Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat

(Departemen Pendidikan dan perpusatakaan, 2003: 62). Sebagaimana digariskan dalam

Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berkaitan dengan pendidikan, belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap menurut Winkel (dalam

Purwanto, 2008: 13). Namun hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan disekolah.

Berdasarkan observasi peneliti dalam pembelajaran yang sekarang ini dilakukan oleh

guru kelas VI SDN Argasari I menggunakan metode ceramah dan strategi pembelajaran

langsung. Menurut Sanjaya (2006:147) metode ceramah dapat diartikan sebagai cara

menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada

sekelompok siswa dan Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang

banyak diarahkan oleh guru (Ngalimun, 2012: 10).

Menurut Direktorat PLP (dalam Amri, 2013:2) pembelajaran di tingkat sekolah dasar

1
text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan

menggunakan metode ceramah dan strategi pembelelajaran langsung maka pembelajaran

konsep yang diterima siswa cenderung abstrak, sehingga konsep-konsep akademik

kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih

kurang memperhatikan kemmapuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak

melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai

akibat motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung

menghafal dan mekanistis. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Begitu

juga seperti data yang diperoleh peneliti pada materi Tema 6 (menuju masyarakat

sejahtera) Subtema 1 (masyarakat peduli lingkungan) siswa kelas VI Tahun Ajaran

2019/2020 bahwa terdapat 10 siswa yang sudah mencapai KKM dan terdapat 16 siswa

yang belum mencapai KKM. SDN Argasari I memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) untuk semua mata pelajaran sebesar 75 dari skala 100. Hal ini berati bahwa

masih ada 60% siswa yang belum mencapai KKM pada Tema 6 (menuju masyarakat

sejahtera).

Pendekatan saintifik sebagai proses kegiatan pembelajaran dari penerapan


Kurikulum 2013 belum berfungsi dengan maksimal, sehingga menyebabkan
rendahnya ketuntasan yang belum mencapai persentase minimal KKM yang
ditentukan oleh sekolah. Diperlukan model pembelajaran yang berpotensi untuk
menerapkan pendekatan saintifik dalam meningkatkan kompetensi hasil belajar.
Model pembelajaran yang akan diterapkan dipilih model problem solving.
Setelah tindakan pembelajaran dilakukan, diharapkan rata-rata tingkat
keterampilan saintifik siswa pada kegiatan pembelajaran dapat mencapai
kompetensi yang lebih baik, dengan jumlah siswa yang sudah mencapai
ketuntasan belajar minimal meningkat, sehingga penelitian ini berjudul “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Tema Menuju Masyarakat Sejahtera Menggunakan
Model Problem Solving Pada Siswa Kelas 6 SDN Argasari I Tahun 2019-2020”

2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dijadikan fokus penelitian
adalah Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Menuju Masyarakat Sejahtera
Menggunakan Model Problem Solving yang selama ini dianggap sulit oleh
siswa.
Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan masalah
diperinci sebagai berikut :
a. Bagaimanakah penerapan problem solving melalui pendekatan saintifik
dalam meningkatkan hasil belajar muatan IPA Tema 1 (menuju
masyarakat sejahtera)
b. Apakah hasil belajar muatan IPA Tema 1 (menuju masyarakat
sejahtera) dapat ditingkatkan dengan penerapan problem solving melalui
pendekatan saintifik?

C. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui penerapan problem solving melalui pendekatan
saintifik dalam meningkatkan hasil belajar muatan IPA Tema 1
(menuju masyarakat sejahtera)
b. Ingin mengetahui hasil belajar muatan IPA Tema 1 (menuju masyarakat
sejahtera) dapat ditingkatkan dengan penerapan problem solving melalui
pendekatan saintifik?
D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak


diantaranya adalah bagi peneliti, siswa, guru, sekolah, dan dunia pengetahuan

a. Bagi siswa
Manfaat penelitian bagi siswa adalah a) pemahaman , penghayatan, dan
pelaksanaan sikap menghargai melalui pembelajaran di SD meningkat, b)
siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dengan
metode yang digunakan

3
b. Bagi guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah a) guru mendapat tambahan
wawasan tentang strategi yang cocok untuk pembelajaran bagi siswa
dengan pemahaman, penghayatan, dan pelaksanaan sikap menghargai
yang meningkat, b) guru mendapat inspirasi untuk membuat pembelajaran
dengan strategi lain agar pembelajaran dikelas semakin meningkat
c. Bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah sekolah bisa mendapatkan
sumbangan positif bagi kemajuan sekolah karena guru mendapat wawasan
yang lebih banyak tentang model dan pendekatan pembelajaran yang dapat
diterapka dikelas dan meningkatkan prestasi sekolah untuk meningkatkan
pemahaman, penghayatan, dan pelaksanaan dalam belajar.
d. Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah a) peneliti dapat memiliki
pengalaman dalam melakukan penelitian sehingga dapat termotivasi
mengembangkan penelitian tindakan kelas yang lain, b) peneliti dapat
mengetahui cara meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan
pelaksanaan dalam pembelajaran, c) peneliti dapat menambah wawasan
tentang strategi yang digunakan untuk meningkatkan sikap menghargai
siswa

