Anda di halaman 1dari 92

2

TEKNOLOGI BAHAN
AGREGAT
POKOK BAHASAN

Jenis-jenis Agregat

Sifat-Sifat Agregat

Persyaratan Agregat

Pengujian Agregat
• Kekuatan beton sangat bergantung pada banyak faktor :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BETON
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BETON
PERSENTASE KOMPOSISI
AGREGAT
Agregat adalah bahan yang dibentuk oleh kumpulan unit atau
partikel menjadi satu massa mulai dari ukuran < 0,1 mm
hingga > 50 mm. Agregat berfungsi sebagai pengisi, bersama
dengan bahan pengikat, membentuk suatu massa yang keras, padat
bersatu, disebut beton
DISKUSI
 Dengan komposisi agregat semaksimal mungkin akan diperoleh
harga beton yang lebih murah.
 Dulu agregat diangap sebagai material pasif yang berperan
sebagai bahan pengisi,
 Kini disadari adanya kontribusi positif agregat pada sifat beton
seperti stabilitas volume, ketahanan abrasi, durability, kepadatan,
modulus elastisitas, dsb.
 75% volume beton terdiri dari agregat maka pengetahuan tentang
batuan mutlak diperlukan. Sifat dan karakteristik agregat sangat
menentukan kualitas akhir beton yang dikerjakan.
DISKUSI PENGARUH AGREGAT

 Mengontrol workability
 Menghemat penggunaan Semen Portland
 Mencapai susunan yang padat pada beton.
 Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton
 Mengurangi susut beton

https://civiljungle.com/coarse-aggregate/
KLASIFIKASI AGREGAT
Berdasarkan ASTM C-33, agregat dibagi atas dua kelompok, yaitu:

Batas bawah pada ukuran


Kasar 4.75 mm atau ukuran
saringan no.4 (ASTM)

Agregat
(ASTM C-33)
Batas bawah ukuran pasir =
Halus 0.075 mm (no. 200) Batas atas
ukuran pasir = 4.75 mm (no. 4)
AGREGAT HALUS
AGREGAT KASAR
Samples of the three types of coarse aggregates employed in the investigation:
(a) river gravel aggregate; (b) crushed limestone aggregate; (c) recycled concrete
aggregate (RCA)
KERIKIL
/KORAL
BATU PECAH
DISKUSI CARA MENILAI AGREGAT
 PENILAIAN COCOK TIDAKNYA AGREGAT
MEMPERHATIKAN :
 SUMBERNYA
 BERAT/KEPADATAN
 BENTUK
 TEKSTUR
 GRADASI
 UKURAN BUTIR
 SIFAT FISIK
 SIFATSIFAT LAIN AGREGAT
 MEKANISME LEKATAN
 KEKERASAN/KEAUSAN
AGREGAT RINGAN
 Kepadatan/Bobot isi egregat 750-1200 kg/m3.
 Agregat ringan, dapat diperoleh dari alam seperti batu apung,
maupun melalui proses buatan seperti expanded clay, expanded
slate, klinker dll.
 Dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti pengurangan bobot
terutama untuk bangunan yang bertingkat tinggi.
 Bangunan dengan berat massa yang rendah memiliki keamanan
yang relatif baik terhadap gaya lateral gempa.
 selain itu agregat ringan juga dimaksud sebagai unsur penahan
termal dan penahan api.
 Karena bobotnya yang ringan dan mempunyai kemampuan
menyerap air besar, penakaran dilakukan berdasarkan volume.
AGREGAT NORMAL
• Pada umumnya agregat normal yang banyak digunakan pada
pekerjaan beton normal dengan kepadatan berkisar 1200-2800
kg/m3.
• Agregat mormal diperoleh dari hasil pemecahan maupun alami
harus dicuci terlebih dahulu dari pengaruh unsur-unsur yang
merugikan sebelum digunakan.
AGREGAT BERAT
• Kadang-kadang untuk satu jenis pekerjaan diperlukan massa yang
besar seperti pada bendungan, atau untuk memenuhi persyaratan
ketahanan terhadap radiasi. Untuk itu pekerjaan tersebut diperlukan
agregat dengan berat jenis yang tinggi.

