N I W AYA N S R I R A H A Y U N I , S.S T. , M . K E S Prinsip Etika Penelitian
RESPECT FOR BENEFICENCE JUSTICE
PERSONS & NON- MALEFICENCE Prinsip Menghormati Harkat Martabat Manusia (Respect for Persons) Bertujuan untuk menghormati otonomi, yang mempersyaratkan bahwa manusia yang mampu : memahami pilihan pribadinya untuk mengambil keputusan mandiri (self- determination) melindungi manusia yang otonominya terganggu atau kurang mempersyaratkan bahwa manusia yang berketergantungan (dependent) atau rentan (vulnerable) perlu diberikan perlindungan terhadap kerugian atau penyalahgunaan (harm and abuse) dan Tidak Merugikan (Non- Maleficence)
Risiko penelitian harus wajar (reasonable) dibanding
manfaat yang diharapkan Desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah (scientifically sound) Para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan sekaligus mampu menjaga kesejahteraan subjek penelitian Prinsip do no harm (non maleficent – tidak merugikan) yang menentang segala tindakan dengan sengaja merugikan subjek penelitian Prinsip Keadilan (Justice) Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk memperlakukan setiap orang (sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar dan layak dalam memperoleh haknya Jadi harus diperhatikan risiko fisik, mental dan risiko sosial. Kode Etik dalam Penelitian
KODE KODE KODE
PERTAMA KEDUA KETIGA Kode Pertama Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia
Kritis Logis Empiris
Kode Kedua Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya Kode Ketiga Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya
Hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber
daya. Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan yang mahal, tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk pengadaan kembali agar tetap bekerja baik. Menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan => karena penyalahgunaan bahan yang berbahaya yang dapat merugikan kepentingan umum dan lingkungan Standar Etik Penelitian Kesehatan Deklarasi Helsinki memuat prinsip etika, dimana kepentingan subyek harus diatas kepentingan lain, berarti harus diperhatikan. Seorang dokter/ tenaga kesehatan harus bertindak demi kepentingan pasiennya, dan tidak dapat melakukan tindakan yang merugikan pasien Terdapat dua pernyataan yang merupakan kunci suatu penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, yaitu Kepentingan individu subjek harus diberi prioritas dibandingkan dengan komunitas dan Setiap subjek dalam penelitian klinis harus mendapatkan pengobatan terbaik yang ada. Deklarasi Helsinki ditetapkan bahwa selain diperlukan informed consent dari subjek penelitian, diperlukan juga ethical clearance yang dikeluarkan oleh Komisi Etik mengatur tentang pemanfaatan hewan percobaan dalam penelitian kesehatan dengan memperhatikan kesejahteraan hewan percobaan Standar etik penelitian kesehatan di Indonesia yang melibatkan manusia sebagai subyek didasarkan pada azas perikemanusiaan yang merupakan salah satu dasar falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila Penelitian Yang Membutuhkan Informed Consent Peneliti harus memiliki informed consent (IC) atau persetujuan setelah penjelasan. IC merupakan hal penting bagi penelitian yang melibatkan manusia dan organ manusia, termasuk penelitian biomedis. Penelitian yang melibatkan subyek manusia mencakup penelitian-penelitian dari proses fisiologik, biokimia atau patologik, atau respon terhadap suatu intervensi tertentu, baik fisik, kimiawi, atau psikologis pada subyek-subyek sehat atau pasien Uji terkontrol dari tindakan-tindakan diagnostik, preventif atau terapeutik dalam kelompok orang yang lebih besar, yang dirancang untuk mendemonstrasikan respon umum tertentu pada tindakan-tindakan tersebut terhadap suatu variasi biologis individu. Penelitian-penelitian untuk menentukan konsekuensi untuk individu dan masyarakat dari tindakan-tindakan preventif atau terapeutik tertentu. Penelitian-penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku yang berkaitan dengan kesehatan manusia dalam suatu jenis keadaan dan lingkungan Informed Consent Penjelasan manfaat penelitian Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan Penjelasan manfaat yang akan didapatkan Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian. Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. PENYEBAB PELANGGARAN ETIKA Ketidaktahuan peneliti bahwa apa yang dilakukan melanggar etika penelitian Peneliti mengabaikan etika penelitian yang telah diketahui menganggap apa yg dilakukan sah Adanya tekanan : internal & eksternal SISTIM ETIKA PENELITIAN Prinsip dan Peraturan dalam Pedoman: 1. Keselamatan subyek penelitian diutamakan 2. Keikutsertaan subyek bersifat sukarela & tertulis 3. Subyek berhak mengundurkan diri 4. Yang boleh melaksanakan penelitian adalah orang-orang yang sudah berpengalaman melakukan penelitian. Kalau peneliti belum berpengalaman, maka ada supervisi dari peneliti senior berpengalaman 5. Proposal harus dinilai segi ilmiah dan etik 6. Proposal disetujui penelitian boleh dilakukan