4
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teoritis

1. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan yang


berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan anak. Pembelajaran ini berangkat dari teori pembelajaran
yang menolak proses latihan/ hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan
pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori belajar ini dimotori
oleh para tokoh psikologi Gestalt, (termasuk teori Piaget) yang
menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan
menekankan juga pentingnya program pembelajaran yang berorientasi
pada kebutuhan perkembangan anak. Dampak dari penerapan
pembelajaran tematik diketahui dengan melakukan evaluasi secara
terpadu selama pembelajaran berlangsung. Tujuan evaluasi yang
dilakukan untuk mengetahui perolehan hasil belajar siswa selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar mengacu pada segala
sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan (Hernawan, 2007: 10.20). Jenis-jenis hasil
belajar menurut Bloom (dalam Hernawan, 2007: 10.29) antara lain:

1. Kognitif, yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan pengembangan


kemampuan otak dan penalaran siswa,
2. Afektif, yaitu hasil belajar mengacu pada sikap dan nilai yang
diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran
3. Psikomotor, yaitu hasil belajar yang mengacu pada kemampuan
bertindak.
2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013


adalah untuk penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu
bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi, yaitu dengan
pendekatan saintifik.

5
Pendekatan saintifik meliputi: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata
pelajaran. Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan saintifik
(meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran) (Sudarwan,
2013). Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan
pendekatan saintifik (McCollum, 2009), yaitu:
1. Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder),
2. Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
3. Melakukan analisis ( Push for analysis) dan
4. Berkomunikasi (Require communication) (Sudarwan, 2013).

3. Model Problem Solving

Dalam penelitian ini pembelajaran tematik dengan pendekatan


saintifik menggunakan model Problem Solving. Model problem solving
atau sering juga disebut dengan nama Model Pemecahan Masalah
merupakan suatu cara mengajar yang merangsang seseorang untuk
menganalisa dan melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi
di mana masalah itu berada, atas inisiatif sendiri. Dalam hal ini masalah
didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin belum dikenal cara
penyelesainnya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan
cara penyelesaian (menemukan pola, aturan atau alogaritma).
Penyelesaian masalah menurut David Johnson dan Johnson dapat
dilakukan melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan
sebagai berikut (W.Gulo 2002: 117):
1. Mendifinisikan Masalah
2. Mendiagnosis Masalah
3. Merumuskan Alternatif Strategi
4. Menentukan dan Menerapkan Strategi
5. Mengevaluasi Keberhasilan Strategi

6
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah –
langkah yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan
pembelajaran problem solving sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah
kemampuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah.
2. Menelaah masalah
Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah
menganalisis dan merinci masalah yang diteliti dari berbagai sudut.
3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian
hipotesis. Menghimpun dan mengelompokkan data adalah
memperagakan data dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-lain
sebagai bahan pembuktian hipotesis.
4. Pembuktian hipotesis
Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah
kecakapan menelaah dan membahas data yang telah terkumpul.
5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan
6. Dalam menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan
kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan membuat alternatif
pemecahan, memilih alternatif pemecahan dan keterampilan
mengambil keputusan.
7. Penerapan problem solving dengan kemampuan saintifik sesuai
standar proses dapat mendorong kemampuan siswa untuk
menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok,
karena pada kurikulum 2013 pada tataran proses pembelajaran
memperkuat pendekatan ilmiah atau saintifik tematik terpadu dan
tematik dalam suatu mapel akan mengupayakan agar guru mampu
menerapkan pembelajaran berbasis penyingkapan atau penelitian
yang dapat memecahkan sebuah permasalahan, sejak dari kegiatan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian hasil pembelajaran, pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga

7
siswa dapat dengan kompeten menerapkan pendekatan saintifik
untuk menjawab persoalan dari materi pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran


problem solving melalui pendekatan saintifik dalam pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar siswa kelas 6 SDN Argasari 1 Kecamatan Talaga Kabupaten
Majalengka pada tema 6(Menuju Masyarakat Sejahtera).

4. Hipotesis

Rumusan hipotesis penelitian ini adalah penerapan problem


solving melalui pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil belajar
muatan IPA Tema Menuju Masyarakat Sejahtera pada siswa kelas 6
SDN Argasari 1 Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka Tahun
Pelajaran 2019 / 2020. Dilakukan dengan cara menyajikan persoalan
sehingga siswa mampu mengidentifikasi masalah, memperjelas dan
membatasi masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan
informasi, dan menguji hipotesis dan membuat simpulan dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada setiap kegiatan yang
dilakukannya baik secara individu atau berkelompok dan selanjutnya
mempersentasikan hasil belajarnya sesuai dengan materi muatan IPA
Tema Menuju Masyarakat Sejahtera.

