Pertukaran Udara
*Karna kualitas dari AHS akan berdampak pada kualitas produk atau mutu
produk
Desain Sistem HVAC
1. Pola aliran personil, peralatan, dan material; saat melakukan desai
dilihat flow of people
2. Sistem pembuatan yang terbuka atau tertutup
3. Perkiraan kegiatan pembuatan setiap ruangan, jadi setiap ruangan harus
diketahui kegunaan dan sifat-sifat yang diperlukan
4. Tata letak arsitektur (luas volume, layout, finishing, kerapatan kontruksi
ruangan, lokasi yang akan digunakan, kontruksi pintu untuk mementukan
pola aliran udara dalam ruangan)
4. Strategi ruangan penyangga udara (sistem buble,
5. Startegi pembersihan dan penggantian pakaian (berpengaruh flow of
proses and people)
6. Kebutuhan area untuk peralatan sistem tata udara dan jaringan saluran
udara (ductwork),
7. Lokasi pemasukan, pengeluaran, dan pembungan udara; agar
pembungan udara tidak mencemari lingkungan sekitar
Parameter-parameter untuk kelas Higiene (Kelas A kelas B atau kelas C)
1. Jumlah partikel di udara lingkungan
2. Jumlah mikroba di udara
3. Jumlah pergantian udara
4. Filter (menentukan jenis dan posisi dari kelas ruangan)
5. Perbedaan tekanan antar ruang; apakah buble airloop sirairloop
6. Temperatur dan kelembabab relatif (RH);
7.
Parameter Kritis
1. Suhu
2. Kelmbaban
3. Partikel udara (viabel dan non viabel)
4. Perbedaan tekanan antar ruang dan pola aliran udara
5. Volume
Jenis air sistem yang digunakan dipilih berdasarkan jenis produk yang akan
di produksi
harus berdasarkan kajian mutu
HVAC harganya jauh lebih mahal
AHU/AHS terdiri dari:
1. Cooling coil atau evaporator
2. 2
3. Filter (prefilter/mediumfilltre/ulfafilter/hevafilter)
4. Ducting
5. Dumper (mengatur volume atau jumlah udara yang masuk kedalam
udara)
1. Prefilter
Efisiensi 30%-40% : artinya debu atau partikel bisa tersaring sampai 30%-
40%
2. Medium filter
Jika obat tradisonal bisa hanya menggunakan med filter karna persyaratan
udaranya tidka terlalu ketat
3. HEPA filter
Ulfafilter= efisiensi 99,997%
Udara yang telah bersih dari air handling unit akan melalui ducting
Jenis volume dumper
1. Inlet grill
2. Return grill
Diatur agar diatas ada inlett dna dibawah terdapat outlet yang berfungsi
untuk menarik udara dari ruangan
Dihindari karena tidak diperbolehkan oleh BPOM karena tidak dapat menyapu
semua udara yang ada diruangan
2. sistem sirkulasi
banya diadopsi oleh industri farmasi di indonesia
3. sistem ekstrasi
unutuk
Kelas A dan B; untuk produksi di ruangan steril dan aseptis karena tidak
menggunakan pemanasan pada tahap akhir produksi.
Ruang kelas C untuk produk yang menggunakan sterilasi akhir, yaitu produk yang
mampu tahan panas.
Tidak menggunakan FFU, hanya menggunakan hepafilter yang dipasang
diatas ruangan masing-masing
Biaya produksi lebih murah, karna FFU mahal
Perbedaan ruangan kelas E dan D yaitu kelas E 2 kali dan kelas D 6 kali putaran
udara
PEMANTAUAN
tergantung dari sifat operasi (lingkungan operasional) dna produk yang
akan dibuat
Untuk mendemonstrasikan/memperlihatkan kemampuan dari sistem tata
udara/ruangan bersih dalam menjaga suhu dalam batas yang telah
ditentukan.
Untuk memdemonstras