Dokumen - Tips Governor Plta Saguling
Dokumen - Tips Governor Plta Saguling
PENDAHULUAN
1
turun. Sedangkan frekwensi dalam sistim naik apabila ada tambahan daya dari
unit pembangkit. Untuk mempertahankan nilai frekwensi dalam sistim,
pembangkit daya aktif disesuaikan dengan konsumen (beban). Karena pengaturan
frekwensi dilakukan dengan mengatur daya aktif yang dibangkitkan generator,
maka generator mengatur kopel mekanis yang dihasilkan mesin penggerak
generator.
2
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan ini adalah mengetahui cara
kerja governor sebagai pengaman untuk mengantifikasi terjadinya
penyimpangan frekwensi dari batas nilai nominal dan
menggembalikan nilai frekwensi ke posisi semula yaitu 50 Hz
apabila terjadinya penyimpangan frekwensi.
b. Perusahaan
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam bidang pendidikan
khususnya bagi Politeknik Negeri Jakarta, sehingga diharapkan
di masa yang akan datang dapat terjalin kerjasama yang baik
antara Indonesia Power UP Saguling dengan Politeknik Negeri
Jakarta.
Laporan ini diharapkan bisa menjadi bahan rujukan dalam
rangka meningkatkan kualitas serta kuantitas dari produk yang
dihasilkan sekaligus mendapatkan masukan apabila menemukan
suatu potensi improvement.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4
komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan 1990-an,
Indonesia Power mewarisi berbagai sejumlah asset berupa pembangkit dan
fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkitan-pembangkitan tersebut
memanfaatkan teknologi modern berbasis computer dengan menggunakan
beragam energi primer, seperti: air, batubara, panas bumi, dan sebagainya.
Namun demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut ada pula pembangkit
paling tua di Indonesia, seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger
dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai
sekarang masih beroperasi.
5
2.1.2. Visi dan Misi PT. Indonesia Power
a. Visi
Menjadi perusahaan Energi Terpercaya yang Tumbuh
Berkelanjutan. Penjabaran Visi:
Maju, berarti perusahaan bertumbuh dan berkembang sehingga
menjadi perusahaan yang memiliki kinerja setara dengan
perusahaan sejenis di dunia.
Tangguh, memiliki sumber daya yang mampu beradaptasi
dengan perubahan lingkungan dan sulit disaingi. Sumber daya
PT. Indonesia Power berupa manusia, mesin, keuangan
maupun sistim kerja berada dalam kondisi prima dan antisipatif
terhadap setiap perubahan.
Andal, sebagai perusahaan yang memiliki kinerja memuaskan
stakeholder.
Bersahabat dengan lingkungan, memiliki tanggung jawab
sosial dan keberadaannya bermanfaat bagi lingkungan.
b. Misi
Menyelenggarakan Bisnis Pembangkitan Tenaga Listrik
dan Jasa Terkait Yang Bersahabat dengan Lingkungan.
6
c. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh
pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.
d. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta
mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan,
efisiensi, maupun kelestarian lingkungan.
e. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat di atas saling
menghargai antar karyawan dan mitra mendorong terus terkokohan
integritas pribadi dan profesionalisme.
b. Profesional
Menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan kode etik sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
c. Harmoni
Serasi, selaras dan seimbang dalam pengembangan kualitas
pribadi, hubungan dan stake holder, dan hubungan dengan
lingkungan hidup.
d. Pelayanan Prima
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan
stake holder.
7
e. Peduli
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stake holder serta
memelihara lingkungan sekitar.
f. Pembelajar
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan
kemudian berbagi dengan orang lain.
g. Inovatif
Terus- menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru
dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik
proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.
8
menunjukkan produk tenaga listrik yang dihasilkan
perusahaan memiliki ciri-ciri yaitu berteknologi tinggi,
efisien, aman dan ramah lingkungan.
9
perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan diverifikasi tenaga listrik
dan konversi minyak bumi. Beberapa kelebihan PLTA Saguling adalah :
a. Waktu pengoperasian relatif lebih cepat (15 menit).
b. Sistim operasinya mudah mengikuti dengan frekwensi yang
diinginkan oleh sistim penyalurannya.
c. Biaya produksinya relatif lebih murah, karena menggunakan air
dan tidak perlu membeli.
d. Putaran turbin relatif rendah dan kurang menimbulkan panas,
sehingga tingkat kerusakan peralatan lebih kecil.
e. PLTA adalah jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa
melalui proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah
bekas pembakaran.
f. PLTA yang dilengkapi dengan waduk yang dapat digunakan secara
multiguna.
10
Udara Tegangan Tinggi (SUTET 500 kV) untuk selanjutnya melalui GIGI
dan gardu distribusi disalurkan ke konsumen. Generator di PLTA Saguling
terdiri dari 4 unit generator bekapasitas 175, 18 MW/unit dan dapat
menghasilkan jumlah energi listrik 2,56 x 103 MWH per tahunnya. Total
produksi unit–unit PLTA Saguling adalah 700,72 MW atau 93% dari total
produksi PT. Indonesia Power (8.450 MW). Dengan adanya perubahan
struktur organisasi dalam rangka menuju kearah spesialisasi, maka keluar
surat keputusan pemimpin PLN Pembangkit dan penyaluran Jawa bagian
Barat No. 001.K/030DIR/1995 tanggal 16 Oktober 1995, yaitu yang semula
mengelola satu unit PLTA, ditambah tujuh unit PLTA. Sekarang unit bisnis
pembangkit Saguling mengelola delapan unit PLTA. Berikut tabel
kemampuan daya masing – masing uit PLTA uang dikelola UP Saguling.
