COVER
OLEH
MUTIARA SALAM
2141312032
KELOMPOK U
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Nutrisi untuk memenuhi tugas profesi
siklus “keperawatan dasar klinik”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Sidaria, S.Kep, M.Kep dan Ibu
Ns. Dewi murni, M.Kep selaku dosen pembimbing kelompok U pada siklus KDK ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sejawat yang berapa
pada kelompok U, yang sudah bertukar pikiran untuk menyemurnakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
perbaikan dimasa akan datang. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Mutiara Salam
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................6
TINJAUAN TEORITIS..............................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................25
STUDI LAPORAN KASUS......................................................................................25
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR.............................................................28
BAB IV........................................................................................................................36
PEMBAHASAN.........................................................................................................36
BAB V.........................................................................................................................38
PENUTUP..................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nutrisi adalah zat-zat giti atau zat-zat yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh
serta mengeluarkan sisanya. Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake
makanan dan metabolism tubuh serta factor-faktor yang
mempengaruhinya.Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila
tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit atau terkena gizi buruk. Oleh karena itu kita harus
mempertahankan kebutuhan nutrisi didalam tubuh. Tubuh memerlukan energy
untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu,
fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi – fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Metabolisme dapat berupa anabolisme
(membangun) dan katabolisme (pemecah).
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan
minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet
yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar
nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini
dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance
(RDA).
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana asuhan keperawatan pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi ?
C. TUJUAN
1. TUJUAN KHUSUS
Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien yang
mengalami gangguan nutrisi.
2. TUJUAN UMUM
a. Mengetahui konsep dasar dari nutrisi
b. Mengetahui konsep dasar dari asuhan keperawatan gangguan
nutrisi
c. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien gangguan nutrisi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN NUTRISI
Nutrisi adalah emlemen utama dalam proses dan fungsi tubuh. Pada
umumnya tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energy bagi
fungsi organ dan pergerakan badan. Istilah gizi berasal dari bahasa gizawi
yang artinya nutrisi yang dibutukan oleh tubuh dari asupan makanan.
C. JENIS NUTRISI
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energy utama bagi tubuh, tiap gram
karbohidrat menghasilkan 4 kilo kalori. Karbohidrat diperoleh
terutama dari tumbuhan. Tanaman menyimpan karbohidrat seperti
tepung. Zat tepung terbuat dari biji yang tertutup dinding sel.
Karbohidrat memiliki peranan penting bagi tubuh.
2. Protein
Protein berfungsi untuk mensintesis jaringan tubuh dalam
pertumbuhan, protein terdiri dari asam amino ensensial dalam kualitas
yang cukup untuk pertumbuhan dan mempertahankan keseimbangan
nitrogen dalam tubuh.
3. Lipid
Lipid adalah bentuk penghasil energy tubuh utama,
monogliserida dari porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi
glukosa dalam proses glutogenesis, semua sel tubuh kecuali sel darah
merah dan neuron dapat mengoksidasi lemak dan energy.
4. Air
Merupakan momponen kritis dalam bentuk cairan dalam tubuh
karena fungsi sel tergantung cairan. Air menyusun 60%-70% dari
seluruh berat badan.
5. Vitamin
Makanan esensial untuk metabolisme normal, vitamin terbagi
menjadi 2, yaitu yang larut dalam air dan yang tidak larut dalam air
melainkan larut dalam lemak. Yang larut dalam air adalah C dan B,
dan A D E K larut dalam lemak.
6. Mineral
Mineral berperan sebagai katalis dalam reaksi biokimia
kebutuhan mineral sehari-hari adalah 100mg
a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
1) Berat badan 10-20% dibawah normal
2) Tinggi badan dibawah ideal
3) Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran
standard
4) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
5) Adanya penurunan albumin serum
6) Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
1) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker.
2) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
3) Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa
4) Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita
4) Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
1) Perubahan pola makan
2) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan
zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya
adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan
lain- lain.
1) Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB
Normal.
PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.
2) Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada
bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak
tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis.
e. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
g. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat
ini,penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau
gaya hidupyang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya kontipasi,
pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan.
