Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HIKMATIN NUZULIAH

NIM : 2014401O61

Tingkat 2 Reguler 2 D3 Keperawatan tjk

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


FILARIASIS
Seorang laki-laki usia 23 tahun bekerja sebagai petani datang ke Puskesmas dengan
keluhan kaki bengkak sudah 4 bulan sebelum berobat. Pasien diduga menderita
filariasis.

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan filariasis, penyebab dan cara penularannya!
2. Apa saja tanda dan gejala filariasis ? (hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik)
3. Bagaimanakah tatalaksana filariasis menurut Kemenkes RI ?
Jawab ;

1. Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menyerang
hewan maupun manusia. Ada banyak jenis parasit filaria memiliki ratusan jenis, tapi hanya
delapan spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia

Pengelompokan filariasis umumnya dikategorikan menurut lokasi habitat cacing dewasa


dalam tubuh manusia, yaitu filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh.

Penyebab Filariasis
Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Cacing
tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan hidup selama enam hingga delapan tahun, dan terus
berkembang biak dalam jaringan limfa manusia.

Infeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan menyebabkan kerusakan pada
sistem limfatik yang tidak disadari sampai akhirnya terjadi pembengkakan yang parah dan
menyakitkan. Pembengkakan tersebut kemudian dapat menyebabkan cacat permanen.

Gejala filariasis terbagi dalam tiga kategori, yaitu kondisi tanpa gejala, akut, dan kronis.
Meskipun filariasis masih dalam kondisi tanpa gejala, infeksi ini tetap bisa menyebabkan
kerusakan pada jaringan limfa dan ginjal, serta memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Sementara pada fase akut, pengidap filariasis akan mengalami:
• Fase adenolimfangitis akut (ADL). Ditandai dengan demam, pembengkakan noda limfa atau
kelenjar getah bening. Cairan yang menumpuk pada lima bisa memicu infeksi jamur dan
merusak kulit.
• Limfangitis filaria akut (AFL). Gejalanya berupa munculnya benjolan-benjolan kecil pada
bagian tubuh tempat cacing-cacing sekarat terkumpul, seperti pada sistem getah bening dalam
skrotum.

Fase ketiga adalah filariasis kronis. Pada kondisi ini, penumpukan cairan menyebabkan
pembengkakan pada kaki dan lengan. Penyebab infeksi ini adalah lemahnya kekebalan tubuh
yang berujung pada kerusakan dan penebalan lapisan kulit.

2. Anamnesis

Filariasis Limfatik (Kaki Gajah)

Gejala khas pada filariasis limfatik atau kaki gajah adalah limfedema berat pada kaki yang diikuti
dengan penebalan kulit dan hilangnya fungsi dari area yang terkena. Gejala lain yang perlu
ditanyakan pada filariasis limfatik atau kaki gajah adalah:
▪ Demam filarial: demam, rigor dan tremor yang bertahan selama 1 – 3 jam, muntah

▪ Limfangitis dan limfadenitis: Nyeri dan eritema di kelenjar limfe yang terkena

▪ Limfedema: Pembengkakan pembuluh limfe, biasanya hanya di satu ekstremitas dan lebih sering
ditemukan pada ekstremitas bawah. Dapat disertai rasa nyeri

▪ Hidrokel: Pembengkakan skrotum, dapat didahului dengan funikulitis


▪ Dermatolimfangiadenitis akut: Nyeri pada daerah yang terkena, demam, menggigil, nyeri kepala, dan
muntah

▪ Kiluria: Bocornya cairan limfe ke urine sehingga urine berwarna putih susu

▪ Eosinofilia pulmoner tropis: Batuk, sesak napas, suara napas mengi, dan nyeri dada

Onchocerca volvulus

Gejala filariasis yang disebabkan oleh onchocerca volvulus adalah kulit gatal dan ruam yang biasanya
terkonsentrasi pada satu ekstremitas. Selain itu, dapat ditemukan perubahan warna kulit, adanya nodul
di bawah kulit, hilangnya elastisitas kulit, gangguan penglihatan, dan pembengkakan kelanjar getah
bening yang tidak nyeri. Loa loa

Filariasis yang disebabkan oleh Loa loa dapat menimbulkan gejala berikut:
▪ Pembengkakan Calabar: Pembengkakan non-pitting, tidak nyeri, di area subkutan dan dapat disertai
rasa gatal, biasanya ditemukan di ekstremitas dan dapat menyebabkan restriksi pergerakan sendi
▪ Adanya cacing dewasa di mata: kongesti di mata, gatal, dan fotofobia

▪ Gatal, urtikaria, nyeri otot, nyeri sendi, rasa lelah


Spesies Gejala

Pembengkakan Calabar, ruam papular atau vesikuler (biasanya di lengan), terdapat cacing
Loa loa yang melintasi konjungtiva bulba atau konjungtiva palpebra

Mansonella
streptocerca Gatal, ruam papular, perubahan warna kulit, adenopati inguinal

Mansonella Angioedema transien; gatal di area lengan, wajah, atau area tubuh lain; demam; nyeri
persatans kepala artralgia; nyeri abdomen pada kuadran kanan atas

Mansonella
ozzardi Nyeri kepala, nyeri sendi, demam, gejala pulmonal adenopati, gatal
Selain menanyakan gejala, perlu juga ditanyakan adanya riwayat tinggal atau berpergian ke daerah
endemis. Karena jangka waktu inkubasi yang cukup lama, anamnesis terkait riwayat bepergian dapat
ditanyakan sampai ke 1–3 tahun yang lalu. Pasien biasanya dapat terinfeksi jika menetap lebih dari 3
bulan di daerah tersebut, walaupun pada beberapa kasus ada infeksi pada individu yang menetap
selama kurang dari 30 hari.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik disesuaikan dengan gejala dari masing-masing spesies filaria, tetapi gejala yang
dapat ditemukan pada hampir semua jenis filariasis adalah perubahan pada kulit, misalnya penebalan
atau perubahan warna kulit

Spesies Pemeriksaan Fisik

● Demam

● Pembengkakan kelenjar limfe, terutama di inguinal dan skrotal

● Perubahan kulit di lengan dan kaki (eritema, penebalan,


peningkatan suhu, nyeri, perubahan verukosa, kulit yang mengelupas atau
menghitam)

● Suara napas mengi

● Pembengkakan ekstremitas

Filariasis limfatik ● Pembengkakan skrotum


● Perubahan pada kulit (perubahan warna dan elastisitas kulit,
ditemukannya nodul)
Onchocerca volvulus

● Penyakit kutaneus (onkodermatitis papular akut, onkodermatitis


papular kronik, onkodermatitis likenifikasi, atrofi, depigmentasi, hanging
groin)

● Pembengkakan Calabar

● Ruam papular atau vesikuler (biasanya di lengan)

● Adanya cacing yang melintasi konjungtiva bulba atau konjungtiva


palpebra
Loa loa

Mansonella streptocerca Ruam papular, perubahan warna kulit

Mansonella persatans Angioedema

Mansonella ozzardi Ruam papular, perubahan warna kulit

3. Pemerintah berkomitmen mewujudkan eliminasi kaki gajah dengan dua pilar kegiatan yaitu
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis kepada semua penduduk di kabupaten
endemis filariasis menggunakan obat DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan Albendazole
400 mg sekali setahun selama 5 tahun dengan target capaian pengobatan >65% di daerah
endemis pada usia sasaran 2 70 tahun, guna memutuskan rantai penularan dan tatalaksana
kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecatatan.

Anda mungkin juga menyukai