11
PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling merupakan
perusahaan bidang pembangkitan listrik, yang mengoperasikan jenis
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan proses produksi listrik
sebagai berikut :
12
b. Setelah itu air yang ditampung pada waduk saguling, di bendung.
Bendungan berfungsi untuk membendung aliran sungai sehingga
terkumpul sejumlah air dan digunakan sesuai kebutuhan.
13
Gambar 2.7 Spillway (saluran pelimpah) waduk saguling
14
Gambar 2.9 Penstock (pipa pelimpah)
e. Air yang telah melewati penstock akan memasuki turbin air melalui
main inlet valve, dimana untuk 1 buah pentock digunakan untuk
menyuplai 2 buah turbin air.
15
Gambar 2.11 Main inlet valve
f. Setelah melewati main inlet valve, air masuk ke dalam turbin air
melalui spiral case (rumah keong), yang berfungsi untuk menahan
daya hidrolik air dan mendistribusikan air ke runner melaui sudu
tetap. Setelah air di distribusikan ke turbin air, maka runner akan
berputar.
Besarnya debit air yang masuk untuk memutar turbin air, diatur
dengan guide vane.
16
Gambar 2.13 Guide vane
17
g. Saat runner berputar, maka putaran turbin air ditansmisikan melalui
poros turbin-generator, sehingga saat turbin berputar maka
generator akan ikut berputar, dan listrik dihasilkan.
18
u
d
a
n
e
W
o
b
T
k
tr
is
G
K
P
M
L
(
)
c
l Gambar 2.18 Transformator 16,5 kV PLTA Saguling
19
penuh membutuhkan waktu 40 detik tanpa membutuhkan
tekanan dari pressure tank.
20
Sistim Suplai Udara Kompresi
Sistim ini terdiri dari 2 pasang kompressor udara dan 2 main
air recievers untuk 4 unit generator. Satu pasang sistim air
compressed terdiri dari 2 kompressor, satu digunakan pada
kondisi normal, dan satu lagi sebagai standby dan satu main air
reciever untuk 2 unit. Satu main air reciever menyuplai udara
bertekanan ke beberapa peralatan untuk 2 unit generator, yaitu :
- Governor oil pressure tank.
- Inlet valve oilpressure tank.
- Generator air break.
- Generator circuit breaker.
- Disconnecting switch.
21
Sistim Suplai Oli Pelumas
Sistim ini berfungsi untuk menyuplai dam mengosongkan oli
ke atau dari bearing oil reservoir. Sistim ini memiliki 2 tanki oli,
2 pompa, dan 1 head oil tank untuk 4 generator. Unit pompa oli
pelumas dapat dijalankan dan dimatikan secara manual dengan
menekan tombol switch pada motor control center.
22
2.2. Struktur Organisasi
2.2.1. Struktur Organisasi Unit Pemeliharaan PT. Indonesia Power UP
Sagulin
Manager OPHA
23
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
24
3.2. Prosedur Kerja Praktik
3.2.1. Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance
25
BAB IV
DASAR TEORI DAN ANALISA DATA
26
4.1.1. Spesifikasi Governor PLTA Saguling
27
2. Nilai tegangan : apakah selalu ada dalam batas-batas yang
diizinkan.
3. Nilai frekwensi : apakah selalu ada dalam batas-batas yang
diizinkan.
4. Kedip tegangan :apakah besarnya dan lamanya masih dapat
diterima.
5. Kandungan harmonisa : apakah jumlahnya masih dalam batas-batas
yang dapat diterima oleh pemakai tenaga listrik.
28
4.1.4. Skematik Diagram Aliran Oli dan Udara pada Pipa Governor
PLTA Governor
29
Menurut skematik diagram diatas, terdapat fungsi dari masing-masing
komponennya yaitu :
1. Sump tank
Sump tank pada governor berfungsi sebagai alat infiltrasi yang digunakan
untuk mengelola oli limpasan dan mengisi ulang pressure oil tank.
30
Gambar 4.4 Pressure oil tank
3. Oil pan
Oil pan berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan setiap oli yang
tidak diinginkan.
4. Filter (strainer)
Filter atau strainer berfungsi untuk menghilangkan partikel besar kotoran
dan puing-puing. Strainer biasanya terdiri dari dua saringan terpisah. Sistim ini
juga berisi handle valve yang ditempatkan di antara dua keranjang untuk
31
mengalihkan aliran cairan ke salah satu saringan sementara yang lain sedang
dibersihkan. Pada beberapa saringan, katup akan bekerja secara otomatis.
32
Pressure switch test berfungsi sebagai pengukur tekanan oli dengan tujuan
apakah oli yang masuk kedalam governor aktuator sudah bertekanan tinggi
atau sebaliknya.
8. LVDT
33
LVDT berfungsi sebagai pembaca tekanan melalui pergeseran inti
magnet atau pergerakan garis lurus, secara linear.
34
Main distributing valve berfungsi sebagai katup penyalur utama yang
berada diantara converter untuk membagi ke masing-masing bagian pada
sistim.
