pusat
23 dalam kasus beberapa entitas sektor publik; atau
24 •Membuat laporan yang disusun untuk pihak yang
25 bertanggung jawab atas tata kelola yang tersedia untuk
26 publik.
27
28 A36. Kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
29 untuk menyediakan bagi pihak ketiga kopi atas komunikasi
30 tertulis antara auditor dengan pihak yang bertanggung jawab
31 atas tata kelola, auditor mungkin memerlukan persetujuan
32 lebih dahulu dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
33 kelola sebelum melakukannya.
34
35 Bentuk Komunikasi (Ref: Para. 19–20)
36 A37. Komunikasi efektif dapat mencakup penyajian terstruktur
37 dan laporan tertulis atau komunikasi dengan struktur yang
38 lebih sederhana, termasuk pembahasannya. Auditor mungkin
39 dapat mengomunikasikan hal-hal selain yang ditentukan
40 dalam paragraf 19 dan 20, baik secara lisan maupun tertulis.
41 Komunikasi tertulis dapat mencakup surat perikatan yang
42

SA 260.21

SA Paket 200.indb 21 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 disediakan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata


2 kelola.
3
4 A38. Sebagai tambahan atas pentingnya suatu hal tertentu, bentuk
5 komunikasi (sebagai contoh, apakah mengomunikasikan
6 secara lisan atau tertulis, luasnya rincian atau ringkasan
7 komunikasi, dan apakah mengomunikasikan secara terstruktur
8 atau dengan struktur yang lebih sederhana) dapat dipengaruhi
9 oleh beberapa faktor sebagai beriku:
10 •Apakah hal tersebut telah diselesaikan secara
11 memuaskan.
12 •Apakah manajemen sebelumnya telah mengomunikasikan
13 hal tersebut.
14 •Ukuran, struktur operasi, lingkungan pengendalian, dan
15 struktur hukum entitas.
16 •Dalam kasus suatu audit atas laporan keuangan untuk
17 tujuan khusus, apakah auditor juga mengaudit laporan
18 keuangan entitas untuk tujuan umum.
19 •Ketentuan hukum. Dalam kasus tertentu, komunikasi
20 tertulis dengan pihak yang terkait dengan tata kelola
21 mungkin perlu dilakukan sesuai dengan format yang
22 ditetapkan oleh hukum yang berlaku.
23 •Harapan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
24 termasuk pengaturan yang dilakukan dalam rapat atau
25 komunikasi secara berkala dengan auditor.
26 •Jumlah kontak dan dialog yang berkesinambungan
27 antara auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas
28 tata kelola.
29 •Apakah ada perubahan signifikan dalam keanggotaan
30 badan tata kelola.
31
32 A39. Ketika suatu hal signifikan dibahas dengan salah satu anggota
33 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, misalnya,
34 ketua komite audit, auditor mungkin perlu meringkas hal
35 tersebut dalam komunikasi selanjutnya, sehingga semua
36 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola memiliki
37 informasi yang lengkap dan seimbang.
38
39 Saat Komunikasi (Ref: Para. 21)
40 A40. Saat yang tepat untuk komunikasi akan bervariasi sesuai
41 dengan kondisi dari perikatan. Kondisi yang relevan mencakup
42

SA 260.22

SA Paket 200.indb 22 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 signifikansi dan sifat dari hal tersebut, dan tindakan yang


2 diharapkan untuk dilakukan oleh pihak yang bertanggung
3 jawab atas tata kelola. Sebagai contoh:
4 •Komunikasi yang berkaitan dengan hal perencanaan
5 dalam perikatan audit mungkin sering kali dilakukan lebih
6 awal dan, untuk perikatan yang pertama kali, mungkin
7 dilakukan sebagai bagian untuk menyetujui ketentuan
8 perikatan.
9 •Mengomunikasikan kesulitan signifikan yang dihadapi
10 selama audit sesegera mungkin merupakan hal yang
11 tepat jika pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
12 dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan
13 tersebut, atau jika hal tersebut dapat mengarah pada
14 modifikasi pendapat auditor. Demikian juga, auditor
15 dapat berkomunikasi secara lisan kepada pihak yang
16 bertanggung jawab atas tata kelola sesegera mungkin
17 atas defisiensi signifikan pengendalian intern yang
18 diidentifikasi oleh auditor, sebelum mengomunikasikannya
19 secara tertulis sebagaimana disyaratkan oleh SA 265.9
20 •Komunikasi yang berkaitan dengan independensi
21 mungkin tepat dilakukan bilamana pertimbangan
22 signifikan tentang ancaman atas independensi dan
23 pencegahannya dilakukan, sebagai contoh, ketika
24 menerima perikatan untuk menyediakan jasa non-audit,
25 dan saat pembahasan akhir. Pembahasan akhir dapat juga
26 merupakan saat yang tepat untuk mengomunikasikan
27 temuan audit, termasuk pandangan auditor mengenai
28 aspek kualitatif praktik akuntansi entitas.
29 •Ketika mengaudit laporan keuangan untuk tujuan umum
30 dan khusus, auditor perlu mengkoordinasi waktu untuk
31 berkomunikasi.
32
33 A41. Faktor lainnya yang mungkin relevan dengan waktu
34 berkomunikasi mencakup:
35 •Ukuran, struktur operasi, lingkungan pengendalian,
36 struktur hukum entitas yang sedang diaudit.
37 •Kewajiban hukum untuk mengomunikasikan hal-hal
38 tertentu di dalam periode waktu tertentu.
39
40
41
42
9 SA 265, paragraf 9 dan A14.

