Anda di halaman 1dari 21

Air Handling Unit

Oleh: Pak Agung Dewantara

Pertukaran Udara

 Mencegah kontaminasi silang


 Pertukaran udara mempengarruhi kecepatan lihan kondisi ruangan

HVAC: suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui pengendal


Ahs yang membedakan industri farmasi dengan industri lainnya

*Karna kualitas dari AHS akan berdampak pada kualitas produk atau mutu
produk
 Desain Sistem HVAC
 1. Pola aliran personil, peralatan, dan material; saat melakukan desai
dilihat flow of people
 2. Sistem pembuatan yang terbuka atau tertutup
 3. Perkiraan kegiatan pembuatan setiap ruangan, jadi setiap ruangan harus
diketahui kegunaan dan sifat-sifat yang diperlukan
 4. Tata letak arsitektur (luas volume, layout, finishing, kerapatan kontruksi
ruangan, lokasi yang akan digunakan, kontruksi pintu untuk mementukan
pola aliran udara dalam ruangan)
 4. Strategi ruangan penyangga udara (sistem buble,
 5. Startegi pembersihan dan penggantian pakaian (berpengaruh flow of
proses and people)
 6. Kebutuhan area untuk peralatan sistem tata udara dan jaringan saluran
udara (ductwork),
 7. Lokasi pemasukan, pengeluaran, dan pembungan udara; agar
pembungan udara tidak mencemari lingkungan sekitar
 Parameter-parameter untuk kelas Higiene (Kelas A kelas B atau kelas C)
1. Jumlah partikel di udara lingkungan
2. Jumlah mikroba di udara
3. Jumlah pergantian udara
4. Filter (menentukan jenis dan posisi dari kelas ruangan)
5. Perbedaan tekanan antar ruang; apakah buble airloop sirairloop
6. Temperatur dan kelembabab relatif (RH);
7.

 Parameter Kritis
1. Suhu
2. Kelmbaban
3. Partikel udara (viabel dan non viabel)
4. Perbedaan tekanan antar ruang dan pola aliran udara
5. Volume

Jenis-Jenis Sistem Tata Usaha

 Jenis air sistem yang digunakan dipilih berdasarkan jenis produk yang akan
di produksi
 harus berdasarkan kajian mutu
 HVAC harganya jauh lebih mahal
 AHU/AHS terdiri dari:
1. Cooling coil atau evaporator
2. 2
3. Filter (prefilter/mediumfilltre/ulfafilter/hevafilter)
4. Ducting
5. Dumper (mengatur volume atau jumlah udara yang masuk kedalam
udara)

 Konditioning unit: mengatur suhu dan kelembaban udara yang masuk ke


ruang produksi, diatur supaya RH turun dengan cara dilakukan pemanasan
 1. Heating untuk menghilangkan uap air dalam udara
 2. Diperasan, udara didinginkan sehingga udara akan turun menjadi tetes
air, sehingga udara akan menjadi kering dan kelembabannya akan turun
 Disaring dengan prefilter
 Volume damper berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang akan masuk
 Mixing box digunakan unutk mencampur udara yang keluar dengan udara
di sirkulasi
 Prefilter supaya debu dari luar tidak masuk ke sisitem HVAC
 Coil
 Reheating, untuk menurunkna kelembaban agar sesuai dengan
persyaratan, Ruang kelas E khusus maksimum Rhnya 40%, udara luar
Rhnya 90%-95%; jika terlalu lembab maka produk mislanya tablet aka
rusak karna kelmbab tinggi
 Medium filter
 Final filter (untuk kelas E atau kelas A final filter bisa dipasang Hepafilter)

1. Cooling coil (Evaporator)


Fungsinya: mengontrol suhu dan kelembab
Static Pressure Fan (Blower)

1. Prefilter
Efisiensi 30%-40% : artinya debu atau partikel bisa tersaring sampai 30%-
40%
2. Medium filter
Jika obat tradisonal bisa hanya menggunakan med filter karna persyaratan
udaranya tidka terlalu ketat
3. HEPA filter
 Ulfafilter= efisiensi 99,997%
 Udara yang telah bersih dari air handling unit akan melalui ducting
Jenis volume dumper

1. Inlet grill
2. Return grill

 Diatur agar diatas ada inlett dna dibawah terdapat outlet yang berfungsi
untuk menarik udara dari ruangan
Dihindari karena tidak diperbolehkan oleh BPOM karena tidak dapat menyapu
semua udara yang ada diruangan

 Sirekomendasikan karena mampu menyampu seluruh udara dalma


ruangan, mencapai ke sudut ruangan
Kategori dasar HVAC

1. Sistem full fresh air


 Membutihkan energi yang sangat besar
 Untuk membersihka udara yang tercemar
 perlu penggunaan HEVA filter

2. sistem sirkulasi
 banya diadopsi oleh industri farmasi di indonesia
3. sistem ekstrasi
 unutuk
Kelas A dan B; untuk produksi di ruangan steril dan aseptis karena tidak
menggunakan pemanasan pada tahap akhir produksi.

Ruang kelas A berada di dalam ruang kelas B

 FFU/ finalfilter didalamnya terdapat Hevafilter jenis ultrafilter; harus


terdapat ruangan diatas ruang produksi (plenum) untuk memasok udara

Ruang kelas C untuk produk yang menggunakan sterilasi akhir, yaitu produk yang
mampu tahan panas.
 Tidak menggunakan FFU, hanya menggunakan hepafilter yang dipasang
diatas ruangan masing-masing
 Biaya produksi lebih murah, karna FFU mahal

Kelas E/ D tidak memerlukan Hepafilter pada maisng-masing ruangan, cukup pada


unut Ahu saja yang digunakna untuk beberapa ruangan.

Perbedaan ruangan kelas E dan D yaitu kelas E 2 kali dan kelas D 6 kali putaran
udara
PEMANTAUAN
 tergantung dari sifat operasi (lingkungan operasional) dna produk yang
akan dibuat
 Untuk mendemonstrasikan/memperlihatkan kemampuan dari sistem tata
udara/ruangan bersih dalam menjaga suhu dalam batas yang telah
ditentukan.
 Untuk memdemonstras

 Pertukaran Udara (air change)

Anda mungkin juga menyukai