11. Reducer
Reducer berfungsi sebagai me-reduce (mengurangi) aliran fluida.
Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang
berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter
yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
35
Guide vane servomotor berfungsi sebagai penggerak guide ring yang
melalui guide link dan untuk menggerakkan guide vane. Operasi atau
bekerjanya servomotor, ini berdasarkan sistim hidroulik dengan
menggunakan tekanan oil. Servomotor ini ada dua buah dimana cara kerjanya
masing-masing selalu berlawan arah gerakanya, sehingga kalau diperhatikan
bekerjanya masing-masing servomotor dengan melalui connecting rod, yang
berfungsi untuk menarik guide ring sehingga guide ring akan bergerak.
Dengan demikian guide vane akan membuka dan menutup sesuai kerjanya
servomotor.
Oli yang berada di sump tank dialirkan dengan menggunakan exhaust dan
drain oil pipe dengan arus 25 A. Lalu oli melewati normally close valve yang
akan dialirkan menuju pressure oil tank, di dalam pressure oil tank terdapat
pressure gauge untuk membaca oli bertekanan tinggi, lalu dialirkan dengan
menggunakan pressure oil pipe dengan kapasitas pipa 100 A. Pipa itu
36
disambungkan dengan pipa yang berkapasitas rendah yaitu 25 A, untuk
mengalirkan ke filter (strainer) dengan dimensi 15 x 10-6 m. Filter (strainer)
ini berjumlah dua buah. Dimana di dalam sistim terdapat normally open dan
normaly close valve. Namun di salah satu filter (strainer) diberi oli
bertekanan tinggi menggunakan exhaust dan drain oil pipe menuju oil pan.
Kedua keluaran dari filter (strainer) ditujukan menuju distributor valve
dengan tipe DSHG-03 menggunakan katup 4/2 solenoid. Terdapat tiga
keluaran dari ketup tersebut, dari sisi kanan dan kiri menggunakan kabel
pressure oil pipe berjenis 12 STPS-2 menuju turbin control cubicle dengan
katup 4/2 jenis 65QS, lalu dari sisi atas katup dialirkan menuju pressure
switch test yang di dalamnya terdapat pressure gauge, throtle valve dan
normally open serta normally closed valve. Selain dialirkan menuju pressure
switch test, oli juga dialirkan menuju governor aktuator katup 4/2 jenis
65SCS.
Dari sisi pressure switch test oli dialirkan menuju converter dengan katup
4/3 menggunakan pressure oil pipe. Terdapat dua keluaran dari converter.
Yang pertama akan dialirkan lagi menuju sump tank menggunakan exhaust
and drain oil pipe dengan kapasitas 100 A dan disambung menggunakan
reducer dilanjutkan dengan kapasitas pipa sebesar 150 A. Yang kedua akan
dialirkan menuju katup 4/2 distributor, keluaran dari katup distributor menuju
turbin control cubicle menggunakan pressure oil pipe. Di turbin control
cubicle terdapat katup selain 65QS juga terdapat katup 65S. Kedua katup ini
akan dialirkan menuju sump tank dan pressure oil tank. Kapasitas pipa
menuju sump tank sebesar 32 A mengunakan jenis exhaust dan drain oil pipe
menuju pressure oil tank yang berkapasitas 20 A menggunakan jenis
pressure oil pipe. Sebelum menuju pressure oil tank, oli akan melewati filter
(strainer) berukuran 40 x 10-6 m.
Pada governor aktuator, converter dan distributor valve akan dialirkan
menuju LVDT dengan jenis LT2-060R (50 mm). LVDT dicouple dengan
main distributing valve. Aliran dari main distributing valve akan menuju slow
closing valve yang mana akan berhubungan dengan katup 4/2 jenis 65SCS
37
untuk tujuan pressure switch test. Pada slow closing valve terdapat katup 1/2
dan throttle valve. Dimana terdapat dua keluaran dari main distributing valve,
yang pertama akan menuju pressure oil tank menggunakan pressure oil pipe
berkapasitas 80A dan akan melewati reducer. Yang kedua, akan menuju
guide vane servomotor menggunakan pressure oil pipe berkapasitas 80 A
melewati reducer dan akan disambung menggunakan pipa yang sama dengan
kepasitas yang berbeda yaitu 100 A. Pada guide vane servomotor terdapat
LVDT dengan jenis LT2-330R (250 mm) dan limit switch dengan jenis 74 L.
Keluaran yang kedua dari main distributing valve juga sama dengan keluaran
pada slow clossing valve.
38
PMG
39
1. Regulator governor bertipe PID
Regulator governor merupakan tipe PID terdiri dari beberapa bagian
circuit control berbahan padat yang didalamnya terdiri dari Speed Sensing
Circuit, Proportional-Integral-Derivative amplifiers dan sebuah Watt
Transducer amplifiers. Sinyal control akan memberikan pesan dari regulator
menuju converter pada governor aktuator. Bukaan guide vane dikembalikan
ke Power Amplifier Circuit di dalam regulator dalam bentuk sinyal arus balik
elektrik dengan cara membandingkan transformer yang terpasang pada
aktuator.
40
(5) Pulse Frequency Detection
Bagi deteksi kecepatan (Frekwensi), gelombang frekwensi terdapat
dalam sinyal kecepata yang digunakan, oleh karena itu, sinyal
kecepatan dapat dideteksi dari Permanent Magnet Generator (PMG).
