TEKNOLOGI BAHAN
AGREGAT
POKOK BAHASAN
Jenis-jenis Agregat
Sifat-Sifat Agregat
Persyaratan Agregat
Pengujian Agregat
• Kekuatan beton sangat bergantung pada banyak faktor :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BETON
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU BETON
PERSENTASE KOMPOSISI
AGREGAT
Agregat adalah bahan yang dibentuk oleh kumpulan unit atau
partikel menjadi satu massa mulai dari ukuran < 0,1 mm
hingga > 50 mm. Agregat berfungsi sebagai pengisi, bersama
dengan bahan pengikat, membentuk suatu massa yang keras, padat
bersatu, disebut beton
DISKUSI
Dengan komposisi agregat semaksimal mungkin akan diperoleh
harga beton yang lebih murah.
Dulu agregat diangap sebagai material pasif yang berperan
sebagai bahan pengisi,
Kini disadari adanya kontribusi positif agregat pada sifat beton
seperti stabilitas volume, ketahanan abrasi, durability, kepadatan,
modulus elastisitas, dsb.
75% volume beton terdiri dari agregat maka pengetahuan tentang
batuan mutlak diperlukan. Sifat dan karakteristik agregat sangat
menentukan kualitas akhir beton yang dikerjakan.
DISKUSI PENGARUH AGREGAT
Mengontrol workability
Menghemat penggunaan Semen Portland
Mencapai susunan yang padat pada beton.
Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton
Mengurangi susut beton
https://civiljungle.com/coarse-aggregate/
KLASIFIKASI AGREGAT
Berdasarkan ASTM C-33, agregat dibagi atas dua kelompok, yaitu:
Agregat
(ASTM C-33)
Batas bawah ukuran pasir =
Halus 0.075 mm (no. 200) Batas atas
ukuran pasir = 4.75 mm (no. 4)
AGREGAT HALUS
AGREGAT KASAR
Samples of the three types of coarse aggregates employed in the investigation:
(a) river gravel aggregate; (b) crushed limestone aggregate; (c) recycled concrete
aggregate (RCA)
KERIKIL
/KORAL
BATU PECAH
DISKUSI CARA MENILAI AGREGAT
PENILAIAN COCOK TIDAKNYA AGREGAT
MEMPERHATIKAN :
SUMBERNYA
BERAT/KEPADATAN
BENTUK
TEKSTUR
GRADASI
UKURAN BUTIR
SIFAT FISIK
SIFATSIFAT LAIN AGREGAT
MEKANISME LEKATAN
KEKERASAN/KEAUSAN
AGREGAT RINGAN
Kepadatan/Bobot isi egregat 750-1200 kg/m3.
Agregat ringan, dapat diperoleh dari alam seperti batu apung,
maupun melalui proses buatan seperti expanded clay, expanded
slate, klinker dll.
Dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti pengurangan bobot
terutama untuk bangunan yang bertingkat tinggi.
Bangunan dengan berat massa yang rendah memiliki keamanan
yang relatif baik terhadap gaya lateral gempa.
selain itu agregat ringan juga dimaksud sebagai unsur penahan
termal dan penahan api.
Karena bobotnya yang ringan dan mempunyai kemampuan
menyerap air besar, penakaran dilakukan berdasarkan volume.
AGREGAT NORMAL
• Pada umumnya agregat normal yang banyak digunakan pada
pekerjaan beton normal dengan kepadatan berkisar 1200-2800
kg/m3.
• Agregat mormal diperoleh dari hasil pemecahan maupun alami
harus dicuci terlebih dahulu dari pengaruh unsur-unsur yang
merugikan sebelum digunakan.
AGREGAT BERAT
• Kadang-kadang untuk satu jenis pekerjaan diperlukan massa yang
besar seperti pada bendungan, atau untuk memenuhi persyaratan
ketahanan terhadap radiasi. Untuk itu pekerjaan tersebut diperlukan
agregat dengan berat jenis yang tinggi.
Angular
31
DISKUSI AGREGAT MENURUT BENTUKNYA
Mengkilap (Glassy)
Rata
Berbutir (Granular)
Kasar
Sarang Tawon (Honey Comb)
DISKUSI
DISKUSI AGREGAT MENURUT TEKSTURNYA
TEKNOLOGI BAHAN
AGREGAT-2
ANALISA SARINGAN
Celah
Jika salah satu atau lebih dari ukuran butir atau fraksi pada
satu set ayakan tidak ada, maka grafik gradasi akan menunjukan
garis horizontal dalam grafiknya.
Untuk mendapatkan penyebaran gradasi yang baik, dapat
dilakukan pencampuran dengan agregat bergradasi seragam pada
ukuran butir yang tidak dimiliki agregat bergradasi sela, sehingga
diperoleh campuran bergradasi menerus yang baik.
