NIM :32019016
REFERENSI BY ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S G 1 P 0 A 0 DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
Rahima Ramdhani
a.Pengertian Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadidiluar rongga uterus,
tuba falopi merupakan tempat tersering untukterjadinya implantasi kehamilan ektopik, sebagian besar
kehamilanektopik berlokasi dituba, jarang terjadi implantasi pada ovarium, rongga perut, kanalis
servikalis uteri, tanduk uterus yang rudimenterdan divertikel pada uterus.Kehamilan ektopik terganggu
adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri.Kehamilan ektopik
terganggu adalah kehamilan dengan ovum yangdibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang
normal yaknidalam endometrium kavum uteri (Mansjoer, 2005).Istilah kehamilan ektopik terganggu
lebih tepat dari pada istilahekstrauterin yang sekarang masih juga dipakai, oleh karena terdapat
beberapa jenis kehamilan ektopik yang berimplantasi dalam uterustetapi tidak pada tempat yang
normal (Prawirohardjo, 2005)
Etiologi Etiologi kehamilan ektopik terganggu telah banyak diselidiki,tetapi sebagian besar penyebabnya
tidak diketahui. MenurutMochtar (2002), faktor-faktor yang memegang peranan dalam hal iniialah
sebagai berikutFaktor tuba, yaitu salpingitis, perlekatan tuba, kelainan konginetaltuba, pembedahan
sebelumnya, endometriosis, tumor yangmengubah bentuk tuba dan kehamilan ektopik
sebelumnya.Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom dan malformasi.3)
Penggunaan hormon eksogen.Faktor lain, antara lain aborsi tuba dan pemakaian IUD.
Tanda dan GejalaGambaran kehamilan ektopik terganggu yang belum terganggutidak khas dan
penderita maupun dokter biasanya tidak mengetahuiadanya kelainan dalam kehamilan. Pada umumnya
penderitamenunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:1)
Hasil konsepsi mati dan diresorbsiPada implantasi secara kolumner, ovum yang dibuahi cepat
matikarena vaskularisasi kurang dan dengan mudah terjadiresorbsi total. Dalam keadaan ini penderita
tidak mengeluh apa-apa hanyahaidnya terlambat untuk beberapa hari.Abortus ke dalam lumen
tubaPerdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh darah oleh villi koriales
. Pelepasan ini dapat terjadi sebagianatau seluruhnya tergantung pada derajat perdarahan
perdarahanyang timbul.Ruptur dinding tubaRuptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi
padaismus
terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktorutama yang menyebabkan ruptur ialah penembusanvilli
koriales kedalam lapisanmuskularis tuba terus ke perineum. Ruptur dapatterjadi secara spontan atau
karena trauma ringan seperti
, kemampuan teknik bedahmikro, dokter operator dan kemampuan teknologi fertilisasi invitro
setempat. Hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukansalpingektomi pada kehamilan
tuba, atau dapat dilakukan pembedahankonservatif dalam arti hanya dilakukan salpingostomi
.Apabila keadaan penderita buruk, misalnya dalam keadaan syok,lebih baik dilakukan salpingektomi
Penatalaksanaan1)
Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairantubuh dengan larutan kristaloid NS atau RL
(500 ml dalam limamenit pertama) atau 2l dalam dua jam pertama (termasukselama tindakan
berlangsung).d)
autotransfusion
berikut ini.Pastikan darah yang dihisap dari rongga abdomen telahmelalui alat penghisap dan wadah
penampung yang sterilSaring darah yang tertampung dengan kain steril danmasukan ke dalam kantung
darah (blood bag ) apabilakantung darah tidak tersedia masukan dalam botol bekascairan infus (yang
baru terpakai dan bersih) dengan diberikan larutan sodium sitrat 10 ml untuk setiap 90 mldarah.
