Agus Saparudin Kritisi
Agus Saparudin Kritisi
DISUSUN OLEH :
AGUS SAPARUDIN (1611011)
PENDIDIKAN NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
2019
PENDAHULUAN
BAB I
Konstruksi bangunan atau proyek konstruksi memang memilki sifat yang khas, antara
lain tempat kerjanya di ruang terbuka yang dipengaruhi cuaca, jangka waktu pekerjaan terbatas,
menggunakan pekerja yang belum terlatih, menggunakan peralatan kerja yang membahayakan
keselamatan dan kesehatan kerja dan pekerjaan yang banyak mengeluarkan tenaga. Berdasarkan
sifat-sifat unik itu pula, maka sektor jasa konstruksi mempunyai resiko bahaya kecelakaan fatal.
Untuk mencegah kerugian dari proyek konstruksi, diperlukan suatu sistem manajemen K3 yang
mengatur dan dapat manjadi acuan bagi konsultan, kontraktor, dan para pekerja konstruksi.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam pelaksanaan
proyek konstruksi dapat memberikan kepastian bahwa kinerjanya akan terus memenuhi
persyaratan hukum dan kebijakan yang berlaku serta untuk membantu pencapaian Nihil
Kecelakaan dan Kerugian Nihil yang sangat menentukan keberhasilan proyek konstruksi.
Peningkatan keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan adalah sebuah fungsi
penting dari manajemen yang baik. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya
sebuah fungsi dari manajemen yang baik, tetapi harus menjadi suatu fungsi normal. Efektivitas
fungsi ini, seperti fungsi lain, tergantung pada teknik yang diterapkan. Banyak perusahaan
konstruksi memandang kecelakaan sebagai hal kebetulan, tak terduga dan karena itu tidak
termasuk dalam manajemen. Jarang yang nampak menjalankan upaya bersungguhsungguh
mengatasi masalah total, mencari latar belakang penyebab atau menghitung kerugiannya. Sedikit
sekali yang memakai teknik diagnosa dan penaksiran seperti sampling keselamatan, analisis
bahaya atau audit keselamatan dimana setiap aspek dalam organisasi tempat kerja dan operasi
didasarkan pada survey keselamatan yang terencana dan menyeluruh atau proses pencegahan
yang sistematis seperti clearance untuk peralatan dan sebagainya.
BAB II
CRITICAL APARSIAL
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode penelitian survey
analitik. Metodologi penelitian yang digunakan sebagai berikut yaitu dengan
Observasi/ pengamatan dilapangan melalui media wawancara dan pengamatan.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan diproyek dikota blitung.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi Implementasi K3 dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dengan berpatokan pada SMK3.
3. Besar Sampel
Sampel dalam penelitian ini tidak di jelaskan dengan jelas oleh peneliti.
4. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan anlisa data meliputi kelengkaan
jawaban responden,menghitung persentase lalu di ubah dalam diagram lingkaran data
lalu di bendngkan dengan peraturan pemerintah.
5. Metode Statistik
Metodologi penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi/ pengamatan dilapangan -. Mengadakan wawancara dan pengamatan
langsung di lapangan -. Membagikan Angket atau Questioner kepada
kontraktor dan pekerja di lapangan. -. Mengumpulkan data-data yang
diperlukan.
2. Melakukan studi kepustakaan Mempelajari tentang keselamatan dan kesehatan
kerja berdasarkan studi literatur dan buku-buku acuan yang berkaitan dengan
topik penelitian ini.
3. Analisis Data Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut: -. Pemeriksaan kelengkapan jawaban responden - Pada tahap ini data
yang diperoleh diperiksa kembali untuk mencari jawaban dari kuesioner yang
tidak lengkap. -. Menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk
tabel tunggal melalui persentase, dengan menggunakan rumus:
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan sudah baik
desain penelitian sudah tepat. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Proyek Pembangunan
Pabrik Minyak sudah berjalan cukup baik, karena di proyek ini penyelenggara pekerjaan
konstruksi (Kontraktor) telah menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para pekerja dan
adanya sosialisasi tentang K3 juga sudah dilakukan oleh pihak kontraktor dan Para pekerja
cukup memahaminya namun masi ada saja pekerja yang berkesan tidak peduli dengan
Keselamatan dan Kesehatan kerja tersebut, dapat dilihat dari hasil questioner menyatakan, 100%
(Ya) karena pekerjaan konstruksi (kontraktor) telah memberikan alat pelindung diri (APD); 98%
mengetahui apa yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan 100% pekerja
menyatakan adanya jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
DAFTAR PUSTAKA