• Agregat berat sangat efektif untuk menahan sinar radiasi dengan


kepadatan > 2800 kg/cm3, dan tergantung pada jenis dan ukuran
agregat serta derajat pemadatan agregat, namun sering terjadi
kesukaran untuk mengerjakan beton dengan agregat berat untuk
mendapatkan sifat kemudahan diolah tanpa proses segresi.
DISKUSI AGREGAT MENURUT BENTUKNYA
Bulat Tidak Teratur Bersudut
DISKUSI AGREGAT MENURUT BENTUKNYA
https://civiljungle.com/coarse-aggregate/#What_Is_Coarse_Aggregate
DISKUSI AGREGAT MENURUT BENTUKNYA

Round Thin Long Thin & Long Flaky & Elongeted


(Bulat) (Tipis) (Panjang) (Panjang) (Pipih memanjang)
DISKUSI AGREGAT MENURUT BENTUKNYA

Angular
31
DISKUSI AGREGAT MENURUT BENTUKNYA

 Indeks Pipih adalah persentase berat butir yang berbentuk pipih


Pipih bila dimensi terkecil kurang dari 0,6 kali ukuran nominal
 Indeks Panjang
Panjang bila dimensi terbesar lebih dari 1,8 kali ukuran
nominalnya.
Agregat AGREGAT
DISKUSI menurut MENURUT
Teksturnya
TEKSTURNYA

 Mengkilap (Glassy)
 Rata
 Berbutir (Granular)
 Kasar
 Sarang Tawon (Honey Comb)
DISKUSI
DISKUSI AGREGAT MENURUT TEKSTURNYA

Rough, angular textured membutuhkan air yang lebih


banyak untuk menghasilkan workabilitas pada beton
dibandingkan dengan smooth, rounded testured

Angular agregat membutuhkan lebih banyak semen


dengan w/c yang sama, namun memberikan ikatan yang
lebih baik dibanding dengan smooth dan rough agregat
3

TEKNOLOGI BAHAN
AGREGAT-2
ANALISA SARINGAN

 Analisa saringan adalah :


proses untuk membagi suatu sampel
agregat ke dalam fraksi-fraksi dengan
ukuran partikel yang sama .
 Tujuan :
untuk menentukan gradasi dan distribusi
ukuran agregat.
ANALISA SARINGAN
GRADASI AGREGAT

Agregat dengan gradasi baik

Agregat dengan gradasi seragam (kasar)

Agregat dengan gradasi seragam (halus)


Celah
Celah

Agregat dengan gradasi celah


Agregat dengan gradasi baik
• Adalah agregat susunan butirnya dari butiran
halus hingga kasar secara teratur.

Gambar : Agregat dengan gradasi baik


DISKUSI
Agregat dengan Gradasi Kasar dan Seragam
• Agregat ini kurang baik digunakan untuk agregat beton,
karena menghasilkan beton yang porous serta mudah
mengalami proses segregasi (mudahnya agregat halus naik
ke permukaan karena banyak rongga-rongga terbuka) dan
menghasilkan kepadatan beton yang rendah.

Gambar : Agregat dengan gradasi seragam (kasar)


DISKUSI
Agregat dengan Gradasi Halus dan Seragam
• Pengaruh agregat dengan susunan gradasi halus dan
seragam hampir sama dengan butiran kasar. Selain itu, hal
lain yang timbul adalah penyusutan lebih tinggi serta
memerlukan kadar semen relatif tinggi untuk menutupi
seluruh permukaannya.

Gambar : Agregat dengan gradasi seragam (halus)


Agregat dengan gradasi celah/senjang
• Agregat bergradasi celah memiliki susunan butiran yang
terputus. Agregat ini menghasilkan kualitas beton yang kurang
baik karena kontribusi bahan pengikat tidak akan merata
akibat sebagian pasta semen dan butiran agregat halus
lainnya harus mengisi jumlah gradasi yang terputus tadi.

Celah

Gambar : Agregat dengan gradasi celah


Gradasi Menerus
Diperoleh jika agregat yang semua ukuran butirnya ada dan
terdistribusi dengan baik.