PMG memungkinkan keakuratan dalam mendeteksi voltage rendah di
dalam speed region rendah.
41
(2) Peralatan Power Supply
Peralatan ini merupakan DC voltage regulator, outputnya ialah
tegangan yang telah diatur untuk beroperasinya sirkuit.
2. Speed detector
Dari frekwensi yang termuat dalam sinyal PMG, speed detector
memperoleh sinyal DC yang sepadan dengan kecepatan.
3. Dead band
Ini merupakan frekwensi dead band untuk frekwensi control (speed
control) dan dead band bisa di ganti berdasarkan pada keadaan seperti water
turbin start-up dan after parallel operation start.
4. PID control
Bagian PID control merupakan bagian penting operasi yang bergantung
pada karakteristik dinamis dari system governor.
Proportional (P) : Sinyal yang digunakan untuk membandingkan
perubahan seketika dari Input Deviation Signal yang merupakan
outputnya.
Integral (I) : sinyal integral untuk mengintegrasi Input Deviation
Signal menjadi 0.
Derivative (D) : sinyal untuk membedakan input Deviation signal
untuk menstabilkan sistim governor dan respon cepat pada output.
5. Speed droop
42
Perbedaan antara posisi sinyal detektor dan rekomendasi pengaturan beban
(65P) dihitung dan hasilnya di kali oleh pembagian nilai droop rate. Nilai
resultan di jumlah pada sinyal output dari dead band dan rekomendasi
pengaturan beban (65P). Di langkah ini, beban aktual dari generator dikontrol
agar menjadi rekomendasi pengaturan beban.
6. Position detection
Posisi servomotor terdeteksi oleh sebuah differential transformer (tipe
rotary) untuk memberikan sinyal DC yang sesuai untuk posisi.
Untuk memancing differential transformer, besarnya frekwensi voltage
dari governor harus tersedia, dimana harus proposional pada posisi servomotor
dan kemudian demodulated dan rectified untuk transformer excitasi. Dengan
mengganti papan module, metode keluaran potensiometer konvensional juga
bisa digunakan.
7. Power amplifier
Amplifier ini membandingkan sinyal permintaan posisi servomotor
dengan posisi servomotor dengan posisi servomotor aktual dan amplifiernya.
2. Converter
Converter merupakan bagian komponen untuk mengkonversi sinyal
elektrik dari governor regulator menjadi perpindahan mekanik aktuator main
distributing valve. Nilai perpindahan berubah-ubah berdasarkan besarnya
sinyal elektrik.
PLTA Saguling menggunakan converter bermerek TOSHIBA. Toshiba
menggunakan servo valve yang bernama power guide dengan model PG800
dan dibuat oleh NIRECO sebagai converter governor aktuator. Tipe power
guide yang di gunakan adalah spool, pilot spool secara langsung dapat
beroperasi dengan permanen magnet yang kuat dan coil geser.
43
Sinyal yang berkedip terus-menerus terpasang di atas converter driving
signal berfungsi untuk membuat viibrasi di dalam pilot spool dan mainspool
agar mencegah terjadinya sticking.
44
untuk mengkontrol oli pada main distributing valve. Valve bushing berada
diantara casing dan pilot plunger diantara sisi atas dan bawah mereka. Main
distributing valve terdiri dari casing, plunger, valve seat dan valve servomotor.
Didalam cassing terdapat bagian untuk menuju guide vane servomotor. Main
ditibuting valve pada piston dan control piston merupakan common rod, yang
memiliki kontrol piston yang berada diatas dari main plunger rod. Main
distributing valve dengan sisi inlet untuk oli bertekanan tinggi dan dua sisi
outlet untuk guide vane servomotor, dimana dikendalikan oleh hidrolik
automatic valve (type piston).
Sebuah plunger dari bagian pilot distributing valve dikontrol oleh control
unit yang siap untuk terkoneksi dengan rod dan berpindah keatas atau kebawah
mengikuti perpindahan dari kontrol unit dan mengirimkan oli ke bagian sisi
bawah atau atas pada kontrol piston. Jika pilot plunger berpindah ke atas, oli
bertekanan tinggi mengalir ke sisi bagian bawah pada kontrol piston.
Perpindahan ke sisi bagian atas pada valve plunger yang terbuka akan
mengikuti oli bertekanan tinggi menuju bagian sisi yang terbuka pada gate
servomotor piston. Ketika kontrol piston berpindah ke sisi atas, bagian ujung
kanan pada pilot valve restoring lever akan berpindah dengan pilot valve
bushing untuk meninggalkan stopper, dimana stopper merupakan bagian dari
restoring lever, gaya yang dihasilkan oleh kinerja pegas pada bushing
mengalami kenaikan. Bushing berpindah kesisi atas pada jarak yang sama
dengan pilot vale yang berpindah, serta bagian dari bushing yang tertutup akan
diberhentikan oleh aliran oli. Jika pilot valve plunger berpindah ke bawah, oli
bertekanan tinggi akan mengalir menuju sisi bagian bawah dari kontrol piston,
dimana kontrol piston akan mendesak oli bertekanan tinggi ke bawah, oleh
karena itu memindahkan main distributing valve plunger yang kebawah akan
menyebabkan beroperasinya guide vane servomotor menuju close guide vane.