8
BAB III
METODOLOGI PENELTTIAN

A. Seting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelian direncanakan pada hari Senin tanggal 03 Pebruari 2020
untuk siklus 1 dan siklus 2 pada hari Sabtu tanggal 08 Pebruari 2020

2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas VI SD Negeri Argasari I Kecamatan
Talaga Kabupaten Majalengka, yang merupakan objek Penelitian.

3. Alasan Penelitian Dilakukan di Tempat itu


Sesuai dengan dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) antara lain bahwa penelitian dilakukan dalam upaya menyelesaikan
masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau
permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa. Berdasar
dari uraian yang dipaparkan pada latar belakang alasan mengapa penelitian
dilakukan di kelas VI, karena siswa kelas VI itulah yang mempunyai
masalah dalam Penguasaan dan peningkatan pembelajaran tema 1 Menuju
Masyarakat Sejahtera

B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD Negeri
Argasari I Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka sebanyak 26 orang yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 18 orang dan perempuan sebanyak 8 orang.

C. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan keluhan guru
dalam proses Pembelajaran tentang penerapan Model pembelajaran, dari hasil
ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 62,40 ketika ditanyakan
pada siswa ternyata hampir 60% siswa menjawab kesulitan.

9
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.
a. Teknik Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan
sebagai perangkat pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi
antara lain:
1) Observasi terhadap rencana pembelajaran.
2) Observasi terhadap proses pembelajaran.
3) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan
tindakan.
b. Teknik Tes
Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan lembar soal.
b. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Butir Soal tes sebanyak 10 nomor
2. Lembar Observasi, yaitu:
1) Observasi terhadap rencana pembelajaran.
2) Observasi terhadap proses pembelajaran.
3) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan
tindakan.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Data yang diperoleh dikatagorikan dan diklasifikasikan
berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan
sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.
Selanjutnya untuk menganalisis data, hasil tindakan yang dilakukan
penulis disajikan secara bertahap sesuai urutan siklus yang telah

10
dilaksanakan, adapun prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut
a. Seleksi Data
Data yang telah terkumpul dari hasil observasi selama kegiatan penelitian
maka diadakan penyeleksian data yang ada kaitannya dengan tujuan
penelitian.
b. Klasifikasi Data
Data yang terkumpul berdasarkan penyeleksian, diklasifikasikan
berdasarkan urutan logis untuk disajikan secara sistematis berdasarkan
urutan siklus.
c. Prosentase Data
Tahap akhir dari teknik analisis data, dilakukan prosentase data bagi data
yang telah terkumpul beradasarkan klasifikasi.

F. Indikator Kinerja
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil tes formatif yang hanya
memperoleh nilai rata-rata 62,40 Adapun hasil penelitian yang diharapkan
adalah siswa memperoleh nilai rata-rata 70,00

G. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri
dari planning, acting, monitoring, dan reflecting. Penelitian tindakan kelas ini
menggunakan model John Elliot yaitu setiap satu tindakan (acting) terdiri dari
beberapa step atau langkah (Depdikbud, 1999:32).
Adapun tahap tiap siklus ini adalah sebagai berikut :

11
Observasi awal
Hasil belajar siswa kelas VI
Sejumlah 29 siswa
Perlu mengefektifkan
Refleksi 1 penggunaan media audio
Siklus Terhadap hasil observasi visual
selama Rencana 1
rindakan I 1. Membuat renpel
1. Rencana Pembelajaran 2. Penyediaan alat
dengan menggunakan 3. Membuat instrumen
metoda demonstrasi 4. Lembar kerja siswa
2. KBM dengan 5. Alat evaluasi
menggunakan metoda
Tindakan 1
1. Melaksanakan
pembelajaran sesuai renpel
2. Evaluasi
Observasi
l. Penanaman konsep Rencana 2
2. Keefektifan penggunaan Perbaikan siklus 1 dan
metoda demonstrasi rencana siklus 2
1. Membuat renpel
Refleksi 2 2. Lembar kerja siswa
Terhadap hasil observasi 3. Alat evaluasi
Tindakan 2

Tindakan 2
Sesuai rencana
1. melaksanakan
pembelajaran sesuai renpel
Siklus 2. keefektifan penggunaan Rencana berikutnya jika
metoda demonstrasi diperlukan
3. Melaksanakan evaluasi
Observasi
l. Terhadap pelaksanaan
2. Penggunaan metoda
demonstrasi
3. Hasil evaluasi

12
BAB IV
ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal


1. Keadaan Siswa
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas
VI SD Negeri Argasari I pada semester II diperoleh data yaitu dari 26
siswa dikatagorikan pandai sebanyak 5 orang, katagori sedang sebanyak 5
orang, dan katagori kurang sebanyak 16 orang.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, siswa
kurang antusias dalam menghadapi pelajaran, hal ini salah satu
penyebabnya adalah guru tidak menggunakan model pembelajaran yang
tepat.

