Anda di halaman 1dari 22

Korelasi antara fisiologi organ dan

metabolism purin, kretinin,ureum


dengan kondisi patologis

Dr. Sri Hadiyah, Sp.PK


Purin

Adalah protein yang termasuk dalam golongan nukleoprotein. Selain


didapat dari makanan purin juga berasal dari penghancuran sel–sel
tubuh yang sudah tua

Pada manusia kebanyakan purin ada di dalam asam nukleat yang


langsung dikonversi menjadi asam urat

Di dalam tubuh, perputaran purin terjadi secara terus menerus seiring


dengan sintesis dan penguraian RNA dan DNA, sehingga walaupun
tidak ada asupan, purin dan asam urat tetap terbentuk dalam jumlah
yang substansial
Asam urat adalah produk akhir metabolisme
purin.

Kadar asam urat yang tinggi dalam urin


mudah menyebabkan pengendapan kristal
urat yang dapat membentuk batu ginjal urat.

kadar asam urat darah yang tinggi sering


menyebabkan pengendapan kristal urat di
jaringan lunak terutama sendi.

Sindrom klinis ini adalahgout .


Kristal di jaringan menyebabkan respon
peradangan, akibatnya adalah

1 Sendi yang membengkak

2 Sendi yang meradang

3 Sendi yang nyeri

Gout merupakan penyakit metabolik


dan salah satu jenis penyakit reumatik
Asam urat disintesis terutama dalam hati, dalam suatu reaksi
yang dikatalisis oleh enzim ksantin oksidase.

Asam urat kemudian mengalir melalui darah ke ginjal, tempat


zat ini difiltrasi, direabsorbsi sebagian dan dieksresi sebagian
sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin
Kreatinin n

Kreatinin adalah hasil perombakan kreatin,


senyawa berisi nitrogen yang terutama
ada dalam otot..

Kretinin disintesis pada ginjal, hepar dan


pankreas.
Kenaikan kadar kreatinin menunjukkan
adanya kerusakan fungsi ginjal, terutama
menyangkut fungsi glomerulus.

Pemeriksaan kadar kreatinin darah sangat


penting untuk memantau fungsi ginjal yang
tidak baik, dibandingkan dengan
pemeriksaan ureum dan asam urat
pemeriksaan kreatinin lebih sering
digunakan untuk indikator, karena sekresi
kreatinin tidak dipengaruhi oleh diet, sex
dan hormon
Metode Pemeriksaan Kadar Kreatinin

Metode yang sering digunakan dalam pemeriksaan kadar kreatinin dalam serum
adalah metodeJaffe Reaction.

Metode ini dibagi menjadi 2 yaitu dengan deproteinasi dan tanpa deproteinasi

Metode pemeriksaan kreatinin di laboratorium menggunakan metode Jaffe


tanpa deproteinasi
Metode Pemeriksaan Kadar Kreatinin

Prinsip dari metode ini adalah kreatinin membentuk kompleks berwarna


merah-orange dalam larutan pikrat basa.

Perbedaan absorbansi pada waktu yang tetap selama konversi sebanding


dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.
Metode pemeriksaan kadar kreatinin

Kreatinin + Pikrat Kreatinin pikrat complex

Nilai normal kadar kreatinin pada wanita adalah 0,8 – 0,9 mg/dL sedangkan pada
laki-laki adalah 0,91 – 1,1 mg/dL.
◊Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah menjadi salah satu parameter yang
digunakan untuk menilai fungsi ginjal dikarenakan konsentrasi dalam plasma dan
ekresinya di urin dalam 24 jam relative konstan.

◊Kreatinin diekresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi,

◊konsentrasinya relative konstan dalam plasma dari hari ke hari,

◊kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi
ginjal
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin di dalam
darah:

1) Perubahan massa otot


2) Diet kaya daging dapat meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam setelah makan.
3) Obat-obatan sepertisefalosporin, aldacton , Aspirin dancotrimexazole dapat mengganggu
sekresi kreatinin sehingga dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.
4) Aktifitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin darah
5) Kenaikan sekresi tubulus dan dekstruksi kreatinin internal
6) Usia dan jenis kelamin, pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi dari pada yang muda, serta
pada laki-
laki kadar kreatinin akan lebih tinggi dari pada perempuan
Ureum

Sampah utama metabolisme protein adalah ureum atau urea.

Ureum merupakan senyawa nitrogen non protein yang ada di dalam darah

Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi
oleh hati dan didistribusikan melalui cairan intraseluler dan ekstraseluler ke dalam
darah untuk kemudian difiltrasi oleh glomerulus dan sebagian direabsorbsi pada
keadaan dimana urin tergang
Jumlah ureum dalam darah ditentukan oleh diet protein dan kemampuan ginjal
mengekskresikan urea.

Jika ginjal mengalami kerusakan, urea akan terakumulasi dalam darah

Peningkatan urea plasma menunjukkan kegagalan ginjal dalam melakukan fungsi


filtrasinya.
Kondisi gagal ginjal yang ditandai dengan kadar ureum plasma sangat tinggi
dikenal dengan istilah uremia.

Keadaan ini dapat berbahaya dan memerlukan hemodialisa atau tranplantasi


ginjal
Metode Pemeriksaan Kadar Ureum

Pemeriksaan ureum sangat membantu menegakkan diagnosis gagal ginjal akut

Pengukuran ureum serum dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal,


status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal,
dan menilai hasil hemodialisa
Ureum dapat diukur dari bahan pemeriksaan plasma, serum, ataupun urin.

bahan plasma harus menghindari penggunaan antikoagulannatrium citrate dan


natrium fluoride, hal ini disebabkan karenacitrate danfluoride menghambat
urease

Ureum urin dapat dengan mudah terkontaminasi bakteri.Hal ini dapat diatasi
dengan menyimpan sampel di dalamrefrigerator sebelum diperiksa
Kadar ureum dalam serum mencerminkan keseimbangan antara produksi dan eksresi

Metode penetapannya adalah dengan mengukur nitrogen atau sering disebut Blood
Urea Nitrogen (BUN).

Nilai BUN akan meningkat apabila seseorang mengkonsumsi protein dalam jumlah
banyak, namun makanan yang baru disantap tidak berpengaruh terhadap nilai ureum
Referensi Kadar Ureum (Blood Urea Nitrogen / BUN )
berdasarkan Kategori Usia
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengukur kadar ureum serum,
yang sering dipilih/digunakan adalah metode enzimatik

Enzim urease menghidrolisis ureum dalam sampel menghasilkan ion


ammonium yang kemudian diukur.
Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan kadar
ureum :

1) Hasil palsu dapat terjadi pada spesimen yang mengalami hemolisis.


2) Nilai-nilai agak terpengaruh oleh hemodilusi.
3) Berbeda dengan tingkat kreatinin, asupan protein (diet rendah protein) dapat
mempengaruhi
kadar urea nitrogen sehingga menurunkan nilai BUN.
4) Kadar kreatinin dan kadar urea nitrogen harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi
fungsi
ginjal. Apabila terjadi peningkatan atau penurunan yang signifikan, hasil dapat
dibandingkan
dengan rasio BUN : Kreatinin sebelum mengevaluasi fungsi ginjal
TUGAS

Metode apa yg dipakai dalam pemeriksaan asam urat, dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi hasil pemeriksaan asam urat.

Anda mungkin juga menyukai