F. PATHWAYS
G. PATH
Penyakit Saluran Status Kesehatan Gaya Hidup Dan Kebutuhan
Pencernaan Menurun Kebiasaan Metabolisme
Peningkatan berat
badan
Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh
H. PENATALAKSANAAN PEMENUHAN NUTRISI
1. Penyuluhan masalah nutrisi pada pasien dan keluarga
2. Penanganan focus pada penyebab masalah pola nutrisi
3. Pemberian asupan nutrisi : Oral
4. Kolaborasi : Pemasanan NGT dan Pemberian Nutrisi melalui NGT
5. Pemberian obat pada penyebab masalah pola nutrisi
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan yang diharapkan:
Intervensi Rasional
1. Tingkatkan intake makanan 1. Cara khusus untuk
melalui: meningkatkan nafsu
a. Mengurangi gangguan makan
dari lingkungan seperti
berisik, dan lain-lain.
b. Jaga privasi pasien
c. Jaga kebersihan ruangan
(barang-barang seperti
sputum pot, urinal tidak
berada dekat dengan
tempat tidur)
d. Berikan obat sebelum
makan jika ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut pasien 2. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu
makan
3. Bantu pasien makan jika tidak 3. Membantu pasien makan
mampu
4. Sajikan makanan yang mudah 4. Meningkatkan selera
dicerna, dalam keadaan makan dan intake makan
hangat, tertutup, dan berikan
sedikit-sedikit tapi sering
5. Selingi makan dengan minum 5. Memudahkan makanan
masuk
6. Hindari makanan yang 6. Mengurangi rasa nyaman
banyak mengandung gas
7. Ukur intake makanan dan 7. Observasi kebutuhan
timbang berat badan nutrisi
8. Lakukan latihan pasif dan 8. Menambah nafsu makan
aktif
9. Kaji tanda vital, sensori, 9. Membantu mengkaji
bising usus keadaan pasien
10. Monitor hasil lab, seperti 10. Monitor status nutrisi
glukosa, elektrolit, albumin,
hemoglobin, kolaborasi
dengan dokter
Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian 1. Informasi dasar untuk
kembali pola makan perencanaan awal dan
pasien validasi data
2. Diskusikan dengan pasien 2. Membantu mencapai tujuan
dengan kelebihan makan
3. Diskusikan motivasi untuk 3. Membantu memecahkan
menurunkan berat badan masalah
4. Kolaborasi dengan ahli 4. Menentukan makanan yang
diet yang tepat sesuai dengan pasien
5. Ukur intake makanan 5. Mengetahui jumlah kalori
dalam 24 jam yang masuk
6. Buat program latihan 6. Meningkatkan kebutuhan
untuk olahraga energi
7. Hindari makanan yang 7. Makanan berlemak banyak
banyak mengandung menghasilkan energi
lemak
8. Berikan pengetahuan 8. Memberikan informasi dan
kesehatan tentang: mengurangi komplikasi
a. Program diet yang
benar
b. Akibat yang mungkin
timbul akibat
kelebihan berat badan
4. Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan
yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara
optimal. Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap pencanaan.
5. Evaluasi Keperwatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus-menerus dengan
melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini
diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi, dan strategi evaluasi.
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
B. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama
Klien masuk tanggal 26 september 2021 dengan keluhan nyeri saat
menelan
2) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan tidak bias tidur kerena mulut terasa kering dan panas
serta nyeri saat menelan, pasien mengeluh mual tidak nafsu makan serasa
ingin muntah dan perut serasa sesak. Pasien mengalami enurunan berat
badan drastic sebesar 10 Kg selama sakit. Pasien terpasang NGT dan infus
RL 8 jam/Kolf
3) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada keluarga dengan penyakit kronis, menular, dan keturunan.
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Lemah, Lelah
2) Kesadaran : Cpmposmentis (GCS 15)
3) Tanda-Tanda Vital :
TD : 130/90 Mmhg
T : 37C
R : 20x/Menit
N : 90x/Menit
BB Sebelum : 70Kg
BB Sekarang : 60 Kg
LLA : 19,8 Cm
4) Mata : Konjungtiva Anemis, Kantung Mata Hitam
5) Hidung : Terpasang NGT Pada Lubang Hidung Kanan
6) Mulut : Mukosa Mulut Kering, Tenggorokan Memerah
7) Kulit : Turgor Kulit Sedang (Cubitan Kembali Dalam
2 Detik)
8) Leher : Tidak Ada Nyeri Dan Pembekakan
9) Abdomen
Inspeksi : Simetris, Tidak Ada Asites
Palpasi : Tidak Ada Nyeri Tekan
Perkusi : Bising Usus Normal