2. Kemampuan Siswa
Dalam kegiatan orientasi dan identifikasi masalah terlebih dahulu
dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan siswa (tes awal) tentang
Pembelajaran Tema 1 (Menuju Masyarakat Sejahtera. Adapun hasil yang
diperoleh dari tes awal adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Nilai Tes Awal Sebelum Tindakan Penelitian

No. Nama Siswa Nilai Prosentase Ket.


1. Ade Deni 70 70
2. Ade Syarif Hidayat 60 60
3. Ahmad Fauzi Yahya 50 50
4. Annisa 70 70
5. Candra Nur Holik 60 60
6. Cigita Naila Sari 50 50
7. Cleanov Gatsahaqqi 50 50
8. Dea Yulistia Zahra 70 70
9. Deyan Afriyansah 80 80
10. Diki Tirta Sukmana 50 50
11. Elsa Siliana 50 50
12. Erlando Isnawan 60 60

13
13. Febrian Satria Putra 80 80
14. Hisam Hidayat 50 50
15. Ikhsan Restu Ma'arif 50 50
16. Intan Lestari 70 70
17. Muhammad Abdul Faiz 70 70
18. Muhammad Agis Nurgani 90 90
19. Muhammad Asep Suhendar 90 90
20. Muhammad Reza Albarkah 40 40
21. Narra Aldi Pratamaputra 90 90
22. Nurul Mahmudah 60 60
23. Prida Nurjanah 60 60
24. Ramadani 50 50
25. Rofi Andrianto 50 50
26. Salwa Aulia Sarah 50 50
JUMLAH 1620 1620
RATA-RATA 62,31 62,31

Berdasarkan data hasil tes awal, maka direfleksi dari mulai


kegiatan awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

B. Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1


Tindakan Pembelajaran
Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan
Penerapan model problem solving melalui pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tema, dan siswa dalam kegiatan belajar akan dikelompokkan Menjadi 5
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 dan 6 orang, dengan tujuan agar
siswa dalarn kelompok memperoleh kesempatan yang lebih banyak dalam
melaksanakan kegiatan
1. Perencanaan
Untuk menjaring data dalam penelitian, maka langkah selanjutnya
membuat lembar observasi, antara lain:
1) Lembar observasi Rancangan Pembelajaran
2) Lembar observasi Pelaksanaan Pembelajaran
3) Lembar observasi Kemampuan Siswa pada pembelajaran Tema I
memalui model problem solving
Tindakan penelitian siklus 1 berdasarkan perencanaan tindakan
penelitian yang telah ditetapkan dan hasilnya disusun berdasarkan katagori

14
data dibawah ini :

2. Proses Pembelajaran
a. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada Siklus I meliputi kegiatan guru dalam
mengajar siswa dalam belajar dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Proses Pembelajaran Siklus I
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 Kegiatan Awal
• Guru mengawali kegiatan • Siswa memperhatikan
mengajar dengan mengkondisikan pembicaraan guru, semula banyak
siswa pada situasi belajar yang yang ngobrol
kondusif dengan melontarkan • Anak-anak kelihatan semakin pe-
kata-kata "anak-anak, sekarang nasaran ingin segera pelajaran
kita akan belajar Tema I Sub tema dimulai.
2 • Siswa menjawab pertanyaan guru
• Guru menyampaikan informasi dengan baik, meski ada beberapa
ten-tang materi yang akan orang yang kurang memperhatikan
diajarkan, termasuk guru, sehingga ketika diberi
menginformasikan belajar pertanyaan kebingungan
kelompok
• Guru memberikan apersepsi de-
ngan memberikan beberapa
pertanyaan yang ada hubungannya
dengan materi yang akan diajarkan
2 Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang konsep • Siswa memperhatikan penjelasan
Menuju Masyarakat Sejahtera guru meski ada beberapa orang
• Guru membagi siswa dalam 5 ke- siswa yang kurang
lompok, setiap kelompok terdiri memperhatikan, akan tetapi ketika
dari 5 dan 6 orang siswa. disuruh menjelaskan hampir
• Guru membagikan Lembar Kerja semua siswa memperhatikannya.
Siswa (LKS) untuk setiap • Siswa berkelompok berdasarkan
kelompok kelompoknya masing-masing
• Guru menyuruh setiap kelompok • Siswa menerima Lembar Kerja
untuk melaksanakan kegiatan Siswa.
kelompok • Siswa berkumpul masing-masing
• Guru membimbing siswa dalam kelompok
kerja kelompok • Setiap kelompok melaksanakan
• Guru membimbing siswa untuk kegiatan kelompok sesuai dengan
menyimpulkan materi pelajaran petunjuk yang ada pada LKS
• Setiap siswa sangat diberi
kesempatan untuk melaporkan
hasil kerja kelompoknya, dan
kelompok lain sebagai penanya.
• Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan pelajaran