SA 260.23

SA Paket 200.indb 23 8/5/2015 10:05:00 AM


Standar Audit

1 •Harapan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata


2 kelola, termasuk pengaturan yang dibuat untuk rapat dan
3 komunikasi berkala dengan auditor.
4 •Saat auditor mengidentifikasi hal-hal tertentu, sebagai
5 contoh, auditor mungkin tidak mengidentifikasi suatu hal
6 tertentu (contohnya, ketidakpatuhan terhadap hukum)
7 secara tepat waktu untuk mengambil suatu tindakan
8 pencegahan, tetapi komunikasi tentang hal tersebut
9 memungkinkan tindakan perbaikan yang diambil.
10
11 Kecukupan Proses Komunikasi (Ref: Para. 22)
12 A42. Auditor tidak perlu mendesain prosedur tertentu untuk
13 mendukung evaluasi atas komunikasi dua-arah antara auditor
14 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola;
15 evaluasi tersebut dapat didasarkan pada observasi yang
16 dihasilkan dari prosedur audit yang dilakukan untuk tujuan
17 lain. Observasi tersebut dapat mencakup:
18 •Kelayakan dan ketepatan waktu atas tindakan yang
19 diambil oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata
20 kelola dalam merespons berbagai hal yang diajukan
21 oleh auditor. Ketika berbagai hal signifikan yang timbul
22 dari komunikasi sebelumnya belum diatasi secara
23 efektif, auditor perlu menanyakan alasan tindakan yang
24 tepat belum dilaksanakan, dan mempertimbangkan
25 untuk mengajukan kembali hal tersebut. Hal ini untuk
26 menghindari risiko yang memberikan kesan bahwa
27 auditor puas bahwa hal tersebut telah diatasi secara
28 memadai atau sudah tidak signifikan lagi.
29 •Keterbukaan pihak yang bertanggung jawab atas tata
30 kelola dalam komunikasi dengan auditor.
31 •Kemauan dan kapasitas pihak yang bertanggung jawab
32 atas tata kelola untuk bertemu dengan auditor tanpa
33 kehadiran manajemen.
34 •Kemampuan pihak yang bertanggung jawab atas tata
35 kelola untuk memahami secara penuh berbagai hal yang
36 diajukan oleh auditor, sebagai contoh, luasnya isu-isu
37 yang dikemukakan oleh pihak yang bertanggung jawab
38 atas tata kelola, dan pertanyaan atas rekomendasi yang
39 dibuat untuk mereka.
40 •Kesulitan dalam menetapkan pemahaman bersama
41 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
42

SA 260.24

SA Paket 200.indb 24 8/5/2015 10:05:00 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 perusahaan atas bentuk, saat dan isi umum yang