Transfusikan darah melalui selang transfusi yangmempunyai saringan pada bagian tabung
tetesan.Tindakan dapat berupaParsial salpingektomi yaitu melakukan eksisi bagiantuba yang
mengandung hasil konsepsi.Salpingostomi (hanya dilakukan sebagai upayakonservasi dimana tuba
tersebut merupakan salah satuyang masih ada), yaitu mengeluarkan hasil konsepsi pada satu segmen
tuba kemudian diikuti denganreparasi bagian tersebut. Resiko tindakan ini adalahkontrol perdarahan
yang kurang sempurna ataurekurensi (hasil ektopik ulangan).(c)
Mengingat kehamilan ektopik berkaitan dengangangguan fungsi transportasi tuba yang disebabkan oleh
proses infeksi maka sebaiknya pasien diberi anti biotikkombinasi atau tunggal dengan spektrum yang
luasUntuk kendali nyeri pasca tindakan dapat diberikan:Ketoprofen 100 mg supositoria Tramadol 200
mg IVPethidin 50 mg IV (siapkan anti dotum terhadapreaksi hipersensitivitas).
SalpingotomiPada dasarnya prosedur ini sama dengan salpingostomi, kecuali bahwa pada salpingotomi
insisi dijahit kembali. Beberapaliteratur menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan bermaknadalam hal
prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatifantara salpingostomi dan
salpingotomiSalpingektomiSalpingektomi diindikasikan pada keadaan-keadaan berikut ini:(1)
Tramadol 200 mg Iv
SalpingotomiPada dasarnya prosedur ini sama dengan salpingostomi, kecuali bahwa pada salpingotomi
insisi dijahit kembali. Beberapaliteratur menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan bermaknadalam hal
prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatifantara salpingostomi dan salpingotomi.
Kehamilan tuba berulangKehamilan heterotopik, dan Massa gestasi berdiameter lebih dari 5 cm.
Reseksi massahasil konsepsi dan anastomosis tuba kadang-kadangdilakukan pada kehamilan pars ismika
yang belumterganggu. Metode ini lebih dipilih daripada salpingostomi,sebab salpingostomi dapat
menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya sudah sempit. Pada
kehamilan pars interstitialis, sering kalidilakukan pula histerektomi untuk menghentikan perdarahan
masif yang terjadi. Pada salpingektomi, bagiantuba antara uterus dan massa hasil konsepsi
diklem,digunting, dan kemudian sisanya (stump) diikat dengan jahitan ligasi. Arteria tuboovarika diligasi,
sedangkanarteria uteroovarika dipertahankan. Tuba yang direseksidipisahkan dari mesosalping.d)
Evakuasi Fimbrae dan FimbraektomiBila terjadi kehamilan di fimbrae, massa hasil konsepsi
dapatdievakuasi dari fimbrae tanpa melakukan fimbraektomi.Dengan menyemburkan cairan di bawah
tekanan dengan alataquadisektor atau spuit, massa hasil konsepsi dapat terdorongdan lepas dari
implantasinya. Fimbraektomi dikerjakan bilamassa hasil konsepsi berdiameter cukup besar sehingga
tidakdapat diekspulsi dengan cairan bertekanan.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan,dimulai dengan pengumpulan data
dasar dan berakhir dengan evaluasi,langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap
sehinggadapat diaplikasikan dalam semua situasi, akan tetapi setiap langkahtersebut bisa dipecah-pecah
sehingga sesuai dengan kondisi pasien(Varney, 2004).
PengkajianPengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasikeadaan pasien. Data ini
termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaanfisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subyektif dan
data obyektifserta data penunjang.
Data Subyektif Data subyektif adalah data didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap situasi
dan kejadian, informasi tersebut tidakdapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independent
tetapimelalui suatu sistem interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2003).
Biodata1
Nama : Untuk mengenal dan mengetahui pasien. Nama harus jelas dan lengkap, bila perlunama
panggilan sehari-hari agar tidak kelirudalam memberikan pelayanan.