15
3 Kegiatan Akhir
• Guru memberikan Lembar • Siswa mengerjakan soal yang
Evaluasi diberikan oleh guru
• Guru memberikan tindak lanjut
dengan memberikan Pekerjaan
Rumah

b. Hasil Observasi
1. Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi setelah
pembelajaran Tema 6 dengan menggunakan Model Pembelajaran,
maka tingkat pemahaman siswa dapat meningkat, tetapi masih ada
beberapa siswa yang masih salah menjawab soal salah satu
penyebabnya kurang memperhatikan lintasan yang lain dan ini
dijadikan bahan perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
Adapun nilai yang diperoleh siswa pada pembelajar siklus 1
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perolehan Nilai Pre-Tes dan Pos-Tes Pada Siklus I
Nilai Prosentase
No Nama Siswa Ket
Pre tes Pos Tes Pre tes Pos Tes
1. Ade Deni 80 95 80 95
2. Ade Syarif Hidayat 60 75 60 75
3. Ahmad Fauzi Yahya 60 75 60 75
4. Annisa 80 95 80 95
5. Candra Nur Holik 60 75 60 75
6. Cigita Naila Sari 60 75 60 75
7. Cleanov Gatsahaqqi 60 75 60 75
8. Dea Yulistia Zahra 80 95 80 95
9. Deyan Afriyansah 80 95 80 95
10. Diki Tirta Sukmana 70 95 70 95
11. Elsa Siliana 70 95 70 95
12. Erlando Isnawan 70 95 70 95
13. Febrian Satria Putra 80 95 80 95
14. Hisam Hidayat 60 75 60 75
15. Ikhsan Restu Ma'arif 60 75 60 75
16. Intan Lestari 90 95 90 95
17. Muhammad Abdul Faiz 90 95 90 95
Muhammad Agis
18. 90 95 90 95
Nurgani
19. Muhammad Asep 90 95 90 95

16
Suhendar
Muhammad Reza
20. 60 75 60 75
Albarkah
21. Narra Aldi Pratamaputra 90 95 90 95
22. Nurul Mahmudah 60 75 60 75
23. Prida Nurjanah 70 95 70 95
24. Ramadani 70 95 70 95
25. Rofi Andrianto 70 90 70 90
26. Salwa Aulia Sarah 60 75 60 75
Jumlah 1870 2265 1870 2265
Rata-rata 71,92 87,12 71,92 87,12

Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dilihat bahwa


pemahaman siswa tentang Tema 6 Sub tema 2 pada kegiatan pre tes
hanya memperoleh nilai rata-rata 71,92 dan setelah dilakukan
tindakan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model problem
solving, pemahaman siswa meningkat menjadi rata-rata 87,12. Untuk
selanjutnya mengetahui hasil observasi tentang rencana
pembelajaran, aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa
dalam belajar serta faktor pendukung dan penghambat proses
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Lembar Observasi Rencana Pembelajaran Siklus 1
Hasil Observasi
No. Aspek yang Diamati Ket
Ya Tidak
1 2 3 4 5
l. A. Tujuan Pembelajaran Umum
1) Tujuan Pembelajaran Umum sesuai √
dengan yang tercantum Kurikulum
2013 √
2) Mencantumkan Konpetensi Inti dan
Kompetensi Dasar √
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Indikator telah mengacu pada √
Kompetensi Dasar
2. Indikator terarah pada konsep perubahan √
benda
3. Indikator telah mencakup sikap spiritual,
pengetahuan dan keterampilan

17
C. Metoda
1. Indikator telah mengacu pada Konpetensi √
Dasar
2. Indikator terarah pada Tema 1 √
3. Indikator telah mencakup sikap spiritual,
pengetahuan dan keterampilan √
4. Menggunakan metoda tugas untuk kerja
kelompok √

D. Sumber
1. Menggunakan buku sumber berupa buku √
paket Tema 1 Kelas VI
2. Menggunakan diktat pengalaman guru √
3. Menggunakan sumber lain yang relevan √
E. Media
1. Media menunjang tujuan pembelajaran √
2. Media sesuai jumlah kebutuhan √
3. Media mudah digunakan √
4. Media menarik minat siswa √
2 Evaluasi
l. Prosedur evaluasi :
a. Diawal √
b. Diakhir √
2. Bentuk evaluasi :
a. Objektif √
b. Esei √
3. Jenis evaluasi :
a. Tulisan √
4. Soal
a. Sesuai dengan tujuan √
b. Sesuai kemampuan siswa √
c. Jumlah sesuai kebutuhan √

