Anda di halaman 1dari 1

3.

Lactulose (1,4 beta galactoside-fructose) adalah disakarida nonabsorbable yang


dimetabolisme oleh bakteri kolon (Dipiro et al., 2020). Mukosa usus kecil manusia tidak
memiliki enzim untuk membelah lakulosa, dan karenanya laktulosa mencapai usus besar tidak
berubah.  Laktulosa dimetabolisme di usus besar oleh bakteri kolon menjadi monosakarida,
dan kemudian ke asam lemak volatil, hidrogen, dan metana. Laktulosa mengurangi produksi
dan penyerapan amonia usus. Metabolisme kolon gula menyebabkan efek pencahar melalui
peningkatan pembentukan gas intraluminal dan osmolalitas yang mengarah pada pengurangan
waktu transit dan pH intraluminal (Prasad et al., 2007). Hasil metabolisme lactulose adalah
asam berat molekul rendah, menghasilkan efek osmotik dimana cairan dipertahankan di usus
besar. Cairan yang disimpan di usus besar menurunkan pH dan meningkatkan peristaltik
kolon dalam waktu 2 sampai 3 hari penggunaan. Laktulosa meningkatkan frekuensi tinja dan
konsistensi pada pasien dengan sembelit kronis (Dipiro et al., 2020).

DiPiro, J.T., G.C. Yee, L.M. Posey, S.T. Haines, T.D. Nolin, and V. Ellingrod, 2020.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. Eleventh Edition. McGraw-Hill.
Prasad, S., Dhiman, R. K., Duseja, A., Chawla, Y. K., Sharma, A., and Agarwal, R. 2007.
Lactulose Improves Cognitive Functions and Health-Related Quality of Life in Patients
with Cirrhosis who Have Minimal Hepatic Encephalopathy. Hepatology 45(3):549-559. 

Anda mungkin juga menyukai