Anda di halaman 1dari 5

Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus jenis baru

yang belum perhan teridentifikasi pada manusia.


Virus ini menyebabkan penyakit saluran pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk,
demam, dan pada kasus yang lebih serius, pneumonia. Anda dapat mencegahnya dengan mencuci
tangan secara rutin dan menghindari menyentuh wajah.
Penyebaran utama coronavirus baru ini adalah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi saat
mereka batuk atau bersin, atau melalui kontak dengan tetesan air liur atau cairan/ lendir hidung
orang yang terinfeksi.

Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit coronavirus (COVID-19).

Cara-cara pencegahan yang terbaik:


Mencuci tangan secara rutin dengan gel pembersih berbasis alkohol atau sabun dan bilas dengan
air
Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau batuk dan bersin pada bagian dalam siku
Hindari interaksi fisik (1 meter atau 3 kaki) dengan siapa pun yang memiliki gejala batuk pilek atau
flu
Sejak wabah virus corona mulai melanda Indonesia awal Maret 2020 lalu, informasi yang tidak
benar banyak tersebar di Facebook. Untuk menanggulanginya, raksasa teknologi asal Menlo Park,
AS, itu mulai menyediakan informasi edukasi seputar Covid-19 di beranda Facebook dan kolom
pencariannya. Lihat Foto Pesan Pop Up yang muncul dalam beranda Facebook terkait virus
corona(KOMPAS/Reska K. Nistanto) Dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/4/2020), pihak
Facebook mengatakan bahwa hal ini  dilakukan untuk membantu menghilangkan dan mengurangi
informasi palsu terkait virus corona di Facebook, Whatsapp dan Instagram.

KEHADIRAN virus corona akhir-akhir ini menjadikan masyarakat seluruh dunia


khawatir. Hal ini disebabkan karena jumlah korban terpapar virus corona semakin
meningkat, sehingga muncul berbagai cara untuk melakukan antisipasi menghindari
serangan virus corona.

Mulai dari menggunakan masker, tidak berpergian jauh, mencucui tangan, dan
menjaga pola makan. Karena, pasalnya virus corona ini merupkan virus yang
dapat mematikan mamun juga dapat diantisipasi serta disembuhkan.

Jika melihat dari kacamata kesehatan, bahwa penyebab terjadinya virus corona
merupakan jenis virus baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini
ditemukan di kota Wuhan China akhir Desember 2019. Virus corona ini bisa
menyebabkan infeksi sistem pernapasan manusia. Biasanya gejala manusia
yang terkena virus corona, yakni demam, batuk, dan sesak napas.

Virus Corona bisa dicegah dengan beberapa cara. Dengan pola hidup sehat,
mencuci tangan di air yang mengalir dengan sabun, mengurangi bersentuhan
atau kontak fisik terhafap pihak pihak yang berpotemsi saat berinteraksi di
tempat umum.

Di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang telah bersiap siaga menghadapi


wabah tersebut. Terlebih Presiden Joko Widodo telah memberitahukan ada
warganya yang positif terinfeksi Virus Corona 

Lantaran Indonesia termasuk negara yang cukup berisiko menjadi tempat


penyebaran virus corona. Sebab, memiliki banyak pintu masuk bagi pendatang
dari luar negeri. Karena itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan
terhadap penularan virus corona.

Mari bersama cegah penyebaran virus Corona Dengan Cuci Tangan Dan
Konsumsi Asupan Sehat Demi Imunitas Tubuh yang Kuat Hadapi Wabah Virus
Corona.

Dengan demikian masyarakat khususnya Warganet harus tetap cerdas, dengan


menjadi warganet yang tidak mudah dirasuki oleh konten disinformasi alias hoax
terkait wabah Corona serta memberi contoh pola hidup sehat. Sehingga hal
tersebut dapat menciptakan kondusifitas di lingkungan masyarakat. Terlebih
pemerintah saat ini sedang berupaya mengantisipasi bertambahnya korban yang
terjerat wabah virus Corona secara cepat dan profesional. Ayo kita kita gotong
royong bantu penanganan virus corona.
 Virus Corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 masih menjadi momok
menakutkan di seluruh dunia. Hal itu disebabkan penyebaran COVID-19 yang sangat
cepat.

Penyebaran yang sudah global membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah
menyematkan wabah COVID-19 ini sebagai pandemi. Meski begitu, masyarakat diminta
tetap santai dan jangan terlalu panik terkait kondisi tersebut.

Himbauan pun diberikan berbagai pihak agar penyakit COVID-19 tidak semakin meluas.
Satu di antaranya ialah mengimbau agar tetap di rumah.