Tabe1 4.5
Lembar Observasi Aktifitas Guru dalam Mengajar Siklus 1
Hasil Observasi
No. Aspek yang Diamati Ket
Ya Tidak
Tahap Pelaksanaan
1 Kegiatan Awal
l. Mengkondisikan kelas pada situasi √
pembelajaran yang menyenangkan
2. Memotivasi belajar siswa dengan √
menginformasikan tentang materi
pelajaran yang akan diajarkan
3. Melakukan apersepsi mengarah pada √
materi yang akan diajarkan

18
2. Kegiatan inti dengan tahapan proses
Guru
(1) Guru memberi penjelasan tentang menuju
masyarakat sejahtera dengan
menggunakan Penerapan model problem √
solving melalui pendekatan saintifik
(2) Pembentukan kelompok belajar siswa
secara merata baik jumlah, kematnpuan, √
maupun jenis kelamin.
(3) Setiap kelompok diberi tuga yang sama √
antara lain perubahan benda
(4) Setiap kelompok melaporkan hasil
kerjanya Guru dan siswa rnembahas hasil √
kerja kelompok
(5) Guru membimbing siswa menyimpulkan √
materi yang dipelajari Siswa
3.
Kegiatan Akhir √
l. Melaksanakan evaluasi
2. Memberikan tindak lanjut dengan √
memberikan PR
Tabel 4.6
Refleksi Pembelajaran Siklus I

Masalah Pembelajaran Rencana Tindakan Selanjutnya


A. Kegiatan Guru a. Tiap siswa dalam kelompok diberi
Guru telah dapat melaksanakan tugas yang sama antara lain
prosedur pengajaran sesuai dengan melaksanakan praktek
skenario yang ada pada rencana b. Siswa dibimbing secara intensif
pembelajaran, meskipun masih secara individu, baik dalam
terlihat keraguan dan siswa yang kegiatan menjelaskan maupun
tidak aktif kurang mendapat dalam kerja kelompok
perhatian dari guru.
B. Kegiatan Siswa
Siswa secara umum tampak
memiliki minat belajar yang tinggi
dalam belajar, akan tetapi masih
perlu penjelasan guru dalam
Kelompok kerja kelompok

Hasil refleksi dari siklus I merupakan rekomendasi untuk siklus II


agar pembelajaran lebih baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun
kegiatan perencanaan untuk kegiatan pembelajaran siklus 2 antara lain
merefisi Rencana pembelajaran terutama dalam Proses Belajar Mengajar.

19
C. Deskripsi dan Pembahasan Siklus 2
Tindakan penelitian siklus 2 berdasarkan repleksi siklus 1, dan
hasilnya disusun berdasarkan katagori data dibawah ini :
1. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada siklus 2 meliputi kegiatan guru dalam
mengajar, dan siswa dalam belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7
Proses Pembelajaran Siklus 2
No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 Kegiatan Awal
• Guru mengawali kegiatan mengajar • Siswa memperhatikan
dengan mengkondisikan siswa pada pembicaraan guru, semula
situasi belajar yang kondusif, banyak yang ngobrol
• Guru menyampaikan informasi • Anak-anak kelihatan semakin
tentang materi yang akan diajarkan, penasaran ingin segera
termasuk menginformasikan belajar pelajaran dimulai.
kelompok
• Guru memberikan apersepsi dengan • Siswa menjawab pertanyaan
memberikan beberapa perkanyaan guru dengan baik, meski ada
yang ada hubungannya dengan beberapa orang yang kurang
materi yang akan diajarkan memperhatikan guru, sehingga
ketika diberi pertanyaan
kebingunganan
2 Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang konsep • Siswa memperhatikan
perubahan benda penjelasan guru meski ada
• Guru membagi siswa dalam 5 beberapa orang siswa yang
kelompok, setiap kelompok terdiri kurang memperhatikan, akan
dari 5 dan 6 orang siswa. tetapi ketika disuruh
• Guru membagikan Lembar Kerja menjelaskan hampir semua
Siswa ( LKS ) untuk setiap kelompok siswa memperhatikannya.
• Guru menyuruh setiap kelompok • Siswa berkelompok
untuk mengamati percobaan dan berdasarkan kelompoknya
memberikan lembar kerja untuk masing-masing
dikerjakan oleh setiap kelompok • Siswa menerima Lembar Kerja
• Guru membimbing siswa dalam kerja Siswa.
kelompok • Siswa berkumpul masing-
• Guru membimbing siswa untuk masing kelompok
menyimpulkan materi pelajaran • Setiap kelompok melaksanakan
kegiatan kelompok sesuai
dengan petunjuk yang ada pada
LKS
• Setiap siswa sangat diberi
kesempatan untuk melaporkan
hasil kerja kelompoknya dan
kelompok lain sebagai

