Abstract
Serayu River Basin is one of critical river basin in Java. This problems become seriously
because the river basin cover wide area, that almost cover most of the south of Central
Java Province. This research is aimed to calculate and analyse the resources potency of
rainfall, river, groundwater and springs.
Rainfall potency is calculated by isohyetal method, river potency is determined base on
hydograph dan water level data. Groundwater and springs is determined qualitatifly base
on Hydrogeological Map, whereas quantitatifly is calculated by meteorogical method base
on water balance concept in river basin.
As a result, show that the average rainfall in Serayu River Basin is 3,577 m3/year, whereas
the rainfall potency is 13,481.00 x 106 m3/year. The average of monthly maximum
discharge in Serayu is 60 m3/second, with monthly minimum discharge 11 m3/second.
Meteorologically, groundwater storage in Serayu River Basin is 105,981,890 m3/year.
Beside that, in Serayu River Basin also have 93 springs, that is 10 springs with discharge
more than 500 litre/second, 15 springs with discharge 50-100 litre/second, 20 springs
with discharge 10-50 litre/second and 24 springs with discharge less than 10 litre/second.
1. Pendahuluan
Curah Hujan Curah Hujan Rerata Luas Wilayah Potensi Curah Hujan
(mm/th) (mm/thn) (Km2) (m3/thn) x 106
1500 - 2500 2.362 441,87 1.043,70
2500 - 5000 2.676 3.215,88 8.605,69
Jumlah 3.577 3.769,00 13.481,00
Gambar 2. Variasi Debit Rerata Bulanan 3.5 Akuifer dengan aliran melalui celah
Sungai-Sungai di DAS Serayu dan ruang antar butir dibedakan
menjadi :
3.3 Potensi Sumberdaya Airtanah
1). Akuifer dengan produktivitas tinggi,
Berdasarkan Peta Hidrogeologi skala persebaran luas, permeabilitas dan
1:250.000 lembar Jawa Tengah yang kedalaman muka airtanahnya bervariasi
diterbitkan oleh Direktorat Geologi dan serta debit aliran sumur lebih dari 5 liter/
Tata Lingkungan (1985), daerah penelitian detik. Mataair yang muncul pada satuan
dikelompokkan menjadi tiga satuan airtanah, ini juga mempunyai debit yang cukup
yaitu (1) akuifer dengan aliran melalui ruang tinggi, bervariasi antara 10 hingga
antar butir, (2) akuifer dengan aliran melalui 500 liter/detik. Akuifer ini umumnya
celah dan ruang antar butir dan (3) akuifer menempati satuan dataran kaki volkan
setempat dengan produktivitas rendah dan hingga kaki Gunungapi Slamet, Sindoro
daerah langka airtanah. dan Sumbing.
2). Akuifer dengan produktivitas sedang,
3.4 Akuifer dengan aliran melalui ruang persebaran luas, permeabilitas bervariasi
antar butir dibedakan menjadi : dengan muka airtanah dalam dan debit
aliran sumur kurang dari 5 liter/detik. Pada
1). Akuifer dengan produktivitas sedang satuan ini juga banyak dijumpai mataair
dengan penyebaran luas, permeabilitas dengan debit aliran bervariasi. Akuifer ini
sedang hingga tinggi, muka airtanah menempati satuan-satuan kaki hingga
bervariasi mulai dekat permukaan lereng Gunungapi Slamet, Sindoro dan
hingga lebih dari 5 meter di bawah Sumbing.
permukaan tanah, dan debit aliran 3). Akuifer setempat, produktivitas rendah,
sumur kurang dari 5 liter/detik. Akuifer permeabilitas bervariasi, muka airtanah
ini tersebar meluas hampir di seluruh dalam, dan mataair yang ada mempunyai
satuan dataran aluvial di sekitar lembah debit kecil. Akuifer ini menempati satuan
Sungai Serayu hingga dataran aluvial lereng bagian atas Gunungapi Slamet,
pesisir, yaitu di teras dan lembah Sungai Sindoro dan Sumbing dan satuan
Serayu di wilayah Banjarnegara, lerengkaki perbukitan di sebelah utara
sepanjang dataran aluvial dan lembah Purbalingga mulai dari Gunung Welirang
Sungai Serayu di wilayah Purbalingga, hingga Gunung Jaran, yang merupakan
Purwokerto hingga Cilacap dan pada hulu Sungai Gintung beserta anak-anak
satuan gisik pantai sungainya.
2). Akuifer yang bersifat setempat dengan Akuifer setempat dengan produktivitas
produktivitas sedang, lapisan akuifer rendah dan daerah langka airtanah
tipis dengan permeabilitas rendah. dibedakan menjadi :
Jumlah
Debit Pengukuran Aliran Sungai (m3/detik) Tahun 1994 - 2004
(m3/detik)
No Nama Stasiun No. Stasiun
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des
1 K. Banjaran-Kober 02-90-07-05 6 5 5 5 3 2 2 2 2 6 7 6 51
3 K. Klawing-Dagan 02-90-02-12 8 8 10 6 5 4 3 3 3 5 7 8 69
5 K. Merawu-Clangap 02-90-02-08 12 14 12 11 8 4 4 4 2 5 8 10 93
6 K. Serayu- 02-90-01-06 73 85 86 82 51 35 26 20 24 41 61 71 656
Banjarnegara
7 K. Serayu-Banyumas 02-90-06-01 342 354 344 301 199 156 121 101 109 183 312 344 2866
10 K. Banjaran-Kober 02-90-07-05 6 5 5 5 3 2 2 2 2 6 7 6 51
11 K. Begaluh-Krasak 02-90-01-07 19 21 19 21 16 12 10 9 8 12 18 18 185
1). Akuifer setempat dengan produktivitas daerah tropis adalah sebesar 4 mm/hari.