Umur : Umur dicatat dalam tahun untuk mengetahuiadanya resiko seperti kurang dari 20 tahun,alat-alat
reproduksi belum matang, mental, psikisnya belum siap dan ditulis dalam tahunAgama : Untuk
memberikan motivasi dorongan morilsesuai dengan agama yang dianut
Suku bangsa : Untuk mengetahui faktor bawaan atau rasserta pengaruh adat istiadat atau
kebiasaansehari-hari.Pendidikan : Perlu dinyatakan karena tingkat pendidikan berpengaruh pada
pengetahuan, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuaidengan pendidikannya.6)
Pekerjaan : Untuk mengetahui status ekonomi keluarga,karena dapat mempengaruhi pemenuhan gizi
pasien tersebutAlamat : Untuk mengetahui tempat tinggal sertamempermudah pemantauan bila
diperlukan(Nursalam, 2003)Alasan datang atau keluhan utamaKeluhan utama adalah mengetahui
keluhan yang dirasakansaat pemeriksaan (Varney, 2004). Keluhan-keluhan yangdirasakan ibu hamil
dengan kehamilan ektopik tergangu. menurut Mansjoer (2005), adalah pasien mengalami nyeri perut
bagian bawah dan perdarahan pervaginam berwarna coklat.g)
Data kebidanan(1)
Riwayat haidUntuk mengetahui menarche, haid teratur atau tidak, siklus,sifat darah, banyaknya,
lama,disminorhoe
atau tidak(Wheeler, 2004)Riwayat perkawinanUntuk mengetahui setatus perkawinan klien dan lamanya
perkawinan (Wheeler, 2004)
Persalinan : Spontan atau buatan lahir atermatau prematur ada perdarahan atau tidak,waktu persalinan
ditolong oleh siapa,dimana tempat melahirkan(Winkjosastro, 2007).(c)
Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakahdalam kesehatan yang
baik) apakahterdapat komplikasi atau intervensi pada menurut Mansjoer (2005), adalah pasien
mengalami nyeri perut bagian bawah dan perdarahan pervaginam berwarna coklat.g)
Data kebidanan(1)
Riwayat haidUntuk mengetahui menarche, haid teratur atau tidak, siklus,sifat darah, banyaknya,
lama,disminorhoe atau tidak(Wheeler, 2004)(2)
Riwayat perkawinanUntuk mengetahui setatus perkawinan klien dan lamanya perkawinan (Wheeler,
2004).(3)
Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakahdalam kesehatan yang
baik) apakahterdapat komplikasi atau intervensi pada masa nifas dan apakah ibutersebut mengetahui
penyebabnya(Sujiyatini, 2009).(4)
Riwayat kehamilan sekarangRiwayat kehamilan sekarang menurut Winkjosastro (2007) perlu dikaji
untuk mengetahui apakah ibu resti atau tidak,meliputi:(a)
Umur Kehamilan (UK)Untuk mengetahui umur kehamilan. Keluhan-keluhan Untuk mengetahui apakah
ada keluhan-keluhan padatrimester I, II, dan III (Winkjosastro, 2007)Ante Natal Care (ANC)Mengetahui
riwayat ANC, teratur/tidak, tempat ANC,dan saat kehamilan berapa (Sujiyatini, 2009)Penyuluhan yang
didapatPerlu dikaji apakah klien pernah mendapatkan penyuluhan, tempat penyuluhan dan saat
usiakehamilan berapa (Nursalam, 2004).
Penggunaan obat-obatan dan jamu atau rokokMerokok, minum alkohol dan minum obat-obatan
tanpaindikasi perlu untuk diketahui.(5)
Riwayat keluarga berencanaIbu pernah atau belum pernah menjadi akseptor KB, bila pernah disebutkan
alat kontrasepsi apa yang pernah dipakaidan lamanya penggunaan, sehingga dapat diketahui
jarakkehamilannya (Nursalam, 2002).(6)
Riwayat kesehatan(a)
Riwayat penyakit sekarangUntuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini(Sujiyatini, 2009)(b)
Riwayat penyakit sistemikUntuk mengetahui apakah pasien menderita penyakitseperti jantung, ginjal,
asma, hipatitis, DM, hipertensidan epilepsi atau penyakit lainnya (Sujiyatini, 2009).
Riwayat penyakit keluargaUntuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yangmenderita penyakit
menular seperti TBC dan Hepatitis,menurun seperti jantung dan DM (Sujiyatini, 2009) .
EliminasiHal ini dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAKdan BAB yang meliputi frekuensi dan
kosistensi(Alimul, 2006).Pola AktivitasDikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat istirahat atautidur
sesuai kebutuhannya. Berapa jam ibu tidur dalamsehari dan kesulitan selama ibu melakukan istirahat.