20
penanya.
• Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan pekerjaan
3 Kegiatan Akhir
• Guru memberikan Lembar Evasluasi • Siswa mengerjakan soal yang
• Guru memberikan tindak lanjut diberikan oleh guru
dengan memberikan Pekerjaan
Rumah

2. Hasil Observasi
a. Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi yang
dilaksanakan pada Siklus 2, secara umum tingkat pemahaman siswa
tentang Tema 1 menuju masyarakat sejahtera sudah meningkat
dibandingkan dengan hasil evaluasi pada siklus 1, meskipun masih ada
siswa yang memperoleh nilai kurang dari 7, Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8
Perolehan Nilai Pos Tes Siklus 2
Nilai
No Nama Siswa Ket
Post-Tes Presentase
1. Ade Deni 95 95
2. Ade Syarif Hidayat 75 75
3. Ahmad Fauzi Yahya 75 75
4. Annisa 95 95
5. Candra Nur Holik 75 75
6. Cigita Naila Sari 75 75
7. Cleanov Gatsahaqqi 75 75
8. Dea Yulistia Zahra 95 95
9. Deyan Afriyansah 95 95
10. Diki Tirta Sukmana 95 95
11. Elsa Siliana 95 95
12. Erlando Isnawan 95 95
13. Febrian Satria Putra 95 95
14. Hisam Hidayat 75 75
15. Ikhsan Restu Ma'arif 75 75
16. Intan Lestari 95 95
17. Muhammad Abdul Faiz 95 95
Muhammad Agis
18. 95 95
Nurgani

21
Muhammad Asep
19. 95 95
Suhendar
Muhammad Reza
20. 75 75
Albarkah
21. Narra Aldi Pratamaputra 95 95
22. Nurul Mahmudah 75 75
23. Prida Nurjanah 95 95
24. Ramadani 95 95
25. Rofi Andrianto 90 90
26. Salwa Aulia Sarah 75 75
Jumlah 2265 2265
Rata-rata 87,12 87,12

Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dilihat bahwa


pemahaman siswa tentang Konsep Perubahan Benda, pemahaman siswa
meningkat menjadi rata-rata 87,12. Untuk selanjutnya mengetahui hasil
observasi tentang rencana pembelajaran, aktivitas guru dalam mengajar
dan aktivitas siswa dalam belajar serta faktor pendukung dan
penghambar proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9
Lembar Observasi Merancang Pembelajaran siklus 2
Hasil Observasi
No. Aspek yang Diamati Ket
Ya Tidak
1 2 3 4 5
l. A. Tujuan Pembelajaran Umum
1) Tujuan Pembelajaran Umum sesuai √
dengan yang tercantum Kurikulum
2013 √
2) Mencantumkan Konpetensi Inti dan
Kompetensi Dasar √
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Indikator telah mengacu pada √
Kompetensi Dasar
2. Indikator terarah pada konsep perubahan √
benda
3. Indikator telah mencakup sikap spiritual,
pengetahuan dan keterampilan

22
C. Metoda
1. Indikator telah mengacu pada Konpetensi √
Dasar
2. Indikator terarah pada Tema 1 √
3. Indikator telah mencakup sikap spiritual,
pengetahuan dan keterampilan √
4. Menggunakan metoda tugas untuk kerja
kelompok √

D. Sumber
1. Menggunakan buku sumber berupa buku √
paket Tema 1 Kelas VI
2. Menggunakan diktat pengalaman guru √
3. Menggunakan sumber lain yang relevan √
E. Media
1. Media menunjang tujuan pembelajaran √
2. Media sesuai jumlah kebutuhan √
3. Media mudah digunakan √
4. Media menarik minat siswa √
2 Evaluasi
l. Prosedur evaluasi :
a. Diawal √
b. Diakhir √
2. Bentuk evaluasi :
a. Objektif √
b. Esei √
3. Jenis evaluasi :
a. Tulisan √
4. Soal
a. Sesuai dengan tujuan √
b. Sesuai kemampuan siswa √
c. Jumlah sesuai kebutuhan √

Tabe1 4.10
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus 2
Hasil Observasi
No. Aspek yang Diamati Ket
Ya Tidak
Tahap Pelaksanaan
1 Kegiatan Awal
l. Mengkondisikan kelas pada situasi √
pembelajaran yang menyenangkan
2. Memotivasi belajar siswa dengan √
menginformasikan tentang materi
pelajaran yang akan diajarkan
3. Melakukan apersepsi mengarah pada √
materi yang akan diajarkan

23
2. Kegiatan inti dengan tahapan proses
Guru
(1) Guru memberi penjelasan tentang
perubahan benda dengan Penerapan
model problem solving melalui √
pendekatan saintifik
(2) Pembentukan kelompok belajar siswa
secara merata baik jumlah, kematnpuan, √
maupun jenis kelamin.
(3) Setiap kelompok diberi tuga yang sama √
antara lain perubahan benda
(4) Setiap kelompok melaporkan hasil
kerjanya Guru dan siswa rnembahas hasil
kerja kelompok √
(5) Guru membimbing siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari Siswa √

