DOSEN PENGAMPU:
KAMSANUDDIN HSB, SE., MM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG (UMT)
PENGERTIAN UMUM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
(SKB)
LATAR BELAKANG
Ketidakpastian di masa yang akan datang akan
selalu mengintai berbagai bidang kehidupan
yang akan berdampak pada dunia bisnis.
Perencanaan yang dibuat bisa saja tidak
mencapai sasaran dan bisa berakibat pada
resiko kerugian.
Studi kelayakan bisnis akan memperhitungkan
hal-hal yang akan menjadi peluang/
penghambat dalam investasi yang akan
dijalankan.
Kasmir dan Jakfar (2014: 4)
LANJUTAN ...
P P
1 2 P4
P4
a) Pelaku bisnis/Manajemen
perusahaan
b) Investor
c) Kreditor
d) Pemerintah
e) Masyarakat
Suliyanto (2010: 6)
ORIENTASI SKB
LAYAK/TIDAK LAYAK
Manaj.
Keuangan
INOVASI
Lingk. &
Masyarakat
Ketent.
Pemerintah
Ilmu-ilmu Dasar
Ahli Teknik
.Sumber: Sofyan dalam Sunyoto (2014: 4)
KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU PADA SKB
Kontribusi ilmu pemasaran:
1) Analisis permintaan dan penawaran
2) Mencari pasar dan menghitung pasar
potensial, permintaan efektif, segmen
pasar
3) Analisis persaingan
4) Pemilihan strategi persaingan
Manfaatnya: untuk mengetahui dan menilai
apakah produk yang dihasilkan dapat diterima
dan diserap oleh pasar.
Sunyoto (2014: 4)
LANJUTAN ...
MELAKUKAN
PENEMUAN IDE
STUDI
DESAIN STUDI
KELAYAKAN
BISNIS
MEMBUAT
PENDAHULUAN
ANALISIS DAN
PENGUMPULA
INTERPRETASI
N DATA
DATA
MENARIK PENYUSUNAN
KESIMPULAN DAN LAPORAN STUDI
REKOMENDASI KELAYAKAN BISNIS
Sumber: Suliyanto (2010: 7)
LANJUTAN ...
Penemuan ide bisnis; munculnya peluang
bisnis yang bersumber dari bacaan, hasil
pengamatan, informasi dari orang lain,
media massa, atau pengalaman.
Melakukan studi pendahuluan; gambaran
umum dari peluang bisnis, prospek dan
kendala. Jika berdasarkan studi
pendahuluan menemui kendala yang besar
tidak perlu dilanjutkan tapi bila memiliki
prospek yang baik maka proses dilanjutkan
dengan tahap berikutnya.
LANJUTAN ...
Membuat desain studi kelayakan;
menentukan aspek-aspek yang akan diteliti,
responden, teknik pengumpulan data,
penyusunan kuesioner, alat analisis data,
penyusunan anggaran, penentuan desain
laporan akhir
Pengumpulan data; melalui observasi,
wawancara, maupun kuesioner. Sumber data
dapat berupa data primer atau sekunder.
Analisis dan interpretasi data; dengan
menggunakan analisis kualitatif atau
LANJUTAN ...
Menarik kesimpulan dan rekomendasi; hasil
analisis data untuk memutuskan layak atau
tidak layak berdasarkan setiap aspek yang
diteliti. Rekomendasi memberikan arahan
dan petunjuk tentang tindak lanjut ide bisnis
yang akan dijalankan.
Penyusunan laporan SKB; disesuaikan
dengan pihak-pihak yang akan
menggunakan SKB, anggaran penyusunan
laporan juga harus dipertimbangkan.
Suliyanto (2010: 7)
DESAIN STUDI KELAYAKAN
MEMBUAT DESAIN STUDI KELAYAKAN
ASPEK KEUANGAN
ASPEK TEKNIS/ HASIL
OPERASI STUDI
ASPEK MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
ASPEK EKONOMI/
SOSIAL
ASPEK AMDAL
Sumber: Kasmir dan Jakfar (2014: 18)
SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS
Ibrahim (1998:
92)
PENDAHULUAN
• Inovasi teknologi
• Pencarian langsung (direct search)
• Analisis pemakai akhir
• Metode kreatif
• Aliansi
• Akuisisi
• Lisensi
TEKNIK PENJARINGAN GAGASAN
Kelebihan
Memiliki kebebasan dalam bergerak
Pajak rendah karena pemerintah tidak
memungut pajak, tetapi hanya kepada
pemilik
Penguasaan sepenuhnya terhadap
keuntungan
Rahasia perusahaan terjamin
Motivasi usaha yang tinggi
LANJUTAN ...