Ketika kontrol piston berpindah ke bawah, tekanan pada pilot valve restoring
lever mendesak pilot valve bushing untuk jatuh menuju bagian terluar dan
menghentikan aliran oli serta menghentikan main distributing valve plunger
yang ada disisinya.
45
7. LVDT
LVDT merupakan sebuah transformer diferensial yang memberikan output
tegangan linear diatas ± 10 inch dari jarak perpindahannya. LVDT terdiri dari
kumparan primer dan dua gulungan sekunder yang terpisah.
LVDT beroperasi dengan prinsip dimana gulungan primer pusat
merupakan energi dari sumber arus AC. Pemasangan bagian luar dari
gulungan sekunder terhubung dalam rangkaian seri dan posisinya disusun
berhadapan.
LVDT dapat mengatur output tegangan melalui pergerakan inti besi.
Sehingga menghasilkan tegangan yang di inginkan.
Plunger yang terpasang pada core merupakan komponen pengatur output
tegangan.
46
Servomotor adalah sebuah aktuator yang dilengkapi dengan kendali
dengan system closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada
servomotor posisi putaran sumbu (axis) dari motor diinformasikan kembali ke
rangkaian control yang ada di dalam servomotor.
Jumlah : 20 buah
Material : stainless steel casting (JIS G5121 SCS1)
Berat per Guide Vane : 31 kg
47
Tabel 4.2 Ukuran guide vane
servomotor
48
Air keluar menuju batang guide vane membawa aliran keluar menju head
cover, dan turun menuju lubang dranase guide vane dan akhirnya menuju
tempat drainase.
9. Water turbine
Turbin yang digunakan pada PLTA Saguling merupakan jenis turbin
francis. Prinsip kerja turbin francis sebagai berikut :
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam
suddu pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh
dimamfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan
energi tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin.
Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam dalm
air. Air yang masuk kedalam turbin dialirkan melalui pengisian air dari atas
turbin (schact) atau melalui sebuah rumah yang berbentuk spiral (rumah
keong). Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang dihasilkan turbin diatur
dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah. Pembukaan sudu
pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan pengatur dari oli tekan
(governor tekanan oli), dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam
roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil.
Pada sisi sebelah luar roda jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari
1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan
alirannya akan berkurang dan tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa
dialirkan keluar lewat saluran air di bawah dengan tekanan seperti keadaan
sekitarnya. Pipa isap pada turbin ini mempunyai fungsi mengubah energi
kecepatan menjadi energi tekan.
10. Generator
Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu
penghantar diputarkan didalam sebuah medan magnet sehingga memotong
49
garis garis gaya magnet maka pada ujung penghantar tersebut akan timbulkan
GGL (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan Volt.
11. PMG
Permanen magnet generator disediakan untuk Governor PID guna
mendeteksi kecepatan dari unit pembangkit dan untuk menyediakan sumber
daya governor yang dilengkapi diatas poros permanet magnet generator serta
untuk mengoperasikan relay kecepatan dan jarak.
Perintah ini menggambarkan konstruksi dan penanganan permanen
magnet generator (PMG) yang digunakan untuk sumber governor listrik dari
generator dan water turbin.
PMG adalah konstruksi dengan pelat berbentuk baja magnet permanen
yang berada diantara pelat baja ringan membentuk kutub saient, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.17 dan gambar 4.18.
Baja magnetik memiliki kekuatan koresif yang sangat tinggi dengan
sendirinya, dan tidak berubah kemagnetannya ketika terjadi hubung singkat.
Baja magnetik sangat rapuh dan dapat dengan mudah rusak jika jatuh atau
diberikan tekanan, sehingga harus diganti peralatan dalamnya dan harus
mengalami perbaikan guna pembongkaran dan perakitan bantalan.
50
51
No Part Name
1 Cover
2 Ball bearing
3 Stud bold
4 Eye bold
5 Bearing bracket
6 Terminal box
7 Lead cable
8 Terminal block
9 Armature core
10 Permanent magnet
steel
11 Support plate
12 Armature winding
13 Pole core
14 Insulating plate
15 Stator flame
16 Support plate
17 Ball bearing
18 Shaft
19 Parallel key
52
Tabel 4.4 Nama komponen horizontal
PMG
No Part Name
1 Parallel key
2 Shaft
3 Ball bearing
4 Stud bold
5 Bearing bracket
6 Stator flame
7 Lifting lag
8 Armature core
9 Support plate
10 Armature winding
11 Bearing bracket
12 Support plate
13 Permanent magnet
steel
14 Spring washer
15 Ball bearing
16 Cover
53
4.1.6. Governor Control
Governor control merupakan perangkat sangat penting didalam
hydroelectric generating. Governor control PLTA Saguling menggunakan
sistim closed loop yang terdiri dari PID controller, sistim servo hydrolik
dan regulating object.
Governor control berfungsi untuk mengatur kecepatan dan putaran
Generator agar tetap stabil. Frekwensi dan permintaan load yang berubah-
ubah akan diterima dan diolah oleh governor untuk membuka atau
menutup bukaan guide vane.
Pada tahun 2013 governor control di PLTA Saguling mengalami
pergantian komponen. Dari yang sebelumnya meggunakan regulator
cubicle menjadi LVDT.
