0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan6 halaman
BAB 1 membahas latar belakang Jepang menyerang Pearl Harbor dan mendirikan organisasi Angkatan Muda Indonesia untuk mengawasi pemuda. BAB 2 membahas upaya Indonesia menembus blokade ekonomi lewat kantor perwakilan di Singapura dan nasionalisasi bank. BAB 3 membahas reaksi Indonesia terhadap pasukan Sekutu dan upaya PBB menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.
BAB 1 membahas latar belakang Jepang menyerang Pearl Harbor dan mendirikan organisasi Angkatan Muda Indonesia untuk mengawasi pemuda. BAB 2 membahas upaya Indonesia menembus blokade ekonomi lewat kantor perwakilan di Singapura dan nasionalisasi bank. BAB 3 membahas reaksi Indonesia terhadap pasukan Sekutu dan upaya PBB menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.
BAB 1 membahas latar belakang Jepang menyerang Pearl Harbor dan mendirikan organisasi Angkatan Muda Indonesia untuk mengawasi pemuda. BAB 2 membahas upaya Indonesia menembus blokade ekonomi lewat kantor perwakilan di Singapura dan nasionalisasi bank. BAB 3 membahas reaksi Indonesia terhadap pasukan Sekutu dan upaya PBB menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.
1. Alasan Pasukan Jepang menghancurkan Pearl Harbour adalah untuk
mempercepat dan mempermudah menguasai daerah-daerah di sebelah selatan. 2. Tujuan pemerintah pendudukan Jepang mendirikan organisasi pemuda yang bernama Angkatan Muda Indonesia adalah agar pemerintah Jepang dapat mengawasi gerak-gerik dari kalangan pemuda Indonesia. 3. Rumah Laksamana Maeda dipilih untuk tempat perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia karena untuk menjaga keamanan di dalam perumusan Teks Proklamasi Kememrdekaan Indonesia. 4. Alasan pemerintah membentuk departemen-departemen dan mengangkat para menterinya adalah untuk mempermudah menjalankann roda pemerintahannya. 5. Utusan daerah yang menghadiri Sidang PPKI dan setelah kembali ke daerahnya masing-masing adalah menyebarluaskan berita proklamasi 17 Agustus 1945.
BAB. 2.
1. Upaya pemerintah Indonesia menembus blokade ekonomi Belanda adalah
dengan mendirikan perwakilan resmi di Singapura yaitu Indonesia Office (Indoff). 2. Alasan pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia adalah dengan menempatkan orang-orang Indonesia untuk mengganti posisi orang-orang Belanda. 3. Pemerintah Republik Indonesia membentuk Komite Nasional Indonesia agar dapat membantu tugas-tugas Presiden di dalam menjalankan pemerintahannya atas masyarakat dan wilayah Indonesia. 4. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah untuk menata hubungan antara pusat dengan daerah adalah dengan membentuk lembaga-lembaga kedaerahan yang dapat melaksanakan berbagai aturan yang telah ditetapkan pusat. 5. Perkembangan ideologi dan partai-partai politik pada awal kemerdekaan Indonesia adalah mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya partai-partai politik setelah dikeluarkannya Maklumat X oleh pemerintah Republik Indonesia.
BAB. 3.
1. Reaksi bangsa Indonesia terhadap kedatangan pasukan Sekutu adalah dengan
melakukan berbagai perlawanan sehingga menyebabkan terjadinya peperangan seperti di Surabaya, Ambarawa-Magelang, Medan dan lain sebagainya. 2. Dewan Keamanan PBB turun tangan mengatasi masalah pertikaian antara Indonesia dengan Belanda, karena PBB ingin menyelesaikan secepat mungkin masalah antara Indonesia dengan Belanda melalui meja perundingan. 3. Amir Syarifuddin meminta Presiden Soekarno untuk membatalkan Persetujuan Renville, karena persetujuan Renville sangat mudah untuk dilanggar oleh Belanda dengan alasan bahwa perjanjian itu merupakan perjanjian antar Indonesia. 4. Alasan pembentukkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia adalah untuk menghindari hancurnya pemerinrahan Republik Indonesia akibat serangan pasukan Belanda atas ibukota Indonesia di Yogyakarta. 5. Sebab-sebab terjadinya Agresi Militer I dan II adalah keinginan bangsa Belanda untuk berkuasa atas wilayah Indonesia.
BAB. 4.
1. Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakstabilan pemerintahan adalah akibat
persaingan dan pertikaian diantara partai-partai politik. 2. Dewan Konstituante gagal menyusun Konstitusi baru karena sidang konstituante tidak pernah mencapai Qourum atau anggota yang hadir tidak pernah mencapai dua pertiga dari seluruh anggotanya. 3. Tujuan utama melaksanakan pemilihan umum tahun 1955 adalah untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia menganut asas demokrasi yaitu demokrasi Pancasila. 4. Sebab-sebab dilakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia adalah untuk mempermudsah pengawasan pemerintrah terhadap bank sirkulasi. 5. Tujuan dilaksanakan sistem ekonomi gerakan benteng adalah memberikan kesempatan kepada para pengusaha pribumi untuk berpartisipasi di dalam membangun perekonomian nasional.
BAB. 5.
1. Supersemar memegang peranan penting di dalam munculnya Orde Baru
karena melalui Supersemar Soeharto diangkat menjadi Pejabat Presiden dan kemudian dikukuhkan melalui Sidang Istimewa MPRS untuk mendudukui jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Soekarno 2. Pertanggungjawaban Presiden Soekarno ditolak oleh MPRS karena dianggap kurang lengkap serta tidak mempermasalahkan masalah nasional seperti pemberontakan atau penghianatan G 30 S / PKI. 3. Ciri-ciri pokok kebijakan Pemerintah Orde Baru adalah melaksanakan pembangunan nasional melalui Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. 4. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa Orde Baru adalah a. mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia. b. Kembali menjadi anggota PBB. c. Pelopor pendirian ASEAN. d. Integrasi Timor-Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia. 5. Hasil-hasil yang telah dicapai pemerintah Orde Baru dalam bidang pembangunan adalah a. berhasil mengembalikan uang negara sebesar US $ 9.571.586, 33., Yen. 145381442., Rp. 494.947.761, 37. b. Berhasil mengembalikan emas seberat 1.005.403 Kg. c. Berhasil mengembalikan perak sebesar 100 Kg.
LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1
1. Munculnya peristiwa Rengasdengklok karena terjadinya perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua masalah Proklamasi Kemedekaan Indonesia. 2. Presiden Soekarno mendekritkan kembali kepada UUD 1945 karena kegagalan Konstituante di dalam persidangannya untuk membentuk Konstitusi baru. 3. Perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru mengalami perubahan dan kemajuan di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Konstituante gagal menjalankan tugasnya karena kehadiran dari anggota konstituante pada setiap persidangan yang dilaksanakan tidak pernah mencapai qourum atau dua pertiga seperti yang telah ditetapkan dalam tata tertib Konstituante. 5. Kuatnya peran negara pada masa ppemerintahan Orde Baru karena pemerintah Orde Baruberhasil menciptakan stabilitas ekonomi dan politik serta menegakkan tata kehidupan bernegara berdasarkan kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.