Pengambilan keputusan dengan cepat
Penanganan aspek hukum yang minimal
Kekurangan
Mengandung tanggung jawab hukum dan
keuangan yang terbatas
Keterbatasan kemampuan keuangan
Keterbatasan kemampuan manajerial
Kontinuitas kerja karyawan terbatas
Suliyanto (2010:
17)
FIRMA
Fa. merupakan perserikatan beberapa
pengusaha swasta menjadi satu kesatuan
untuk mengelola usaha bersama (Indriyo).
Merupakan persekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama
bersama. Jadi, ada beberapa orang
bersekutu dengan aktif mengelola
sekaligus memiliki perusahaan (Manullang).
Suliyanto (2010: 18)
KETENTUAN-KETENTUAN TENTANG FIRMA
TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
IZIN-IZIN LAINNYA
NPWP
IZIN DOMISILI
BUKTI DIRI
DOKUMEN-DOKUMEN DALAM ASPEK HUKUM
IMB
SUMBER DATA DALAM MENGANALISIS
ASPEK HUKUM STUDI KELAYAKAN BISNIS
KONSUMEN
PENGECER
PRODUSEN
3 PEDAGANG
4
BESAR
5
4&5 AGEN
Sumber: Sunyoto (2014: 78), diolah
SALURAN DISTRIBUSI BARANG INDUSTRI
1
PRODUSEN
DISTRIBUTOR
PEMAKAI
2
INDUSTRI
4
3&4 AGEN
3
PASAR PASAR
INPUT OUTPUT
2000 -5 85
2001 -4 90
2002 -3 94
2003 -2 98
2004 -1 104
2005 0 108
2006 1 114
2007 2 116
2008 3 118
2009 4 122
2010 5 126
PERIODE PENJUALAN
TAHUN XY
(X) (Y)
2000 -5 85 -425 25
2001 -4 90 -360 16
2002 -3 94 -282 9
2003 -2 98 -196 4
2004 -1 104 -104 1
2005 0 108 0 0
2006 1 114 114 1
2007 2 116 232 4
2008 3 118 354 9
2009 4 122 488 16
2010 5 126 630 25
JUMLAH 0 1175 451 110
LANJUTAN ...
•
ANALISIS DERET WAKTU REGRESI
SEDERHANA
Penjualan
Tahun X XY
(Y)
2006 1.100 0 0 1.210.000 0
2007 1.250 1 1 1. 562.500 1.250
2008 1.380 2 4 1.904.400 2.760
2009 1.420 3 9 2.016.400 4.260
2010 1.500 4 16 2.250.000 6.000
2011 1.580 5 25 2.496.400 7.900
2012 1.640 6 36 2.689.600 9.840
Jumla 9.870 21 91 14.129.300 32.010
LANJUTAN ...
•
ANALISIS KORELASI
rxy
n xy ( X )( Y )
X X ( n Y ( Y )
2 2 2 2
n
Koordin Produksi
Kota at per tahun X.L Y.L
X Y (L)
Gresik 69 68 1600 110.40 108.80
0 0
Sidoarjo 76 38 1800 136.80 68.400
0
Mojokert 44 37 1400 61.600 51.800
o
Lamonga 42 75 1200 50.400 90.000
LANJUTAN ...
•
SUMBER DATA
Data Primer
1) Data tentang faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan lokasi bisnis
2) Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi luas
produksi, yaitu jumlah bahan dasar, rencana
kapasitas mesin, rencana jumlah tenaga kerja,
besarnya permintaan, dan lain-lain.
3) Data tentang faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan mesin, peralatan,
dan tegnologi.
4) Layout, data tentang jenis produk, jenis proses
produksi, dan volume produksi.
LANJUTAN ...
Data sekunder:
Data tentang spesifikasi peralatan dan
teknologi yang akan digunakan, profil
masyarakat, profil daerah, dan literatur yang
berkaitan dengan penentuan lokasi bisnis,
penentuan luas produksi, pemilihan mesin,
peralatan, teknologi, dan penentuan layout.
Suliyanto (2010:
140)
RESPONDEN/NARASUMBER
•
METODE RETURN ON INVESTMENT (ROI)
NPV : Rp 2.475.000.000
PERHITUNGAN PRESENT VALUE DENGAN KAS BERBEDA PER
TAHUN
N Tahu EAT Penyusuta Kas D F PV Kas
o n n Bersih 20% Bersih
(Proceed)
1 2004 950.000 800.000 1.750.000 0,833 1.457.750
2 2005 1.100.0 800.000 1.900.000 0,694 1.318.600
00
3 2006 1.250.0 800.000 2.050.000 0,579 1.186.950
00
4 2007 1.400.0 800.000 2.200.000 0,482 1.060.400
00
Total PV Bersih = Rp 6.008.600.000
5 2008 1.650.0 800.000 2.450.000 0,402 984.900
Total PV Investasi
00 = Rp 5.000.000.000.