3. Kegiatan Akhir
l. Melaksanakan evaluasi √
2. Memberikan tindak lanjut dengan
memberikan PR √

Tabel 4.11
Refleksi Pembelajaran Siklus 2

Masalah Pembelajaran Rencana Tindakan Selanjutnya


A. Kegiatan Guru a. Setiap Siswa dalam kelompok
Guru telah dapat melaksanakan diberi tugas yang sama antara
prosedur pengajaran sesuai dengan mengadakan praktek
skenario yang ada pada rencana b. Siswa dibimbing secara intensif
pembelajaran, meskipun masih secara individu, baik dalam
terlihat keraguan dan siswa yang kegiatan menjelaskan maupun
tidak aktif dibimbing secara dalam kerja kelompok
individual.

B. Kegiatan Siswa
secara umum tampak memiliki
minat belajar yang tingi dalam
belajar.

Berdasarkan hasil penelitian pada Siklus 2 maka hasil refleksi selama


kegiatan pada penelitian yang dimulai dari persiapan sampai pada
pelaksanaan dianggap sudah berhasil, hal ini berdasarkan tingkat kemampuan
siswa yang cukup baik.

24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Penerapan problem solving dengan langkah-langkah mengidentifikasi


masalah, memperjelas dan membatasi masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan
data dan informasi, menguji hipotesis dan membuat simpulan dengan pendekatan
saintifik, antusias siswa di dalam proses pembelajaran meningkat. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan aktivitas, baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa
dalam tiap siklusnya. Rata-rata hasil observasi aktivitas guru siklus I mencapai
91,25%, pada siklus II rata-rata hasil observasi aktivitas guru 95,63%. Rata-rata hasil
observasi aktivitas siswa siklus I mencapai 88,75%, untuk siklus II besarnya rata-rata
hasil aktivitas siswa mencapai 93,75%.
Dengan meningkatnya hasil aktivitas guru dan aktivitas siswa maka
berpengaruh terhadap hasil belajar muatan IPA. Hal ini dapat dibuktikan dari
perolehan nilai siswa kondisi awal hingga pada pelaksanaan tiap siklusnya yang
mengalami peningkatan secara signifikan. Pada kondisi awal mula-mula nilai rata-
rata hasil belajar muatan IPA siswa kelas 6 SDN Argasari 1 adalah 62,40 dengan
persentase ketuntasan siswa sebesar 40%. Kemudian setelah pelaksanaan tindakan
siklus I dengan menerapkan model problem solving hasil belajar muatan IPA siswa
kelas 6 mengalami peningkatan dari perolehan kondisi awal sebelumnya, nilai rata-
rata yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I menjadi 71,92
dengan besarnya persentase ketuntasan 50%, kemudian setelah pelaksanaan tindakan
pembelajaran pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar muatan IPA meningkat
menjadi 87,12 dengan persentase ketuntasan 100%. Sehingga penerapan model
problem solving terbukti dapat meningkatkan hasil belajar muatan IPA siswa kelas 6
SDN Argasari 1 Tahun Pelajaran 2019/2020.

DAFTAR PUSTAKA

25
George, D. & Mallery, P. 2000. SPSS/PC + Step By Step, A Simple Guide and
Reference. Belmont: Wadsworth Publishing Co.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Depdiknas.
McCollum, K. 2009. A Scientific Approach to Teaching. Tersedia di:
http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to-
teaching/ ( diakses tanggal tanggal 1 September 2014).
Depdikbud, (1998). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI
Sekolah Dasar. Jakarta Dirjen Dikdasmen.
Depdikbud, (1995). Ilmu Pengetahuan Alum Sekolah Dasar Kelas 6. Jakarta
Dirjen Dikdasmen.
Depdikbud, (1997. Ilmu Pengetahuan Alam.Petunjuk Guru Sekolah Dasar Kelas
6. Jakarta Dirjen Dikdasmen.
H. Udin, (1987). Strategi Pembelajaran Dirjen Pendidikan. Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Kasihani Kasbolah, (1998). Penelitian Tindakan Kelas Dirjen Pendidikan.
Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Nana Sujana, (1991). Media Pengajaran. Pusat Penelitian dan Pembidangan Ilmu
Lembaga Penelitian IKIP Bandung. Sinar Baru.
Ngalimun Purwanto, (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Rosda
Karya.
Pusparini Dwi Ratri. 2014. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA
Melalui Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Media Gambar
Slameto. 2011. Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Widya Sari Press Salatiga.
Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Jakarta:
Pusbangprodik
W. Gulo. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

26
27

Anda mungkin juga menyukai