Auskultasi : Suara Timpani
10) Ekstremitas : Terpasang Infus Pada Tangan Kanan
5555 5555
5555 5555
11) Genitalia : Tidak Terpasang Kateter
D. Pemeriksaan Laboratorium
HB : 11gr/dl
Albumin : 3,5 mg/100ml
E. Status Nutrisi
1) Body massa index (BMI)
BB (kg)
=
TB × TB (m)
60
=
1 ,83 × 1,83
60
=
3 ,34
=17,9
= underweight
2) Berat Badan Ideal (BBI)
= (TB ̶ 100) ± 10%
= 83 -8,3
= 74,7 Kg
F. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
DS : Inflamasi Ketidakseimbangan
Pasien mengeluh mulut Nutrisi : Kurang Dari
terasa kering dan panas Kebutuhan Tubuh
Pasien mengeluh mual Mulut kering dan
tidak nafsu makan perut panas
terasa sesak
DO :
Pasien tampak lemah mual muntah
Mukosa mulut kering
Turgor kulit sedang
BB turun 10 Kg tidak nafsu makan
Sebelum = 70 kg
Saat sakit = 60 kg
Lla = 19,8 BB turun
BBI = 183
-100±100% Ketidakseimbangan
= 83-8,3 Nutrisi : Kurang Dari
=74,7 kg Kebutuhan Tubuh
BMI = 60
kg/(1,83m)²
=60/3,3489
=17,9 (gizi
buruk)
HB = 11 gr/dl
Albumin = 3,5 mg
DS : Inflamasi Nyeri akut b.d
Pasien mengeluh nyeri inflamasi
saat menelan
P: Nyeri akut
- nyeri saat menelan
- Susah tidur
- Tidak makan
karena nyeri
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NANDA NOC NIC
Ketidakseimbangan Status nutrisi 1. manajemen nutrisi
nutrisi : kurang dari Kriteria hasil : 2. pemberian nutrisi total
kebutuhan tubuh - Asupan gizi parenteral
membaik Aktivitas :
- Asupan makanan - Tentukan status gizi
membaik dan kemampuan
- Asupan cairan untuk memenuhi
membaik kebutuhan gizi
- Rasie BB membaik - Tentukan jumlah
- Energy membaik kalori yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
perstaratan gizi
- Bantu pasien
perawatan mulut
sebelum makan
- Monitor kalori dan
asupan makanan
- Monitor
kecenderungan
terjadi penurunan
dan kenaikan berat
badan
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA IMPLEMENTASI
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Memonitor berat badan
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan Memonitor hidrasi
makan Memonitor hasil labor
Memasang IV
Pemberian nutrisi total parenteral
I. EVALUASI
DIAGNOSA EVALUASI
Ketidakseimbangan nutrisi kurang S:
dari kebutuhan tubuh b.d pasien mengatakan mual
ketidakmampuan makan berkurang
keinginan untuk muntah juga
berkurang
nafsu makan belum kembali.
O : pasien tampak sedikit segar,
mukosa muut sedikit kering, turgor
kulit membaik
A : masalah teratasi sebagian
P:
Kaji dan pantau nafsu makan
Monitor berat badan
Nyeri akut b.d inflamasi S:
Pasien mengetahui penyebab
nyeri
Pesien mengatakan nyeri
berkurang
Pasien mengetahui skala
intensitas dan frekuensi nyeri
O : pasien sedikit mampu mengontrol
nyeri
A : masalah teratasi sebahagian
P:
Pantau nyeri pasien
Lanjutkan intervensi jika
nyeri kembali
Gangguan pola tidur b.d nyeri S:
Pasien mengetahui penyebab
gangguan pola tidurnya
Pasien mengatakan pola tidur
kembali seperti biasa
O:
Jumlah jam tidur menadi 6-7
jam
Pola kualitas tidur membaik
Pasien Nampak segar saat
bangun tidur
Area mata hitam berkurang
Wajah tidak mengatuk
A : masalah teratasi semua
P:
Pertahankan kondisi pasien
Memonitor pola tidur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pemberian makan melalui NGT
A. PENGERTIAN
Menerik makanan enternal melalui NGT dengan alasan lebih aman dan sedikit
lebih murah, pemasangan dilakukan dengan memasukkan selang melalui
hidung makanan dapat masuk ke lambung
B. TUJUAN
1. Memenuhi kebutuhan nutrient pasien yang adekuat
2. Mampertahankan nutrisi orang yang adekuat
C. INDIKASI
1. Pasien dengan gawat nafas atau tidak sadar
2. Pasien dengan masalah pada saluran pencernaan atas
3. Pasien yang tidak mampu menelan
4. Pasien pasca operasi pada faring dan esofagus
D. PERALATAN
1. Makanan cair
2. Spuit 20-60 cc
3. Tissue
4. Gelas yang berisi air hangat
5. Stetoskop
6. Perlak
7. Plester
8. bengkok
E. PROSEDUR TINDAKAN
1. Cek kebutuhan pasien
2. Mempersiapkan alat
3. Salam terapeutik
4. Menjaga privasi pasien
5. Mencuci tangan
6. Memakai APD
7. Menyiapkan alat di samping tempat tidur pasien
8. Mengkaji adanya alergi makanan pasien, bising usus dan masalah lain
terkait pemberian makan melalui NGT
9. Mengatur pasien dengan posisi fowler
10. Memasang perak dan pengalas pasien
11. Melakukan pengecekan kepatenan NGT
