Abstract. This research is based on the low entrepreneurial intention among vocational high school graduates. The
purpose of this study was to determine the effect of family background and entrepreneurial education on the
intentions of entrepreneurship through entrepreneurial self-efficacy. The population consists of students of class XII
SMKN in Sukabumi City with sample 321 students. The research method used is survey explanatory method with
questionnaire as instrument of data collection. The collected data was analyzed by using descriptive statistics and
inferential statistics. The results showed a significant direct and indirect effects of family background and
entrepreneurship education on entrepreneurial intention, through entrepreneurial self efficacy as intervening
variables. Recommended for parents need to introduce entrepreneurial behavior from an early age. For school,
entrepreneurship education should be oriented towards exercises in completing tasks and entrepreneurial activities
to enhance self-efficacy and entrepreneurial intentions.
Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya intensi berwirausaha di kalangan lulusan sekolah
menengah kejuruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor latar belakang keluarga
dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha melalui efikasi diri kewirausahaan. Populasi terdiri
dari siswa kelas XII SMKN di Kota Sukabumi dengan sampel 321 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode ekplanatori survey dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis
dengan menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferansial. Hasil penelitian menunjukkan efek langsung
dan tidak langsung yang signifikan dari latar belakang keluarga dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha, melalui variabel intervening efikasi diri kewirausahaan. Direkomendasikan untuk orang tua perlu
mengenalkan perilaku kewirausahaan sejak dini dan untuk sekolah, pendidikan kewirausahaan harus berorientasi
pada latihan-latihan dalam menyelesaikan tugas dan kegiatan kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan efikasi
diri dan intensi berwirausaha.
Kata Kunci: latar belakang keluarga; pendidikan kewirausahaan; efikasi diri kewirausahaan; intensi
berwirausaha.
How to cite this article. Nety Meinawati, Eeng Ahman, Suwatno. (2018). Pengaruh Latar Belakang Keluarga dan
Pendidikan Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha melalui Efikasi Diri (Survei pada Siswa SMKN di Kota
Sukabumi). Indonesia Journal of Economics Education (IJEE). Program Studi Pendidikan Ekonomi. Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 1 (1), 55–64. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/IJEE/article/view/7705
Received: Desember 2017, Revision: Januari 2018, Published: Februari 2018
Online ISSN: 2615-5060. Print ISSN: 2615-5001. DOI: 10.17509/jurnal ijee
PENDAHULUAN
Kewirausahaan telah menjadi fokus baru bahwa “persentase pengusaha di Indonesia
bisnis dan diskusi akademis. Pekerjaan yang pada tahun 2015 adalah 1,6% persen dari
tersedia di perusahaan-perusahaan yang lebih jumlah penduduk, angka ini masih kalah jauh
sedikit menyebabkan lulusan yang lebih baru dibandingkan dengan negara tetangga, yaitu
perlu memulai usaha mereka sendiri sebagai Singapura sebesar tujuh persen, Malaysia lima
cara untuk mendapatkan pekerjaan (Charles, persen, dan Thailand empat persen”.