54
Cara kerja sistim governor control guna mengoperasikan speed
control, besar deviasi sinyal kecepatan aktual yang berasal dari nilai sinyal
rotasi dihitung terlebih dahulu dengan menyelesaikan ∆F. Hasil deviasi
selanjutnya di implementasikan oleh speed band-processing, lalu nilai
frekwensi yang telah ditentukan (65F) ditambah dengan deviasi
sebelumnya untuk menghitung deviasi speed. Di sisi lain, untuk
menjalankan load control, deviasi guide vane position dari load setter
(65P) yang diperoleh dikalikan oleh speed drop untuk mendapatkan
deviasi guide vane position. Deviasi ini dapat digunakan dalam parallel
operation.
Kemudian, deviasi control dapat diperoleh dengan menjumlahkan
deviasi speed dan deviasi guide vane position. Selanjutnya kontrol PID
dapat dijalankan.
Low value yang berada diantara output control PID dan load
limiter value (77) menjadi output sebagai perintah guide vane position.
Disini, load limiter value (77) secara otomatis diatur untuk posisi start up
ketika unit dijalankan.
GV manipulation signal (control valve position command) dihitung
dari deviasi posisi GV data. Perbedaan antara control valve position
command dan actual control valve (CV) position adalah sebagai output
control valve drive signal.
Control valve drive signal yang diperoleh melalui perhitungan
sebelumnya digunakan untuk mengoperasikan guide vane servomotor
yang berarti C1 tipe aktuator yang digunakan untuk mengatur posisi
guide vane position.
55
4.1.7. Maintenance Governor
56
Jika Anda menggunakan peralatan yang memancarkan gelombang radio
untuk panel kontrol, ini dapat menyebabkan operasi yang salah atau
kerusakan pada sistim pengendali.
57
Memeriksa dan mengganti garis-garis filter hidrolik. Jika dibiarkan
terblokir, mereka dapat menyebabkan kesalahan fungsi. Jika ada partikel
karat atau kotoran lainnya dalam filter, selidiki sumber korosi segera dan
mengambil langkah-langkah pencegahan. Jika indikator garis filter diblok
dan garis filter diubah hidroliknya, maka kondisi ini merupakan kondisi
normal.
58
Item pemeriksaan governor dijelaskan di bawah :
Jangka Waktu
Item Pemeriksaan bulana Pernyataan
harian
n
tidak ada
Memeriksa flange kebocoran minyak 0
kebocoran
tidak ada
Memeriksa kekencangan mur dan baut 0
kekendoran
lebih dari 335
Periksa tekanan dari pasokan minyak converter 0
kg/cm2
Periksa indikator menyumbat untuk converter dan pilot valve
0 indikasi hijau
filter pasokan minyak
tidak ada vibrasi
Memeriksa getaran converter valve 0
abnormal
tidak ada suara
Suara PGM 0
abnormal
panjang lebih 8
Memeriksa keausan brush motor untuk 77 0
mm
normal
Suhu PGM bantalan bola 0 temperature
(50°C)
tidak ada
Unit regulator governor 0 kebocoran dan
tidak ada debu
Jangka Waktu
Inspeksi dan Overhaul Item
1 tahun 3 tahun 6-10 tahun
60
Tekanan oli abnormal pada governor
konverter
61
4.1.8. Troubleshooting yang Berkaitan dengan Governor
Minyak keluar dari celah di cover movin coil. Dalam kasus ini, loop
kembali sempit, sehingga meningkatkan tekanan internal di powerguide
tersebut. Untuk menguras bagian dalam, harus menahan tekanan di sisi
return 1 MPa, dan untuk menguras bagian luar sebesar 3 MPa. Jika menahan
pressure axceeds vaule, gunakan lebih besar diameter pipanya. Jika masalah
tidak dapat dipecahkan, maka bisa dengan mengubah ukuran pipa,
memeriksa posisi pemasangan dan sistim hidrolik.
Pelebaran hysteresis.
Mungkin sinyal bisa mengecilkan tegangan, jika masalah masih belum
terselesaikan, ganti powerguide.
62
Pergeseran posisi kesetimbangan.
1. Drift sinyal memperbaiki amplifier.
2. Beban terlalu besar dan memperlebar diameter silinder atau menaikkan
tekanan hidrolik maksimum operasi tekanan powerguide adalah 14
MPa.
3. Cylinder kebocoran signifikan mengganti kemasan silinder.
Masalah-masalah lain.