Dibandingkan dengan agradasi sela, atau seragam, umumnya


gradasi menerus adalah yang paling baik dan diharapkan dicapai
oleh agregat yang dipakai dalam campuran beton
Gradasi Seragam
Agregat yang terdiri dari batas sempit dari ukuran fraksi
yangmempunyai ukuran yang sama akan membentuk grafik gradasi
seragam.
Cirinya adalah garis vertikal yang mendominasi porsi gradasi
agregat pada satu ukuran atau range/batas fraksi tertentu
Agregat dengan gradasi ini biasanya dipakai untuk beton ringan
yaitu jenis beton tanpa pasir (nir-pasir) atau untuk mengisi agregat
dengan gradasi sela, atau untuk campuran agregat yang kurang
baik atau tidak memenuhi syarat.
Gradasi Sela atau Senjang

Jika salah satu atau lebih dari ukuran butir atau fraksi pada
satu set ayakan tidak ada, maka grafik gradasi akan menunjukan
garis horizontal dalam grafiknya.
Untuk mendapatkan penyebaran gradasi yang baik, dapat
dilakukan pencampuran dengan agregat bergradasi seragam pada
ukuran butir yang tidak dimiliki agregat bergradasi sela, sehingga
diperoleh campuran bergradasi menerus yang baik.
PENGARUH GRADASI AGREGAT
 Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan
erat dengan besarnya luas permukaan agregat,
banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam
beton
 Gradasi yang baik akan memberikan tingkat optimal
untuk mendapatkan density dan kekuatan beton
maksimum
 Perlu ditetapkan batas-batas susunan besar butir yang
baik untuk beton
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS
51
100
90
80
JENIS GRADASI
70 Atas
60 Bawah
50 Gradasi
40 Gabungan

30 Gradasi Menerus
20
10
0

Ukuran saringan (mm)

100
90
80
70
60
50
Gradasi Senjang 30
40
20
10
00.01 0.1 1 10 100
diam eter saringan (m m )

batas atas batas bawah


Modulus Kehalusan
Fineness
. Modulus (FM)
 Modulus kehalusan didefinisikan sebagai jumlah persen
kumulatif yang tertahan pada saringan seri standar, dibagi
100.
 Modulus kehalusan digunakan untuk mengetahui ukuran
butir agregat (Partikel), untuk mencirikan kekasaran
keseluruhan atau kehalusan agregat
 Nilai modulus kehalusan berguna dalam menditeksi variasi
agregat yang dapat mempengaruhi workability beton segar.
Modulus Kehalusan
Fineness Modulus (FM)
Agregat Halus dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

Fine Sand : FM 2.2 - 2.6


Medium Sand : FM 2.6 - 2.9
Coarse Sand : FM 2.9 - 3.2
Agregat halus yang memiliki FM lebih dari 3.2 tidak
baik untuk digunakan sebagai campuran beton
Contoh Hasil Analisis Ayakan
Berat Contoh Pasir 1000 gram
%
Berat %
Berat Kumulatif Batas
Ukuran kumulatif kumulatif Batas atas
No tertinggal lewat bawah
Ayakan tertinggal tertinggal (%)
(gram) ayakan (%)
(gram) (%)
(%)
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (f) (f)
1 9.5 mm 0 0 0 100 100 100
2 4.75 mm 20 20 2 98 100 95
3 2.36 mm 27 47 4.7 95.3 100 80
4 1.18 mm 58 105 10.5 89.5 85 50
5 0.6 mm 179 284 28.4 71.6 60 25
6 0.3 mm 529 813 81.3 18.7 30 10
7 0.15 mm 172 985 98.5 1.5 0 15
8 Pan 15 1000 225.4 0 0 0

Jumlah 1000 225,4


MODULUS KEHALUSAN
Modulus Kehalusan/Fineness Modulus/FM adalah :
Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan / 100
Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar
FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.2

0  2  4.7  10.5  28.4  81.3  98.5


FM   2.254
100
GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT
BS DAN SNI 03-2834-2000

Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona


• Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar
• Zone/Daerah 2 : Pasir Sedang
• Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus
• Zone/Daerah 4 : Pasir Halus
Jumlah Jumlah Jumlah
Tertahan Tertahan Lolos
Kumulatif Kumulatif
(%) (%)