Kebutuhan tidur + 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Pola istirahat dan aktivitas ibu
selamamasa kehamilan yang kurang dapat menyebabkankelelahan dan berdampak pada timbulnya
anemia(Henderson, 2006).(d)
IstirahatDikaji untuk mengetahui berapa jam ibu tidur malam,dan berapa jam ibu istirahat atau tidur
siang(Saifuddin, 2002). Ibu hamil diharapkan istirahat yangcukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan, tidursiang selama 1 – 2 jam dan tidur malam selama 8 jam(Saifuddin, 2002).(e)
Personal Hygiene Untuk mengetahui berapa kali pasien mandi, gosokgigi, keramas, ganti pakaian. Pada
ibu hamildiharapkanmandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2kali seminggu, ganti pakaian 2
kali sehari dan ganti pembalut setidaknya 2 kali sehari (Wiknjosastro, 2007).
Pola seksualDikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukanhubungan seksual dalam satu minggu
(Manuaba, 2007
Data psikososialUntuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayinya, misal wanita mengalami
banyak perubahan emosi/ psikologis selama masa hamil, sementara ia menyesuaikandiri menjadi
seorang ibu (Ambarwati, 2008). Padakasus ini ibu mengatakan cemas dengan keadaan ataukeadaan
yang dialaminya.(10)
Kebiasaan sosial budayaUntuk mengetahui pasien dan keluarga yang menganut adatistiadat yang akan
menguntungkan atau merugikan pasienkhususnya pada masa hamil, misalnya pada kebiasaan
pantangan makanan (Ambarwati, 2008).2)
Data ObyektifData obyektif adalah data yang sesungguhnya dapatdiobservasi dan dilihat oleh tenaga
kesehatan (Nursalam, 2003).a)
Pemeriksaan Umum(1)
Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umumapakah baik, sedang, jelek, tingkatkesadaran pasien
apakahcomposmentis, apatis, somnolen,delirium, semi korna dan koma(Prihardjo, 2007).(2)
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resikohipertensi dan hipotensi. Batasnormalnya 120/ 80
mmHg(Wiknjosastro, 2005).(4)
Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yangdihitung dalam menit(Saifuddin, 2002). Batas normalnya69-
100 x/ menit (Perry, 2005).(6)
Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan pasien yang dihitung dalam1 menit, batas normalnya
18
Berat badan : Untuk mengetahui berat badan ibu,malnutrisi/ tidak. Malnutrisi dapatmempengaruhi
keadaan gizi janin.
dalam uterus, peningkatan BB padatrimester I adalah 1 kg, pada trimesterII adalah 2 kg dan pada
trimester IIIadalah 6 kg (Wiknjosastro, 2007). b)
Muka : Keadaan muka pucat atau tidak adakahkelainan, adakah oedema. Pada ibuhamil dengan
kehamilan ektopikterganggu muka tampak pucat(Winkjosastro, 2007).
Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtivawarna merah muda dan sklerawarna putih. Pada wanita
dengankehamilan ektopik tergangu konjungtiva pucat (Alimul, 2004).
Mulut : Ada stomatitis atau tidak, keadaan gigi,gusi berdarah atau tidak.
Leher : Adalah pembesaran kelenjar thyroid, ada benjolan atau tidak, adakah pembesarankelenjar limfe.
(3)
Dada dan axilla : Untuk mengetahui keadaan payudara,simetris atau tidak, ada benjolan atautidak, ada
nyeri atau tidak dankolostrum/ ASI sudah keluar atau belum.(4)
Abdomen : Apakah ada luka bekas operasi, ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak.(5)
Ekstremitas atas dan bawahAda cacat atau tidak oedema atau tidak terdapatvarices atau tidak
(Wiknjosastro, 2006).
uterus. Pada palpasi akan terabamassa lunak dan lentur di sisi posterior atau lateralterhadap uterus.
