Anda di halaman 1dari 2

HVAC Prinsip 

Kerja
02OCT
MENGENALPRINSIP KERJA HVAC

Dalam teknologi pembuatan produk farmasi kata HVAC sudah tidak asing lagi, bahkan merupakan
fasilitas yang sangat mutlak diperlukan untuk dapat menghasilkan produk farmasi yang memenuhi
persyaratan Farmakope.  Dalam CPOB HVAC merupakan bagaian sangat mendapat perhatian untuk
menciptakan kondisi lingkungan yang  memenuhi persyaratan bagi dilaksanakannya proses
pengolahan produk farmasi.

Secara Umum fungsi HVAC adalah fasilitas tata udara untuk menciptakan kondisi lingkungan tempat
agar mememuhi semua persyaratan teknis bagi dilaksanakannya kegiatan farmasi antara lain :

1. Untuk mengendalikan suhu, ada kemungkinan produk yang sensitive terhadap perubahan suhu
2. Untuk mengendalikan kelembaban, ada kemungkinan produk sensitive terhadap kelembaban
udara
3. Untuk menjaga kebersihan ruangan misalnya dilakukan dengan serangkaian system penyaringan
udara sesuai dengan tingkat  kebersihan ruangan yang dipersyaratkan, serta desain perbedaan
tekanan udara untuk setiap ruangan yang berbeda kelas kebersihannya
4. untuk mencegah kontaminasi silang,
5. Pengendalian pertumbuhan mikroba, selain ditentukan oleh HVAC juga dipengaruhi oleh cara
sanitasi tepat
6. Menjaga kemungkinan terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan, misalnya pada system dust
collector
7. Untuk keamanan personel, misalnya pada weighing booth atau lemari asam, dll
Pada umumnya system HVAC terdapat bagian sbb :

1. Compressor
Prinsip kerja mesin pendingin pada umumnya, termasuk HVAC, adalah mengambil kalor dari ruang
yang didinginkan untuk selanjutnya kalor tersebut dibuang keluar. Hal ini dilakukan dengan
memanfaatkan zat refrigeran misalnya gas Freon. Gas Freon dipompa oleh compressor sehingga
bentuknya berubah dar fasa uap menjadi fasa cair, perubahan ini disebut proses kondensasi, proses
kondensasi selalu disertai dengan pelepasan kalor. Oleh karena itu Freon cair panas segera dialirkan
ke kondensor, kemudian kondensor  ditiupkan udara dengan menggunakan kipas blower agar kalor
yang dihasilkan mudah dilepaskan ke udara bebas.

Freon cair dari kondensor selanjutnya dialirkan ke expansion valve melalui sebuah pipa, expansion
valve adalah alat yang mampu menurunkan tekanan Freon. Akibat dari penurunan tekanan tersebut
maka feron akan berubah dari fasa cair menjadi fasa uap. Perubahan ini disebut evaporasi, proses
perubahan ini bersifat endoterm artinya menyerap kalor, penyerapan kalor inilah yang dimanfaatkan
untuk mendinginkan ruangan.

Udara ruangan dialirkan melewati evaporator, akibatnya kalor ari udara ruangan diserap oleh
evaporator sehingga udara yang telah melewati evaporator menjadi  lebih dingin. Setelah melewati
evaporator udara yang dingin biasanya dipanaskan kembali agar tidak terlalu dingin dan untuk
menurunkan RH (relaive humidity)

2. Kondensor
Adalah komponen yang berfungsi  melepaskan panas sebagai akibat perubahan refrigeran dari fasa
uap menjadi fasa cair

3. Expansion valve
Berfungsi untuk menurunkan tekanan refigeran sehingga berubah dari fasa cair menjadi fasa uap
atau evaporasi

4. Evaporator
Berfungsi untuk menyerap kalor selama proses evaporasi, kalor diambil dari udara yang dilewatkan
melalui evaporator ini

5. Blower
Adalah kipas yang berfungsi untuk mengalirkan udara dari ruangan atau dari fresh air melewati filter
dan evaporator

6. Filter
Berfungsi untuk menyaring partikel partikel dari udara sehingga udara menjadi lebih bersih. Filter
terdiri dari bermacam macam tingkatan mulai dari pre filter, medium filter, HEPA filter sampai ULPA
filter. Pemakaian filter tergantung kelas kebersihan ruangan yang diinginkan. Secara umum makin 
sering pertukaran udara maka tingkat kebersihan udara akan semakin bersih.

7. Heating coil
Berfungsi untuk memanaskan kembali udara yang telah melewati evaporator, gunanya agar udara
tidak terlalu dingin dan untuk menurunkan relative humiditynya (RH). RH yang rendah kadang
diperlukan selain untuk stabilitas produk juga untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba.

8. Ducting
Return duct adalah saluran udara untuk mengalirkan udara dari ruangan ke indoor unit (indoor unit
terdiri dari Blower, evaporator, heating coil, filter), supply duct mengalirkan udara dari indoor unit ke
dalam ruangan.

Aliran udara dapat dikategorikan :

a.       Aliran unidirectonal, atau disebut juga aliran udara laminar. Udara mengalir secara seragam ke
satu arah dengan kecepatan yang  seragam pula. Bila dilihat dengan smoke test maka  aliranya akan 
terlihat aliran udara lurus. Kondisi ini sangat baik karena aliran udara yang laminar akan lebih
menjaga kebersihan ruangan karena partike di lantai atau diarea kerja lebih mudah diflush dan masuk
ke return duct untuk selanjutnya dilewatkan filter. Kondisi ini akan menghindarkan dari partikel yang
melayang layang dan berputar putar diarea kerja akibat turbulensi udara.  Dengan demikian ruangan
akan lebih  terjaga kebersihannya. Kondisi ini misalnya dipersyaratkan untuk ruang kelas A (untuk
proses yang kritikal)

b.      Aliran udara turbulen. Disini aliran udara  tidak satu arah tetapi bersifat turbulen, sehingga
masih dimungkinkan adanya partikel yang melayang layang

Anda mungkin juga menyukai