kecil, permeabilitas sangat rendah Mengacu dari nilai evapotranspirasi ini, dapat
hingga rendah, bersifat lokal dengan dihitung laju evapotranspirasi untuk seluruh
muka airtanah yang dalam dan DAS Serayu yaitu 4 mm/hari x 3.769,00
jumlah terbatas. Akuifer ini terdapat di km2 atau 1,46 m/tahun x 3.769.000.000
satuan-satuan lereng kaki perbukitan- m 2 = 5.502.740.000 m 3 /tahun. Secara
perbukitan volkanik tua yang tersebar meteorologis timbunan airtanah di DAS
merata di daerah penelitian. Serayu adalah 13.481.000.000 m3/tahun -
2). Daerah airtanah langka yang menempati 5.502.740.000 m3/tahun - 7.350.514.900 m3/
satuan-satuan geomorfologi kerucut tahun - 521.763.120 m3/tahun = 105.981.890
volkan Gunungapi Slamet, Sindoro dan m3/tahun.
Sumbing, serta pada igir-igir dan puncak- Ditinjau dari potensi mataairnya,
puncak perbukitan volkanik tua di seluruh Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan
daerah penelitian. Secara visual, sebaran Bandung membagi potensi mataair di
produktivitas akuifer di DAS Serayu DAS Serayu menjadi empat kelompok
ditunjukkan pada Gambar 3. berdasarkan debit airnya sebagai berikut :
1). Mata air dengan debit < 10 liter/detik
Ditinjau dari potensi airtanahnya, dikatakan mempunyai debit sangat
Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan kecil
Bandung membagi potensi airtanah di DAS 2). Mata air dengan debit 10-50 liter/detik
Serayu menjadi lima kategori yaitu sangat dikatakan mempunyai debit kecil
tinggi (>10 l/det), tinggi (5-10 l/det), sedang 3). Mata air dengan debit 50-100 liter/detik
(1-5 l/det), rendah (< 0,1 l/det) dan daerah dikatakan mempunyai debit sedang
airtanah langka. Secara umum lebih dari 4). Mata air dengan debit 100-500 liter/
50% wilayah DAS Serayu mempunyai detik dikatakan mempunyai debit besar
kandungan airtanah rendah dan sedang. 5). Mata air dengan debit > 500 liter/detik
Daerah dengan potensi airtanah tinggi dikatakan mempunyai debit sangat
mencapai 16,43% atau sekitar 601,09 km2, besar
sedangkan daerah dengan potensi airtanah Hasil penggolongan tersebut
sangat tinggi tidak dijumpai. Daerah yang ditunjukkan pada Tabel 5.
langka airtanah mencakup 114,28 km 2 Berdasarkan Tabel 5 tersebut terlihat
atau 17,59%. Pada Tabel 4 ditunjukkan bahwa di DAS Serayu, dijumpai 93 mataair.
pembagian potensi airtanah di DAS Serayu Dari jumlah tersebut, 10 mataair mempunyai
selengkapnya. debit sangat besar atau lebih dari 500 liter/
Berdasarkan beberapa hasil penelitian detik, 24 mataair mempunyai debit besar
diketahui bahwa laju evapotranspirasi di atau antara 100-500 liter/detik, 15 mataair
banyak lagi, namun sering tidak ditabulasi antara 10-50 liter/detik dan 24 mataair
karena dianggap kurang berpotensi. mempunyai debit sangat kecil atau
kurang dari 10 liter/detik.
4. Kesimpulan
Daftar Pustaka
1) Curah hujan rerata tahunan di DAS
Serayu adalah sebesar 3.577 mm/ 1. Linsley, R.K., M.A. Kohler and Paulhus.
tahun, sedangkan potensi sumberdaya 1980. Applied Hydrology. McGraw-Hill
air hujannya adalah sebesar 13.481,00 Publishing Company Ltd, New Delhi.
x 106 m3/tahun. Selain itu, juga diketahui 2. Seyhan, 1977. Fundamentals of
bahwa sebagian besar wilayah DAS Hydrology. Geografisch Institute der
Serayu mempunyai curah hujan lebih Rijksuniversiteit, Utrecht.
dari 2.500 mm/tahun. 3. Wanielista, M., R. Kersten and R. Eaglin.
2) Debit maksimum rerata bulanan di 1997. Hydrology, Water Quantity and
Sungai Serayu adalah 60 m3/detik yang Quality Control. John Wiley and Sons
terjadi pada Bulan Januari, Februari Inc, New York.
dan Maret. Debit minimum rerata 4. Wilson, E.M., 1969. Engineering
bulanan sebesar 11 m3/detik, terjadi di Hydrology. McMillan and Co Ltd,
Bulan Agustus dan September. Debit London
tahunan rerata mencapai 402 m3/detik.
3) Secara meteorologis timbunan airtanah
di DAS Serayu adalah sebesar
105.981.890 m3/tahun.
4) Di DAS Serayu dijumpai 93 mataair,