2015:35). Selain menjadi fokus dunia, Salah satu alasan keengganan menjadi
pembentukan pengusaha juga menjadi pengusaha adalah karena pengusaha sering
perhatian di Indonesia. Hal ini dikarenakan dipandang sebagai pilihan karir yang tidak
jumlah pengusaha di Indonesia masih minim. menguntungkan karena harus menghadapi
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga hari ke hari situasi yang tidak pasti dengan
(Menteri UKM dan koperasi) menyatakan banyak tantangan dan berurusan dengan
55 | Indonesian Journal of Economics Education Vol.1 | No.1 | 2018
NETY MEINAWATI, EENG AHMAN, SUWATNO/ Pengaruh Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Kewirausahaan terhadap Intensi Berwirausaha melalui Efikasi Diri (Survei pada Siswa SMKN di Kota Sukabumi)
Tabel 1
Data Penelusuran Profesi Alumni
SMKN di Kota Sukabumi
Tahun Angkatan 2015
Nama Sekolah Bekerja Wirausaha Melanjutkan Belum Bekerja
Jml % % % %
SMKN 1 473 76% 1% 22% 1%
SMKN 2 371 62% 10% 15% 13%
SMKN 3 360 59,7% 6,4% 16% 17,8%
SMKN 4 353 66,9% 3,4% 25,8% 4%
Jumlah 1557 67% 5% 20% 8%
Mengacu pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa dan sumber daya yang diperlukan untuk
persentase lulusan yang membuka usaha dan mendirikan bisnis. Sebaliknya, ketiadaan latar
tertarik menjadi pengusaha relatif kecil. belakang tersebut dapat membuat siswa tidak
Kecilnya persentase lulusan yang membuka memiliki gambaran mengenai realitas duania
usaha merupakan fenomena yang menunjukan usaha serta kecil kemungkinan siswa akan
bahwa intensi berwirausaha di kalangan siswa memilih wirausaha sebagai preferensi karir.
SMK Negeri di Kota Sukabumi masih rendah Faktor lingkungan lain yang dekat dalam
sebab intensi berwirausaha itu merupakan kehidupan siswa adalah lingkungan sekolah.
sikap terhadap wirausaha. Lembaga pendidikan seperti sekolah disebut
Secara garis besar, intensi berwirausaha juga sebagai rumah kedua bagi siswa dan
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor merupakan lingkungan yang dapat
internal. Sebagai makhluk sosial, manusia memberikan stimulasi dalam kegiatan
tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan
disekitarnya. Kondisi lingkungan adalah salah meningkatkan motivasi menjadi wirausaha
satu faktor utama yang memperkuat atau dengan mengilhami daya tarik pribadi siswa
melemahkan niat calon pengusaha (Sadeghi, terhadap kewirausahaan dan kontrol perilaku
et al. 2013:361). Teori belajar sosial Bandura yang dirasakan (Mekonnin, 2015:7). Manfaat
menyatakan bahwa perilaku dipelajari dari lain dari pendidikan kewirausahaan dari
lingkungan melalui proses belajar, anak-anak teknik pengajaran yang menggabungkan
mengamati perilaku orang-orang di sekitar efikasi diri kewirausahaan, intensi
mereka dengan berbagai cara (Fatoki, berwirausaha dan kompetensi akan membantu
2014:8). Tumbuh dalam keluarga di mana siswa mengembangkan penilaian positif
orang tua mendirikan dan menjalankan bisnis tentang kapasitas diri mereka, mendapatkan
menyediakan lingkungan yang menginspirasi pengalaman sukses dan perwakilan, menerima
dan mendukung serta menyediakan informasi persuasi lisan atau persuasi sosial dan
mengelola somatik dan keadaan emosional orang di sekitar mereka (Bayron & Ed,
(Bayrón & Ed, 2013:72). 2013:69). Ini adalah kemampuan manusia
Kebanyakan individu berperilaku sesuai untuk belajar dari apa yang telah dialami oleh
dengan keyakinan tentang kemampuan orang lain yang menjadi konsep dasar dari
mereka daripada fakta nyata berdasarkan teori kognitif sosial.
kompetensi dan kemampuan mereka Mengacu pada Bandura dan pendapat di atas,
(Kristianstein & Indarti, 2014). Persepsi salah satu yang mempengaruhi intensi
mengenai kemampuan diri dikenal dengan berwirausaha adalah latar belakang keluarga.