Kesimpulan :
Pasir termasuk Gradasi /Zone 1 : Pasir Kasar
AGREGAT KASAR
CONTOH HASIL ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR
Persentase Persentase
Ukuran Berat Persentase
Tertahan Lolos
Saringan Tertahan Tertahan
Kumulatif Kumulatif
(mm) (gr) % % %
50.00 0.00 0.000 - 100.000
37.50 0.00 0.000 0.00 100.000
25.00 91.45 9.145 - 90.855
19.00 310.35 31.035 40.180 59.820
12.50 413.85 41.385 - 18.435
9.50 131.85 13.185 94.750 5.250
4.75 40.65 4.065 98.815 1.185
2.36 0.00 0.000 98.815 1.185
1.18 0.00 0.000 98.815 1.185
0.60 0.00 0.000 98.815 1.185
0.30 0.00 0.000 98.815 1.19
0.15 0.00 0.000 98.815 1.19
0.00 11.85 1.185 - -
1000 100 727.820

727.82
Modulus Kehalusan : = 7.278
100
ΦMAK 10 mm ΦMAK 20 mm

KESIMPULAN :
DIAMETER MAKSIMUM
AGREGAT KASAR
(ΦMAK 40 mm )

ΦMAK 40 mm
HUBUNGAN JENIS DAN UKURAN UKURAN AGREGAT
MAKSIMUM AGREGAT KASAR TERHADAP
KEBUTUHAN AIR / M3 BETON
40 40

Ukuran Batu Pecah Batu tak Pecah


Agregat
10 10
20 20
10 10
10 250 > 225

 Kebutuhan air semakin berkurang


20 225 > 195 bila ukuran diameter maksimum
agregat kasar semakin besar
40 205 > 175  Kebutuhan air batu pecah > batu tak
pecah
Persentase pasir thd kadar agregat total :

HATI-HATI

52 Pasir Zone I
Pasir = 52 %
Agegat Kasar = 48 %

24 Pasir Zone IV
Pasir = 24 %
Agegat Kasar = 76 %

Kesimpulan : Untuk beton dengan faktor air semen yang sama =0,60, bila
pasir yang digunakan semakin halus, maka persentase agregat halus
semakin berkurang sebaliknya persentase agregat kasar semakin besar
Sifat Fisik Agregat
Specific Gravity
Perbandingan massa bahan terhadap massa air.
Didalam keadaan ini agregat dapat menyerap air lebih
banyak dan masih tampak kering pada permukaan.
Porositas dan absorbsi
Porositas, dan absorbsi agregat mempengaruhi daya
lekat antara agregat dan pasta semen, stabilitas kimia,
daya tahan terhadap abrasi
KANDUNGAN AIR AGREGAT
 Kering oven, yaitu kondisi dimana rongga-rongga agregat
tidak mengandung air sama sekali (kering kerontang),
sehingga dapat menyerap air dalam campuran beton
secara maksimal.
 Kering udara, yaitu kondisi agregat yang kering permukaan
namun mengandung sedikit air dirongga-rongganya.
Agregat ini juga dapat menyerap air didalam campuran
walaupun tidak dengan kapasitas penuh, sehingga jika
tidak diperhitungkan akan mengubah perbandingan air-
semen dalam campuran
 Jenuh air dengan Permukaan Kering, Saturated Surface
Dry (SSD), yaitu kondisi agregat yang permukaannya
kering, namun semua rongganya terisi air. Agregat
dengan kondisi ini tidak akan menyerap ataupun
menyumbangkan air ke dalam campuran
 Lembab (Basah), yaitu kondisi agregat dengan kandungan
air yang berlebihan pada permukaannya. Agregat dengan
kondisi ini akan menyumbangkan air kedalam campuran
sehinggga jika tidak diperhitungkan akan merubah nilai
perbandingan air-semen didalam campuran.
PENGARUH LUMPUR PADA AGREGAT

