Anda di halaman 1dari 2

3.

5 Pembahasan

Pada resep percobaan tersebut, kelengkapan resep dikatakan lengkap karena memiliki
komponen seperti nama dan SIK dokter, kota dan tanggal penulisan resep, tanda R/
(invocatio), nama obat dan jumlah obat, cara pembuatan obat, aturan pakai obat, nama
pasien, serta paraf dokter yang tertera jelas di dalam resep.

Dalam resep ini terdapat beberapa obat diantaranya, Paracetamol yaitu merupakan
derivat para amino fenol yang diindikasikan sebagai analgetik dan antipiretik. Jika
paracetamol dikonsumsi dengan obat-obat lain seperti Alkohol, antikoagulan oral,
kloramfenikol, aspirin, phenobarb, sediaan hepatotoksik, penginduksi enzim hati bisa
menimbulkan reaksi berupa peningkatan efek samping atau justru mengurangi efektivitas
paracetamol itu sendiri. Dalam resep ini aturan minumnya diminum 3× sehari 1 bungkus
sesudah makan karena dalam resep ini parasetamol tidak diminum sebagai sediaan
tunggal tetapi digerus dan dicampur dengan obat lainnya.

Setelah itu ada obat Eperison HCL yang diindikasikan sebagai pengobatan
simptomatik keadaan yang berhubungan dengan spasme muskuloskletal. Obat ini
memiliki efek samping Rasa lemah, pusing, insomnia, mengantuk, rasa baal/gemetar
pada ekstremitas, disfungsi ginjal & hati, gangguan hematologik & GI, ruam, gangguan
berkemih. Apabila berinteraksi dengan Metokarbamol dan tolperison dapat
menyebabkan gangguan penglihatan. Dalam resep ini obat diminum 3× sehari 1 bungkus
sesudah makan.

Kemudian ada obat Asam Mefenamat yang termasuk ke dalam golongan obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID) yang mempunyai indikasi merngurangi rasa
sakit kepala, sakit gigi, dysmenorrhea primer, trauma, otot, nyeri sendi sesudah operasi.
Asam mefenamat berfungsi menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin.
Prostaglandin adalah senyawa yang dilepas tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta
reaksi peradangan. Efek samping yang perlu diperhatikan diantaranya reaksi
hipersensitif. Gangguan GI & pendarahan. Sakit kepala, kantu, pusing, gelisah.
Gangguan visual, insomnia,. Agranulositosis, nemia hemolitik. Salah satu efek samping
yang ditimbulkan asam mefenamat dalam resep ini adalah dapat menimbulkan gannguan
GI seperti mual, muntah, dada terasa terbakar dll yang diakibatkan jumlah produksi asam
lambung berlebihan karena obat ini termasuk ke dalam golongan obat NSAID maka dari
itu, diresepkan pula obat Lansoprazole yang dapat mengatasi gangguan pada sistem
pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan yang bekerja dengan cara
mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh dinding lambung. Dalam resep ini Asam
Mefenamat diminum 3× sehari 1 bungkus sesudah makan. Sedangkan lansoprazole
diminum 2× sehari 1 tablet.

Selanjutnya ada obat Sirdalud yang mempunyai indikasi relaksan otot yang efektif
untuk mengobati kejang otot tanpa menimbulkan kelemahan otot. Serta mempunyai efek
samping untuk dosis rendah : mengantuk, letih, pusing, mulut kering, mual, lelah,
penurunan TD, brakikardi, insomnia. Peningkatan serum transaminase. Dosis tinggi :
kelemahan otot, insomnia, brakikardi, gangguan tidur, halusinasi, hepatitis akut. Aturan
minum obat ini adalah 3× sehari 1 bungkus sesudah makan.

Berdasarkan resep tersebut, pasien diduga menderita nyeri otot skeletal /


musculoskeletal disorders yaitu suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen,
otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan
mengurangi kemampuan untuk bergerak, yang dapat mencegah pasien dalam melakukan
kegiatan sehari-hari. Untuk itu diresepkan obat racikan yang terdiri dari paracetamol,
Eperison HCL, Asam mefenamat dan sirdalud. Eperison HCL dan Sirdalud sendiri
berfungsi untuk mengobati musculoskeletal disorders yang diderita pasien, sedangkan
paracetamol dan asam mefenamat berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dang
disebabkan oleh penyakit tersebut. Lalu diberikan lansoprazole untuk mengatasi efek
samping yang ditimbulkan oleh asam mefenamat yakni gangguan GI.

DAFTAR PUSTAKA :

https://hellosehat.com/penyakit/gangguan-tulang-otot-muskuloskeletal/

https://www.alodokter.com

https://www.halodoc.com

Farmakologi dan Terapi Edisi 6 hal 241

Anda mungkin juga menyukai