63
tersambung ke
soleonida”,”kelemahan
soleonida
Kekeliruan dari
Melakukan pemasangan
pemasangan setalah
dengan tepat
pembongkaran
Rangkaian listrik pada Periksa dan koreksi
pegabelan tidak benar pengabelan
Kekeliruan pemasangan Spesifik kumparan harus
kumparan diinstal
Aliran langsung yang
Kesalahan orientasi
salah Koreksi pemasangan
pada kumparan
dengan tepat
pemasangan
Kesalahan terkonduksi oleh
Pemipaan tidak sesuai
referensi ke pipa port
64
AC) pemasangan kumparan
yang diganti, tapi juga
inspeksi pembongkaran
pada oli hidrolik
katub dan pengecekan oli
hidrolik harus
diperhatikan
Hati hati saat melakukan
Celah yang timbul antara
penahanan debu dari yang
inti besi bergerak dan inti
tertahan kedalam
besi yang tetap karena
soleonida pada haluan
debu dan bubuk besi dari
dari pembongkaran atau
dalam menggunakan
pemasangan dari
sistim inti besi
soleonida
Periksa sumber tenaga,
Aplikasii dari kelebihan
tegangan dan frekwensi,
tegangan diluar dari
kontrol tegangan sesuai
spesifikasi
spesifikasi
Pemutusan koneksi atau
delaminasi pada shading Perhatian spesial harus
gulungan karena vibrasi diberikan pada vibrasi
dan penyebab yang lain
Kelebihan suhu Operasi harus dilakukan
lingkungan dan juga suhu perawatan pada suhu di
oli atas 50o
(suhu lingkungan standar)
Menghindari energinisasi
teru menerus atau
pemanjangan operasi
dalam keadaan yang
buruk, dan perhatian
harus diberikan sehingga
temperatur tidak
65
berlebihan pada plafon
mengurangi kelebihannya
66
Penurunan atau Mengganti o ring dengan
kemerosotan o ring produk baru
Kelonggaran inti besi Pengencangan inti besi
67
4.2. Analisa Data
Berikut ini merupakan analisa karakteristik governor pada unit 1
sebagai berikut :
68
Analisa data untuk gambar 4.19 sebagai berikut :
Ini adalah pengukuran Dead Time pada governor. Dilakukan saat unit
tidak terhubung dengan sistim P2B. Fungsinya adalah mengetahui kinerja
dan karakteristik kontrol antara frekwensi dan servomotor stroke. Dari
grafik diatas, frekwensi yang diterima berbanding terbalik dengan
servomotor stroke. Frekwensi memiliki rentang sebesar 0-1,0% Hz.
Servomotor stroke membutuhkan waktu kurang dari 0,25 detik untuk
bergerak terhadap perubahan frekwensi sebesar 1% Hz. Servomotor stroke
akan membuka dan menutup guide vane sesuai frekwensi yang diterima.
Semakin besar frekwensi yang diterima, maka servo stroke akan menutup.
Pergerakan servo stroke ke arah closed bertujuan untuk mengurangi atau
mempertahankan daya output yang dihasilkan generator. Pengetesan ini
diatur menggunakan speed droop bernilai 5%.
69
70
Gambar 4.20 Sensitivity of check governor
71
Gambar 4.21 Permanent Speed Drop Check
72
Analisa data untuk gambar 4.21 sebagai berikut :
73
Gambar 4.22 Traveling time measurement of servomotor
74
Analisa data untuk gambar 4.22 sebagai berikut :
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil laporan PKL yang berjudul “Analisa
Karakteristik Governor Pada PLTA Unit 1 PT. Indonesia Power UP
Saguling” sebagai berikut :
Governor merupakan komponen yang mengatur frekwensi dan rpm
turbin agar selalu stabil di angka 50 Hz. Governor PLTA Saguling
di atur dengan kecepatan sebesar 333 rpm. Permintaan P2B
terhadap daya output membuat frekwensi menjadi fluktuatif.
Dengan speed droop sebesar 4%, Pembangkit Listrik di Saguling
mampu mempertahankan frekwensi lebih fleksibel.
Beberapa komponen pembantu (auxillary part) sangat berpengaruh
terhadap kinerja governor, sehingga kerusakan komponen
berpotensi mematikan unit (unit menjadi trip).
Pergerakan servomotor pada kontrol unit sangat mempengaruhi
kerja mekanik (guide vane).
Guide vane mempengaruhi daya output generator yang dihasilkan
dari putaran turbin.
Guide vane memiliki 3 proses saat melakukan closing. Proses
pertama, guide vane melakukan closing secara cepat. Proses kedua,
closing mulai melambat dan proses ketiga, closing semakin lambat
untuk mencegah benturan mekanis.
Maintenance pada PLTA Saguling menggunakan sistim Preventif
Maintenance, Prediktif Maintenance dan Corrective Maintenance.
Sehingga diharapkan mampu mencegah Breakdown Maintenance
yang timbul secara tiba-tiba (kerusakan unit).
76
5.2. Saran
Saran dari hasil laporan PKL yang berjudul “Analisa Karakteristik
Governor Pada PLTA Unit 1 PT. Indonesia Power UP Saguling” sebagai
berikut :
Perlunya menggunakan oli berkualitas bagus agar mencegah
kerusakan pada control valve. Apabila kualitas oli buruk, akan
terjadi penyumbatan pada control valve sehingga menyebabkan
governor menjadi trip. Control valve sendiri merupakan komponen
sensitif didalam governor. Oleh karena itu Preventif Maintenance
pada control valve merupakan hal rutin dalam pemeriksaan.
Filter pada governor di PLTA Saguling hanya sekali pakai dan
harus melakukan Breakdown Maintenance. Maka kualitas oli
berpengaruh terhadap filter. Oli berkualitas buruk mempercepat
terjadinya Breakdown Maintenance. Untuk itu dibutuhkan Oli
berkualitas bagus untuk memperlambat terjadinya Breakdown
Maintenance.
Filter online pada sump tank juga memiliki peranan dalam sistim
governor, oli yang masuk menuju filter governor disaring terlebih
dahulu di filter online. Diperlukan oli berkualitas bagus agar
mempermudah filter online dalam menyaring oli sehingga
mencegah penyumbatan pada komponen-komponen sistim
governor.
Power supply pada governor memiliki peranan penting dalam
sistim. Power supply rentan mengalami overheat sehingga apabila
hal itu terjadi, sistim governor akan mengalami gangguan dan
berpotensi menyebabkan unit trip. Oleh karena itu, dibutuhkan alat
pendingin berupa AC split untuk mencegah terjadinya overheat
pada power supply.