2 diharapkan dari komunikasi.
3 •Jika semua atau beberapa pihak yang bertanggung
4 jawab atas tata kelola dilibatkan dalam mengelola entitas,
5 kesadaran mereka mengenai bagaimana berbagai hal
6 dibahas dengan auditor memengaruhi tanggung jawab
7 tata kelola mereka secara luas, begitu juga tanggung
8 jawab manajemen mereka.
9 •Apakah komunikasi dua arah antara auditor dengan
10 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
11 memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
12 yang berlaku.
13
14 A43. Seperti yang dijelaskan di paragraf 4, komunikasi dua-arah
15 yang efektif membantu auditor dan pihak yang bertanggung
16 jawab atas tata kelola. Lebih lanjut, SA 315 menjelaskan
17 partisipasi pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
18 termasuk interaksi mereka dengan audit internal, jika ada,
19 dan auditor eksternal, sebagai suatu unsur lingkungan
20 pengendalian entitas.10 Komunikasi dua-arah yang tidak
21 memadai mungkin mengindikasikan suatu lingkungan
22 pengendalian yang tidak memuaskan dan memengaruhi
23 penilaian auditor atas risiko kesalahan penyajian material.
24 Terdapat juga risiko bahwa auditor mungkin belum
25 memperoleh bukti audit cukup dan tepat untuk menyatakan
26 pendapat atas laporan keuangan.
27
28 A44. Jika komunikasi dua-arah antara auditor dengan pihak yang
29 bertanggung jawab atas tata kelola tidak memadai dan situasi
30 tersebut tidak dapat diselesaikan, auditor mungkin dapat
31 mengambil tindakan sebagai berikut:
32 •Memodifikasi pendapat auditor atas dasar pembatasan
33 lingkup.
34 •Memperoleh pendapat hukum mengenai konsekuensi
35 pengambilan tindakan yang berbeda.
36 •Berkomunikasi dengan pihak ketiga (contohnya, badan
37 pengatur), atau otoritas yang lebih tinggi dalam struktur
38 tata kelola yang berada di luar entitas, seperti pemilik
39 bisnis (contohnya, rapat umum pemegang saham), atau
40
41
42 10 SA 315, paragraf A70.

SA 260.25

SA Paket 200.indb 25 8/5/2015 10:05:01 AM


Standar Audit

1 instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam


2 sektor publik.
3 •Mengundurkan diri dari perikatan, jika pengunduran
4 diri dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan
5 yang berlaku.
6
7 Dokumentasi (Ref: Para. 23)
8 A45. Dokumentasi komunikasi lisan dapat mencakup suatu kopi
9 risalah rapat yang dipersiapkan oleh entitas yang disimpan
10 sebagai bagian dokumentasi audit ketika kopi risalah rapat
11 tersebut merupakan catatan yang tepat tentang komunikasi
12 tersebut.
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 260.26

SA Paket 200.indb 26 8/5/2015 10:05:01 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 Lampiran 1
2 (Ref: Para. 3)
3
4 Ketentuan Spesifik dalam SPM 1 dan SA lainnya yang Merujuk
5 ke Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas
6 Tata Kelola
7 Lampiran ini menunjukkan paragraf dalam SPM 11 dan SA lainnya
8 yang berdampak terhadap audit atas laporan keuangan untuk
9 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013
10 yang mengharuskan komunikasi atas hal tertentu dengan pihak yang
11 bertanggung jawab atas tata kelola. Daftar ini bukan merupakan
12 pengganti untuk mempertimbangkan ketentuan dan penerapan
13 terkait dan bahan penjelasan lainnya dalam SA.
14 •SPM 1, “Pengendalian Mutu Bagi Kantor Akuntan Publik yang
15 Melaksanakan Perikatan Asurans (Audit, Reviu, dan Perikatan
16 Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Ausrans”—paragraf
17 30(a)
18 •SA 240, “Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan
19 dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan”—paragraf 21,
20 38(c)(i) dan 40–42
21 •SA 250, “Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan
22 dalam Audit atas Laporan Keuangan”—paragraf 14, 19 dan
23 22-24
24 •SA 265, “Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian
25 Internal kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata
26 Kelola dan Manajemen”—paragraf 9
27 •SA 450, “Pengevaluasian atas Kesalahan penyajian yang
28 Diidentifikasi selama Audit”—paragraf 12-13
29 •SA 505, “Konfirmasi Eksternal”—paragraf 9
30 •SA 510, “Perikatan Audit Tahun Pertama—Saldo Awal”—
31 paragraf 7
32 •SA 550, “Pihak Berelasi”—paragraf 27
33 •SA 560, “Peristiwa Kemudian” — paragraf 7(b)(c), 10(a), 13(b),
34 14(a) dan 17;
35 •SA 570, “Kelangsungan Hidup”—paragraf 23
36 •SA 600, “Pertimbangan Khusus—Audit atas Laporan Keuangan
37 Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen )”—paragraf
38 49
39
40 1 SPM 1, “Pengendalian Mutu Bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan
41 Perikatan Asurans (Audit, Reviu, Dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan
42 Selain Asurans.”

