Anda di halaman 1dari 9

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

PERENCANAAN
BERBASIS DATA
Bagian 2 (Asinkronus)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

RUANG
KOLABORASI
Pengantar:
Masalah dan Akar Masalah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Setelah melakukan penilaian capaian kinerja sekolah


berdasarkan Profil Satuan Pendidikan, analisis berikutnya
adalah menentukan akar masalah dari masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.

Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya,
mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah terjadi dalam upaya menentukan akar
penyebab dari suatu masalah.

Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam
melakukan analisis penyelesaian masalah seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution-based
thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.

4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa harus mencari akar masalah?

5
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
sebagai proses dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model
kerangka penilaian

Output Proses Input


Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah

Dimensi A Dimensi C

Mutu dan Kompetensi dan


relevansi hasil WH Y kinerja GTK
belajar murid
Dimensi D
W
WHY Mutu dan H
relevansi Y
pembelajaran
Dimensi B WH Dimensi E
Y Pengelolaan
Pemerataan sekolah yang
pendidikan yang partisipatif,
bermutu transparan, dan
akuntabel

6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh:

Level Permasalahan Akar Permasalahan

Output Rata - rata capaian literasi Rata - rata kemampuan pedagogik


siswa kurang guru kurang Permasalahan di level
proses dapat menjadi
Proses Minimnya alokasi anggaran pelatihan akar masalah di output
1. Rata - rata kemampuan
pedagogik guru kurang kepada guru
2. Tingkat kehadiran guru
rendah Permasalahan di level
input dapat menjadi
akar masalah di proses
Input 1. Minimnya alokasi anggaran
pelatihan kepada guru
2. Lemahnya supervisi Kepala
Sekolah

7
Menentukan akar masalah dengan melihat hubungan sebab akibat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
dari indikator yang belum baik hasilnya

Penyajian hubungan sebab akibat dari masalah dan akar masalah dapat menggunakan metode
piramid atau mind map
Struktur Piramid Mind Map
Guru belum
melakukan refleksi Minimnya pelatihan
Rata - rata capaian diri
bagi Guru
literasi siswa kurang
Rata - rata kemampuan
pedagogik guru kurang
Rata - rata kemampuan Minat membaca siswa
Faktor lainnya
pedagogik guru kurang rendah

Rata - rata capaian Faktor


Guru belum
literasi siswa kurang lainnya
Fasilitas literasi kurang
melakukan refleksi
memadai
diri
Minat membaca siswa
rendah
Minimnya pelatihan Membaca belum
bagi Guru menjadi budaya
Fasilitas literasi kurang Membaca belum
memadai menjadi budaya
8
Langkah selanjutnya adalah menentukan solusi yang paling efektif
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
dan efisien guna mengatasi akar masalah yang telah diidentifikasi
Riset, dan Teknologi

No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih

1 Rata - rata Minimnya pelatihan 1. Menyediakan anggaran melalui Menerapkan team


kemampuan bagi guru karena efisiensi anggaran lainnya teaching untuk
pedagogik tidak tersedia alokasi 2. Menerapkan team teaching meningkatkan
guru kurang anggaran untuk meningkatkan kualitas kualitas proses
pengembangan guru proses pembelajaran (tidak pembelajaran
butuh anggaran) (tidak butuh
3. Mendorong guru untuk aktif di anggaran)
KKG/MGMP (tidak butuh
anggaran)

2 Minat Membaca belum 1. Melengkapi fasilitas literasi di Melaksanakan


membaca menjadi budaya perpustakaan program gemar
siswa rendah 2. Membuat pojok baca di tiap membaca setiap
sudut kelas minggu
3. Melaksanakan program gemar
membaca setiap minggu
9

Anda mungkin juga menyukai