istilah efikasi diri. Efikasi diri biasanya Latar belakang keluarga merupakan salah satu
didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang bentuk pembelajaran sosial untuk siswa,
pada kemampuannya untuk mengatur dan dimana siswa yang memiliki usaha dalam
melaksanakan tugas dari tindakan yang keluarganya dapat menimbulkan pengalaman
diperlukan untuk mengelola situasi yang pribadi dalam berwirausaha. Keluarga
prospektif (Kurczewska A. & Jacek Białek, memiliki peran yang penting dalam
2014:26). Faktanya, individu dengan tingkat membentuk perilaku seseorang, termasuk
efikasi diri kewirausahaan yang tinggi dalam perilaku berwirausaha. Intensi
mungkin juga memiliki niat kerja yang kuat berwirausaha selain tumbuh akibat adanya
untuk karir kewirausahaan (Luis & Campo, pengaruh dari latar belakang keluarga yang
2010:17). Sebaliknya, individu dengan efikasi dapat menjadi role model, dapat pula dibentuk
diri kewirausahaan yang rendah akan mudah melalui pendidikan kewirausahaan. Kuratko
berputus asa ketika dihadapkan pada kegiatan (2003:4) berpendapat bahwa kewirausahaan
bisnis yang cenderung rentan akan resiko dan dapat dipelajari atau minimal didorong
tantangan. melalui sebuah pendidikan. Pendidikan
Berdasarkan latar belakang penelitian yang kewirausahaan tampaknya menjadi anteseden
telah dipaparkan, maka perlu dilakukan penting juga, sebagai bukti dalam studi
penelitian mengenai Pengaruh Latar sebelumnya menunjukkan bahwa jelas ada
Belakang Keluarga dan Pendidikan keterkaitan antara pendidikan kewirausahaan
Kewirausahaan Terhadap Intensi dan kegiatan kewirausahaan (Zhang et al.,
Berwirausaha Melalui Efikasi Diri (Survei 2014:637).
pada Siswa SMKN di Kota Sukabumi). Selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
perilaku individu dipengaruhi pula oleh
KAJIAN LITERATUR individu itu sendiri. Jika perilaku manusia
Dalam memecahkan permasalahan dalam hanya diatur oleh faktor eksternal, maka orang
penelitian ini menggunakan Teori kognitif akan berperilaku seperti sebuah musim, terus
sosial, dicetuskan oleh Albert Bandura ke arah pergeseran untuk menyesuaikan
(2009:266), teori ini menyatakan bahwa dengan pengaruh sosial yang didapatkan.
fungsi manusia adalah hasil dari interaksi Pada kenyataannya, orang-orang memiliki
antara pengaruh faktor lingkungan, faktor self-regulation yang memungkinkan mereka
pribadi dan faktor perilaku. Dalam penelitian untuk melakukan kontrol atas pikiran,
perilaku kewirausahaan, niat dipandang perasaan mereka, motivasi, dan tindakan.
sebagai variabel penentu perilaku nyata, yang Dalam sistem regulasi diri, mekanisme efikasi
berarti bahwa semakin kuat niat untuk diri merupakan bagian yang yang memainkan
perilaku, semakin besar prediksi keberhasilan peran sentral dalam pelaksanaan agen pribadi.
perilaku atau perilaku bertujuan untuk terjadi Berdasarkan teori kognitif sosial Bandura dan
(Ajzen, 2011:1115). Konstruksi utama dukungan teori perilaku terencana dari Ajzen
diklaim oleh teori sosial kognitif adalah serta pendapat ahli, maka dapat dinyatakan
pembelajaran sosial dan efikasi diri. bahwa latar belakang keluarga dan pendidikan
Pembelajaran sosial berarti bahwa setiap kewirausahaan berpengaruh terhadap intensi
individu mampu belajar tidak hanya dari berwirausaha, namun dalam hubungannya
pengalaman mereka sendiri tetapi juga dari dimediasi oleh efikasi diri kewirausahaan.