Massa tersebut akan teraba keras jikaterisi darah (Varney, 2006).(c)
bunyi jantung janin terdengar pada kehamilan 18-20 minggu,sedangkan dengan Doppler
terdengar pada kehamilan12 minggu (Mansjoer, 2005). Bidan harus menghitungdenyutan jantung janin
per menit, dan harusmendapatkan nilai antara 110-160 (Salmah, 2006).(d)
Pemeriksaan dalamPada kehamilan muda sekitar usia 12 minggu, pembesaran rahim belum atau sulit
diraba dari luarsehingga perlu dilakukan pemeriksaaan dalam. Evaluasi.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG)Dijumpai kantong kehamilan di luar kavum uteri yangdisertai atau
tanpa adanya genangan cairan (darah) dicavum Douglas
dilakukan untukmenetapkan letak kantong gestasi, besarnya kantong gestasi, dan mencari janin dengan
detak jantungnya(Manuaba, 2007).3)
Pemeriksaan kuldosintesis
Pemeriksaan kuldosintesis
masihdilakukan bila tidak ada fasilitas USG atau bila pada pemeriksaan USG kantung kehamilan tidak
berhasilterdeteksi (Maryunani, 2009).
)Kuretase dapat dikerjakan untuk membedakankehamilan ektopik dari abortusinsipiens atau abortus
inkomplet
(Maryunani, 2009).Pemeriksaan laparoskopi untuk melihat rongga pelvikmelalui dinding perut terutama
pada keadaan yangmeragukan, misalnya pada kehamilan tuba yang
belumterganggu.Pemeriksaanlaparotomi
dilakukan untukmengangkat sumber perdaharan dan dilakukan bilakeadaan hemodinamik pasien tidak
stabil(Maryunani, 2009).Indikasi operasilaparotomi
Data Subyektif:Ibu mengatakan mengalami nyeri perut bagian bawah danmengatakan merasa cemas
dengan kehamilannya. Ibumengatakan keadaannya lemas.
Keadaan umumqdang
Nadi:…… x/ menit
4242Respirasi: …… x/ menit
Suhu: …… x/ menit
MasalahMasalah yang berkaitan dengan pengalaman pasien yangditemukan dari hasil pengkajian atau
yang menyertai diagnosasesuai dengan keadaan pasien. Masalah yang sering muncul padaibu hamil
dengan kehamilan ektopik terganggu yaitu ibu merasacemas terhadap kehamilannya karena mengalami
nyeri perut bagian bawah dan mengalami perdarahan pervaginam(Mansjoer, 2005).
KebutuhanKebutuhan merupakan hal-hal yang dibutuhkan pasien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosa dan masalah yang didapatkandengan analisa data (Varney, 2004).Menurut Manuaba (2007),
kebutuhan pada ibu hamildengan kehamilan ektopik terganggu adalah:
Informasi tentang keadaan ibu
Diagnosa PotensialPada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan
diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi.Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau
masalah potensial ini benar-benar terjadi(Varney, 2004).Menurut Prawirohardjo (2005), diagnosa
potensial pada pasiendengan kehamilan ektopik terganggu adalah ruptur tuba, abortus dansyok.d
Antisipasi dan Tindakan SegeraMenunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harussesuai
dengan prioritas masalah atau kebutuhan dihadapi kliennya.Setelah bidan merumuskan tindakan yang
dilakukan untukmengantisipasi diagnosa/ masalah potensial pada step sebelumnya, bidan juga harus
merumuskan tindakanemergency atau segera. Dalamrumusan ini termasuk tindakan segera yang
mampu dilakukan secaramandiri, secara kolaborasi atau bersifat rujukan (Varney, 2004).Menurut
Saifuddin (2006), tindakan segera yang dilakukan pada kehamilan ektopik terganggu yaitu antara lain:1)
bed rest.
Implementasi/ PelaksanaanPada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh sepertiyang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Yang dilaksanakan semua oleh
bidan atau sebagian lagioleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya (Varney, 2004).Pelaksanaan
dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telahdibuat.g. EvaluasiPada langkah ini keefektifan dari
asuhan yang telah diberikan,meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan apakah benar-benar
telahterpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telahdiidentifikasikan di dalam diagnosa dan
masalah (Varney, 2004).Langkah-langkah proses evaluasi umumnya merupakan pengkajian yang
memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhitindakan serta berorientasi pada proses klinis,
karena proses penatalaksanaan tersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dualangkah terakhir
tergantung pada klien dan situasi klinik.Hasil yang diharapkan dalam asuhan kebidanan pada ibu
hamildengan kehamilan ektopik terganggu adalah:1)
assesment
.A : Assessment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi datasubyektif dan obyektif dalam
suatu identifikasi meliputi diagnosa/masalah serta antisipasi maslaah potensial.