Jumlah PV Kas Bersih 6.008.600
NPV = Rp 1.008.600.000
PROFITABILITY INDEX (PI)
•
LANJUTAN ....
•
RISIKO DALAM INVESTASI
DEFINISI RESIKO
.
MANAJEMEN
PLANNING TUJUAN
ORGANIZING ORGANISASI
ACTUATING ATAU
CONTROLLING PERUSAHAAN
ANALISIS PEKERJAAN
PROYEKSI PROYEKSI
PENJUALAN KEBUTUHAN
TENAGA KERJA
PROYEKSI
PRODUKSI
WORK FORCE ANALYSIS (WFA)
Metode ini digunakan untuk menentukan
kebutuhan tenaga kerja pada bagian yang satuan
kerjanya mudah diukur dengan menghitung Work
Load Analysis + %absensi + %turnover.
Contoh kasus:
Dik.: Rencana produksi sepatu 25.000 pasang/
bulan, pembuatan tiap pasang memerlukan waktu
4 jam, karyawan kerja 8 jam/hari dan 25 hari/
bulan, tingkat absensi 5% dan tingkat turnover 2%.
Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan bila
perusahaan memberlakukan sistem kerja tiga
shift?
LANJUTAN ...
Work load = 25.000 X 4 jam = 100.000 jam
Absensi = 100.000 X 5% = 5.000 jam
Turnover= 100.000 X 2% = 2.000 jam
Tenaga yang dibutuhkan adalah
= (100.000 + 5.000 + 2.000) : 200 jam
= 535 orang.
(tiga shift: 535: 3 = 178,3 orang)
Harga
(P) bersedia membayar D D1 : Kurva
Permintaan
S1 S S1 : Kurva
Penawaran
D E : Titik Equilibrium
A E AED : Consumer
Surplus
AES : Producer
Surplus
S bersedia dibayar D1
LANJUTAN ....
Contoh kasus pasar mobil
Permintaan : Qd = 200 – 10 P (Qd, Qs = ribu unit per
tahun)
Penawaran : Qs = -40 + 5P (P = puluhan juta per unit)
Equilibrium : Qd = Qs
200 – 10P = -40 + 5P
240 = 5P
P = 16
Qd = 200 – 10 (6) = 40 keseimbangan terjadi pada saat
harga
Qs = - 50 + 5(16) = 40 mobil Rp 160.000 per unit, dan
jumlah
penawaran 40.000 unit pertahun
LANJUTAN ...
ENVIRONMENTAL IMPACT
ASSESSMENT (EIA)
ASPEK LINGKUNGAN
Menganalisis tingkat kesesuaian lingkungan
dengan ide bisnis serta menganalisis
perbandingan dampak positif dan negatif
bisnis bagi lingkungan.
Sebuah ide bisnis dinyatakan layak
berdasarkan analisis lingkungan jika
lingkungan ide bisnis minimal sesuai dengan
kondisi lingkungan dan memiliki dampak
positif yang lebih besar terhadap lingkungan
dibandingkan dengan dampak negatifnya.
Suliyanto (2010: 79)
LANJUTAN ...
Pengertian analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL) menurut PP No 27 tahun 1999 pasal
1 adalah telaah secara cermat dan mendalam
tentang dampak besar dan penting suatu
rencana usaha dan kegiatan.
Arti lain dari analisis dampak lingkungan
adalah teknik untuk menganalisis apakah
proyek yang akan dijalankan akan
mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika
ya, maka diberikan alternatif pencegahannya.
Kasmir dan Jakfar (2014:
ASAL USUL EIA
Adanya keharusan melakukan AMDAL –setidaknya di AS-
terjadi pada tahun 1969 setelah UU. tentang lingkungan
hidup (the National Environment Policy Act – NEPA)
disyahkan oleh kongres. Menurut Robinson ada tujuh
kecenderungan baru dalam EIA, yaitu:
1) Dapat berlaku di semua sistem politik
2) Tingkat penerimaan EIA berkembang cepat
3) EIA membuka diri bagi partisipasi lokal
4) EIA menyediakan data secara melimpah
5) Nilai positif EIA dapat dirasakan
6) Kecenderungan aplikasi EIA untuk bisnis besar
7) Keberhasilan pemberlakuan EIA tidak merata
antarnegara/bisnis.
Husnan dan Suwarsono (2014: 342)
TAHAP IDEOLOGI PRO LINGKUNGAN