Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Farmakologi Obat

 Sanmag Tablet
Zat aktif : Mg trisilicate 325 mg, koloid Al(OH)3 325 mg, papaverin HCL
30 mg, Chlordiazepoxide HCL 5 mg, vit B12 1 mcg,
niacinamide 5 mg, Ca pantothenate 1 mg.
Indikasi : Hiperasiditas, gastritis, spasme atau tukak lambung & usus 12
jari, dispepsia neurogenik,, hipermotilitas, flatulensi.
Kontra Indikasi : Glaukoma sudut sempit akut, miastenia gravis, syok, psikosis
berat.
Efek samping Obat : Kelelahan, mengantuk, lemah otot, diare, konstpasi.
Interaksi Obat : Mempertinggi efek SSP depresan seperti alkohol, barbiturat,
antihistamin, fenotiazin, fenitoin (potensiasi), meningkatkan
efek relaksasi otot dengan benzodiazepin & obat perelaksasi
otot lainnya. Antasid memperlambat absorpsi GI.
Peringatan & Perhatian : Ketergantungan obat, amnesia & meningkatkan derajat
epilepsi grand mal, penyakit otak organik, insufisiensi
kardio-pulmonal, penurunan fungsi hati dan ginjal, PPOK,
hamil & laktasi, usia lanjut, hindari penggunaan jangka
panjang.
Sediaan posologi : Sanmag tablet, Sanmag suspensi 120 ml, Sanmag suspensi
forte 60 ml.

 Wiacid
Zak Aktif : Ranitidine HCL.
Kekuatan Sediaan : 150 mg.
Indikasi : Refluks esofagitis, tukak peptikum, tukak duodenum, sindrom
Zolinger Ellison.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap obat ini.
Efek samping Obat : Hepatitis revelsibel, agranulositosis, hipersensitivitas, ruam
kulit, leukopenia & trombositopenia reversibel, sakit kepala,
pusing, gangguan GI.
Interaksi Obat : Tidak menghambat kerja sitokrom P 450 dalam hati. Pemberian
bersamaan warfarin meningkatkan atau menurunkan waktu
protrombin.
Peringatan & Perhatian : Gangguan fungsi ginjal & liver, riwayat porfiria akut, hamil
& laktasi.
Sediaan Posologi : Wiacid tablet salut selaput 150 mg, Wiacid ampul 50 mg/2 ml.

 Sporetik
Zat Aktif : Cefixime trihydrate.
Kekuatan Sediaan : 200 mg.
Indikasi : ISK tanpa komplikasi. Infeksi saluran napas atas seperti otitis media,
faringitis & tonsilitis. Infeksi saluran napas bawah seperti bronkitis akut & bronkitis
kronik dengan eksaserbasi akut.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap sefalosporin.
Efek samping Obat : Diare, nyeri abdomen, mual, muntah, dispepsia, kembung,
kolitis pseudomembran, anoreksia, dada terasa terbakar, konstipasi. Ruam kulit,
urtikaria, eritema, pruritus. Trombositopenia, leukopenia & eosinofilia. Pusing, sakit
kepala. Syok, pruritus genital, kandidiasis, nekrolisis epidermal toksik, superinfeksi,
disfungsi ginjal atau hati, nefropati toksik, pendarahan, kolitis.
Interaksi Obat : Penggunaan Cefixime dengan Antikoagulan dapat memperpanjang
waktu pembekuan darah. Penggunaan cefixime dengan Probenecid dapat
meningkatkan kadar cefixime dalam darah. Penggunaan cefixime dengan
Carbamazepine dapat meningkatkan kadar obat tersebut di dalam darah. Penggunaan
cefixime dengan Nifedipine dapat meningkatkan kadar cefixime yang diserap.
Penggunaan cefixime dengan Vaksin tikus (typhoid), dapat mengganggu kinerja
vaksin tersebut.
Peringatan & Perhatian : Hipersensitif terhadap penisilin, riwayat alergi personal atau
keluarga, gangguan fungsi ginjal. Malnutrisi, mendapat nutrisi parenteral, usia lanjut,
lemah. Riwayat penyakit GI, terutama kolitis. Penggunaan jangka lama : superinfeksi.
Hamil & menyusui. Anak < 6 bln.
Sediaan Posologi : Sporetik FC caplet 200 mg, sporetik kapsul 50 mg, sporetik kapsul
100 mg, sporetik sirup kering 100 mg/5 ml.

 Mefinal
Zat Aktif : Asam Mefenamat.
Kekuatan Sediaan : 500 mg.
Indikasi : Nyeri pada reumatik akut & kronis, luka jaringan lunak, pegal otot & sendi,
dismenore, sakit kepala, gigi, nyeri pasca bedah.
Kontra Indikasi : Ulserasi lambung atau usus, penyakit radang usus, gangguan ginjal
atau hati.
Efek samping Obat : Gangguan GI & pendarahan, ulkus peptikum, sakit kepala,
mengantuk, pusing, cemas, gangguan visual, ruam kulit, diskrasia darah, nefropati.
Interaksi Obat : Antikoagulan oral.
Peringatan & Perhatian : Hamil, dehidrasi, epilepsi, asma.
Sediaan Posologi : Mefinal kaplet salut selaput 500 mg, Mefinal kapsul 250 mg.

 Ketricin
Zat Aktif : Triamcinolone .
Kekuatan Sediaan : 4 mg.
Indikasi : Pengobatan pada kondisi berikut : gangguan endokrin, reumatik, penyakit
kolagen, penyakit dermatologi, penyakit mata, penyakit pernafasan, gangguan
hematologi, alergi, keganasan, kondisi alergi & edema. Reaksi inflamasi pasca operasi
gigi, meningitis TB dengan blok subaraknoid atau blok yang mengancam, trikinosis
yang melibatkan neurologik & miokardial.
Kontra Indikasi : Pasien dengan infeksi jamur sistemik.
Efek samping Obat : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan
muskuloskeletal, GI, dermatologik, neurologik, gangguan oftalmologik & metabolik.
Necrotizing angiitis, tromboflebitis, memburuknya infeksi atau menutupi gejala
infeksi, insomnia, episode sinkop, & reaksi anafilaktoid.
Interaksi Obat : AINS dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus peptik &
pendarahan GI. Pankuronium dapat menyebabkan antagonis blokade neuromuskular.
Simpatomimetik & teofilin. Diuretik yang tidak hemat K. Glikosida jantung. Insulin
& obat hipoglikemik oral.
Peringatan & Perhatian : Asupan protein yang adekuat adalah penting selama terapi
jangka lama. Insufisiensi adrenokortikal sekunder yang diinduksi obat. Pasien dengan
hipotiroid & sirosis, herpes simpleks pada mata, kolitis ulseratif non spesifik,
divertikulitis, anastomosis intestinal, ulkus peptik aktif atau laten, insufisiensi ginjal,
hipertensi, osteoporosis, glomerulonefritis akut, vaksinia, varisela, eksantema,
sindrom Cushing, infeksi yang resisten antibiotik, DM, gagal jantung kongestif,
nefritis kronik, kecenderungan tromboembolik, tromboflebitis, gangguan konvulsi,
karsinoma metastatik, & miastenia gravis. Gangguan psikis. Dapat memperburuk
kesabilan emosi atau kecenderungan psikosis. Gangguan tumbuh kembang pada bayi
& anak pada penggunaan jangka lama. Gangguan menstruasi mungkin dapat terjadi.
Sediaan Posologi : Ketricin tablet 4 mg.

Anda mungkin juga menyukai