Anda di halaman 1dari 2

Dimas Putra Rizkia

215091000111026
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
A. Pengertian Filsafat Pancasila
Secara umum, pengertian filsafat pancasila adalah sebuah hasil pemikiran yang
sangat mendalam dan dianggap dan diyakini sebagai sebuah nilai atau norma yang paling
benar, adil, bijaksana dan paling benar. Atau dapat dikatakan pengertian filsafat pancasila
adalah perluasan dari sebuah ideologi menjadi falsafah negara sehingga bisa digunakan
manusia sebagai dalam berperilaku sehari sehari sebagai warga negara Indonesia yang
baik. Menurut para ahli, pengertian filsafat pancasila bahwa hakikat nilai nilai dasar dari
pancasila merupakan hasil dari nilai nilai luhur kebudayaan Indonesia, mulai dari lingkup
kecil kemudian tersebar luas ke seluruh warga negara Indonesia.
Dari hasil riset, saya menemukan 3 pendapat para tokoh negara atau para ahli
tentang pengertian filsafat negara, yaitu :
1. Filsafat Menurut Ir. Soekarno
menurut Ir. Soekarno, filsafat asli Indonesia berasal dari beberapa kebudayaan
agama seperti akulturasi india (Hindu-Buddha), negara barat (Kristen), dan negara
Arab (Islam). Pengertian ini berkembang luas hingga masa akhir kepemimpinan
Ir. Soekarno, yaitu sekitar tahun 1965.
2. Filsafat Menurut Soeharto
Menurut Soeharto, filsuf-filsuf yang awalnya disponsori oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan itu berelemen barat. Lalu diganti interpretasinya
sesuai dengan budaya Indonesia sehingga melahirkan Pancasila Truly Indonesia.
3. Filsafat Menurut Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan, filsafat sendiri berasal dari ideologi kolektif atau cita cita
bersama yang sudah tertanam sejak dulu dan tentunya bersumber dari budaya
budaya indonesia.
Tentunya masih ada banyak pendapat dari para ahli mengenai filsafat pancasila
yang jika ditarik garis besarnya maka dapat disimpulkan bahwa filsafat pancasila itu
berasal dari dalam negeri sendiri yaitu berasal dari budaya budaya yang ada di Indonesia.
B. Hakikat Sila-Sila Pancasila
Dalam hakikat pancasila sendiri, terdapat 3 pengertian hakikat terkait dengan
pancasila, yaitu :
1. Hakikat Abstrak
Hakikat abstrak atau bisa disebut hakikat jenis atau umum yaitu hakikat yang
mengandung inti inti yang sama, tetap, dan tidak berubah. Contoh dari hakikat
abstrak ini adalah pada kata ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
2. Hakikat Pribadi
Hakikat pribadi ini adalah hakikat yang memiliki sifat khusus. Sifat khusus yang
dimaksud disini adalah hakikat pribadi merujuk pada ciri khusus pancasila yang
ada pada bangsa Indonesia, seperti kebudayaan, adat istiadat, dan nilai nilai
agama sehingga karakter yang ada pada bangsa Indonesia terutama pancasila
berbeda dengan bangsa yang lainnya.
3. Hakikat Kongkrit
Hakikat kongkrit adalah hakikat yang bersifat nyata sebagaimana yang ada dalam
kenyataan kehidupan sehari hari. Dalam realisasinya, pancasila dilihat sebagai
pedoman praktis, yaitu dalam wujud penerapannya sesuai dengan kenyataan
sehari hari. Pancasila disini bersifat dinamis, antisipatif, dan mengikuti
perkembangan zaman.
C. Aktualisasi Filsafat Pancasila
Dalam aktualisasi filsfafat pancasila, penjabaran nilai nilai pancasila tertuang
dalam norma norma hukum, kenegaraan, moral, dan masih banyak lagi. Dan untuk
pengaktualisasiannya, dikaitkan dengan semua perilaku kehidupan sehari hari semua
warga negara Indonesia, dalam bermasyarakat dan bernegara. Terdapat 3 pernyataan
penjabaran dari aktualisasi fisafat pancasila, yaitu :
1. Nilai nilai pancasila lahir dari bangsa Indonesia itu sendiri sehingga disebut kausa
materials. Nilai tersebut lahir dari hasil pemikiran kritis serta hasil refleksi
filosofis bangsa Indonesia.
2. Nilai nilai pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia sehingga dijadikan sumber
nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijakan dalam kehidupan
bernegara dan berbangsa.

Anda mungkin juga menyukai