Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR KARYA ILMIAH

1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul
mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai
makna kolerasional, kausalitas ataupun deterinatif.
Contoh: Aktivitas Pergaulan dan Pretsasi Belajar Siswa (Studi Deskriptif tentang
kecerdasan Emosi dan Intelektual) Siswa SMA Labschool UPI Bandung.
2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi
operasional dan sistematika penulisan.
a. Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alas an timbulnya
masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu
kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.
b. Rumusan Masalah
Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang
pada umumnya dinayatakan dalam bentuk pertanyaan mengapa dan bagaimana.
Berangkat dari pertanyan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-
langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya
menjadi focus pembehasan d dalam karya ilmiah tersebut.
c. Tujuan Penulisan
Tujuan merupakan pernyataan mengenai focus pembahasan di dalam penulisan karya
ilmiah tersebut berdasarkan masalah yang dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus
sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.
d. Manfaat Penulisan
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan
karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak
atau Lembaga-lembaga tertentu. Manfaat ini terdiri atas dua jenis, yaitu manfaat teoritis
dan manfaat praktis.
3. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau landasan teori. Tercakup pula di dalam
bagian ini adalah kerangka pemikiran hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan
mengidentidikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipotesis. Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan penkajian terhadap
penelitian-penelitan yang telah dilakukan penulis terdahulu.
4. Metodologi Penelitian
Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang
disebut metode penelotian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-
tahap penelitian, mulai persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan
pelaporannya.
5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentag isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah
atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh
melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut
pandang, diperkuat oleh teori-teori yang dikemukakan sebelumnya.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur
penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah (pendahuluan),
kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan
penelitian.
Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari
unsur-unsur di atas.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunkan sebagai landasan dalam karya
ilmiah yang diambil dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen
resmi, Maupun sumber-sumber lain dari internet.

KEBAHASAAN KARYA ILMIAH


1. Bahasa yang digunakan harus reproduktif (ragam Bahasa yang memberikan kepastian
makna)
2. Ragam Bahasa yang digunakan harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang
terkandung di dalamnya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya
makna lain.
3. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan
konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas dan tidak mengalami
penambahan makna.
4. Makna konotasi adalh makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan
itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.

Anda mungkin juga menyukai