PENGARUH GRADASI AGREGAT
Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan
erat dengan besarnya luas permukaan agregat,
banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam
beton
Gradasi yang baik akan memberikan tingkat optimal
untuk mendapatkan density dan kekuatan beton
maksimum
Perlu ditetapkan batas-batas susunan besar butir yang
baik untuk beton
PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS
51
100
90
80
JENIS GRADASI
70 Atas
60 Bawah
50 Gradasi
40 Gabungan
30 Gradasi Menerus
20
10
0
100
90
80
70
60
50
Gradasi Senjang 30
40
20
10
00.01 0.1 1 10 100
diam eter saringan (m m )
Kesimpulan :
Pasir termasuk Gradasi /Zone 1 : Pasir Kasar
AGREGAT KASAR
CONTOH HASIL ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR
Persentase Persentase
Ukuran Berat Persentase
Tertahan Lolos
Saringan Tertahan Tertahan
Kumulatif Kumulatif
(mm) (gr) % % %
50.00 0.00 0.000 - 100.000
37.50 0.00 0.000 0.00 100.000
25.00 91.45 9.145 - 90.855
19.00 310.35 31.035 40.180 59.820
12.50 413.85 41.385 - 18.435
9.50 131.85 13.185 94.750 5.250
4.75 40.65 4.065 98.815 1.185
2.36 0.00 0.000 98.815 1.185
1.18 0.00 0.000 98.815 1.185
0.60 0.00 0.000 98.815 1.185
0.30 0.00 0.000 98.815 1.19
0.15 0.00 0.000 98.815 1.19
0.00 11.85 1.185 - -
1000 100 727.820
727.82
Modulus Kehalusan : = 7.278
100
ΦMAK 10 mm ΦMAK 20 mm
KESIMPULAN :
DIAMETER MAKSIMUM
AGREGAT KASAR
(ΦMAK 40 mm )
ΦMAK 40 mm
HUBUNGAN JENIS DAN UKURAN UKURAN AGREGAT
MAKSIMUM AGREGAT KASAR TERHADAP
KEBUTUHAN AIR / M3 BETON
40 40
HATI-HATI
52 Pasir Zone I
Pasir = 52 %
Agegat Kasar = 48 %
24 Pasir Zone IV
Pasir = 24 %
Agegat Kasar = 76 %
Kesimpulan : Untuk beton dengan faktor air semen yang sama =0,60, bila
pasir yang digunakan semakin halus, maka persentase agregat halus
semakin berkurang sebaliknya persentase agregat kasar semakin besar
Sifat Fisik Agregat
Specific Gravity
Perbandingan massa bahan terhadap massa air.
Didalam keadaan ini agregat dapat menyerap air lebih
banyak dan masih tampak kering pada permukaan.
Porositas dan absorbsi
Porositas, dan absorbsi agregat mempengaruhi daya
lekat antara agregat dan pasta semen, stabilitas kimia,
daya tahan terhadap abrasi
KANDUNGAN AIR AGREGAT
Kering oven, yaitu kondisi dimana rongga-rongga agregat
tidak mengandung air sama sekali (kering kerontang),
sehingga dapat menyerap air dalam campuran beton
secara maksimal.
Kering udara, yaitu kondisi agregat yang kering permukaan
namun mengandung sedikit air dirongga-rongganya.
Agregat ini juga dapat menyerap air didalam campuran
walaupun tidak dengan kapasitas penuh, sehingga jika
tidak diperhitungkan akan mengubah perbandingan air-
semen dalam campuran
Jenuh air dengan Permukaan Kering, Saturated Surface
Dry (SSD), yaitu kondisi agregat yang permukaannya
kering, namun semua rongganya terisi air. Agregat
dengan kondisi ini tidak akan menyerap ataupun
menyumbangkan air ke dalam campuran
Lembab (Basah), yaitu kondisi agregat dengan kandungan
air yang berlebihan pada permukaannya. Agregat dengan
kondisi ini akan menyumbangkan air kedalam campuran
sehinggga jika tidak diperhitungkan akan merubah nilai
perbandingan air-semen didalam campuran.
PENGARUH LUMPUR PADA AGREGAT
Kekuatan
Kekuatan ini tergantung pada ikatan antara pasta
semen dan agregat tersebut. Agregat yang kuat
tidak serta merta membuat beton yang kuat,
namun untuk membuat beton yang kuat
membutuhkan agregat yang baik dan kuat.
Mekanisme Lekatan (Bond)
Antara Agregat dan Pasta Semen
Ikatan fisik,
Agregat dengan permukaan yang kasar dapat
mengembangkan ikatan yang baik dengan pasta
semen
Ikatan kimia, yaitu untuk agregat yang mengandung
silika dapat mengikat dengan pasta semen secara
kimiawi
Mekanisme Lekatan (Bond)
Antara Agregat dan Pasta Semen
Toughness (Kekerasan) :
didefinisakan sebagai daya tahan agregat terhadap
kehancuran akibat beban
Hardness :
adalah daya tahan agregat terhadap keausan, merupakan
sifat penting bagi beton yang digunakan untuk jalan atau
permukaan lantai yang harus memikul lalu lintas berat
UJI KEKERASAN/KEAUSAN /ABRASI
Penting karena dalam pembuatan beton
agregat mengalami benturan yang keras dalam
mixer, demikian juga harus menerima gesekan
pada saat pemadatan.
Agregat harus dapat menahan pengausan,
pemecahan degradasi (penurunan mutu) serta
disintegrasi (penguraian).
Ketahanan agregat terhadap pengausan dapat
ditentukan dengan menggunakan “Mesin MESIN LOS ANGELES
Pengaus Los Angeles” (Mesin Vibrasi).
https://www.youtube.com/watch?v=YqthILRTkAs
Persyaratan Agregat Halus – PBI 71
35 mm
BALOK
35 mm
DISKUSI