77
LAMPIRAN
Lampiran 1
Berikut lampiran ke 1 mengenai desain gambar yang berkaitan dengan
governor :
78
Lampiran 2
Berikut lampiran ke 2 mengenai kegiatan PKL yang dilakukan selama 32 hari :
Selasa/ Pengenalan secara umum tentang Shaft Seal PLTA Saguling, Unit Bapak Heri
2
22 Maret 2016 Strainer 1; 2; 3; 4 Bapak Riki
79
Kantor Cioray
4 Jumat/ PLTA Saguling, Unit
Senam
25 Maret 2016 2
Penggantian ring pada Pompa Taprog
Ruang Pemeliharaan Bapak Dian dan
Diskusi Governor
Mesin Bapak Ronald
PLTA Saguling, Unit
Bapak Yudi
Senin/ Percobaan pemasangan Pompa Taprog unit 2 2
5 Bapak Dian, dan
28 Maret 2016 Mencari materi mengenai Governor Ruang Pemeliharaan
Bapak Ronald
Mesin
PLTA Saguling, Unit
Selasa/ Pembongkaran ulang Pompa Taprog unit 2 2 Bapak Dian, dan
6
29 Maret 2016 Pencarian materi Governor dalam segi mekanik Ruang Pemeliharaan Bapak Ronald
Mesin
PLTA Saguling, Unit
Balancing Ring pada Pompa Taprog dan
Rabu/ 2 Bapak Yudi, Bapak
7 pemasangan kembali
30 Maret 2016 PLTA Saguling, Unit Heri, Bapak Riki
Pemeliharaan Guide Vane Servomotor
1; 2; 3; 4
80
Ruang Pemeliharaan
Selasa/
Mesin
5 April 2016 Pencarian materi Governor dari segi kontrol Bapak Dedi
Ruang Control
Ruang Pemeliharaan
Rabu/ Input laporan hasil Preventive Maintenance Mesin Bapak Dian
11
6 April 2016 Mencari materi Governor dalam segi listrik Ruang Pemeliharaan Bapak Ega
Listrik
Kamis/
12
7 April 2016
Ruang Pemeliharaan
Penyusunan BAB 1 Laporan Kerja Praktik
Mesin
Jumat/
13
8 April 2016
Bapak Ronald,
Senin/ Input laporan hasil Preventive Maintenance Ruang Pemeliharaan
14 Bapak Dian, dan
11 April 2016 Mencari materi dari buku Major Overhoul Mesin
Bapak Teguh
Selasa/ Input laporan hasil Preventive Maintenance Ruang Pemeliharaan Bapak Ronald, dan
15
12 Maret 2016 Penyusunan BAB 2 Laporan Kerja Praktik Mesin Bapak Dian
81
Ruang Pemeliharaan
Rabu/ Penyusunan laporan Kerja Praktik BAB 2 Mesin Bapak Afri
16
13 April 2016 Mencari materi Governor dari segi listrik Ruang Pemeliharaan Bapak Ega
Listrik
Senin/ Input laporan hasil Preventive Maintenance Ruang Pemeliharaan Bapak Yudi
18
18 April 2016 Penyusunan Laporan Kerja Praktik BAB 3 Mesin Bapak Dian
Ruang Pemeliharaan
Selasa/ Penyusunan Laporan Kerja Paktik Bapak Rudi
19 Mesin
19 April 2016 Pendalaman materi tentang kontrol Governor Bapak Dedi
Ruang kontrol
82
Jumat/
Senam DCC (Dam Control
22 22 April 2016
Penyusunan Laporan Kerja Praktik BAB 3 Center)
Bapak Ronald,
Selasa/ Ruang Pemeliharaan
24 Diskusi tentang Governor Servomotor Bapak Dian, dan
26 April 2016 Mesin
Bapak Syamsul
Bapak Teguh,
Kamis / Mengontrol air waduk dan pengecekkan kesiapan air DCC (Dam Control
26 Bapak Syaikhu,
28 April 2016 limpasan pada DAM Center)
Bapak Heri
Jumat / Senam
27 Kantor Cioray
29 April 2016 Penyusunan Laporan Kerja Praktik BAB 3
83
Senin/
Input laporan hasil Preventive Maintenance Ruang Pemeliharaan Bapak Ronald, dan
28 2 Mei 2016
Penyusunan Laporan Kerja Praktik BAB 3 Mesin Bapak Dian
Bapak Ronald,
Bapak Syaikhu,
Bapak Dian, Bapak
Selasa/ Ruang Pemeliharaan Heri, Bapak Riki,
29 Presentasi Kerja Praktik selama di Saguling
3 Mei 2016 Mesin Bapak Yudi, Bapak
Syamsul, Bapak
Farid, Bapak Teguh,
dan Bapak Ega
Rabu/ Input laporan hasil Preventive Maintenance Ruang Pemeliharaan Bapak Dian dan
30
4 Mei 2016 Penyusunan Laporan Kerja Praktik BAB 4 Mesin Bapak Ronald
Kamis/ Input laporan hasil Preventive Maintenance Ruang Pemeliharaan Bapak Dian dan
31
5 Mei 2016 Penyusunan Laporan Kerja Praktik BAB 4 Mesin Bapak Ronald
84
85