SA 260.27

SA Paket 200.indb 27 8/5/2015 10:05:01 AM


Standar Audit

1 •SA 705, “Modifikasi Terhadap Opini dalam Laporan Auditor


2 Independen”—paragraf 12, 14, 19(a) dan 28
3 •SA 706, “Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain
4 dalam Laporan Auditor Independen”—paragraf 9
5 •SA 710, “Informasi Komparatif—Angka Koresponding dan
6 Laporan Keuangan Komparatif”—paragraf 18
7 •SA 720, “Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam
8 Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan”— paragraf
9 10, 13 dan 16
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 260.28

SA Paket 200.indb 28 8/5/2015 10:05:01 AM


Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

1 Lampiran 2
2 (Ref: Para. 16(a), A17)
3
4 Aspek Kualitatif Praktik Akuntansi
5 Komunikasi yang disyaratkan dalam paragraf 16(a), dan dibahas
6 dalam paragraf A17, dapat termasuk berbagai hal sebagai berikut:
7
8 Kebijakan Akuntansi
9 •Ketepatan kebijakan akuntansi untuk kondisi tertentu entitas,
10 terkait dengan keperluan untuk menyeimbangkan biaya untuk
11 menyediakan informasi dengan manfaat yang diterima oleh
12 pengguna laporan keuangan entitas. Jika terdapat kebijakan
13 akuntansi alternatif yang dapat diterima, komunikasi dapat
14 termasuk identifikasi pos laporan keuangan yang dipengaruhi
15 oleh pemilihan kebijakan akuntansi signifikan seperti juga
16 informasi dalam kebijakan akuntansi yang digunakan oleh
17 entitas serupa.
18 •Pemilihan awal atas, dan perubahan dalam kebijakan akuntansi
19 signifikan, termasuk penerapan kebijakan akuntansi yang
20 baru. Komunikasi dapat termasuk: dampak saat dan metode
21 penerapan perubahan dalam kebijakan akuntansi terhadap
22 pendapatan entitas sekarang dan masa yang akan datang;
23 dan saat perubahan atas kebijakan akuntansi yang berkaitan
24 dengan kebijakan akuntansi baru yang diharapkan.
25 •Dampak kebijakan akuntansi signifikan dalam bidang yang
26 sedang dibicarakan atau yang sedang timbul (atau bersifat
27 unik dalam suatu industri, terutama ketika tidak adanya
28 petunjuk atau persetujuan dari pihak yang berwenang).
29 •Pengaruh saat terjadinya transaksi terhadap periode
30 pencatatan transaksi tersebut.
31
32 Estimasi Akuntansi
33 • Untuk pos yang estimasinya signifikan, isu yang dibahas di
34 SA 540,1 termasuk, sebagai contoh:
35 o Identifikasi manajemen atas estimasi akuntansi.
36 o Proses manajemen dalam membuat estimasi
37 akuntansi.
38 o Risiko kesalahan penyajian material.
39
40
41
1 SA 540, “Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai

42 Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan.”

SA 260.29

SA Paket 200.indb 29 8/5/2015 10:05:01 AM


Standar Audit

1 o Indikator kemungkinan manajemen yang berpihak.


2 o Pengungkapan ketidakpastian estimasi dalam laporan
3 keuangan.
4
5 Pengungkapan Laporan Keuangan
6 •Isu yang terkait, dan pertimbangan yang bersangkutan yang
7 dibuat, dalam merumuskan pengungkapan laporan keuangan
8 yang khususnya sensitif (sebagai contoh, isu pengungkapan
9 yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan, remunerasi,
10 kelangsungan hidup, peristiwa kemudian, dan isu
11 kontijensi).
12 •Netralitas, konsistensi dan kejelasan pengungkapan dalam
13 laporan keuangan secara keseluruhan.
14
15 Hal-hal yang Terkait
16 •Dampak potensial terhadap laporan keuangan atas risiko,
17 keterbukaan, dan ketidakpastian signifikan, seperti perkara
18 hukum, yang diungkapkan dalam laporan keuangan.
19 •Luasnya pengaruh transaksi yang tidak biasa terhadap laporan
20 keuangan, termasuk jumlah yang tidak berulang yang diakui
21 selama periode berjalan, dan luasnya transaksi tersebut yang
22 diungkapkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
23 •Faktor yang berdampak terhadap aset dan liabilitas, termasuk
24 basis yang dipakai oleh entitas untuk menentukan umur
25 ekonomis atas aset berwujud dan tidak berwujud. Komunikasi
26 dapat menjelaskan bagaimana faktor yang memengaruhi
27 nilai yang tercatat dan bagaimana pilihan alternatif telah
28 memengaruhi laporan keuangan.
29 •Koreksi atas kesalahan penyajian secara selektif, sebagai
30 contoh, koreksi atas kesalahan penyajian yang berdampak
31 terhadap peningkatan penghasilan yang dilaporkan,
32 namun tidak untuk yang berdampak terhadap penurunan
33 penghasilan.
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 260.30

SA Paket 200.indb 30 8/5/2015 10:05:01 AM

Anda mungkin juga menyukai