Tabel 2
Persentase Latar Belakang Keluarga
Siswa Kelas XII SMKN di Kota Sukabumi
Frekuensi
Latar Belakang Profesi Keluarga Persentase Skor
Jawaban
Berasal dari keluarga pengusaha 187 58%
ukur melalui 18 item pernyataan dan variabel kuesioner. Lebih jelasnya dapat dilihat dari
intensi diukur melalui 8 item pernyataan tabel 3 berikut ini:
Tabel 3
Deskripsi Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri dan Intensi Berwirausaha siswa SMKN di
Kota Sukabumi
Variabel Mean Keterangan
Pendidikan Kewirausahaan
Peningkatan Intensi 3,67 Efektif
Peningkatan Pengetahuan dunia usaha 3,82 Efektif
Kemampuan memanfaatkan peluag 3,72 Efektif
Rata-rata 3,74 Efektif
Efikasi Diri Kewirausahaan
Searching 3,69 Tinggi
Planning 3,28 Cukup Tinggi
Marshalling 3,32 Cukup Tinggi
Implementing Personel 3,47 Tinggi
Implementing Financial 3,50 Tinggi
Rata-rata 3,45 Tinggi
Intensi Berwirausaha
Preference 3,89 Tinggi
Desire 4,00 Tinggi
Plan 4,31 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,07 Tinggi
Sumber: data diolah (2017)
<10
Sig. Linearity
Linearitas Anova 0,00 Terdapat hubungan yang linier
< 0,05
Sumber: data diolah (2017)
A. Pengujian Hipotesis 1 (Perhitungan Koefisien Jalur Sub Struktur 1)
Berikut adalah gambar jalur sub struktur 1:
X1
X3
X2
Pada output SPSS substruktur 1 nilai dan besarnya pengaruh variabel pendidikan
standardized beta untuk latar belakang kewirausahaan terhadap efikasi diri sebesar
keluarga sebesar 0,043 dan motivasi belajar 15,6%. Hal ini menunjukkan bahwa latar
sebesar 0,156 signifikan. Dengan demikian belakang keluarga yang memiliki usaha dan
besarnya pengaruh variabel latar belakang efektifitas dari pendidikan kewirausahaan
keluarga terhadap efikasi diri sebesar 4,3% dapat meningkatkan efikasi diri.
X1
0,128
X3 Y
X2
Hasil analisis jalur sub struktur 1 Selanjutnya besarnya pengaruh langung dari
menunjukkan bahwa latar belakang keluarga pendidikan kewirausahaan sebesar 0,042.
dan pendidikan kewirausahaan dapat Sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung
berpengaruh langsung terhadap hasil belajar harus dihitung dengan mengalikan koefisien
dan dapat juga berpengaruh tidak langsung tidak langsungnya yaitu 0,043 x 0,065 = 0,003
yaitu melalui efikasi diri. Besarnya pengaruh atau total pengaruh pendidikan kewirausahaan
langsung dari latar belakang keluarga sebesar 0,156 x 0,065 = 0,010 terhadap intensi
0,128. Sedangkan besarnya pengaruh tidak berwirausaha adalah 0,042 + 0,010 = 0,052
langsung harus dihitung dengan mengalikan (5,2%).
koefisien tidak langsungnya yaitu 0,043 x
0,065 = 0,003 atau total pengaruh latar Pembahasan
belakang keluarga terhadap intensi Hasil penelitian menunjukan bahwa latar
kerwirausaha adalah 0,128 + 0,003 = 0,131 belakang keluarga dan pendidikan
(13,1%). kewirausahaan secara simultan berpengaruh
positif signifikan terhadap efikasi diri yang penting. Hal ini dikarenakan
kewirausahaan. Mengacu pada teori sosial kewirausahaan dapat dipelajari atau minimal
kognitif, salah satu konstruksi utama dalam didorong melalui sebuah pendidikan.