12. Menutup klem dan memasang corong
13. Memasukkan air hangat dengan membuka klem dan menaikkan selang 30
cm
14. Menutup klem sebelum air habis
15. Memasukkan makanan cair
16. Membilas selang dengan air minum
17. Menutup kembali klem selang
18. Setelah semua makanan dimasukkan cek kembali kebersihan selang NGT
19. Bila perlu ganti plester NGT
20. Merapikan pasien
21. Evaluasi
22. Membereskan alat
23. Cuci tangan dokumentasi
PEMBAHASAN
1. PENGKAJIAN
Penulis tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara
pengkajian pada teoritis dan pengkajian pada kasus, pengkajian pada
penelitian ini membuat identitas dan sampai pengkajian fokus terhadap
masalah kesehatan yang dialami pasien
2. DIAGNOSA
Berdasarkan diagnose adanya 2 perbedaan dengan teori konsep asuhan
keperawatan. dan secara tidak langsung penulis menengakkan asuhan
keperawatan sesuai dengan apa masalah yang sedang dialami pasien dan apa
kendala tubuh paisen. dengan begitu konsep dan laporan kasus masih dengan
sinkronasi yang jelas akan bentuk hasil dan pelaporannya. Dimana pada
konsep teori asuhan terdapat 2 diagnosa yang terdiri dari ketidakseimbangan
nutrisi kekurangan dari kebutuhan tubuh dan lebih dari kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada kasus Ny. S diagnose yang diangkat yaitu ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, nyeri akut, dan gangguan pola tidur.
3. INTERVENSI
Berdasaran keperwatan yang ditetapkan dan Tindakan keperwatan dilakukan
kepada Ny.S mengacu pada NANDA, NOC, dan NIC. Intervensi yang
dilakukan pada diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh, untuk Tindakan yang dilakukan yaitu manajemen nutrisi dan
pemberian nutrisi total parenteral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Nyeri akut b.d inflamasi , untuk intervensi dilakukan yaitu pemberian
analgesic untuk mengurangi nyeri pasien. Gangguan pola tidr b.d
ketidakpuasan tidur, untuk intervensi yang dilakukan yaitu peningkatan tidur
untuk mengurangi keluhan tidur pada pasien.
4. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan intervensi yang sudah di tetapkan.
Intervensi yang dilakukan pada ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, untuk Tindakan yang dilakukan yaitu manajemen nutrisi
untuk memenuhi nutrisi pasien. Nyeri akut b.d inflamasi, untuk intervensi
dilakukan yaitu pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri klien. Gangguan
pola tidr b.d ketidakpuasan tidur, untuk intervensi yang dilakukan yaitu
peningkatan tidur untuk mengurangi kelihan tidur pada pasien.
5. EVALUASI
Pada tahap evaluasi keperawtan yang mengacu pada intervensi dan
implementasi pada diagnose yang sudah diangkat. Untuk diagnose
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, evaluasi yang
diperolah belum teratasi secara keseluruhan karena Ny.S masih nafsu makan
masih kurang dan makanan belum habis, dan untuk Tindakan selanjutnya
akan dilakukan pemantauan nafsu makan dan monitor berat badan. Untuk
diagnose nyeri akut, evaluasi yang diperoleh pasien sudah mengetahui sumber
nyeri, nyeri teratasi sebahagian karena Ny. S masih merasa nyeri walaupun
tidak separah sebelumnya, dan untuk Tindakan selanjutnya yaitu akan
dilakukan pemantauan nyeri dan mengulang intervensi apabila nyeri kembali.
Sedangkan untuk diagnose yang ketiga gangguan pola tidur sudah teratas,
dimana Ny. S sudah menatakan saat bangun tidur sudah mulai nyenyak dan
segar.
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi
dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
(Tarwoto & Wartonah 2010).
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan
dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi
berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka
akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
2. SARAN
Perawat harus lebih memperhatikan pasien, dalam memberikan asuhan
keperawatan hendaknya harus sesuai dengan standar yang berlaku dan
meningkatkan kerja sama dengan pasien, keluarga dan Tim kesehatan lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Mancini M. R, Gale A. T. (2011). Emergency care and the law. Maryland: Aspen
Publication. Maryuani, Anik & Yulianingsih. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan. CV.
Trans Info Media. Jakarta.