Tak hanya itu, masyarakat pun diminta melakukan upaya pencegahan seperti selalu
mencuci tangan, jaga jarak atau Physical Distancing, memakai masker hingga menjaga
kebersihan. Hal tersebut dilakukan agar korban COVID-19 tak semakin bertambah.

Di sisi lain, fenomena virus corona COVID-19 bisa menyebabkan gangguan kesehatan


mental sesorang. Kecemasan berlebihan akan terjadi karena takut terinfeksi irus corona
SARS-CoV-2.

Lantas, bagaimana cara mengatasi rasa ketakutan yang berlebihan di tengah


pandemi virus corona COVID-19? Berikut ini Bola.com merangkumnya dari berbagai
sumber.

Tanda-tanda Masalah Kesehatan Mental


Bersahabat dengan Rekan Kerja Bisa Cegah Stres (Syda Productions/Shutterstock)
Tanda-tanda masalah kesehatan mental yang dapat terjadi menurut CDC.

- Takut dan khawatir tentang kesehatan Anda sendiri.

- Perubahan pola tidur atau makan.

- Kesulitan tidur atau berkonsentrasi.

- Memburuknya masalah kesehatan kronis.

- Peningkatan penggunaan alkohol, tembakau, atau obat-obatan lainnya.

3 dari 4 halaman
Tips Menjaga Kesehatan Mental
ilustrasi kesehatan mental
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona, seperti dilansir ui.ac.id.

1. Memilah Sumber Informasi Terpecaya

Berbagai informasi seputar virus corona SARS-CoV-2 beredar di lini masa media sosial. Meski
banyak, informasi tersebut perlu dipilah-pilah dan lebih hati-hati karena bukan tidak mungkin berita
tersebut hoaks.

Jadi, pastikan selalu memantau info mengenai virus corona COVID-19 melalui sumber-sumber
terpercaya, seperti dari situs WHO, Kementerian Kesehatan RI, dan media terpercaya.

2. Gunakan Teknologi untuk Jalin Silaturahmi

Agar virus corona COVID-19 tak meluas, sebisa mungkin menghindari kontak fisik atau physical
distancing. Namun, hal tersebut jangan membuat hubungan Anda dengan orang terdekat menjadi
jauh.

Anda bisa memakai media sosial seperti Whatsapp, Instagram, Line, Telegram, Facebook Twitter dll
sebagai alternatif untuk tetap menjalin komunikasi. Tak hanya itu, media sosial tersebut juga bisa
dimanfaatkan sebagai komunikasi antar rekan kerja, bagi orang-orang yang melakukan sistem Work
from Home (WFH).

3. Tetap Aktif di Rumah

Saat berada di rumah, sebisa mungkin melakukan kegiatan yang membuat tubuh dan pikiran nyaman.
Hal tersebut penting, terutama bagi Anda yang sedang melakukan isolasi mandiri. Beberapa kegiatan
yang bisa dilakukan ialah menonton film, membaca buku, mendengarkan musik, dan mengakses
konten positif di media sosial.

Kemudian konsumsi makanan sehat dan seimbang serta minum air putih. Perhatikan durasi tidur dan
lakukan olahraga saat sudah bangun. Anda bisa melakukan gerakan olah tubuh seperti peregangan
otot, atur pernapasa, atau bermeditasi.

4. Terus Berkomunikasi dengan Keluarga


Bagi sebagian orang yang tinggal sendirian demi melakukan social distancing/physical
distancing dapat membuat seseoramh kesepian. Bagi Anda yang merasakan hal tersebut, cobalah
mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran perihal pandemi yang tengah dihadapi bersama orang-
orang tertentu yang paling dipercaya, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat.

Sementara, bagi keluarga yang mengisolasi diri dalam satu tempat tinggal, upayakan komunikasi
tetap terjaga. Bagi orang tua dianjurkan meluangkan waktu untuk berbicara dengan anaknya tentang
pandemi corona dan memberikan rasa aman terhadap mereka.

5. Coba berempati dan tidak mendiskriminasi

Kita tidak perlu mengaitkan virus ini dengan etnis atau negara tertentu. Jangan beri label pada orang
yang positif Covid-19 sebagai 'korban', mari sebut mereka 'pejuang' yang sedang berusaha sembuh.

Karena siapa saja bisa terinfeksi dan menyebarkan virus. Jadi, stop diskriminasi dan beri dukungan!

6. Tidak Panik dan Tetap Waspada

Menghadapi wabah corona tanpa terpancing kepanikan maupun ketakutan, niscaya dapat membantu
menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah krisis kesehatan global ini. Pengaruhnya pun tak hanya
baik untuk Anda pribadi, tapi juga orang-orang di sekitar.

Anda mungkin juga menyukai