teori ini adalah pembelajaran sosial. Program-program pendidikan dikembangkan
Lingkungan terdekat siswa adalah keluarga. untuk mengajarkan dan mendorong perilaku
Dimana dalam konteks kewirausahaan, kewirausahaan serta memahami dampaknya
seorang anak yang dibesarkan di lingkungan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keluarga yang memiliki usaha secara tidak niat dan membentuk individu untuk memilih
langsung ia akan mendapatkan pengetahuan, wirausaha sebagai karier yang penting
pengalaman serta gambaran mengenai dunia (Mcstay, 2008:75). Selain faktor ekternal,
usaha secara nyata. Hal ini dikarenakan setiap kondisi internal siswa berupa efikasi diri
individu mampu belajar tidak hanya dari memiliki peran dalam peningkatan intensi
pengalaman mereka sendiri tetapi juga dari berwirausaha. Efikasi diri merupakan bagian
orang lain di sekitar mereka (Bayron & Ed, yang memainkan peran sentral dalam
2013:69). Selain keluarga, lingkungan yang mengontrol pikiran, perasaan, motivasi, dan
terdekat siswa selanjutnya adalah sekolah. Di tindakan. Fakta bahwa kepercayaan seseorang
sekolah, siswa mendapatkan pendidikan akan kemampuannya untuk menyelesaikan
kewirausahaan. Pengaruh dari pendidikan tugas dengan sukses merupakan potensi yang
kewirausahaan disebabkan karena anak-anak dibutuhkan oleh pengusaha untuk sukses
mendapat sosialisasi sedemikian rupa dalam menjalankan bisnisnya.
sehingga mereka telah menginternalisasi Latar belakang keluarga dan pendidikan
keterampilan dan kepercayaan diri untuk kewirausahaan memiliki pengaruh langsung
memulai bisnis (Carr & Sequeira, 2007:1095). terhadap intensi berwirausaha dan memiliki
Selanjutnya hasil penelitan menunjukkan pengaruh tidak langsung melalui efikasi diri.
bahwa latar belakang keluarga, pendidikan Teori Sosial Kognitif (Bandura, 1977)
kewirausahaan dan efikasi diri kewirausahaan menyatakan bahwa fungsi manusia adalah
berpengaruh positif signifikan terhadap hasil dari interaksi antara pengaruh faktor
intensi berwirausaha. Pada teori kognitif lingkungan, pribadi, dan perilaku.
sosial, yang dicetuskan oleh Bandura Kebanyakan pengaruh eksternal
(2009:266), fungsi manusia adalah hasil dari mempengaruhi perilaku melalui proses
interaksi antara pengaruh faktor lingkungan, kognitif daripada secara langsung.
faktor pribadi dan faktor perilaku. Intensi Pengaruh eksternal berupa latar belakang
sebagai prediktor perilaku kewirausahaan keluarga dan pendidikan kewirausahaan
dipengaruhi oleh lingkungan, dimana merupakan salah satu bentuk pembelajaran
lingkungan terdekat siswa adalah keluarga. sosial yang didapat oleh siswa dimana
Pengaruh latar belakang keluarga terhadap pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
intensi dikarenakan adanya pengaruh antar dari hasil interaksi dengan lingkungan
generasi. Lingkungan keluarga merupakan tersebut dapat mempengaruhi kondisi internal
sumber permodelan peran karena pengalaman berupa peningkatan efikasi diri dalam
positif dari latar belakang keluarga memiliki kegiatan berwirausaha. Peningkatan efikasi
dampak pada peningkatan intensi memulai diri kewirausahaan dapat memodifikasi
bisnis baru. Dari perspektif human capital, keyakinan siswa dalam menyelesaikan tugas-
bisnis keluarga bisa menambahkan satu tugas yang diperlukan untuk berhasil memulai
manfaat tambahan yaitu dapat digambarkan usaha dan efikasi diri kewirausahaan juga
sebagai "inkubator bisnis" untuk memulai menjadi pemicu utama yang penting untuk
bisnis di masa depan dengan menjadi tempat niat membangun usaha atau bisnis baru (Luis
pelatihan bagi anak-anak pemilik usaha & Campo, 2010:15). Temuan ini mendukung
keluarga (Car & Sequeirra, 2007:1092). penemuan dari Bayron, Ed.D (2013:66) yang
Dalam menstimulasi intensi, program menyatakan bahwa faktor kepribadian dan
kewirausahaan di sekolah memiliki peran lingkungan yang tergabung dalam