• Lumpur/debu termasuk material yg lebih halus dari semen


menyebabkan penggunaan air dalam campuran beton
semakin meningkat.
• Lumpur tidak dapat menjadi satu dengan semen sehingga
menghalangi penggabungan antara semen dengan agregat.
• Lumpur dapan menyelimuti permukaan agregat (pasir/kerikil),
kandungan lumpur yang berlebihan pada agregat akan
mengurangi daya lekat agregat dengan pasta semen.
• Pada akhirnya kekuatan tekan beton akan berkurang karena
terganggunya daya lekat agregat dengan pasta semen.
Mekanisme Lekatan (Bond)
Antara Agregat dan Pasta Semen

Kekuatan
Kekuatan ini tergantung pada ikatan antara pasta
semen dan agregat tersebut. Agregat yang kuat
tidak serta merta membuat beton yang kuat,
namun untuk membuat beton yang kuat
membutuhkan agregat yang baik dan kuat.
Mekanisme Lekatan (Bond)
Antara Agregat dan Pasta Semen

Ikatan fisik,
Agregat dengan permukaan yang kasar dapat
mengembangkan ikatan yang baik dengan pasta
semen
Ikatan kimia, yaitu untuk agregat yang mengandung
silika dapat mengikat dengan pasta semen secara
kimiawi
Mekanisme Lekatan (Bond)
Antara Agregat dan Pasta Semen

Toughness (Kekerasan) :
didefinisakan sebagai daya tahan agregat terhadap
kehancuran akibat beban
Hardness :
adalah daya tahan agregat terhadap keausan, merupakan
sifat penting bagi beton yang digunakan untuk jalan atau
permukaan lantai yang harus memikul lalu lintas berat
UJI KEKERASAN/KEAUSAN /ABRASI
 Penting karena dalam pembuatan beton
agregat mengalami benturan yang keras dalam
mixer, demikian juga harus menerima gesekan
pada saat pemadatan.
 Agregat harus dapat menahan pengausan,
pemecahan degradasi (penurunan mutu) serta
disintegrasi (penguraian).
 Ketahanan agregat terhadap pengausan dapat
ditentukan dengan menggunakan “Mesin MESIN LOS ANGELES
Pengaus Los Angeles” (Mesin Vibrasi).
https://www.youtube.com/watch?v=YqthILRTkAs
Persyaratan Agregat Halus – PBI 71

 Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat.


 Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu banyak.
 Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras
 Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji
dengan test ayakan ISO
- Sisa di atas ayakan 4 mm minimum 2 % berat
- Sisa di atas ayakan 1 mm minimum 10 % berat
- Sisa di atas ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat
 Tidak boleh menggunakan pasir laut
 Batasan susunan klasifikasi butir agregat halus seperti pada
grafik susunan butir zone 1 hingga zone 4
DISKUSI
DISKUSI :
apakah PERBEDAAN ???
DISKUSI
DISKUSI

Ukuran maksimum agregat mempengaruhi


kemampuan kerja dan kekuatan beton.
Hal ini juga mempengaruhi kebutuhan air
untuk mendapatkan workability tertentu dan
kandungan agregat halus yang dibutuhkan
untuk mencapai campuran yang kohesif.
DISKUSI
DISKUSI

Untuk campuran beton, agregat terdiri atas


agregat halus dan agregat kasar.

Apa pengaruh aggregat terhadap sifat beton


segar maupun untuk beton yang telah
mengeras apabila kita tidak melakukan
distribusi gradasi butiran yang baik?
DISKUSI

Agregat merupakan bahan pembentuk beton


yang mempunyai komposisi yang paling
besar dalam struktur beton yang telah
mengeras.
Jelaskan sifat dan karakteristik agregat yang
baik untuk bisa menghasilkan beton dengan
kekuatan optimal.
DISKUSI

Untuk apakah dilakukan pemeriksaan


“analisa saringan“ (sieve analysis) dari
agregat pembentuk beton?
DISKUSI
APA HUBUNGAN BENTUK AGREGAT DENGAN SIFAT BETON ?

Tekstur permukaan mengkilap mempunyai kelecakan yang


lebih baik, namun permukaan yang kasar lekatannya lebih
baik.
Mengapa....?
Semakin kasar permukaan agregat semakin tinggi
kebutuhan air.
Mengapa....?
DISKUSI
DISKUSI
SELIMUT BETON DISKUSI
35 mm
35 mm

35 mm

BALOK

35 mm
DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai